BAB II LANDASAN TEORI
3. Metode Inkuiri
Pada bagian ini akan membahas mengenai pengertian metode inkuiri,
macam-macam metode inkuiri, langkah-langkah penerapan metode inkuiri,
kelebihan dan kekurangan metode inkuiri.
a. Pengertian Metode Inkuiri
Hanafiah, dkk (2009) berpendapat bahwa metode inkuiri merupakan
kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta didik untuk mencari
informasi sehingga peserta didik dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap,
keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku secara sistematis, kritis,
dan logis. Sedangkan menurut Piaget (dalam Mulyasa, 2006 ) menyatakan bahwa
metode inkuiri ialah metode yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk
melakukan eksperimen sendiri yang bertujuan untuk melakukan sesuatu yang
dilihat dengan rasa keingintahuannya dengan cara mengajukan pertanyaan, dan
mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan satu dengan
penemuan yang lain, membandingkan apa yang telah ditemukannya dengan yang
ditemukan oleh siswa lain. Ungkapan tersebut didukung oleh Sanjaya (2011) yang
mengatakan bahwa metode inkuiri adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
inovatif dan menekankan pada proses kegiatan berpikir kritis untuk menganalisis
serta menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang
dipertanyakan.
Pendapat dari para tokoh di atas maka metode inkuiri dapat membantu siswa
untuk meningkatkan minat dan prestasi belajarnya. Hal itu dikarenakan dengan
penggunaan metode inkuiri siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
13
serta menggali informasi yang didapat, menemukan jawabannya sendiri secara
kritis, logis, dan analitis dari suatu permasalahan. Siswa tidak tergantung oleh
guru dan pengetahuan yang didapatkan oleh siswa dapat bertahan lebih lama.
b. Macam-macam Metode Inkuiri
Menurut Trowbridge ( dalam Mulyasa, 2006 ) ada tiga macam metode
inkuiri, yaitu :
1) Inkuiri Terbimbing(Guide Inquiry)
Guide Inquiry atau inkuiri terbimbing merupakan metode inkuiri yang dalam kegiatan pembelajarannya dilakukan berdasarkan petunjuk guru.
Selanjutnya guru memberikan sebuah pertanyaan dengan tujuan untuk
mengarahkan peserta didik membuat kesimpulan. Proses kegiatan ini dilakukan
secara bertahap sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri. Peran guru di
sini adalah sebagai pengarah dan sarana bagi peserta didik untuk menemukan
hal-hal yang ingin diketahui dalam kegiatan pembelajaran.
2) Inkuiri Bebas (Free Inquiry)
Free Inquiry atau inkuiri bebas merupakan metode inkuiri yang peserta didiknya dapat melakukan penyelidikan bebas seperti para ilmuwan. Peserta didik
harus dapat mengidentifikasi dan merumuskan berbagai permasalahan yang ingin
diselidikinya. Metode ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar
dengan menggunakan metode inkuiri, karena siswa harus merumuskan
masalahnya, menemukan, dan membuat kesimpulan sendiri.
14
3) Inkuiri bebas dalam dimodifikasi (Modefied Free Inquiry)
Modified Free Inquiry merupakan metode inkuiri yang melibatkan peserta didik untuk dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh gurunya dengan cara
melakukan pengamatan eksplorasi sesuai dengan prosedur penelitiannya. Guru
berperan sebagai fasilitator yang bertugas memberikan bantuan jika ada siswa
yang mengalami kesulitan yang bertujuan untuk menghindari kegagalan dalam
menyelesaikan masalahnya.
Tipe-tipe metode inkuiri di atas, peneliti akan menggunakan metode inkuiri
terbimbing. Hal ini disebabkan karena siswa kelas VB SD Negeri Nogotirto masih
memerlukan bimbingan dari guru dalam memecahkan masalah dan menemukan
informasi. Penerapan metode inkuiri ini diharapkan siswa lebih aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran serta dapat berpikir secara kritis, logis dan
analitis.
c. Langkah-langkah Penerapan Metode Inkuiri
Menurut Sanjaya (2009) langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri sebagai berikut : 1) orientasi, 2) merumuskan
masalah, 3) merumuskan hipotesis, 4) eksperimen, 5) mengumpulkan data, 6)
menguji hipotesis, 7) merumuskan masalah. Langkah pertama adalah langkah
orientasi, yaitu langkah untuk membina suasana pembelajaran yang responsif.
Guru harus mengkondisikan siswanya agar siap untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Pada langkah ini guru merangsang dan mengajak siswa berpikir
untuk memecahkan masalah. Tingkat keberhasilan dalam langkah ni tergantung
pada kemauan siswanya.
15
Langkah kedua merumuskan masalah, merumuskan masalah merupakan
langkah kegiatan membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung
teka-teki. Pada proses ini siswa akan mendapatkan pengalaman yang baru dalam
mengembangkan mental melalui kegiatan berpikirnya. Persoalan yang disajikan
adalah persoalan yang menantang siswa sehingga siswa terdorong untuk mecari
jawaban yang tepat. Masalah dalam persoalan ini harus mengandung konsep yang
jelas untuk dicari atau ditemukannya.
Langkah ketiga adalah langkah hipotesis yang merupakan jawaban
sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban yang
sementara, maka perlu diuji untuk kebenarannya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan anak (berhipotesis)
adalah dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang mendorong siswa untuk dapat
merumuskan jawaban sementara dari suatu permasalahan. Pimikiran tersebut
harus memiliki landasan yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan
bersifat kritis dan logis.
Langkah keempat adalah melakukan eksperimen yang merupakan kegiatan
siswa melakukan percobaan untuk mendapat hasil dari dugaan sementara. Pada
tahap ini siswa akan mendapatkan data melalui percobaan yang dilakukan. Peran
guru adalah membimbing siswa dalam melakukan percobaan sehingga siswa
mendapatkan data yang dibutuhkan.
Langkah kelima adalah mengumpulkan data yang merupakan aktivitas
untuk mencari informasi yang dibutuhkan dalam menguji hipotesis yang diajukan.
Mengumpulkan data juga merupakan sebuah proses mental yang sangat penting
16
untuk mengembangkan intelektual. Tugas dan peran guru dalam langkah ini
adalah mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir
mencari informasi yang dibutuhkan.
Langkah keenam yaitu menguji hipotesis yang merupakan proses
menetukan jawaban dari informasi yang didapatkan berdasarkan dari hasil
pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis, hal yang terpenting ialah mencari
keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Menguji hipotesis merupakan
mengembangkan cara berpikir secara rasional, artinya jawaban tersebut bukan
sebuah argumentasi, tetapi dapat dibuktikan dari data yang dikumpulkan dan juga
dapat dipertanggung jawabkan.
Langkah ketujuh adalah merumuskan kesimpulan yang merupakan proses
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan temuan yang diperoleh berdasarkan
dari hasil pengujian hipotesis. Langkah ini ialah langkah yang paling penting
dalam proses pembelajaran. Dalam merumuskan kesimpulan peran guru adalah
untuk menunjukkan kepada siswa tentang data yang relevan.
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inkuiri
Metode inkuiri terbimbing merupakan salah satu metode pembelajaran yang
inovatif dan dapat melibatkan siswa untuk aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajarannya. Hal itu dikarenakan metode ini memiliki beberapa kelebihan,
Hanafiah dan Suhana (2009) menuliskan kelebihan metode inkuiri terbimbing,
antara lain: a) membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan dan
penguasaan keterampilan dalam proses kognitif, b) peserta didik memperoleh
pengetahuannya secara individual sehingga pengetahuan yang didapatkannya
17
dapat bertahan lebih lama, c) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk
lebih rajin dalam belajar, d) dapat berkembang dan maju sesuai dengan
kemampuan serta minatnya, e) menambah rasa percaya diri dengan cara
menemukan sendiri jawabannya.
Selain mempunyai kelebihan di atas, Hanafiah dan Suhana (2009: 79)
mengemukakan kekurangan metode inkuiri terbimbing, diantaranya adalah
sebagai berikut : a) peserta didik harus memiliki sikap mental yang kuat, berani
dan rasa keinginan untuk mengetahui keadaan di sekitarnya, b) Keadaan kelas
yang terlalu banyak siswa membuat metode ini sulit untuk dilaksanakan, c) Guru
dan siswa sudah terbiasa dengan kegiatan pembelajaran yang lama sehingga
metode inkuiri ini dapat mengecewakan.