• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian ini berisi langkah dan cara penulis melakukan penelitian.Penentuan metodologi penelitian ini sering pula disebut dengan strategi pemecahan masalah karena pada tahap ini mempersoalkan bagaimana masalah- masalah penelitian tersebut hendak dipecahkan atau ditemukan jawabannya.45 Pertama, penulis membutuhkan segala bentuk teori dan informasi berdasarkan media cetak dan media elektronik, selain itu peneliti membutuhkan data-data lain seperti jumlah siswa, data-data lain yang mendukung seperti, latar belakang

45

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1989), h.31.

budaya siswa, data sekolah, meliputi visi dan misi sekolah, dan profil sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan mengisi kuesioner dengan bobot jawaban skor 1 hingga 5. Instrument atau isi kuesioner yang diisi siswa menyangkut silabus semester ganjil dan genap dan memiliki syarat kompetensi dasar siswa yakni sikap multikulturalisme, meliputi, toleransi, peduli terhadap sesama, gotong royong, dan respek. Bentuk soal kuesioner pretes sebagai data kontrol, atau data awal siswa sebelum diberi media cerita rakyat, namun data postes kuesioner siswa sebagai data eksperimen, karena data tersebut sebagai hasil akhir dari proses penghayatan siswa terhadap cerita rakyat. Baik instrument kuesioner pretes maupun instrument

postes, tes tersebut berisi tentang silabus yang mengandung pendidikan multikultural. Penelitian ini menuntut uji statistik dengan observasi dan pengujian rumus. Oleh karena itu, penulis menentukan karya tulis ini menggunakan metode kuantitatif.

1. Metode Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematisterhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis. Proses pengukuran adalah bagian yang sentraldalam penelitian ini karena hal ini memberikan hubungan yang fundamentalantara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dan hubungan hubungan kuantitatif, dan penelitian ini membutuhkan upaya statistik.

2. Desain Eksperimen

Mohammad Ali mengatakan bahwa “desain eksperimen adalah riset yang dilaksanakan melalui eksperimentasi atau percobaan.”46 Yatim dalam Muhadi

mengatakan bahwa “penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis,

46

Mohammad Ali, Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan, (Bandung: Pustaka Cendikia Utama, 2010), h.93.

logis dan teliti dalam melakukan control terhadap kondisi.”47 Hal ini senada yang dikatakan oleh Daenil Muijs “The basisof the experimental method is the experiment, which can be defined as: a test under controlled conditions that is made to demonstrate a known truth or examine the validity of a hypothesis.”48

Metode eksperimen adalah eksperimen, yang dapat didefinisikan sebagai: tes dalam kondisi yang terkendali yang dibuat untuk menunjukkan suatu kebenaran diketahui atau menguji validitas hipotesis.

Riset digunakan untuk menguji pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu bentuk prilaku tertentu pada subjek riset. Mohammad Ali mengatakan bahwa riset seperti ini merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti suatu peristiwa yang muncul diamati serta dikontrol secermat mungkin sehingga dapat diketahui hubungan sebab akibat kemunculannya.49

Peneliti menggunakan analisis regresi atau pola hubungan antara dua peubah, khususnya peubah yang mengandung hubungan sebab akibat. Peneliti menggunakan analisis korelasi yaitu mencoba menyelidiki adanya hubungan dua peubah, mengukur tingginya derajat hubungan tersebut melalui sebuah bilangan yang disebut dengan koefisien korelasi (r).50 Penelitian ini meneliti tentang hubungan atau korelasi, dan jenis data terdiri dari data rasio, untuk itu peneliti menggunakan metode uji korelasi Pearson Product Moment. Agar dapat diketahui keputusannya apakah antara media cerita rakyat dengan pendidikan multikultural berkolerasi linear atau tidak. Jika keputusan atau hasil akhir dari koefisien kolerasi kedua variabel tersebut (r)= 1 atau (r)=-1, maka dapat diketahui hubungan tersebut bersifat linear atau terdapat hubungan yang signifikan antara media cerita rakyat dengan pendidikan multkultural. Jika keputusan dari korelasi mendekati angka satu, misal nilai (r) mencapai nilai 0.9, 0.8,..sampai 0,6, itu berarti terdapat hubungan yang signifikan antara media cerita rakyat dengan pendidikan

47

Muhadi, Penelitian Tindakan Kelas: Panduan Wajib bagi Para Pendidik, (Jogjakarta: Shira Media, 2011) , h. 27.

48

Daniel Muijs, Doing Quantitative Research in Education with SPSS, (Caliifornia:Sage Publications), 2004, h. 13.

49

Mohammad Ali, op. cit., h. 94. 50

multikultural. Sedangkan jika nilai koefisien antara kedua variabel tersebut di bawah 0,6 hingga 0,0, dapat diketahui hubungan antara cerita rakyat dengan pendidikan multikultural tidak linear atau menyebar. Maka dapat diambil keputusan tidak terdapat hubungan antara cerita rakyat dengan pendidikan multikultural.

Metoda statistika yang akan digunakan untuk menguji hipotesis adalah korelasi product moment yang tergolong dalam statistika parametrik.51 Oleh karena itu peneliti melakukan empat langkah pengujian. Pertama pengujian normalitas kedua sampel. Kedua pengujian linearitas. Ketiga perhitungan koefisien korelasi. Keempat pengujian hipotesis korelasi dan penarikan kesimpulan.

3. Desain Kelompok Tunggal dengan Pretes dan Postes

Desain ini biasanya digunakan dalam penelitian yang pelaksanaannya dilakukan dengan memilih secara random satu kelompok. Adapun terhadap kelompok itu diberikan tes awal sebelum diberikannya perlakuan atau pretes (O1), kemudian kelompok itu diberi perlakuan (X), dan pasca pemberian perlakuan dilakukan postes (O2)52. Bagan desain yang ini adalah:

O1 X O2

Langkah-langkah dalam menggunakan desain ini adalah:

a. Memilih secara random sekelompok subjek untuk dijadikan sampel b. Mengadakan pretes (O1).

c. Memberikan perlakuan (X).

d. Mengadakan postes (O2) setelah pemberian perlakuan

e. Menganalisis data dengan menggunakan metode statistika yang sesuai f. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.

51

Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: Refika Aditama,2010), h. 172.

52

Hal yang penting dalam metode eksperimen adalah masalah kevalidan atau keshahihan. Metode eksperimen sifatnya berbeda dari berbagai jenis riset lain, seperti survey. Riset yang digunakan melalui survey dan sejenisnya itu bersifat menggambarkan keadaan, sedangkan melalui eksperimen bersifat eksploratif. Artinya dalam riset seperti survey pelaku riset mencari penjelasan tentang suatu fenomena, sedangkan dalam eksperimen pelaku riset berupaya menemukan suatu gajala yang kemunculannya dikreasi oleh pelaku riset sendiri.

Dokumen terkait