• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi,

dan refleksi. Siswa kelas VB SD Negeri Nogotirto yang berjumlah 31 siswa

menjadi subjek dalam penelitian ini.

Objek dalam penelitian ini ialah minat dan prestasi belajar IPA dengan

menerapkan pendekatan SCL dengan Metode Inkuiri Terbimbing. Peneliti

menggunakan 4 indikator untuk mengetahui minat siswa dalam pembelajaran

IPA. Keempat indikator tersebut yaitu siswa memiliki rasa senang saat

pembelajaran IPA, siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA, siswa

terlibat selama pembelajaran berlangsung, dan siswa mencari informasi baru.

Ketercapaian indikator dapat diketahui oleh peneliti dengan menggunakan

kuesioner.

Peneliti melakukan penilaian tentang prestasi belajar siswa dengan melihat

3 aspek yang meliputi aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Aspek

kognitif dinilai dari evaluasi pada setiap akhir siklus dengan jumlah soal 20.

124

Aspek afektif dilihat dari hasil kuesioner siswa yang diisi pada setiap akhir

pertemuan. Aspek psikomotor dilihat pada saat siswa melakukan pengamatan atau

percobaan.

Siklus I penelitian ini dilakukan dalam waktu 4 kali pertemuan yang

masing-masing pertemuan memiliki alokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 JP.

Pertemuan pertama siswa belajar mengenai bahan penyusun suatu benda dan

mengidentifikasi sifat bahan penyusun melalui percobaan di dalam kelompok.

Pertemuan kedua siswa mengidentifikasi macam-macam jenis kain, tali, dan

kertas melalui percobaan dalam kelompok. Pertemuan ketiga siswa

membandingkan kekuatan jenis benang melalui percobaan dalam kelompok.

Pertemuan ketiga siswa. Pada pertemuan terakhir siklus I, siswa diminta untuk

mengerjakan soal evaluasi.

Data awal yang diperoleh peneliti sebelum melakukan penelitian

menunjukkan bahwa minat siswa banyak yang tidak mencapai kriteria minimal

cukup berminat. Dari 31 siswa hanya 23 siswa (74,2%) yang mencapai kriteria

cukup berminat. Setelah dikenai tindakan yang dilakukan pada siklus I terjadi

kenaikan jumlah siswa yang mencapai kriteria cukup berminat yaitu menjadi 28

siswa (90,3%). Jumlah siswa yang mencapai kriteria minimal cukup berminat

semakin naik setelah dikenai tindakan pada siklus II. Dari 31 siswa, 30 siswa

(96,8%) diantaranya sudah mencapai kriteria minimal cukup berminat.

Data awal prestasi belajar siswa yang didapatkan oleh peneliti sebelum

diberikan tindakan menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM hanya 7 dari

125

31 siswa (22,6%). Setelah diberikan tindakan siklus I prestasi belajar masih sama

dengan kondisi awal. Kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM serta kenaikan

rata-rata nilai kelas pada siklus I ini belum mencapai target capaian maka peneliti

memutuskan untuk melanjutkan pada siklus II. Setelah diberikan tindakan siklus

II baru ada kenaikan prestasi belajar siswa. Kenaikan jumlah yang mencapai

KKM ada 29 dari 31 siswa (94%). Capaian prestasi belajar siklus II sudah

mencapai target capaian yang ditentukan oleh peneliti, maka peneliti akan

menghentikan penelitian ini pada akhir siklus II. Pencapaian indikator penelitian

dapat dilihat pada tabel 4.17

Tabel 4.17 : Pencapaian Indikator Penelitian

Variabel Indikator Deskriptor Kondisi awal Siklus I Siklus II Target capaian Capaian Target capaian Capaian Minat Rasa senang Perhatian Keterlibatan Inisiatif Jumlah siswa yang mencapai kriteria minimal cukup berminat : jumlah seluruh siswa x 100% 74,2% 86% 90,3% 86% 96,8%

Prestasi Siswa yang lulus KKM (Jumlah siswa yang lulus KKM : jumlah seluruh siswa) x 100% 22,6% 55% 22,6% 55% 93,5% Rata-rata Jumlah

126

Variabel Indikator Deskriptor Kondisi awal Siklus I Siklus II Target capaian Capaian Target capaian Capaian

nilai kelas nilai seluruh siswa : jumlah siswa

55,7% 75 73,8 75 78,5

Pada tabel 4.17 terlihat adanya peningkatan minat siswa pada setiap siklus,

namun target prestasi belajar pada siklus I tidak mencapai target yang telah

ditentukan oleh peneliti. Namun dalam siklus II prestasi belajar siswa dapat

tercapai sesuai dengan target capaian. Minat dan prestasi belajar siswa dapat

meningkat dan mencapai sesuai dengan target capaian siklus II. Peneliti

menyatakan bahwa penelitian berhasil dan berhenti pada siklus II.

Kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa siswa

merasa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. Hal ini dibuktikan

ketika siswa diajak bernyanyi sikap siswa ceria yang terlihat dari raut muka dan

tawa saat bernyanyi. Selain itu siswa juga terlihat senang dalam melakukan

pengamatan dan percobaan dalam kelompok.

Saat guru menjelaskan langkah-langkah melakukan percobaan siswa

terlihat memperhatikan dan sambil membaca petunjuk yang ada dalam LAS.

Semua siswa terlibat aktif dalam melakukan percobaan dalam kelompok. Hal ini

ditunjukkan saat dalam kegiatan kelompok ada siswa yang membagi tugasnya

sesuai dengan tugas masing-masing. Dengan cara seperti ini maka siswa dalam

kelompok mempunyai tanggung jawab dan tidak hanya berdiam diri saja.

127

Siswa juga antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran ini. Hal ini

ditunjukkan ketika ada siswa yang melakukan tanya jawab kepada guru mengenai

seputar materi yang dipelajarinya. Kegiatan siswa yang menunjukkan

indikator-indikator minat dalam kegiatan pembelajaran IPA dapat dilihat pada gambar

Gambar 4.1, Gambar 4.2, Gambar 4.3, Gambar 4.4, Gambar 4.5, Gambar 4.6,

Gambar 4.7, dan Gambar 4.8.

Gambar 4.1: Siswa menunjukkan sikap ceria saat bernyanyi

Gambar 4.1 menunjukkan sikap ceria saat bernyanyi pada kegiatan awal

pembelajaran IPA. Sebelum siswa di ajak bernyanyi, guru terlebih dahulu

memberikan contoh cara menyanyikan lagunya. Guru menghitung 1-3, setelah itu

siswa bersama baru bernyanyi bersama-sama. Saat bernyanyi siswa berdiri semua

dan tepuk tangan, hal ini bertujuan agar siswa tidak mengantuk dan semangat.

Gambar lain yang menunjukkan kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran IPA ditunjukkan pada gambar 4.2.

128

Gambar 4. 2 : Siswa dan Guru melakukan tanya jawab

Gambar 4.2 tersebut menunjukkan bahwa siswa dan guru melakukan tanya

jawab mengenai seputar materi yang sedang dipelajarinya. Dalam kegiatan ini

siswa tampak memperhatikan apa yang sedang dibahas oleh guru. Setelah itu guru

juga menjelaskan tentang tujuan dan kegiatan pembelajaran. Gambar lain yang

menunjukkan kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA

ditunjukkan pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 : Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru

Gambar 4.3 tersebut guru sedang menjelaskan langkah-langkah melakukan

kegiatan pengamatan dan percobaan. Siswa terlihat memperhatikan dengan baik

129

saat guru menjelaskan langkah-langkah pengamatan dan percobaan. Dalam

kegiatan percobaan ini dilakukan secara berkelompok. Siswa melakukan

percobaan sesuai dengan LAS yang sudah disediakan. Gambar lain yang

menunjukkan kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA

ditunjukkan pada gambar 4.4

Gambar 4.4 : Siswa Melakukan Percobaan

Gambar 4.4 siswa sedang melakukan percobaan secara berkelompok.

Kegiatan percobaan yang dilakukan oleh siswa adalah mengamati perubahan yang

terjadi pada obat nyamuk bakar dan lilin saat dipanaskan serta pada saat

didinginkan. Setiap anggota kelompok melakukan percobaan tersebut. Setelah

siswa mengamati siswa mencatat hasilnya pada kolom yang sudah disediakan.

Penggunaan metode inkuiri yang didalamnya terdapat langkah eksperimen

dapat menumbuhkan perasaan senang pada siswa saat melakukan kegiatan

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sardiman (2011: 93)

bahwa minat dapat didorong dengan menggunakan berbagai macam metode

130

mengajar, yang salah satunya ialah metode inkuiri terbimbing. Gambar lain yang

menunjukkan kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA

ditunjukkan pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 : Siswa Terlibat Aktif Dalam Kegiatan Pembelajaran

Gambar 4.5 menunjukkan bahwa siswa terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran berlangsung. Siswa secara berkelompok berdiskusi secara

bersama-sama dan membagi tugasnya masing-masing. Dengan cara seperti ini maka semua

anggota dalam kelompok dapat bekerja semua tanpa ada yang hanya berdiam diri.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Silberman (dalamWidharyanto

2001: 63) bahwa Student Centered Learning merupakan sebuah pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dengan banyak melakukan kegiatan yang

menggunakan otak dengan cara menggali ide-ide, memecahkan msalah, dan

menerapkan materi yang telah dipelajarinya. Gambar lain yang menunjukkan

kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA ditunjukkan pada

gambar 4.6.

131

Gambar 4.6 : Menuliskan Hasil Pengamatan dan Percobaan di LAS

Gambar 4.6 menunjukkan setelah melakukan pengamatan dan percobaan

menuliskan hasilnya di kolom yang sudah disediakan. Secara berkelompok siswa

mendapatkan tugas masing-masing sesuai dengan tugasnya. Dalam kegiatan ini

terlihat ada dua anak yang menulis dan ada satu anak yang memberikan hasil

pengamatan dan percobaan dengan cara mendektekannya kepada teman

sebelahnya. Gambar lain yang menunjukkan kegiatan siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran IPA ditunjukkan pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 : Siswa Mempresentasikan Hasil Kerja Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Gambar 4.7 menunjukkan siswa sedang mempresentasikan hasil kerja

dalam kelompoknya. Setiap anak membacakan hasil diskusinya secara bergantian.

Secara bergantian setiap kelompok maju ke depan untuk membacakan hasil

diskusinya. Gambar lain yang menunjukkan kegiatan siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran IPA ditunjukkan pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 : Siswa dan Guru Menyimpulkan Kegiatan Pembelajaran

Gambar 4.8 menunjukkan bahwa siswa dan guru sedang menyimpulkan

kegiatan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir yang sudah dipelajarinya. Hal

ini sesuai dengan Sanjaya (2011) yang mengatakan bahwa kegiatan akhir dalam

langkah-langkah pembelajaran inkuiri ialah merumuskan masalah. Guru juga

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila dalam materi ini

ada kesulitan atau ada yang belum jelas. Guru juga memberikan tindak lanjut pada

kegiatan akhir. Hasil pekerjaan siswa adalah LAS dan soal evaluasi.

133

LAS siklus I terdiri dari 3 kegiatan yang dikerjakan oleh siswa secara

berkelompok sesuai dengan hasil pengamatan dan percobaan. Pada kegiatan

pertama siswa bertugas untuk menguji kekuatan benang. Pada kegiatan kedua

siswa menguji kekuatan kertas. Kegiatan ketiga ialah mengidentifikasi sifat-sifat

kertas.

Gambar 4.9 : LAS Siklus II

Gambar 4.9 merupakan LAS yang digunakan oleh peneliti dalam

melakukan siklus II. LAS siklus II terdiri dari 2 kegiatan yang dikerjakan

secara berkelompok. Pada kegiatan pertama siswa diminta untuk

mengamati perubahan yang terjadi pada lilin dan obat nyamuk bakar

134

setelah dipanaskan dan setelah didinginkan. Pada kegiatan kedua siswa

diminta untuk menyebutkan perubahan sifat benda yang terjadi pada

proses pengkaratan dan pembusukan.

Data lain yang diperoleh peneliti yaitu penilaian prestasi belajar

siswa dengan hasil soal evaluasi. Peneliti tidak hanya menggunakan

penilaian kognitif saja, melainkan juga menggunakan penilaian afektif dan

penilaian psikomotor. Selain prestasi belajar siswa, peneliti juga

menggunakan kuesioner untuk mengukur minat belajar siswa. Hasil

kuesioner siswa dapat dilihat pada Gambar 4.10.

4. 10 : Hasil Kuesioner Minat Siswa

135

Gambar 4.10 merupakan contoh hasil kuesioner yang telah diisi oleh

siswa. Kuesioner minat ini dibagikan kepada siswa pada setiap akhir

pembelajaran. Namun untuk pertemuan terakhir pada setiap siklus tidak dibagikan

kuesioner, karena siswa mempunyai tugas untuk mengerjakan soal evaluasi.

Setelah mengisi kuesioner siswa mengisi lembar refleksi.

Hasil dari refleksi siswa bahwa siswa merasa senang dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran. Siswa juga mendapatkan manfaat dari kegiatan

pembelajaran. Kesulitan atau kendala yang dihadapi oleh siswa dalam

pembelajaran dapat dijadikan sebagai bahan untuk melakukan perbaikan.

Pembahasan tentang proses pembelajaran pada siklus II menunjukkan

kualitas hasil dan kualitas proses dalam kegiatan pembelajaran. Kualitas hasil dan

kualitas proses pada siklus II telah mencapai target capaian yang ditentukan oleh

peneliti sehingga peneliti menghentikan penelitiannya pada siklus II.

Berdasarkan hasil minat siklus I dan siklus II dalam kegiatan pembelajaran

IPA menunjukkan adanya peningkatan. Selain itu prestasi belajar siswa pada

siklus I dan siklus II juga menunjukkan adanya peningkatan. Kondisi awal,

jumlah siswa yang mencapai kategori minimal cukup berminat ialah 74,2%.

Target capaian pada siklus I ialah 86%. Setelah diberikan tindakan siklus I jumlah

siswa yang mencapai kategori minimal cukup berminat ialah 90,3%. Target

capaian yang ditentukan pada siklus II yaitu 86 %. Dan setelah diberikan tindakan

siklus II, jumlah siswa yang mencapai kategori minimal cukup berminat adalah

136

96,8%. Grafik ketercapaian indikator minat belajar siswa dapat dilihat pada

Gambar 4.11.

Gambar 4.11 : Grafik Pencapaian Indikator Minat Belajar

Prestasi belajar terdiri dari 2 indikator yaitu jumlah siswa yang lulus KKM

dan rata-rata nilai kelas. Indikator yang pertama siswa yang lulus KKM pada

kondisi awal ialah 22,6%. Target capaian untuk siklus I yaitu 55%. Setelah

diberikan tindakan siklus I siswa yang lulus KKM ialah 22,6%. Capaian dalam

siklus I belum mencapai target capaian yang ditentukan oleh peneliti. Maka dari

itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan siklus II. Target pada siklus II ialah

55%. Setelah diberikan tindakan siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM

adalah 93,5%. Gambar 4.16 ialah Grafik pencapaian indikator siswa yang lulus

KKM. 0 20 40 60 80 100 120

Data Awal Siklus I Siklus II

Data Awal Target Capaian Capaian

137

Gambar 4.12 : Grafik Pencapaian Indikator Siswa Lulus KKM

Indikator yang kedua adalah rata-rata nilai kelas. Kondisi awal rata-rata

nilai kelas ialah 55,7. Target capaian pada siklus I ialah 75. Setelah diberikan

tindakan siklus I rata-rata nilai kelas ialah 73,8. Rata-rata nilai kelas pada siklus I

belum mencapai target pencapaian yang sudah ditentukan oleh peneliti. Peneliti

memutuskan untuk melanjutkan pada siklus II. Target capaian yang ditentukan

oelh peneliti pada siklus II ini ialah 75. Setelah diberi tindakan pada sikus II

rata-rata nilai kelas ialah 78,5. Gambar 4.13 ialah grafik pencapaian indikator rata-rata-rata-rata

nilai kelas. 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Data awal Siklus I Siklus II

Data awal Siklus I Siklus II

138

Gambar 4.13 : Grafik Pencapaian Indikator Rata-rata Nilai Kelas.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Data Awal Siklus I Siklus II

Data Awal Siklus I Siklus II

139

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Bab V ini membahas tentang kesimpulan dari penelitian yang telah

dilakukan, keterbatasan, dan saran.

Dokumen terkait