• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Tinjauan Pustaka

7. Metode Analisis Potensi Relatif Perekonomian Wilayah

Analisis LQ digunakan untuk menentukan sektor unggulan perekonomian daerah. Bila nilai LQ >1 berarti sektor tersebut merupakan sektor unggulan di kabupaten/kota dan potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian kabupaten/kota. Apabila nilai LQ < 1 berarti sektor tersebut bukan merupakan sektor unggulan dan kurang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian kabupaten/kota dan bila nilai LQ = 1 berarti nilai produksi sektor tertentu di Kab/kota sama dengan sektor yang sama pada tingkat provinsi (Pasaribu, 2005).

Di dalam model ekonomi basis, perekonomian terbagi menjadi dua yaitu sektor basis dan non basis. Sektor basis disebut juga sektor ekspor dan akan menentukan perkembangan wilayah. Kedua sektor memiliki hubungan, dimana jika sektor basis berkembang, maka pada gilirannya akan meningkatkan pula kegiatan non basis. Hal ini sering disebut dengan multiplier effect. Untuk mengetahui sektor basis dan non basis digunakan metode Location Quotient (LQ), sedangkan untuk effect multiplier digunakan teknik pengganda basis atau multiplier effect (Anonim, 2009c).

Logika dasar LQ adalah teori basis ekonomi yang intinya adalah karena industri basis menghasilkan barang-barang dan jasa untuk pasar di daerah maupun di luar daerah yang bersangkutan, maka penjualan di luar daerah akan menghasilkan pendapatan bagi daerah tersebut (Widodo, 2006).

commit to user

b. Metode Analisis Shift Share (SSA)

Analisis Shift Share merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber pertumbuhan ekonomi baik dari sisi pendapatan maupun dari sisi tenaga kerja di suatu wilayah pada dua periode waktu. Terdapat 3 (tiga) komponen dalam analisis SS sebagai berikut: (1) komponen Pertumbuhan Nasional, yaitu perubahan produksi/kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan produksi/kesempatan kerja nasional, perubahan kebijakan ekonomi nasional atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian sektoral dan wilayah; (2) komponen Pertumbuhan Proporsional, yaitu perbedaan sektor dalam hal permintaan produk akhir, ketersediaan bahan mentah, kebijakan industri dan struktur serta keragaman pasar; (3) komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah, yaitu perubahan PDRB atau kesempatan kerja dalam suatu wilayah terhadap wilayah lainnya (Anonim, 2009b).

Analisis shift share ini menganalisis perubahan berbagai indikator kegiatan ekonomi, seperti produksi dan kesempatan kerja, pada dua titik waktu di suatu wilayah. Dari hasil analisis ini akan diketahui bagaimana perkembangan suatu sektor di suatu wilayah jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya, apakah tumbuh cepat atau lamban. Hasil analisis ini juga dapat menunjukkan bagaimana perkembangan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah

lainnya, apakah bertumbuh cepat atau lamban (Budiharsono, 2005).

c. Metode Analisis Input Output (I-O)

Analisis input output (I-O) banyak diterapkan di dalam proses perencanaan pengembangan wilayah. Hal ini karena model I-O dapat diimplementasikan secara empirik pada bidang dimana keterbatasan data dan teori yang belum cukup berkembang membatasi ruang lingkup penelitian dan perencanaan.

commit to user

Menurut Jhingan (2007) Analisa input-output menunjukkan kepada kita bahwa di dalam perekonomian secara keseluruhan terkandung saling hubungan dan saling ketergantungan industrial. Input suatu industri merupakan output industri lainnya dan sebaliknya, sehingga akhirnya saling hubungan antar mereka membawa ke arah ekuilibrium antara penawaran dan permintaan di dalam perekonomian secara keseluruhan. Batubara adalah input bagi industri baja dan baja adalah input bagi industri batubara, kendati keduanya merupakan output dari masing-masing industri yang bersangkutan. Sebagian besar kegiatan ekonomi memproduksi barang-barang antara (input) untuk digunakan lebih lanjut dalam pembuatan barang-barang akhir (output). d. Metode Analisis Tipologi Klassen

Menurut Widodo (2006) teknik Tipologi Klassen dapat digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan sektoral daerah. Analisis ini mendasarkan pengelompokkan suatu sektor dengan melihat pertumbuhan dan kontribusi sektor tertentu terhadap total PDRB suatu daerah. Dengan menggunakan analisis Tipologi Klassen, suatu sektor dapat dikelompokkan ke dalam 4 kategori, yaitu: sektor prima, sektor potensial, sektor berkembang, dan sektor terbelakang. Penentuan kategori suatu sektor ke dalam empat kategori di atas didasarkan pada laju pertumbuhan kontribusi sektoral dan rerata besar kontribusi sektoralnya terhadap PDRB, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1.

commit to user

Tabel 2.1. Matrik Tipologi Klassen Rerata Kontribusi Sektoral

Terhadap PDRB Rerata Laju Pertumbuhan Sektoral

Y sektor > Y PDRB Y sektor < Y PDRB

r sektor > r PDRB Sektor Prima Sektor Berkembang r sektor < r PDRB Sektor Potensial Sektor

Terbelakang Sumber : Widodo, 2006

Y sektor = nilai kontribusi sektor ke i

Y PDRB = rata-rata PDRB

r sektor = laju pertumbuhan sektor ke i

r PDRB = laju pertumbuhan PDRB

Hasil pemetaan dari analisis Tipologi Klassen di atas, bila dikaitkan dengan kegiatan perencanaan untuk pengembangan ekonomi daerah di masa mendatang, antara lain dapat dilakukan dengan menentukan strategi pengembangan menurut periode waktu yang dapat dilakukan dalam tiga tahap yaitu prioritas pengembangan ekonomi untuk masa jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Matriks Strategi Pengembangan

Jangka Pendek (1-5th) Jangka Menengah (5-10th) Jangka Panjang (10-25th) - sektor prima - sektor potensial menjadi komoditi prima

- sektor potensial menjadi sektor prima

- sektor berkembang menjadi sektor potensial - sektor terbelakang menjadi sektor berkembang - sektor terbelakang menjadi sektor berkembang - sektor prima tetap

menjadi sektor prima Sumber : Widodo, 2006

Analisis Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui

gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Tipologi Klassen pada dasarnya membagi

commit to user

daerah dan pendapatan per kapita daerah. Dengan menentukan rata- rata pertumbuhan ekonomi sebagai sumbu vertikal dan rata-rata pendapatan per kapita sebagai sumbu horizontal, daerah yang diamati dapat dibagi-bagi menjadi empat klasifikasi, yaitu : daerah cepat maju dan cepat tumbuh (high growth and high income), daerah maju tapi tertekan (high income but low growth), daerah berkembang cepat (high growth but low income), dan daerah relatif tertinggal (low growth and low income) (Pasaribu, 2005).

Dokumen terkait