• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian Kecamatan

1. Tanaman Bahan Makanan (Tabama)

Berdasarkan hasil klasifikasi tipologi klassen, maka dapat dirumuskan strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan baik dalam jangka pendek (1-5 tahun) dan jangka panjang (10-25 tahun) sebagai berikut:

commit to user

Tabel 5.11. Matriks Strategi Pengembangan Komoditi Tanaman Bahan Makanan Kecamatan Margomulyo

Strategi No. Komoditi

(Klasifikasi) Jangka Pendek (1-5 Tahun) Jangka Menengah (5-10 Tahun) Jangka Panjang (10-25 Tahun)

Tabama

1. Padi (prima) (Mengupayakan tetap menjadi komoditi prima)

1.Peningkatan akses petani di bidang permodalan 2.Pengendalian hama

terpadu di areal pertanian padi. - (Mengupayakan Tetap Menjadi Komoditi Prima) 1. Penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana pertanian yang memadai 2. Jagung (prima) (Mengupayakan tetap menjadi

komoditi prima)

1. Peningkatan akses petani di bidang permodalan 2. Pengendalian hama

terpadu di areal pertanian jagung.

-

(Mengupayakan Tetap Menjadi Komoditi

Prima)

1. Penyediaan benih untuk jagung

2. Pengembangan agribisnis jagung 3. Kedelai (prima) (Mengupayakan tetap menjadi

komoditi prima)

1. Peningkatan akses petani di bidang permodalan 2. Pengendalian hama

terpadu di areal pertanian kedelai.

-

(Mengupayakan Tetap Menjadi Komoditi

Prima)

1. Penyediaan benih untuk kedelai 2. Pengembangan agribisnis kedelai 4. Ubi kayu (potensial) ( (Mengupayakan komoditi potensial menjadi komoditi prima)

1.Pemeliharaan ubi kayu secara intensif

2.Pengembangan kemitraan usaha tani.

(Mengupayakan komoditi potensial menjadi komoditi

prima) 1. Pengembangan agribisnis ubi kayu. - 5. Ubi rambat (terbelakang) - (Mengupayakan komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang) 1. Pengoptimalan sumber daya lahan 2. Meningkatkan minat masyarakat untuk mengelola ubi rambat

(Mengupayakan komoditi terbelakang

menjadi komoditi berkembang)

1.Penguatan kelembagaan petani ubi rambat.

6. Kacang tanah (terbelakang) - (Mengupayakan komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang) 1. Meningkatkan minat masyarakat untuk mengusahakan komoditi kacang tanah (Mengupayakan komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang) 1. Penguasaan jaringan bisnis dalam pemasaran kacang tanah

Sumber: Analisis Data Sekunder

Strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan di Kecamatan Margomulyo dalam penelitian ini merupakan serangkaian perencanaan dalam upaya pengembangan komoditi tanaman bahan makanan yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Adapun penjelasan tentang berbagai strategi pengembangan dalam jangka waktu masing-masing adalah sebagai berikut:

commit to user

a. Padi (prima)

Berdasarkan hasil analisis klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kecamatan Margomulyo, padi merupakan komoditi prima. Sehingga diperlukan beberapa perumusan strategi pengembangan agar komoditi padi tetap menjadi komoditi prima, yaitu mempertahankan laju pertumbuhannya yang cepat dan besarnya kontribusi komoditi tersebut di Kecamatan Margomulyo. Adapun penjelasan secara rinci mengenai strategi pengembangan komoditi padi sebagai berikut :

1) Strategi pengembangan jangka pendek yang mengupayakan komoditi padi tetap bertahan sebagai komoditi prima

Strategi pengembangan jangka pendek dilakukan dengan periode waktu antara 1-5 tahun. Strategi pengembangan jangka pendek yang digunakan untuk pengembangan komoditi padi di Kecamatan Margomulyo. Adapun strategi pengembangan komoditi padi sebagai berikut:

a) Peningkatan akses petani di bidang permodalan

Modal merupakan sumber utama dalam semua kegiatan ekonomi. Begitu halnya dalam kegiatan usaha tani juga diperlukan modal yang cukup agar proses usaha tani dapat dijalankankan. Kegiatan usaha tani padi di Kecamatan Margomulyo sebagian besar dilakukan oleh petani dengan menggunakan modal mandiri/pribadi. Sehingga para petani hanya mampu mengusahakan kegiatan bertani sebatas modal yang dimiliki. Apalagi dengan adanya banjir yang setiap musim rutin melanda Kabupaten Bojonegoro yang berdampak pada Kecamatan Margomulyo, dengan modal sedikit yang dimiliki petani akan menyebabkan petani enggan menanam karena kerugian akibat banjir. Sehingga diharapkan adanya batuan modal baik dari pemerintah kabupaten maupun kecamatan. sehingga dengan adanya bantuan modal tersebut petani dapat

commit to user

memproduksi dalam jumlah yang lebih. Misalnya pemerintah memberi ganti rugi karena gagal panen akibat banjir.

b) Pengendalian hama terpadu di areal pertanian padi.

Pengembangan produksi pangan khususnya padi, petani dihadapkan kepada beberapa kendala baik yang bersifat fisik, sosio-ekonomi maupun kendala yang bersifat biologi (biological constraint). Salah satu kendala biologi adalah gangguan hama yang menyebabkan penurunan baik kuantitas maupun kualitas produk bahkan sampai menggagalkan panen. Hama yang sering menyerang pada tanaman padi yakni hama perusak akar (nematoda, orong-orong, ulat tanah dan ulat grayak), perusak batang (tikus dan hama ganjur) dan hama penghisap daun (walang sangit, wereng coklat dan wereng hijau).

Kelemahan petani dalam mengendalikan hama-hama tersebut di areal pertanian di wilayah Kecamatan Margomulyo yaitu :

1. umumnya petani terlambat mengambil tindakan karena kurang mengamati perkembangan hama atau tidak mengetahui saat yang tepat fase pertumbuhan hama

2. dosis atau volume semprotnya rendah, hal ini dilakukan karena petani ingin menghemat pestisida sebab harga pestisida semakin mahal.

Upaya pengendalian hama dapat dilakukan dengan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). PHT pada dasarnya terdiri atas dua kegiatan pengendalian yaitu usaha-usaha pencegahan (preventive controls) dan penggunaan pestisida (pesticide controls). Penggunaan pestisida boleh dilakukan apabila cara pertama sudah digunakan tetapi belum memberikan hasil optimal. Introduksi teknologi PHT bertujuan agar petani menjadi tahu dan mampu merubah perilaku dalam

commit to user

pengendalian hama tanaman dari cara lama ke cara baru (konsep PHT). Disamping itu, jenis pesisida yang boleh digunakan untuk tanaman padi juga dibatasi, hanya boleh menggunakan jenis pestisida yang mudah terurai. Seluruh petani sudah mengadopsi jarak tanam anjuran (22 Cm x 22 Cm), mereka sudah menyadari manfaat jarak tanam yang tepat, tidak terlalu lebar maupun terlalu sempit. Paket pemupukan berimbang sangat dianjurkan agar tanaman memberikan hasil optimal, terdiri atas 150 Kg Urea, 100 Kg TSP, 100 Kg KCL, dan 100 Kg ZA per hektar.

Konsep pengendalian hama terpadu merupakan koordinasi penggunaan senjata campuran, yaitu paket budidaya yang merupakan konsep lama tetapi mengandung upaya-upaya pencegahan (preventive controls) terhadap perkembangan hama dengan penggunaan pestisida (pesticide controls) secara bijaksana. Pengertian bijaksana mencakup pemilihan jenis-jenis pestisida yang mudah terurai (degradable) sesuai rekomendasi dan pengaplikasianya harus tepat waktu dan dosis. Tepat waktu artinya penyemprotan baru boleh dilaksanakan apabila terlebih dahulu petani sudah melakukan pengamatan dan diketahui bahwa intensitas gangguan OPT sudah berada di atas ambang ekonomis (economic threshold) yaitu tingkat populasi hama dimana tindakan pengendalian dianjurkan untuk mencegah jumlah hama mencapai tingkat kerugian ekonomi.

2) Strategi pengembangan jangka panjang mengupayakan komoditi padi tetap bertahan sebagai komoditi prima

Strategi pengembangan dalam jangka panjang dilakukan dengan periode waktu 10-25 tahun. Strategi pengembangan komoditi padi jangka panjang di Kecamatan Margomulyo ini dilakukan dengan mengupayakan komoditi padi tetap menjadi komoditi prima, namun strategi ini bisa terjadi perubahan sesuai

commit to user

dengan kondisi alam dan perkembangan komoditi padi. Adapun penjelasan tentang strategi pengembangan komoditi padi jangka panjang di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut :

a) Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pertanian yang memadai

Terjadinya penurunan kontribusi maupun laju pertumbuhan komoditi padi perlu diantisipasi meskipun dalam jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu diperlukan upaya penyediaan sarana dan prasarana pertanian yang memadai sesuai dengan kebutuhan petani. Penyediaan sarana dan prasarana dapat dilakukan dengan membentuk waduk penampungan air yang dilengkapi dengan alat-alat penunjang dan dibuat saluran-saluran irigasi agar ketika terjadi banjir, luapan air tidak menggenangi lahan sawah dan sekitarnya. Dalam penyediaan sarana dan prasarana pertanian ini hal yang terpenting adalah diperlukan adanya upaya pemeliharaan sarana tersebut agar dalam jangka waktu yang panjang, sarana tersebut dapat digunakan dengan baik secara kontinuitas.

b. Jagung (prima)

Berdasarkan hasil analisis klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kecamatan Margomulyo, jagung merupakan komoditi prima. Sehingga diperlukan beberapa strategi pengembangan agar komoditi jagung tetap menjadi komoditi prima, yaitu mempertahankan laju pertumbuhannya yang cepat dan besarnya kontribusi komoditi tersebut di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut :

1) Strategi pengembangan jangka pendek yang mengupayakan komoditi jagung tetap bertahan sebagai komoditi prima

Strategi pengembangan jangka pendek dilakukan dengan periode waktu antara 1-5 tahun. Strategi pengembangan jangka pendek yang digunakan untuk pengembangan komoditi jagung di

commit to user

Kecamatan Margomulyo. Adapun strategi pengembangan komoditi jagung sebagai berikut:

a) Peningkatan akses petani di bidang permodalan

Kegiatan usaha tani di Kecamatan Margomulyo sebagian besar dilakukan oleh petani dengan menggunakan modal mandiri/pribadi. Padahal modal merupakan faktor penting dalam kegiatan usahatani. Dalam kegiatan usaha tani diperlukan modal yang tidak sedikit karena ada beberapa faktor produksi yang harus dibeli petani seperti pupuk kimia, bibit, biaya sewa (apabila tidak mempunyai tanah sendiri) dan faktor- faktor lainnya. Apabila modal yang dimiliki petani hanya sedikit maka petani tidak dapat mengusahakan dalam jumlah yang besar. Hal ini yang menjadikan para petani hanya mampu mengusahakan kegiatan bertani sebatas modal yang dimiliki. Apalagi dengan adanya banjir yang setiap musim rutin melanda Kabupaten bojonegoro yang berdampak pada Kecamatan Margomulyo, dengan modal sedikit yang dimiliki menyebabkan petani enggan menanam karena kerugian akibat banjir.

Gambaran tersebut patut untuk menjadi perhatian seiiring jagung merupakan komoditi unggulan. Apabila permasalahan ini tidak segera diatasi dengan solusi yang baik, maka lambat laun komoditi jagung akan mengalami penurunan jumlah produksi yang berdampak pada nilai kontribusi. Upaya yang perlu dilakukan adalah kira Pemerintah kabupaten maupun kecamatan memberikan bantuan modal kepada petani tanpa pengembalian maupun bunga. Dengan adanya bantuan modal tersebut diharapkan petani dapat memproduksi dalam jumlah yang lebih. Namun Pemerintah juga perlu memberikan perlindungan harga kepada petani, agar ketika panen tidak mengalami kerugian akibat rendahnya harga yang ditawarkan.

commit to user

b) Pengendalian hama terpadu di areal pertanian jagung.

Jagung memiliki peranan penting dalam industri berbasis agribisnis. Jagung banyak dimanfaatkan untuk konsumsi, bahan baku industri pangan, industri pakan dan bahan bakar. Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring berkembangnya industri pakan dan pangan. Kendala dalam budidaya jagung yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung antara lain adalah serangan hama dan penyakit. Hama yang sering dijumpai menyerang pertanaman jagung adalah ulat Penggerek batang jagung, Kutu daun, ulat Penggerek Tongkol (Heliothis ostrinia), Thrips, Bulai, Hawar daun, Karat dan hama pemakan daun (Valanga nigricornis) adalah penyakit yang sering muncul di pertanaman jagung dan dapat menurunkan produksi jagung.

Upaya pengendalian oleh petani pada saat ini adalah dengan menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya yang tidak ramah lingkungan. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang mengintegrasikan komponen pengendalian yang selaras terbukti tidak hanya meningkatkan produksi jagung tetapi juga pendapatan petani. Sistim PHT melibatkan semua komponen yang berpeluang untuk menekan atau mencegah hama untuk mencapai ambang batas populasi merusak secara ekonomi (economic injury level/ economic threshold). Sistem PHT yang bertujuan mengupayakan agar hama tidak menimbulkan kerugian melalui cara-cara pengendalian yang efektif, ekonomis, dan aman bagi khalayak, produsen, dan lingkungan menjadi acuan dasar dalam pengendalain OPT agar petani tidak bergantung pada pestisida atau bahan kimia lainnya.

commit to user

2) Strategi pengembangan jangka panjang mengupayakan komoditi jagung tetap sebagai komoditi prima

Strategi pengembangan dalam jangka panjang dilakukan dengan periode waktu 10-25 tahun. Strategi pengembangan komoditi jagung jangka panjang di Kecamatan Margomulyo ini dilakukan dengan mengupayakan komoditi jagung tetap menjadi komoditi prima, namun strategi ini bisa terjadi perubahan sesuai dengan kondisi alam dan perkembangan komoditi jagung. Adapun penjelasan tentang strategi pengembangan komoditi jagung jangka panjang di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut :

a) Penyediaan benih untuk jagung

Varietas jagung yang banyak dibudidayakan oleh sebagian besar petani Kecamatan Margomulyo adalah varietas andalas 4 dan pioner 1. Namun, sebagian besar petani Kecamatan Margomulyo menanam jagung menggunakan benih dari hasil panen secara turunan. Hal ini sudah menjadi kebiasaan petani dalam mengusahakan komoditi jagung. Akibatnya, kualitas jagung yang dihasilkan lebih rendah dari Kabupaten Tuban dan Desa Cerme Kabupaten Gresik. Apabila hal tersebut dibiarkan secara terus menerus maka lambat laun akan mengakibatkan penurunan kualitas komoditi jagung sehingga dapat menrunkan jumlah produksi yang pada akhirnya berdampak pada rendahnya nilai kontribusi maupun laju pertumbuhan yang disumbangkan.

Melihat kondisi tersebut, perlu adanya perhatian dari pemerintah untuk memberikan subsidi benih kepada petani. Hal ini dilakukan agar jagung yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Selain itu diperlukan adanya penyuluhan dari Dinas Pertanian kepada petani mengenai keuntungan dalam menggunakan benih yang baik dan benih dari hasil panen secara turunan sehingga akan dapat merubah kebiasaan

commit to user

petani dalam mengusahakan komoditi jagung dan pada akhirnya diharapkan komoditi jagung tetap menjadi komoditi prima.

b) Pengembangan agribisnis jagung

Permasalahan yang mendasar dalam pengembangan jagung yaitu yang masih belum memuaskan petani karena pendapatan yang diperoleh petani rendah. Hal ini dikarenakan rendahnya harga yang diberikan kepada petani. Upaya untuk menumbuh kembangkan jagung di pedesaan dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan usaha pengolahan jagung, pemerintah diharapkan juga berperan aktif membantu menigkatkan rendahnya pendapatan yang diperoleh petani jagung melalui pemberlakuan peraturan- peraturan yang menguntungkan petani. Sedangkan upaya meningkatkan kontribusi komoditi pertanian dalam perekonomian daerah Kecamatan Margomulyo dapat dilakukan melalui peningkatan produksi dan kualitas jagung serta produk turunannya yakni mengolah jagung menjadi berbagai produk olahan misalnya tepung jagung, keripik jagung ataupun makanan ringan yang pada akhirnya akan menjadi produk khas Kecamatan Margomulyo. Limbah dari hasil pengolahan tersebut dapat dijadikan sebagai pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman.

Strategi pengembangan agribisnis jagung juga dapat ditempuh melalui mekanisme pasar komoditi tersebut. Alur pemasaran komoditi jagung di Kecamatan Margomulyo yaitu petani (produsen) à pedagang à pengumpul atau pedagang besar à pabrik/pengusaha à konsumen. Pengembangan pemasaran hasil pertanian jagung bertujuan terciptanya mekanisme pasar yang transparan dan menguntungkan semua pelaku bisnis, sistem pemasaran yang efisien. Strategi

commit to user

pengembangan agribisnis jagung dalam implementasinya didukung dengan program-program yang komprehensif dari berbagai aspek manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan (perbenihan, budidaya dan pemeliharaan, pengolahan hasil, pengembangan usaha, dan pemberdayaan masyarakat) hingga evaluasi. Arah kebijakan jangka panjang seperti pengembangan agribisnis jagung yang berdaya saing, berkerakyatan dan berkelanjutan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi Kecamatan Margomulyo sehingga komoditi jagungtetap menjadi komoditi prima.

c. Kedelai (prima)

Berdasarkan hasil analisis klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kecamatan Margomulyo, kedelai merupakan komoditi prima. Sehingga dalam pemanfaatan komoditi tersebut, memerlukan beberapa strategi pengembangan agar komoditi kedelai tetap menjadi komoditi prima, yaitu mempertahankan laju pertumbuhannya yang cepat dan besarnya kontribusi komoditi tersebut di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut :

1) Strategi pengembangan jangka pendek yang mengupayakan komoditi kedelai tetap sebagai komoditi prima

Strategi pengembangan jangka pendek dilakukan dengan periode waktu antara 1-5 tahun. Strategi pengembangan jangka pendek yang digunakan untuk pengembangan komoditi kedelai di Kecamatan Margomulyo. Adapun strategi pengembangan komoditi jagung sebagai berikut:

a) Peningkatan akses petani di bidang permodalan

Modal merupakan sumber utama dalam semua kegiatan ekonomi. Begitu halnya dalam kegiatan usaha tani juga diperlukan modal yang cukup agar proses usaha tani dapat dijalankan. Kegiatan usaha tani di Kecamatan Margomulyo

commit to user

sebagian besar dilakukan oleh petani dengan menggunakan modal mandiri/pribadi. Sehingga para petani hanya mampu mengusahakan kegiatan bertani sebatas modal yang dimiliki, dengan modal sedikit yang dimiliki petani akan menyebabkan petani enggan menanam karena kerugian akibat banjir.

Upaya yang perlu dilakukan untuk mendukung petani agar dapat memgusahakan kegiatan bertani dalam jumlah lebih besar adalah diharapkan adanya batuan modal baik dari Pemerintah kabupaten maupun kecamatan. Dengan adanya bantuan modal tersebut petani akan dapat memproduksi dalam jumlah yang lebih karena adanya tambahan modal yang diterima petani. Hal ini akan mendorong peningkatan jumlah produksi yang dihasilkan sehingga akan memperbesar kontribusi komoditi kedelai.

b) Pengendalian hama terpadu di areal pertanian kedelai.

Secara umum penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) di Kecamatan Margomulyo belum berjalan dengan baik. Kegagalan panen selain faktor banjir, diakibatkan oleh hama yang sering menyerang. Hama yang sering menyerang pada komoditi kedelai adalah penggerek batang (Melanogromyza sojae) dan hama penggerek polong (Etiella zinckenella), pengisap daun, pemakan daun (ulat dan kumbang) dan kepik polong.

Kelemahan petani dalam mengendalikan hama-hama tersebut pada umumnya sama dengan komoditi-komoditi lainnya yakni:

a) jenis hama yang menganggu tanaman kedelai bermacam- macam sehingga teknik pencegahan hama kurang optimal b) dosis atau volume semprotnya rendah dan tidak efisien, hal

ini dilakukan karena petani ingin menghemat pestisida sebab harga pestisida semakin mahal.

commit to user

Upaya pengendalian hama terpadu (PHT) dapat yang dilakukan antara lain : (a) pengunaan pestisida yang sesuai dan aman (b) membuang bagian tanaman yang terserang dan bakar hama agar tidak menjalar ketanaman yang sehat (c) pengembangan sekolah lapang pengendalian hama terpadu atau SL-PHT; (d) pola penanaman yang tetap waktu serta penggunaan pestisida harus selektif secara fisologis dan ekologis sesuai dengan aplikasinya. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan peranan komoditi kedelai di wilayah Kecamatan Margomulyo untuk tetap menjadi komoditi prima dengan memberikan nilai kontribusi yang besar serta laju pertumbuhannya yang cepat.

2) Strategi pengembangan jangka panjang mengupayakan komoditi kedelai tetap sebagai komoditi prima

Strategi pengembangan dalam jangka panjang dilakukan dengan periode waktu 10-25 tahun. Strategi pengembangan komoditi kedelai jangka panjang di Kecamatan Margomulyo ini dilakukan dengan mengupayakan komoditi kedelai tetap menjadi komoditi prima, namun strategi ini bisa terjadi perubahan sesuai dengan kondisi alam dan perkembangan komoditi kedelai. Adapun penjelasan tentang strategi pengembangan komoditi kedelai jangka panjang di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut :

a) Penyediaan benih untuk kedelai

Keberhasilan pelaksanaan penyediaan benih unggul dapat dilakukan dengan pemilihan biji yang mulus dan bentuknya normal serta bebas dari patogen penyebab penyakit pada tanaman. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pemakaian benih bagi petani, maka disediakan subsidi dalam bentuk subsidi tidak langsung (subsidi harga) dan subsidi langsung. Subsidi langsung benih dilaksanakan dalam bentuk Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dan Cadangan Benih

commit to user

Nasional (CBN). Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya bahaya banjir yang melanda Kecamatan Margomulyo yang bertujuan agar petani tidak menderita kerugian yang besar akibat banjir.

Adanya banjir yang terjadi di Kecamatan Margomulyo menyebabkan hasil produksi pertanian mengalami penurunan karena banjir sering datang tiba-tiba dan bahkan saat mendekati waktu panen yang menyebabkan para petani gagal panen. Sehingga saat musim hujan petani tidak bisa menanam kedelai karena hasilnya kurang maksimal. Selain ancaman banjir, rendahnya hasil produksi dipengaruhi oleh petani kurang bisa menentukan jarak tanam. Jarak tanam untuk kedelai yang ideal adalah 20 cm x 35 cm. sedangkan penentuan jarak tanam yang dilakukan petani Kecamatan Margomulyo berdasarkan dengan mengkira-kira, sehingga jarak tanam tidak seragam yang berakibat rendahnya kualitas dan jumlah produksi.

Penanaman komoditi kedelai yang ideal untuk daerah potensi banjir belum ditemukan, mengingat banjir merupakan bencana sehingga tetap perlu diupayakan untuk meminimalisir kerugian akibat banjir. Hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan waduk, perbaikan saluran irigasi dan perlunya upaya kerjasama antara pusat penelitian dengan instansi- instansi terkait misalnya Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALIT KABI) mengenai jenis bibit/benih yang dapat tahan terhadap banjir sehingga apabila banjir tiba petani masih dapat memperoleh hasil. Serta adanya pelatihan dari penyuluh mengenai cara menanam dengan jarak tanam yang baik sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi.

b) Pengembangan agribisnis kedelai

Selain pada budidaya jagung, permasalahan yang sama dalam pengembangan kedelai adalah rendahnya pendapatan

commit to user

yang diperoleh. Hal ini dikarenakan harga yang diberikan kepada petani relatif rendah. Pengembangan agribisnis kedelai merupakan salah satu langkah yang diperlukan dalam upaya untuk menumbuh kembangkan kedelai di pedesaan. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan usaha pengolahan kedelai dengan pengolahan produk turunannya seperti pembuatan susu kedelai, tepung kedelai, industri rumah tangga tempe dan tahu. Limbah dari hasil pembuatan produk tersebut dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman.

Strategi pengembangan agribisnis kedelai dalam implementasinya didukung dengan program-program yang komprehensif dari berbagai aspek manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan (perbenihan, budidaya dan pemeliharaan, pengolahan hasil, pengembangan usaha, dan pemberdayaan masyarakat) hingga evaluasi. Arah kebijakan jangka panjang seperti pengembangan agribisnis kedelai yang berdaya saing, berkerakyatan dan berkelanjutan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi Kecamatan Margomulyo sehingga komoditi kedelaitetap menjadi komoditi prima.

d. Ubi kayu (potensial)

Berdasarkan hasil analisis klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kecamatan Margomulyo, ubi kayu merupakan komoditi potensial. Sehingga dalam pemanfaatan komoditi tersebut, memerlukan beberapa strategi pengembangan agar komoditi ubi kayu menjadi komoditi prima, yaitu meningkatkan laju pertumbuhannya dan kontribusi komoditi tersebut di Kecamatan Margomulyo sebagai berikut :

commit to user

1) Strategi pengembangan jangka pendek yang mengupayakan komoditi ubi kayu menjadi komoditi prima

Strategi pengembangan jangka pendek dilakukan dengan periode waktu antara 1-5 tahun. Strategi pengembangan jangka pendek yang digunakan untuk pengembangan komoditi ubi kayu di Kecamatan Margomulyo. Adapun strategi pengembangan komoditi

Dokumen terkait