• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. METODE CERAMAH

1. Pengertian Metode Ceramah

Metode ceramah yang berasal dari kata lecture, memiliki arti dosen atau

metode dosen, metode ini lebih banyak dipergunakan di kalangan dosen, karena dosen memberikan kuliah mimbar dan disampaikan dengan ceramah dengan pertimbangan dosen berhadapan dengan banyak mahasiswa yang mengikuti perkuliahan. Metode ini berbentuk penjelasan konsep, prinsip, dan fakta. 14

Yang dimaksud dengan metode ceramah yaitu cara menyampaikan suatu pelajaran tertentu dengan jalan penuturan secara lisan kepada anak didik atau

khalayak ramai. 15 Adapun menurut Slameto ceramah ialah pidato yang

13 Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), h. 45.

14 Martinis Yamin, Strategi Pembelajarn Berbasis Kompetensi, (Ciputat: Gaung Persada Press, 2005) , Cet. Ketiga, h. 65.

disampaikan oleh seorang guru di depan sekelompok siswa atau kelas. 16 Pengertian senada disampaikan oleh H. Sudiyono dkk., bahwa metode ceramah merupakan metode yang memberikan penjelasan atau memberi deskripsi lisan secara sepihak (oleh seorang fasilitator) tentang suatu materi

pembelajaran tertentu.17

Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa diskusi adalah metode penyampaian informasi atau pengetahuan (bahan pelajaran) yang dilakukan oleh guru secara lisan di hadapan murid atau peserta didik.

Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan anatara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar . meski metode ini banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi dalam pendidikan dan pengajaran tradisonal, seperti dipedesaan yang kekurangan fasilitas.

Cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik kuliah, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta

masalah secara lisan.18

16 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 100.

17 Sudiyono, dkk., Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi , Opcit, h. 120. 18 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan zain, Strategi Belajar Mengajar , (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 97.

Teknik ceramah memang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, terutama kepada mereka yang termotivasi. Artinya, seseorang yang termotivasi untuk mendapatkan informasi tertentu. Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia, teknik ceramah ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan mendengar (menyimak). Siswa dilatih untuk membuat intisari dari ceramah yang didengarnya, kemudian mencertikan kembali dengan bahasanya ssendiri. Teknik ceramah dapat juga dirangkaikan dengan teknik yang lain, misalnya teknik tanya jawab, jika memang telah direncanakan setelah ceramah selesai siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan ceramah yang

baru didengarnya.19

2. Kelebihan dan Kelamahan Metode Ceramah

Sebagaimana metode-metode pengajaran yang lain, metode ceramah pun tidak terlepas dari kelebihan dan kelemahan.

a. Kelebihan

1) Dalam waktu yang singkat guru dapat menyampaikan bahan

sebanyak-banyaknya.

2) Organisasi kelas lebih sederhana tidak perlu mengadakan

pengelompokan murid seperti pada metode yang lain.

3) Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah

murid cukup banyak.

19 Solchan, dkk, Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.,(Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h. 3.17

4) Guru sebagai penceramah berhasil baik, maka dapat menimbulkan semangat, dan kreasi yang konstruktif.

5) Fleksibel, dalam arti bahwa jika waktu sedikit bahan dapat

dipersingkat, diambil yang penting-penting saja, jika waktu banyak dapat disampaikan sebanyak-banyaknya dan mendalam.

b. Kelamahan

1) Guru sulit mengetahui pemahaman anak didik terhadap bahan-bahan

yang diberikan

2) Kadang-kadang guru cenderung ingin menyampaikan bahan yang

sebanyak-banyaknya hingga menjadi bersifat pemompaan.

3) Anak didik cenderung menjadi lebih pasif dan ada kemungkinan

kurang tepat dalam mengambil kesimpulan, berhubung guru dalam menyampaikan bahan pelajaran dengan lisan

4) Jika guru tidak memperhatikan segi psikologis dari anak didik,

ceramah dapat bersifat melantur dan membosankan. Sebaliknya kalau guru berlebih-lebihan berusaha untuk menimbulkan inti dan isi

ceramah menjadi kabur.20

Mengingat adanya berbagai kelemahan yang ada dalam metode ceramah, maka perencanaan yang matang sangat diperlukan. Untuk itu hal-hal yang dapat membantu daya ingat peserta didik dalam belajar perlu mendapat perhatian yang cukup dari seorang guru. Dalam hal ini, Bligh memberikan beberapa saran yang cukup baik untuk di simak dan dipertimbangkan yang

20 Abu Ahmad dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Pustaka Setia, 2005) Cet. II. h. 56.

berupa faktor-faktor yang dapat membantu daya ingat peserta didik dalam belajar, yaitu:

1. Membuat pembelajaran bermakna

Pembelajaran yang bermakna mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi peserta didik dalam belajar. Kata bermakna di sini dapat berarti sejauh mana informasi yang disampaikan oleh guru atau dosen sesuai dengan informasi yang dimiliki peserta didik, atau sejauh mana informasi tersebut memenuhi harapan mereka.

2. Keseluruhan atau parsial

Pembicaraan tentang keseluruhan atau parsial ini terus menjadi bahan diskusi bagi para pendidik dan ahli psikologi. Yang dimaksud dengan keseluruhan semua topik materi dalam satu waktu tertentu diberikan dalam satu waktu. Sementara parsial adalah materi diberikan sepotong-potong. Jadi sejumlah materi yang akan diberikan dalam jangka waktu tertentu, seperti jam pelajaran, diberikan sedikit demi sedikit dan disellingi dengan waktu jeda.

3. Pengaturan materi dengan baik

Materi atau pelajaran yang disampaikan dengan urutan yang logis, akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik dibandingkan dengan materi yang tidak teratur. Beberapa bentuk penyusunan materi dengan metode ceramah anatara lain adalah bentuk hirarki dan mata rantai.

4. Reharsing the material (mengingat-ingat materi)

Para ahli psikologi percaya bahwa mengingat kembali materi yang baru saja diberikan oleh pengajar adalah faktor penting dalam membantu daya ingat peserta didik. Cara seperti ini dalam dilakukan dengan menyatakan kembali dalam hati atau mengulang materi dengan teman-teman.

5. Pengulangan oleh guru atau dosen

Mengulang-ulang penjelasan terhadap suatu materi dapat membantu peserta didik dalam mengingat pelajaran. Pengulangan ini dilakukan dengan porsi yang tidak berlebihan dengan maksud memberi penekanan

terhadap materi yang dianggap materi.21

Dokumen terkait