• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

1. Metode analisis statistik deskriptif

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut indriantoro dan Supomo (2002:170) statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengatuan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik. Pendekatan statistik deskriptif yaitu memberikan gambaran mengenai suatu data yang dilihat dari range, mean, sum, dan standar deviation dari jumlah wajib Pajak Orang pribadi sebelum dan sesudah Undang-undang Perpajakan Nomor 36 Tahun 2008 pada KPP Pratama serpong.

2. Statistik Nonparametrik

Jika data yang ada tidak berdistribusi normal, atau jumlah data sangat sedikit serta level data adalah nominal atau ordinal, maka perlu digunakan alternatif metode-metode statistik yang tidak harus memakai

40

suatu parametrik tertentu, seperti keharusan adanya Mean, Standar Deviasi, Varians, dan lainnya. Metode tersebut disebut sebagai metode statistik non-parametrik (Santoso, 2011:361).

Keuntungan dari penggunaan metode non-parametrik :

1. Metode non-parametrik tidak mengharuskan data berdistribusi normal, karena itu metode ini sering juga dinamakan uji distribusi bebas (distribution free test). Dengan demikian metode ini bisa dipakai untuk segala distribusi data dan lebih luas penggunaanya.

2. Metode non-parametrik bisa dipakai untuk level data yang rendah, yakni data nominal dan data ordinal. Hal ini penting bagi para peneliti sosial.

3. Metode non-parametrik cenderung lebih sederhana dan mudah

dimengerti daripada pengujian Metode Parametrik.

Disamping berbagai keunggulan diatas, metode Non-parametrik juga memiliki beberapa kelemahan, seperti tidak adanya sistematika yang jelas seperti pada metode parametrik, hasilnya bisa meragukan karena kesederhanaan metodenya, serta tabel-tabel yang digunakan lebih bervariasi dibanding tabel-tabel standar pada metode parametrik.

Sehubungan dengan penggunaan statistik nonparametrik pada skripsi ini untuk menentukan nilai normalitasnya maka peneliti menggunakan tiga uji non parametik two related sample diantaranya:

41

a. Uji Wilcoxon

Uji wilcoxon adalah alternatif untuk uji t data berpasangan (t- paired), di mana pada uji Wilcoxon data harus dilakukan pengurutan (rangking) dan kemudian baru diproses. Hal ini berbeda dengan data pada uji t paired yang bisa langsung diproses karena tipe data uji t paired interval/rasio.

Uji wilcoxon digunakan untuk menganalisis dua data pada klompok yang berkaitan, termasuk kasus sebelum dan sesudah yang mana orang atau objek yang sama diamati pada dua kondisi yang berbeda, jenis data pada wilcoxon serendah-rendahnya level ordinal.

Ciri-ciri Wilcoxon diantaranya:

1. Level pengukuran data yang rendah yaitu ordinal 2. Jumlah data kurang dari 30 sampel

3. Berasal dari 1 buah populasi yang sama diberi dua perlakuan yang berbeda dan mempunyai hubungan

4. Data berdistribusi tidak normal (Kurniawan, 2011:104).

b. Uji Marginal Homogenity

Uji Marginal Homogenity termasuk uji statistik

nonparametrik. Uji ini dilakukan untuk tes dua sampel yang saling berhubungan dan merupakan perluasan dari uji McNemar. Penggunaan uji ini untuk melihat apakah terdapat perbedaan atau perubahan antara dua peristiwa sebelum dan sesudahnya.

42

Langkah-langkah analisis :

1) Klik Analyze > Nonparametric Test > 2 Related Samples 2) Masukkan kedua variabel ke kolom Test Pair List

3) Pilih Marginal Homogeneity 4) Klik Continue

5) Kemudian OK

3. Instrumen Tambahan

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan data sekunder berupa jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Serpong tahun 2007-2010. Selain itu untuk memperkuat hasil penelitian, peneliti menambahkan instrumen tambahan berupa kuisioner.

Total kuisioner yang didistribusikan sebanyak 100 kuisioner dengan responden Wajib Pajak Orang pribadi di KPP Pratama Serpong dan kuisioner disebarkan langsung kepada responden. Dalam deskripsi kuisioner, peneliti menyajikan satu pertanyaan kepada responden Wajib Pajak Orang pribadi yang terdaftar pada KPP Pratama Serpong.

Peneliti ingin membuktikan apakan motivasi diterapkannya zakat sebagai penghasilan tidak kena pajak adalah faktor terbesar yang mempengaruhi perubahan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang mendaftar di KPP Pratama Serpong sebelum dan sesudah penerapa Undang-Undang nomor 36 tahun 2008. Untuk itu peneliti memberikan pilihan alternatif motivasi lain untuk diisi oleh responden sebagai berikut:

43

1. Diterapkannya peraturan zakat sebagai penghasilan tidak kena pajak

2. Mengikuti peraturan

3. Bertambahnya penghasilan pribadi

4. Kemudahan sistem pelayanan perpajakan

5. Ekstensifikasi Pajak

6. Self Asessment System

7. Profesionalitas petugas pajak 8. Kesadaran sendiri

Dari pilihan jawaban diatas maka akan diketahui faktor-faktor yang paling dominan yang mempengaruhi perubahan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi sebelum dan sesudah penerapan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Mengenai Zakat sebagai Penghasilan tidak kena pajak.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah penentuan construct (yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct, sehingga memungkinkan peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran yang sama

atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik

44

1. Undang-Undang Perpajakan Nomor 36 Tahun 2008 pasal 4 ayat 3

Berdasarkan pasal 4 ayat 3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, terhadap penghasilan-penghasilan tertentu yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, dikecualikan dari pengenaan pajak penghasilan (bukan merupakan Objek Pajak menurut ketentuan tersebut adalah bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Dalam peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.03/2010 mengenai tata cara pembebanan zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam pasal1 disebutkan Zakat atau sumbangan keagamaan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dan/ atau oleh Wajib Pajak badan dalam Negeri, dapat dikurangkan dari penghasilan bruto yang bersangkutan.

45

2. Wajib Pajak Orang pribadi

Menurut UU RI no.28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan yang dimaksud dengan wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, ang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa yang disebut dengan wajib pajak adalah subjek pajak yang telah memenuhi persyaratan subyektif dan obyektif.

Menurut Lubis dan Djuanda (2010:10), pada prinsipnya orang pribadi yang menjadi subjek pajak dalam negeri adalah orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia. Termasuk dalam pengertian orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia adalah mereka yang mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Keberadaan orang pribadi di Indonesia lebih dari 183 hari tidaklah harus berturut-turut, tetapi dihitung oleh jumlah hari orang tersebut berada di Indonesia dalam jangka waktu 12 bulan sejak kedatangannya ke Indonesia sebagai subjek pajak dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesiaataupun di luar Negeri tempat tinggal orang pribadi atau tempat kedudukan badan ditetapkan oleh Direktur jendeal Pajak menurut keadaan yang sebenarnya.

46

BAB IV

Dokumen terkait