• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Metode Penelitian 2.1.1. Rancangan Percobaan

Rancangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan menggunakan 4 ulangan, yaitu :

1) Perlakuan 1 dengan kepadatan 6 ekor/L. 2) Perlakuan 2 dengan kepadatan 9 ekor/L. 3) Perlakuan 3 dengan kepadatan 12 ekor/L. 4) Perlakuan 4 dengan kepadatan 15 ekor/L.

Model rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Yij = µ + σi + εij

Keterangan:

Yij = Data hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah dari pengamatan

σi = Pengaruh aditif dari perlakuan ke-i

εij = Pengaruh galat hasil percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j (Steel dan Torrie, 1993).

2.2. Pelaksanaan Penelitian 2.2.1. Persiapan Wadah

Wadah pemeliharaan yang digunakan berupa akuarium. Akuarium yang digunakan berdimensi 25x25x25 cm sebanyak 12 unit. Sebelum wadah pemeliharaan digunakan, wadah terlebih dahulu dicuci dengan deterjen, setelah itu dibilas dengan air bersih, lalu diisi dengan air. Kemudian air dibuang kembali, sambil dibersihkan dan selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 hari. Aerator dipasang untuk menambah kelarutan oksigen dalam air pada masing- masing akuarium. Selanjutnya masing-masing akuarium diisi dengan air tawar sebanyak 8 liter.

2.2.2. Penebaran Benih

Benih ikan sinodontis yang digunakan yaitu benih berukuran panjang rata- rata 2,55±0,01 cm dan bobot rata-rata yaitu 0,44±0,01 g yang berasal dari daerah Ciherang Kidul, Bogor, Jawa Barat. Sebelum ditebar ke akuarium perlakuan, benih terlebih dahulu diadaptasikan selama 2-3 hari. Untuk selanjutnya dilakukan pengambilan contoh masing-masing sebanyak 30 ekor untuk pengukuran panjang dan bobot awal benih sebelum ditebar. Kemudian benih-benih tersebut ditebar ke masing-masing akuarium sesuai dengan rancangan percobaan.

2.2.3. Pemberian Pakan

Pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan berupa cacing sutera. Cacing dibersihkan dahulu dengan air tawar. Kemudian pakan diletakkan pada wadah dengan air mengalir. Pakan diberikan 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari secara at satiation. Sebelum pakan diberikan ke benih, pakan terlebih dahulu ditimbang dengan timbangan digital. Setelah 1 jam berikutnya pakan sisa pada masing-masing akuarium diambil lalu ditimbang kembali.

2.2.4. Pengelolaan Kualitas Air

Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan penyifonan kotoran di dasar akuarium pemeliharaan dengan menggunakan selang berdiameter ¾ inch. Selain penyifonan kotoran, dilakukan juga pergantian air sebanyak 30% dari total volume air masing-masing akuarium. Penyifonan kotoran dan pergantian air dilakukan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Pengecekan parameter suhu, pH, DO (oksigen terlarut), TAN, nitrit, dan alkalinitas dilakukan 10 hari sekali.

2.3. Parameter Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 40 hari. Jumlah ikan yang mati dihitung setiap hari. Setiap 10 hari dilakukan sampling panjang dan bobot benih sebanyak 30 ekor dari masing-masing akuarium. Panjang dan bobot masing-masing benih diukur kemudian dicatat untuk pendataan. Data yang diperoleh dari tiap-tiap sampling yaitu data yang digunakan untuk penghitungan parameter aspek

produksi yang meliputi derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, laju perumbuhan biomassa, efisiensi pakan, koefisien keragaman panjang, serta keuntungan usaha.

2.3.1. Kelangsungan Hidup (KH)

Kelangsungan hidup yaitu persentase jumlah ikan yang hidup pada akhir pemeliharaan dibandingkan dengan jumlah ikan yang ditebar. Persamaan yang digunakan untuk menghitung tingkat kelangsungan hidup adalah:

SR = (Nt/N0) x 100%

Keterangan : SR = Kelangsungan hidup benih (%)

Nt = Jumlah benih yang hidup di akhir pemeliharaan (ekor)

N0 = Jumlah benih yang hidup di awal pemeliharaan (ekor)

(Zonneveld et al., 1991).

2.3.2. Laju Pertumbuhan Harian

Laju pertumbuhan spesifik ( , pertumbuhan bobot harian (GR), dan laju pertumbuhan biomassa dihitung dengan menggunakan rumus:

Laju Pertumbuhan Spesifik (Zonneveld et al, 1991)

Pertumbuhan Bobot Harian = [(Wt-Wo)/t)] (Hepher dan Pruginin, 1981) Laju Pertumbuhan Biomassa = [(Bt-Bo)/t] (Hepher dan Pruginin, 1981)

Keterangan : Wt = Bobot rata-rata benih pada waktu ke-t pemeliharaan (g) Bt = Bobot biomassa benih pada waktu ke-t pemeliharaan (g) Wo = Bobot rata-rata benih pada awal pemeliharaan (g) Bo = Bobot biomassa benih pada waktu ke-t pemeliharaan (g) t = Waktu pemeliharaan (hari)

2.3.3. Pertumbuhan Panjang Mutlak

Pertumbuhan panjang mutlak adalah perubahan panjang rata-rata individu pada tiap perlakuan dari awal hingga akhir pemeliharaan, dengan rumus:

Keterangan : Pm = Pertumbuhan panjang mutlak benih (cm)

Ĺt = Panjang rata-rata benih pada waktu ke-t pemeliharaan (cm)

Ĺ0 = Panjang rata-rata benih pada awal pemeliharaan (cm)

(Effendie, 1979).

2.3.4. Efisiensi Pakan

Efisiensi pemberian pakan menunjukkan seberapa banyak pakan yang dimanfaatkan oleh ikan dari total pakan yang diberikan, dengan rumus:

EP =[

Keterangan : EP = Efisiensi pakan (%)

Wt = Biomassa benih waktu ke-t pemeliharaan (g) Wd = Biomassa benih mati (g)

Wo = Biomassa benih pada awal pemeliharaan (g) F = Jumlah pakan yang diberikan pada benih (g)

(Zonneveld et al., 1991).

2.3.5. Koefisien Keragaman Panjang

Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi panjang ikan, yang dinyatakan dalam koefisien keragaman, dihitung menggunakan rumus:

KK = (s/y) x 100% Keterangan : KK = Koefisien keragaman

s = Simpangan baku y = Rata-rata contoh

(Steel dan Torrie, 1993).

2.3.6. Keuntungan Usaha

Keuntungan usaha pada penelitian ini dihitung berdasarkan selisih antara total penerimaan yang diperoleh dengan total pengeluaran yang dikeluarkan selama penelitian. Total penerimaan bergantung kepada jumlah ikan yang dijual

dan harga produk. Penerimaan dapat dihitung dengan rumus (Nurmalina et al, 2010):

TR = Q x P

Keterangan: TR = Total Revenue (total penerimaan) Q = Quantity (jumlah ikan yang dijual) P = Price (harga)

Keuntungan diperoleh pada saat total penerimaan dikurangi dengan biaya pengeluaran yang dilakukan selama pemeliharaan. Biaya total adalah biaya yang dikeluarkan selama proses pemeliharaan, terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya tetap diasumsikan nol karena tidak ada pengeluaran untuk biaya operasi dan penyusutan investasi. Total penerimaan dihitung dengan menggunakan rumus (Nurmalina et al, 2010):

π = TR – TC Keterangan: π = Laba

TR = Total Revenue (total penerimaan) TC = Total Cost (total pengeluaran)

2.3.7. Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 dan Minitab 16.0, yang meliputi:

1. Analisis Ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95%, digunakan untuk menentukan apakah perlakuan berbeda nyata terhadap parameter kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot dan panjang, efisiensi pakan dan koefisien keragaman panjang. Untuk mengetahui respons dari hubungan antara perlakuan peningkatan kepadatan dengan berbagai parameter yang diamati digunakan uji polinomial ortogonal.

2. Analisis deskriftif digunakan untuk menjelaskan parameter kerja dan kelayakan media pemeliharaan bagi kehidupan benih ikan sinodontis selama penelitian.  

 

Dokumen terkait