• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

Dengan merujuk pada permasalahan yang telah dijelaskan pada bab ini sebelumnya, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian

tindakan kelas, yaitu penelitian yang dilakukan pula bahwa classroom action

research adalah kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan cara melakukan tindakan secara kolaboratif dan inspiratif.

15

Di mana metode ini termasuk ke dalam metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan observer

peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan metode inquiry.

Dengan metode inquiry ini siswa yang tidak diindoktrinasi dengan pengetahuan

yang disampaikan oleh guru, melainkan mereka melakukan penyelidikan, menemukan, dan mengeksplorasi pengetahuan tersebut dengan apa yang telah mereka ketahui dan pelajari sendiri. Adapun dalam penelitian tindakan kelas ini

ada empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu:16

1. Tahap Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menyusun rancangan tindak yang menjelaskan apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan

15

Sutarto dan Kadiyo, Bimbingan Praktis dalam Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Kemilau Ilmu Semesta, 2013), h.6

16

Nana Syaodih S, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 145

dilakukan. Pada tahap perencanaan ini peneliti memfokuskan peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Peneliti memfokuskan peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus yang perlu untuk diamati. Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama. Apabila sudah sudah diketahui keberhasilan hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti kemudian mengidenttifikasi permasalahan baru yang menentukan siklus berikutnya.

2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini rancangan tindakan akan diterapkan. Pelaksanaan tindakan harus berusaha mengikuti skenario pembelajaran yang telah dibuat tetapi harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencangkup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan.

3. Tahapan Pengamatan

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung, jadi keduanya berlangsung pada waktu yang sama. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presentasi, nilai tugas dan lain-lain), tetapi juga data kualitatif yang menggambarkan keaktifan peserta didik, antusias peserta didik, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain-lain.

4. Tindakan Refleksi

Dalam tahapan ini peneliti mengkaji secara keseluruhan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Setiap informasi yang terkumpul, perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitan dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan.

Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini disajikan dalam bentuk peroses pengkajian berdaur (siklus) yang dinyatakan dalam bentuk sebuah spiral

yang sering disebut spiral PTK. Untuk memahami bentuk spiral PTK

digambarkan sebagai berikut:17

Gambar 3.1

Model Spiral Kemmis dan Taggart (1988)

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa tahap plan peneliti membuat

sebuah perencanaan yang akan dilakukan dalam penelitian, perencanaan yang dibuat yakni tindakan yang akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung.

Pada pokok tindakan (Act), mulai dilaksanakannya tindakan yakni mulai diajukan

pertanyaan-pertanyaan pada siswa untuk mendorong mereka mengatakan apa yang mereka pahami, dan apa yang mereka amati. Pada pokok pengamatan (observe), kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung dicatat dan diamati

17

Wijaya Kusumah, dkk,Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Permata Puri Media, 2012), Cet. ke-5, h. 20 Refleksi Tindakan/ Observasi Refleksi Tindakan/ Observasi Refleksi Tindakan/ Observasi Rencana awal/rancangann Rencana yang direvisi Rencana yang direvisi Putaran 1 Putaran 2 Putaran 3

yang bertujuan untuk melihat apa yang terjadi. Pengamat juga membuat catatan

dalam buku harian. Dalam kontak refleksi (Reflect), pada tahapan ini yang

dilakukan adalah mengkaji secra keseluruhan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan selanjutnya.

Selanjutnya setelah tindakan pada siklus I selesai dilakukan maka pada kotak (Resived Plan), yakni mengadakan perencanaan tindakan untuk memperbaiki

kekurangan pada siklus I kemudian dilakukan tindakan (Act), selanjutnya tindakan

yang dilakukan diamati (Observe), dan kemudian dilakukan kembali refleksi guna

menyempurnakan tindakan berikutnya.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, hasil tindakan pada tiap siklus dianalisis sehingga berdasarkan analisa tersebutlah maka ditentukan apakah siklus selanjutnya dapat dilanjutkan atau tidak.

Selanjutnya penelitian akan diakhiri/dihentikan dengan kriteria berikut :

a. Hasil pengamatan telah menunjukkan bahwa pelaksanaan proses

pembelajaran sesuai skenario pembelajaran yang telah dibuat dan siswa memahami proses menemukan konsep baru dengan indicator 75% siswa telah dapat menemukan konsep baru.

b. Pada siklus berikutnya kegiatan pembelajaran lebih ditekankan pada sub-sub

pembahasan yang pencapaiannya masih di bawah 75%.

Adapun prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan pula

sebagai berikut :18

18

Gambar 3.2

Alur Dalam Penelitian Tindakan Kelas Adapun tahapan-tahapan pada tiap siklus sebagai berikut : SIKLUS 1

a. Tahap Perencanaan

Merancangpelaksanaan tindakan b. Tahap Pelaksanaan

1. Pendahuluan

a) Motivasi siswa dengan menjelaskan manfaat belajar dengan inquiry

b) Mengomunikasikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti

a) Orientasi siswa pada masalah.

Permasalahan Siklus I Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Refleksi I Pengamatan/ Pengumpulan Data I Perencanaan Tindakan II Apabila permasalahan belum terselesaikan Pelaksanaan Tindakan II Refleksi II Pengamatan/ Pengumpulan Data II Permasalahan

baru hasil refleksi

Dilanjutkan ke siklus berikutnya Siklus II

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.

b) Mengorganisasikan siswa dalam belajar.

Guru membantu siswa dalam mengidentifikasi dan

mengorganisasikan tugas berkaitan dengan masalah serta

menyediakan alat.

c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen yang berkaitan dengan pemecahan masalah.

d) Menyajikan atau mempresentasikan hasil kegiatan.

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan model yang membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

e) Mengevaluasi kegiatan

Guru membantu siswa untuk merefleksi pada penyelidikan dan proses penemuan yang digunakan.

3. Penutup.

a) Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang baru

dipelajari.

b) Guru memberikan tes pada akhir siklus.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan semua proses yang terjadi dalam tindakan dengan menggunakan format observasi.

d. Tahap Refleksi

Melakukan evaluasi dari setiap indakan yang telah dilakukan pada siklus I.

SIKLUS 2

a. Tahap Perencanaan

b. Tahap Pelaksanaan

1. Pendahuluan

a) Memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat belajar dengan

inquiry.

b) Mengomunikasikan tujuan pembelajaran.

c) Guru meumumkan hasil tes pada siklus I.

2. Kegiatan ini

a) Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik, yang dibutuhkan dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.

b) Mengorganisasikan siswa dalam belajar.

Guru membantu siswa dalam mengindentifikasi dan

mengorganisasikan tugas yang berkaitan dengan masalah serta menyediakan alat.

c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.

Guru mendorong siswa untuk menumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen yang berkaitan dengan pemecahan masalah.

d) Menyajikan atau mempresentasikan hasil kegiatan.

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan model yang membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

e) Mengevaluasi kegiatan

Guru membantu siswa untuk merefleksi pada penyelidikan dan proses penemuan yang digunakan.

3. Penutup

a) Guru mengarahkan siswa untuk meyimpulkan materi yang baru

dipelajari.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan semua proses yang terjadi dalam tindakan denganmenggunakan format observasi.

d. Tahap Refleksi

Melakukan evaluasi dari setiap tindakan yang telah dilakukan pada siklus 2.

Dokumen terkait