• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE KAJIAN

3. Metode Kerja

Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama. Data primer berkaitan dengan responden yang diperoleh secara langsung. Data primer dari pihak perusahaan diperoleh secara langsung melalui teknik wawancara dan observasi terhadap pihak yang berkompeten dan terkait langsung dengan manajemen perusahaan.

Data sekunder diperoleh dengan cara pencarian informasi dari data kepustakaan, dokumen-dokumen perusahaan, makalah-makalah seminar dan data dari instansi-instansi terkait.

Metode yang digunakan dalam analisa ini adalah metode wawancara dengan alat bantu daftar pertanyaan (Lampiran 1) dan survei dengan alat bantu kuesioner (Lampiran 2) untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa penyelidikan mengapa gejala-gejala tersebut ada. Wawancara dan survei dilakukan dengan pihak internal dan eksternal perusahaan yang dianggap berkompeten untuk menjawab pertanyaan. Survei untuk data kajian persepsi pasar dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada responden konsumen es krim Baltic, Campina dan Walls. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan kuantitatif yang diolah dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel, yang disajikan dalam bentuk tabulasi.

Tahapan kerja tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

a. Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini, dilakukan melalui langkah-langkah berikut :

1) Pengumpulan data internal, yang terdiri dari :

i. Observasi berupa pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti, meliputi observasi strategi, lokasi, produk, bahan dan proses produksi pada perusahaan PT. Balticindo Jayafood.

ii. Wawancara kepada pemilik perusahaan narasumber yang merangkap sebagai manajer di PT. Balticindo Jayafood, kepala bagian produksi dan kepala bagian pemasaran. Aspek yang dikaji adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di PT. Balticindo Jayafood.

2) Pengumpulan data eksternal untuk mengungkap fakta yang terjadi di lapangan, terdiri dari :

i. Observasi berupa pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti, meliputi observasi strategi, lokasi dan produk pada perusahaan pesaing. ii. Wawancara dan survei kepada konsumen es krim Baltic, Campina dan

Walls meliputi segmentasi pasar dan persepsi pasar. Aspek yang dikaji berupa persepsi pasar terhadap 16 faktor peubah, yaitu kemasan, tingkat kelezatan, pilihan rasa, ukuran, bentuk, tekstur, warna, komposisi, harga, tempat penjualan, tingkat higienis, kemudahan memperoleh, promosi, merk, kejelasan ijin BPOM dan kejelasan sertifikasi halal dari LP POM MUI.

b. Pengambilan Contoh

Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling. Jumlah contoh yang digunakan pada kajian ini seluruhnya 80 kuesioner yang disebar kepada para pelanggan es krim Baltic, Campina dan Walls, dengan perincian berikut :

1) 40 kuesioner untuk kajian utama, di outlet es krim Baltic. 2) 20 kuesioner untuk kajian pendukung, di outlet es krim Campina. 3) 20 kuesioner untuk kajian pendukung, di outlet es krim Walls.

23

c. Pengolahan dan Analisis Data 1) Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum dilakukan pengolahan data maka perlu dilakukan uji hipotesis berupa uji validitas. Uji validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan suatu instrumen dalam mengukur peubah yang akan diukur. Metode pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode Alpha (Cronbach’s). Koefisien Alpha (Cronbach’s) yang berguna untuk mengestimasi validitas setiap skala (indikator observarian). Bivariate Pearson adalah analisis dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi nyata dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap keadaan suatu perusahaan. Koefisien korelasi item total Bivariate Pearson dapat dirumuskan sebagai berikut :

r =

( ) ( )

( ) ( )

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑

− − − ] ][ [n X2 X 2 n Y2 Y 2 Y X XY n Keterangan :

r = Koefisien korelasi item total Bivariate Pearson (Indeks validitas) X = Skor item pertanyaan

Y = Skor total pertanyaan

N = Banyaknya butir pertanyaan

Kriteria valid atau tidak valid adalah bila korelasi r hitung kurang dari nilai r tabel dengan taraf nyata 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

i. Jika r hitung ≥ r tabel, maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi nyata terhadap skor total pertanyaan, maka pertanyaan yang diajukan kepada responden layak digunakan.

ii. Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi nyata terhadap skor total pertanyaan, maka pertanyaan yang diajukan kepada responden tidak layak digunakan.

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan tetap konsisten jika dilakukan pengulangan terhadap pengukuran. Metode pengukuran yang dilakukan pada uji reliabilitas penelitian ini adalah metode Alpha (Cronbach’s). Priyatno (2008) mengemukakan bahwa metode Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentangan (misal 0-20, 0-50). Arikunto (2002) merumuskan uji reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut :       −       − = 1

12 1 t ii b k k r σ σ Keterangan : 11 r = Reliabilitas instrumen k = Banyak butir pertanyaan

2

t

σ = Ragam total

2

b

σ = Jumlah ragam butir

Uji nyata dilakukan pada taraf nyata 0,05, artinya pertanyaan yang diajukan kepada responden dikatakan reliabel, bila nilai alpha lebih besar dari r kritis (r hitung). Program yang digunakan untuk melakukan olah data statistik dalam pengujian validitas dan reliabilitas pada penelitian ini adalah Microsoft SPSS versi 16.0 for windows.

2) Analisa Persepsi Pasar

Metode yang digunakan untuk menganalisa persepsi pasar adalah analisa model Multiatribut. Model sikap multiatribut menggambarkan rancangan yang berharga untuk mengidentifikasi hubungan diantara pengetahuan produk yang dimiliki konsumen dengan sikap terhadap produk yang berkenaan dengan ciri atau atribut produk. Menurut Engel dkk. (1995) salah satu model multi atribut yang terkenal adalah model multiatribut Fishbein. Analisa model multiatribut Fishbein digunakan untuk

25

mengidentifikasi bagaimana konsumen mengkombinasikan keyakinan (belief) terhadap merk. Rumus model Fishbein adalah :

Ao =

Keterangan :

Ao = sikap terhadap obyek bi = kekuatan kepercayaan ba

ei = evaluasi mengenai atribut i n = jumlah atribut yang menonjol

Dalam model Fishbein diperoleh prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap objek tertentu yang dapat diidentifikasi melalui tiga faktor utama, yaitu faktor keyakinan terhadap atribut yang menonjol dari objek, faktor kekuatan keyakinan terhadap atribut yang memiliki atribut khas dan faktor evaluasi dari masing-masing keyakinan akan atribut yang menonjol.

Engel dkk. (1995) berpendapat bahwa komponen sikap (Ao) merupakan estimasi sikap konsumen terhadap masing-masing produk dengan menggunakan indeks ∑ bi.ei, dimana skor kepercayaan harus dikalikan dengan skor evaluasi. Skor sikap (Ao) yang lebih tinggi yang dimiliki suatu produk berarti produk tersebut lebih disukai konsumen. Skor sikap digunakan untuk menentukan posisi produk tertentu terhadap produk pembandingnya. Pada produk pembanding ditentukan skor sikap maksimum (Ao maksimum). Skor Ao maksimum diperoleh dari perkalian antara skor evaluasi dan kepercayaan.

Peubah yang digunakan dalam formulasi Fishbein untuk menganalisa sikap konsumen terhadap es krim Baltic dan pesaingnya pada kajian ini adalah :

i. Peubah Ao (perkalian peubah bi dan ei) menyatakan penilaian sikap responden terhadap atribut merk es krim Baltic, Campina dan Walls yang merupakan hasil perkalian setiap skor kekuatan kepercayaan (bi) dengan skor evaluasi atribut (ei)

= n i 1 i i

e

b

ii. Peubah ei menunjukkan seberapa kuat responden memiliki tingkat kepentingan terhadap atribut merk es krim Baltic, Campina dan Walls yang diukur pada tingkat evaluasi skala -2 sampai 2, yaitu penilaian -2 (sangat tidak penting), -1 (tidak penting), 0 (biasa), 1 (penting) dan 2 (sangat penting).

iii. Peubah bi menunjukkan seberapa kuat responden percaya terhadap merk es krim Baltic, Campina dan Walls yang diteliti memiliki atribut yang diberikan. Skala pengukuran sama dengan peubah ei namun peubah penilaiannya berbeda.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode Fishbein, diharapkan dapat diidentifikasi persepsi konsumen terhadap produk es krim Baltic, Campina dan Walls sehingga dapat memberikan gambaran seberapa kuat produk es krim Baltic mampu bersaing dengan industri sejenis di pasar.

Dokumen terkait