• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Metode Analisis

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis hipotesis yaitu

menggunakan Multinomial Logit. Multinomial Logit digunakan jika dalam variabel penelitian variabel respon (dependen) dikategorikan menjadi tiga

atau lebih kategori. Definisi operasional variabel sebagai berikut :

Profit Margin

NIS = laba bersih / penjualan

Likuiditas

CACL = aktiva lancar / kewajiban lancer

WCTA = modal kerja / total aktiva

CATA = aktiva lancar / total aktiva

46 Efisiensi

STA = penjualan / total asset

SCA = penjualan / aktiva lancer

SWC = penjualan / modal kerja

Profitabilitas

NITA = laba bersih / total aktiva

Financial Leverage

TLTA = total hutang / total aktiva

Posisi Kas

CASHCL = kas / hutang lancar

CASHTA = kas / total aktiva

Aktivitas Operasi

CFFOCL = arus kas bersih dari aktivitas operasi / hutang lancar

CFFOTL = arus kas bersih dari aktivitas operasi / total hutang

CFFOTA = arus kas bersih dari aktivitas operasi / total aktiva

CFFOS = arus kas bersih dari aktifitas operasi / penjualan

CFFOTS = arus kas bersih dari aktivitas operasi / total sumber dana

Aktivitas Investasi

IPPEPPE = investasi aktiva tetap / aktiva tetap

IPPETU = investasi aktiva tetap / total penggunaan dana

RPPETS = penghapusan aktiva tetap / total sumber dana

Aktivitas Pendanaan

47 Analisis awal dilakukan sebelum pengujian hipotesis 2 adalah menguji

apakah terdapat perbedaan rasio keuangan baik yang berasal dari neraca,

laporan laba rugi dan laporan arus kas antara ketiga kelompok perusahaan

dengan tehnik analisis Manova. Variabel rasio keuangan yang secara statis

signifikan berbeda antara kelompok 0, 1, dan 2, akan dimasukkan dalam

model untuk memprediksi kondisi financial distress. 1. Multivariate Analysis of Variance (MANOVA)

Manova adalah suatu teknik analisis statistik yang digunakan untuk

mengetahui rata-rata kelompok (centroid) berbeda secara signifikan atau

tidak. Setelah mengetahui perbedaan antar kelompok, analisis selanjutnya

yaitu untuk mengetahui variabel independen apa saja yang mempengaruhi

perbedaan antara kelompok tersebut (Agus Widarjono, 2010 : 209). Teknik

ini bermanfaat untuk menganalisis variabel-variabel tergantung lebih dari

dua yang berskala interval atau rasio. Dalam SPSS, prosedur manova disebut

juga GLM Multivariate karena jumlah dari variabel lebih dari satu, dan

digunakan untuk menghitung analisis regresi dan varians untuk variabel tergantung lebih dari satu dengan menggunakan satu atau lebih variabel

faktor atau covariates. Variabel-variabel faktor yang digunakan untuk membagi populasi kedalam kelompok-kelompok. Dengan menggunakan

prosedur general linear model, peneliti dapat melakukan uji mengenai pengaruh variabel-variabel faktor terhadap rata-rata berbagai kelompok

48 covariate dan interaksi antar covariate dengan semua faktor dapat

dipertimbangkan dalam analisis.

a. Uji multivariate

Uji multivariate menunjukkan nilai signifikansi uji F. Uji

signifikansi multivariate untuk mengetahui adanya perbedaan

centriod dua kelompok atau lebih. Untuk melihat ada tidaknya

hubungan antar kedua variabel tersebut, dapat dilihat pada Pillai’s

Trace, Hotelleng Trance, Wilks Lambda dan Roy Largest Root.

(Agus Widarjono, 2010:211)

b. Uji test of between-subject effects

uji ini digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan atau

tidak variabel independen berdasarkan variabel dependen. (Agus

Widarjono, 2010:227)

2. Analisis Multinomial Logit

Regresi Multinomial digunakan ketika variabel dependen yang

dipertanyakan berupa data nominal dan terdiri dari dua atau lebih kategori.

Tujuan dari model regresi dengan respon kualitatif pada variabel dependen

adalah untuk menentukan probabilitas dalam keputusan yang bersifat

kualitatif (Agus Widarjono, 2010 : 134). Dalam penelitian ini, respon

kualitatif terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok perusahaan sehat,

perusahaan yang mengalami financial distress 1 dan perusahaan yang mengalami financial distress 2.

49 a. Menilai Metode Fit

Langkah pertama dalam analisis multinomial adalah overall fit model terhadap data. Beberapa test statistic diberikan untuk menilai hal ini, apakah model yang dihipotesakan fit dengan data atau model

yang dihipotesakan tidak fit dengan data.

b. Nilai -2 loglikelihood ratio

Statistic -2 loglikelihood dapat digunakan untuk menentukan jika variabel bebas ditambah ke dalam model, apakah secara

signifikan memperbaiki model. Jika terjadi penurunan dalam nilai -2

loglikelihood pada blok kedua dibandingkan blok pertama, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi menjadi lebih baik.

(Ghozali, 2005 : 219)

Model ini menunjukkan apakah proses pemodelan dengan

memasukkan variabel indenpenden dalam model akan menghasilkan

model menjadi lebih baik. Apabila terjadi penurunan -2 loglikelihood

yang menyebabkan penurunan Chi-square berarti model tersebut

menunjukkan model Multinomial Logit yang lebih baik (Ahmad

Rodoni & Rahman Muslim, 2010).

c. Koefisien Goodness of Fit

Tes goodness of fit mennjukkan apakah model cocok dengan

data, ada dua tes goodness of fit, yaitu Pearson dan Deviance. Nilai signifikansi kedua tes ini lebih besar dari 0.05, hal ini menunjukkan

50 : 156) . Uji goodness of fit menunjukkan uji kesesuaian model

dengan data. Dari nialai Pearson dan deviance diperoleh nilai chi-square. Model dikatakan fit atau cocok dengan data empiris apabila

chi-square lebih dari 0.05. (Ahamd Rodoni & Rahman Muslim,

2010).

d. Koefisien Pseudo R-Square

Nilai statistic R-square pada analisis multinomial logistik

didekati dengan nilai Pseudo R-square, Negelkerke dan McFadden,

pada rentang 0-1. Semakin mendekati 1, semakin banyak variasi

yang dijelaskan oleh model (Ahamd Rodoni & Rahman Muslim,

2010). Nilai koefisien Nagelkerke R2 diinterpretasikan seperti nilai

koefisien R2 pada regresi linear berganda (Imam Ghozali, 2005 :

219).

Uji Pseudo R-square sama halnya seperti uji goodness of fit

model regresi linear berganda dengan menggunakan ukuran

koefisien determinasi (Agus Widarjono, 2010: 140).

e. Ketetapan Prediksi

Table klarifikasi digunakan untuk menghitung nilai estimasi

yang benar dan yang salah. Pada model yang sempurna nilai overall prediksi akan berada pada diagonal dengan tingkat ketetapan 100% (Imam Ghazali, 2005 : 220). Uij klarifikasi memberikan informasi

kesesuaian antara data actual dengan data hasil prediksi. Semakin

51 Pengujian dengan Multinomial Logit dilakukan dengan tiga tahap. Pengujian pada tahap pertama adalah pengujian daya klarifikasi dan

signifikasi dari rasio keuangan yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi.

Pada tahap kedua adalah meguji daya klarifikasi dan signifikasi dari laporan

keuangan yang berasal dari arus kas. Sedangkan pengujian pada tahap ketiga

adalah menguji daya klasifikasi dan signifikasi dari rasio keuangan yang

berasal dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Model yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Model Pertama

Zj = bj1X1+bj2X2+……….+bjnXn

J = kondisi perusahaan mulai dari 1 sampai 3

Kondisi 0 = Perusahaan sehat

Kondisi 1 = Perusahaan yang mengalami financial distress 1 Kondisi 2 = Perusahaan yang mengalami financial distress 2 X1…..Xn = Rasio keuangan dari neraca dan laporan laba rugi Pj= exp (Zj)/∑j j=1 exp (Zj)

2. Model Kedua

Zj = bj1X1+bj2X2+……….+bjnXn

J = kondisi perusahaan mulai dari 1 sampai 3

Kondisi 0 = Perusahaan sehat

Kondisi 1 = Perusahaan yang mengalami financial distress 1 Kondisi 2 = Perusahaan yang mengalami financial distress 2 X1…..Xn = Rasio keuangan dari laporan arus kas

52

Pj= exp (Zj)/∑j j=1 exp (Zj) 3. Model Ketiga

Zj = bj1X1+bj2X2+……….+bjnXn

J = kondisi perusahaan mulai dari 1 sampai 3

Kondisi 0 = Perusahaan sehat

Kondisi 1 = Perusahaan yang mengalami financial distress 1 Kondisi 2 = Perusahaan yang mengalami financial distress 2

X1…..Xn = Rasio keuangan dari neraca dan laporan laba rugi

dan laporan arus kas

Pj= exp (Zj)/∑j j=1 exp (Zj)

Dokumen terkait