• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

H. Metode Analisis Data

Analisis pengolahan data berupa analisis deskriptif melalui wawancara, gambar, dan ilustrasi atau contoh yang diberikan oleh siswa. Data yang telah

diperoleh dari wawancara kemudian dianalisis dengan tahapan sebaagai berikut:

1. Transkrip wawancara

Hasil rekaman wawancara antara peneliti dan siswa diubah menjadi bentuk transkrip wawancara untuk mempermudah dalam mengidentifikasi pemahaman siswa tentang kalor.

2. Pengkodingan

Setelah hasil wawancara diubah dalam bentuk transkrip wawancara, peneliti mengelakukan pengkodingan, yaitu pemahaman siswa berdasarkan konsep – konsep yang berkaitan dengan kalor dari hasil wawancara.

3. Pemahaman siswa tentang konsep-konsep pada materi kalor tersebut

kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Hal ini dilakuan untuk melihat pemikiran siswa secara umum dan untuk melihat perkembangan pemahaman siswa setelah diberi pertanyaan tindak lanjut.

4. Peneliti mengkategorikan pemahaman siswa di setiap konsep materi kalor

menjadi empat, yaitu memahami, miskonsepsi, tidak lengkap, dan tidak memahami. Kriteria minimal siswa dikatakan memahami materi kalor terdapat pada lampiran 1 (hal. 55)

5. Menjabarkan secara rinci pemahaman siswa pada tabel dalam bentuk

BAB IV

DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A.Data

Data disajikan dalam bentuk transkrip wawancara terlampir (Lampiran 2, 3, 4, dan 5).

B. Analisis Data

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, peneliti berhasil mengungkap pemahaman keempat siswa tentang materi kalor. Tidak hanya berhasil mengungkap pemahaman, peneliti juga menemukan peristiwa di mana mereka mengubah pemahamannya dengan proses akomodasi ketika menghadapi suatu fenomena baru, di mana dalam wawancara siswa mengubah pemahamannya ketika diberi pertanyaan. Pemahaman siswa pada materi kalor selama wawancara klinis adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman Tentang Konsep Kalor

Tabel 1. Pemahaman Siswa Tentang Konsep Kalor

Siswa PemahamanAwal Pertanyaan PemahamanAkhir

A Kalor adalah suatu energi yang dapat

menyebabkan perubahan suhu dan wujud zat.

(Pemahaman

Contohnya kalor dapat menyebabkan perubahan suhu itu bagaimana?

Misalnya ada benda awalnya suhunya 20oC terus dipanasi, nanti bagian

lainnya suhunya makin naik sampai suhu bendanya sama dengan bagian yang dipanasi, misalnya 100oC.

Mengapa bisa ikut

Siswa PemahamanAwal Pertanyaan PemahamanAkhir

Mengapa bisa

berpindah? Karena suhunya beda

Berpindahnya dari mana

ke mana? Energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.

Jadi, kalor itu apa? Suatu energi yang berpindah karena suhunya berbeda. Energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. (Memahami) B Kalor adalah panas yang dihasilkan dari suatu zat. (Miskonsepsi)

Jadi setiap zat

menghasilkan kalor? Iya

Contohnya? Misalnya, ada air yang panasnya 80oC trus ada yang panasnya 100o C

Misalnya, air yang panasnya 100oC itu air A

dan air yang panasnya 80oC itu air B, apakah

bisa dikatakan kalor air A lebih tinggi dari air B?

Bisa, karena diketahui dari suhunya.

Apakah kalor itu sama atau berbeda dengan suhu?

Sama

Suhu itu apa? Suhu adalah temperatur yang menyatakan ruangan itu panas atau dingin. Kalau kita mengetahui suhunya maka kita dapat mengetahui ukuran panasnya seperti apa.

Jadi, panas itu sama

dengan suhu? Beda, kalor kan panasnya suatu zat, kalau suhu kan ada yang min dan itu belum tentu panas. Kalau min kan dingin, kalau suhunya di atas 40 derajat itu panas.

(Miskonsepsi)

Tahu rumus kalor itu

apa? Q = m.c.∆T

∆T itu apa? Selisih suhu

Kalau ada selisih suhu

berarti bagaimana? Ada suhu awal dan suhu akhir Jadi, kalor dipengaruhi

oleh apa? Perbedaan suhu

Kalau begitu, air A 40oC

tadi bisa dikatakan kalornya lebih tinggi dari air B 20oC tidak?

Tidak, karena tidak ada perbedaan suhu.

(Siswa sudah mengubah

Siswa PemahamanAwal Pertanyaan PemahamanAkhir

Kalor dapat berpindah

tidak? Bisa, dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi.

Yang berpindah apanya? Alirannya (Siswa hanya diam ketika ditanya aliran apa itu)

Misalnya ada batang besi, salah satu ujungnya dipanaskan, maka apa yang dirasakan pada ujung lainnya?

Panas

Panasnya berupa apa? Energi

Jadi kalor itu apa? Kalor adalah energi yang mengalir karena ada perbedaan suhunya Energinya mengalir dari

mana ke mana? Dari benda yang suhunya tinggi ke suhu yang lebih rendah

(Memahami)

C Kalor adalah sesuatu yang bisa menghantarkan panas/ mengalirkan panas. (Pemahaman tidak lengkap)

Yang mengalir apanya? Panasnya, berupa energy Mengalirnya dari mana

ke mana? Tidak tahu(Pemahaman tidak lengkap)

Misalnya kita memanaskan ujung batang logam, ujung batang logam yang tidak dipanaskan jadi gimana? Aliran energi panasnya dari mana ke mana?

Panas, alirannya dari suhu yang tinggi ke suhu yang lebih rendah

Jadi, kalor itu apa? Kalor adalah energi panas yang mengalir dari tempat satu ke tempat yang lain karena adanya perbedaan suhu.

(Memahami)

Kalor itu energi panas yang mengalir, bisa dengan cara apa aja mengalirnya?

Konduksi, konveksi

(Pemahaman tidak lengkap)

D Kalor adalah perpindahan energi yang dipengaruhi perbedaan suhu. (Miskonsepsi) Perpindahan energinya

bagaimana? Energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Benda yang suhunya tinggi itu mengalirkan energi ke suhu yang lebih rendah.

Jadi, kalor itu apa? Kalor adalah perpindahan energi yang dipengaruhi perbedaan suhu. Energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. (Miskonsepsi)

Energinya bisa berpindah

Pemahaman keempat siswa terhadap konsep kalor, yaitu siswa A memahami dengan baik, siswa C tidak lengkap, serta siswa B dan D mengalami miskonsepsi. Siswa A dan C dapat menjelaskan pengertian kalor, yaitu energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu dan energinya berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Mereka memiliki pemahaman yang sesuai dengan teori mengenai pengertian kalor, yaitu energi yang ditransfer dari satu benda ke benda lain karena beda termperatur. Kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah (Tipler, 1998 & Surya, 2010). Siswa A juga dapat menyebutkan tiga mekanisme perpindahan kalor, yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Siswa C dikatakan pemahamannya tidak lengkap karena tidak menyebutkan mekanisme perpindahan kalor secara radiasi. Siswa B mengalami miskonsepsi karena memahami bahwa kalor sama dengan suhu. Dikatakan

miskonsepsi karena miskonsepsi adalah konsepsi siswa yang tidak sesuai

dengan konsep yang sebenarnya (Berg, 1991). Setelah ditanya apakah siswa B mengetahui rumus kalor, ia mengatakan bahwa rumus kalor adalah Q =

m.c.∆T. Lalu siswa ditanya apa itu ∆T, ia mengatakan bahwa ∆T adalah selisih

suhu yang berarti ada suhu awal dan suhu akhir. Siswa B akhirnya merubah pemahamannya secara akomodasi dan menyatakan bahwa kalor tidak sama dengan suhu. Akomodasi adalah keadaan dimana pengalaman yang baru tidak cocok dengan skema yang telah ada sehingga seseorang membentuk skema baru yang dapat cocok dengan rangsangan yang baru (Suparno, 1997). Jadi, siswa B telah mengubah pemahamannya ketika pemahamannya tidak cocok

dengan pengalaman yang baru, yaitu saat diberi pertanyaan. Sedangkan siswa

D mengalami miskonsepsi karena mengatakan bahwa kalor adalah

perpindahan energi yang dipengaruhi perbedaan suhu. Siswa D salah konsep bahwa kalor adalah perpindahan energi, bukan suatu energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu. Setelah diberi pertanyaan yang sama mengenai pengertian kalor, siswa D konsisten dengan jawaban yang ia berikan.

2. Pemahaman Tentang Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Tabel 2. Pemahaman Siswa Tentang Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Siswa PemahamanAwal Pertanyaan PemahamanAkhir

A Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat perantara. (Pemahaman tidak lengkap)

Benda yang dipanasi tadi, kenapa bagian yang tidak diberi kalor ikut panas?

Karena kalor dari bagian yang diberi dipanasi merambat melalui perantara benda itu menuju bagian yang tidak dipanasi

Merambatnya bagimana? Tidak tahu (Pemahaman tidak lengkap) B Konduksi adalah hantaran, seperti besi yang dipanaskan maka ujung lainnya yang dipegang akan terasa panas.

(Pemahaman tidak lengkap)

Mengapa bisa ikut panas? Prosesnya bagaimana?

Energinya berpindah melewati atom-

atomnya. Bagaimana energinya

berpindah dari atom satu ke atom satunya?

Kurang tahu, tahunya cuma energinya berpindah lewat atom-atomnya.

Atomnya berpindah juga

gak? Yang berpindah cuma panasnya, atomatonya enggak -

(Pemahaman tidak lengkap)

C Konduksi adalah perpindahan panas melalui perantara. (Pemahaman tidak lengkap) Maksudnya melalui

perantara itu bagaimana? Melewati zatnya, seperti logam yang dipanaskan tadi, panasnya lewat di logamnya.

Bagaimana proses

berpindahnya? Bagaimana ya? Gak tahu (Pemahaman tidak lengkap)

D Konduksi adalah perpindahan energi yang tidak disertai dengan perpindahan mediumnya.

(Pemahaman tidak lengkap)

Maksudnya tidak disertai dengan perpindahan mediumnya itu bagaimana?

Misalnya kawat yang dipanasi, energinya berpindah lewat kawatnya sepanjang kawat tersebut.

Energinya berpindahnya

bagaimana? Energinya berpindah melalui molekulnya. Molekulnya ikut

Siswa PemahamanAwal Pertanyaan PemahamanAkhir

Energinya berpindahnya seperti air mengalir dan akan mengumpul di ujung atau bagaimana?

Merata, kalau energinya cukup itu bisa sampai semua bendanya ikut suhunya sama.

Kan energinya melalui molekulnya, itu bagaimana?

Energinya berpindah dari molekul yang dipanasi ke molekul sebelahnya sampai ujung yang tidak dipanasi.

Mengapa energinya bisa berpindah dari molekul 1 ke molekul sebelahnya?

Karena adanya perbedaan suhu antara molekul yang dipanasi dengan yang tidak dipanasi. Jadi molekul pada ujung yang suhunya lebih panas akan

mengalirkan energi ke molekul lebih dingin.

Misalnya molekul yang dipanasi ini molekul 1, lalu energinya berpindah ke molekul 2 di

sebelahnya, energi yang di molekul 1 ini bagaimana?

Berkurang, biar sama dengan molekul 2-nya, energinya dilepaskan.

Dilepaskan semua atau tidak?

Tidak semua, hanya sebagian Lalu energi dari molekul

2 yang berpindah ke molekul 3 bagaimana? Apakah dilepaskan sebagian lagi?

Iya sebagian juga, kan kawatnya dipanasi terus, suhunya meningkat. Jadi molekul 1 ini menyalurkan energi terus ke molekul 2, molekul 2 ke molekul 3, dan seterusnya sampai suhu seluruh kawat sama.

Hubungan suhu yang meningkat dengan energi yang berpindah

bagaimana?

Kalau suhunya meningkat energi di molekul 1 ini bertambah terus jadinya bisa menyalurkan energinya ke molekul sebelahnya.

Jadi energinya itu energi dari molekulnya ya?

Iya

Energi apa itu? Kurang paham kalau itu (Pemahaman tidak lengkap) Kalau kawat ini tidak

dipanasi, sebenarnya molekul yang di dalam kawat bergerak tidak?

Tetap bergerak, tapi gak berarti. Pada benda padat jarak antar molekulnya dekat, molekulnya bergeraknya hanya sedikit-sedikit dan gak sampai tukar posisi. Kan molekulnya bergerak sedikit-sedikit, kalau dipanasi molekulnya jadi bagaimana?

Siswa PemahamanAwal Pertanyaan PemahamanAkhir

Kalau molekul yang dipanasi bergerak lebih cepat, pengaruh ke molekul sebelahnya bagaimana?

Nabrak-nabrak molekul sebelahnya, terus molekul sebelahnya ikut geraknya cepat dan nabrak molekul sebelahnya lagi sampai ujung yang tidak dipanasi.

Mengapa bisa nabrak- nabrak?

Zat padat itu molekul-molekulnya berdekatan, jadinya bisa nabrak- nabrak.

Kalau molekulnya bergerak itu punya apa?

Kecepatan dan energi kinetik Mengapa punya energi

kinetik?

Karena punya kecepatan Molekul yang dipanasi

ini tadi kecepatannya bagaimana?

Geraknya makin cepat

Kalau geraknya makin cepat, energi kinetiknya bagaimana?

Energi kinetiknya makin besar karena energi kinetik =

2 2.

Kalau molekulnya bergerak makin cepat, hubungannya dengan suhu kawat bagaimana?

Kalau makin cepat, energi kinetiknya makin besar, jadi ujung yang tidak dipanasi semakin cepat panas. Jadi, energi yang

dipindahkan dari molekul 1 ke molekul sebelahnya itu energi apa?

Energi kinetiknya

Energinya dipindahkan semua atau tidak?

Hanya sebagian Dapat dijelaskan lagi

tidak proses perpindahan kalor pada kawat yang dipanasi tadi?

Molekul di ujung kawat yang dipanasi akan bergerak lebih cepat, terus nanti tumbukan dengan molekul di sebelahnya. Molekul yang ditumbuk bergerak lebih cepat lagi dan

menumbuk molekul di sebelahnya lagi, gitu terus sampai menumbuk molekul di ujung kawat yang tidak dipanasi, sampai suhu seluruh kawat sama. Energi yang dipindahkan itu energi kinetik dari molekulnya.

Jadi kesimpulannya, perpindahan kalor secara konduksi itu apa?

Perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan energi kinetik melalui medium dan tidak disertai perpindahan mediumnya yang dipengaruhi oleh tumbukan molekul. Terjadi tumbukan karena suhu molekul yang naik akan lebih cepat bergerak dan menumbuk molekul di sebelahnya. (Siswa mengakomodasi

Keempat siswa memiliki pemahaman yang tidak lengkap terhadap konsep perpindahan kalor secara konduksi. Keempat siswa dapat menjelaskan pengertian perpindahan kalor secara konduksi dengan benar yaitu perpindahan

energi panas melalui mediumnya dan energinya berpindah melalui molekul-

molekulnya. Siswa A, B, dan C dikatakan pemahamannya tidak lengkap karena tidak dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi. Sedangkan siswa D dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi tetapi kurang lengkap.

Siswa D dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi dengan memberikan contoh kawat yang salah satu ujungnya dipanasi. Siswa mengatakan bahwa saat salah satu ujung kawat dipanaskan, ujung yang lain

akan ikut panas jika dipegang. Siswa menjelaskan bahwa energinya berpindah

lewat zatnya itu sendiri, energinya berpindah lewat kawatnya itu sendiri.

Siswa mengatakan bahwa energinya berpindah melalui molekulnya, dan

menjelaskan juga bahwa molekulnya tidak berpindah, yang berpindah hanya

energinya. Siswa juga dapat menjelaskan bahwa energinya berpindah dari molekul yang dipanasi ke molekul sebelahnya sampai ujung yang tidak dipanasi. Siswa mengatakan alasan mengapa energinya dapat berpindah dari molekul yang dipanasi ke molekul sebelahnya sampai ke ujung yang tidak

dipanasi, yaitu karena adanya perbedaan suhu antara molekul yang dipanasi

sama yang gak dipanasi. Jadi molekul pada ujung yang suhunya lebih panas akan mengalirkan energi ke molekul yang lebih dingin. Kemudian siswa diilustrasikan dengan memisalkan molekul yang dipanasi adalah molekul 1 dan

ditanyakan bagaimana energi yang di molekul 1 kalau energinya berpindah ke

molekul 2 di sebelahnya. Siswa mengatakan bahwa energi di molekul 1

berkurang, biar sama dengan molekul 2-nya, energinya dilepaskan sebagian. Lalu peneliti menanyakan bagaimana dengan energi di molekul 1 jika energi dari molekul 2 yang diberikan ke molekul 3, dari molekul 3 ke molekul 4, dan seterusnya sampai molekul pada ujung kawat yang tidak dipanasi, apakah

energi di molekul 1 tidak habis, dan siswa menjelaskan kalau kawatnya

dipanasi terus, suhunya meningkat. Kalau suhunya meningkat ya energi di molekul 1 ini bertambah terus jadinya bisa menyalurkan energinya ke molekul sebelahnya. Jadi molekul 1 ini menyalurkan energi terus ke molekul 2, molekul 2 ke molekul 3, dan seterusnya sampai suhu seluruh kawat sama.

Siswa mengetahui bahwa energi yang berpindah adalah energi dari molekulnya, tetapi siswa kurang paham energi apa yang berpindah. Kemudian setelah siswa diajukan beberapa pertanyaan, siswa mengakomodasi pemahamannya sehingga pemahaman tentang konduksi menjadi lebih lengkap. Peneliti bertanya apakah sebenarnya saat kawat tidak dipanasi, molekul di

dalam kawat bergerak atau tidak. Siswa dengan benar menjawab bahwa pada

benda padat kan jarak molekulnya dekat, jadi molekulnya tetap bergerak sedikit-sedikit, tetapi tidak sampai tukar posisi. Lalu dilanjutkan dengan menanyakan bagaimana jika molekul yang bergerak sedikit – sedikit tadi

dipanasi. Siswa mengatakan bahwa molekulnya bergerak lebih cepat dan

karena bergerak lebih cepat, molekul ini akan nabrak-nabrak molekul sebelahnya, terus molekul sebelahnya ikut geraknya cepat dan nabrak molekul

sebelahnya lagi sampai ujung yang gak dipanasi. Siswa mengatakan alasan

mengapa dapat menabrak-nabrak, yaitu karena zat padat itu molekul-

molekulnya berdekatan, jadinya bisa nabrak-nabrak. Ketika siswa ditanya apa yang dimiliki oleh molekul jika molekul bergerak, siswa mengatakan bahwa molekul memiliki kecepatan dan energi. Dari situ siswa mulai memahami bahwa energi yang berpindah adalah energi kinetik molekul karena mempunyai

kecepatan. Siswa juga dapat menjelaskan bahwa energi kinetik yang

dipindahkan semakin besar jika gerak molekulnya semakin cepat karena energi kinetik =2 2. Selain itu, siswa melanjutkan bahwa jika molekulnya

bergerak semakin cepat, maka ujung kawat yang tidak dipanasi akan semakin cepat panas karena energi kinetiknya semakin besar. Kemudian siswa D

menyimpulkan perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan energi

kinetik melalui medium dan tidak disertai perpindahan mediumnya yang dipengaruhi oleh tumbukan molekul. Terjadi tumbukan karena suhu molekul yang naik akan lebih cepat bergerak dan menumbuk molekul di sebelahnya.

Berdasarkan pernyataan – pernyataan siswa D, ia memiliki pemahaman yang sesuai dengan teori mengenai perpindahan kalor secara konduksi yang menjelaskan bahwa konduksi adalah proses dengan mana panas mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah dalam satu medium atau antara medium – medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung. Dalam aliran panas konduksi, perpindahan energi terjadi karena hubungan secara langsung tanpa adanya perpindahan molekul yang cukup

energik dari suatu zat ke partikel-partikel yang berdekatan yang kurang

energik, sebagai akibat dari interaksi antara partikel-partikel tersebut (Cengel

& Turner, 2005 dalam Suparno, 2009).

3. Pemahaman Tentang Perpindahan Kalor Secara Konveksi

Tabel 3. Pemahaman Siswa Tentang Perpindahan Kalor Secara Konveksi

Siswa PemahamanAwal Pertanyaan PemahamanAkhir

A Siswa mengaku lupa tentang apa yang dimaksud dengan perpindahan kalor secara konveksi dan juga tidak ingat contoh konveksi. (Siswa tidak memahami)

B Konveksi adalah aliran panas, contohnya saat memanaskan air. (Pemahaman tidak lengkap) Proses alirannya

bagaimana? Adanya aliran dari sumber panas. Energinya akan mengalir ke suhu yang lebih rendah.

Mengalir begitu saja? Iya Kalau mengalir begitu

saja, akan menumpuk di ujung?

Tidak, air dingin yang di atas akan turun dan terkena panas dari sumber panas.

Mengapa dapat turun ke

bawah? Karena adanya perbedaan suhu, yang panas naik ke atas dan yang dingin akan ke bawah sehingga yang dingin akan terkena sumber panas.

Hubungan suhu yang berbeda dengan air yang naik turun itu bagaimana?

(diam lama) Tidak tahu

(Pemahaman tidak lengkap)

Air tersusun atas apa? Molekul Saat dipanasi, molekul

yang dipanasi akan bagaimana?

(diam) Misalnya, balon yang

berisi gas, jika dipanaskan akan terjadi apa?

Akan memuai, mengembang, volumenya bertambah terus meletus Kalau di air sama tidak

dengan gas di balon tadi? Sama, soalnya kalau mendidih itu bisa sampai tumpah. Karena molekul-

molekulnya mengembang jadinya volumenya bertambah.

Massa jenis air yang di bawah terkena panas dengan air yang masih dingin di atasnya sama tidak, jika massanya sama?

Karena volumenya beda, maka massa jenisnya beda.

Siswa PemahamanAwal Pertanyaan PemahamanAkhir

Lebih besar massa jenis yang airnya panas atau yang lebih dingin?

Air yang dingin Kalau massa jenis air yang

lebih dingin lebih besar dari pada yang lebih panas maka airnya akan

bagaimana?

(diam)

Misalnya, minyak dan air dicampur, akan terjadi apa?

Minyaknya jadi di atas, airnya di bawah Kenapa begitu? Karena massa jenis minyak lebih kecil

dari pada air Jadi, apa yang terjadi pada

air yang dipanaskan tadi? Air yang dipanaskan volume molekulnya bertambah sehingga massa jenisnya lebih kecil dari molekul yang di atasnya yang belum terkena panas, sehingga air yang lebih panas akan naik dan yang lebih dingin akan turun. Air dingin yang turun ini

bagaimana? Akan terkena sumber panas sehingga volumnya juga bertambah dan air panas yang naik tadi dingin lagi, jadi

volumenya lebih kecil dari yang bawah sehingga air yang di atas turun lagi dan yang di bawah akan naik karena massa jenisnya berbeda, begitu seterusnya.

Syaratnya terjadinya

konveksi apa? Adanya adanya perbedaan suhu dan adanya perbedaan massa jenis.

Jadi, perpindahan panas

secara konveksi itu apa? Perpindahan energi karena adanya perbedaan suhu. Perpindahan energi terjadi melalui aliran. Saat dipanaskan molekulnya memuai sehingga akan mempengaruhi besarnya massa jenis sehingga terjadi perpindahan energi. (Siswa mengakomodasi

pemahamannya sehingga menjadi lebih lengkap) C Konveksi itu seperti memanaskan air. (Pemahaman tidak lengkap)

Dapat dijelaskan tidak bagaimana perpindahan panasnya?

Bagaimana ya? Tidak tahu

(Pemahaman tidak lengkap) Misalnya ada air didalam

panci, air itu tersusun dari apa?

Partikel

Kalau panci bagian bawah dipanasi, partikel air yang di bawah bagaimana?

Panas. Kalau panas, partikelnya memuai dan volumenya jadi tambah besar

Siswa PemahamanAwal Pertanyaan PemahamanAkhir

Volume partikel yang di atas dengan yang di bawah sama tidak?

Enggak, besar yang bawah

Massa jenis air yang di bawah gimana kalau volume partikel yang di bawah lebih besar?

Llebih kecil yang bawah

Kalau massa jenis air yang di bawah lebih kecil dari pada yang di atas, airnya jadi bagaimana?

air yang di bawah naik,trus air yang di atas turun. Air dari atas yang turun itu kan jadi dipanasi, trus naik lagi Kenapa? Karena massa jenisnya lebih kecil dari

yang atas

Air yang di atas kemana? Turun lagi. Naik turun gitu makanya bisa berbuih

Prosesnya ini berhenti sampai kapan?

Sampai mendidih, suhu semua air sama Jadi, perpindahan kalor

secara konveksi itu apa?

Perpindahan energi panas karena perbedaan suhu dan massa jenis (Siswa mengakomodasi

pemahamannya sehingga menjadi lebih lengkap) D Konveksi itu contohnya air

Dokumen terkait