Pelaksanaan KKN PPM Tematik Revolusi Mental ini terbagi ke dalam lima gerakan yaitu Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Mandiri dan Indonesia Bersatu. Dalam pembagian gerakan tersebut, kami melaksanakan program kegiatan yang telah disesuaikan dengan masalah dan kondisi masyarakat di Desa Baturiti.
2.1.Metode Pelaksanaan Gerakan Indonesia Melayani
Gerakan Indonesia Melayani terdiri dari dua program kerja. Masing-masing program kerja Gerakan Indonesia Melayani memiliki metode pelaksanaan yang berbeda. Program kerja pertama adalah pemasangan banner, poster dan pemberian pamflet terkait alur pembuatan KTP, KK, SIM dan lainnya di Kantor Desa Baturiti. Maka metode pelaksanaan yang dipilih adalah aksi nyata berupa pembuatan dan pemberian sarana berupa pamflet, banner dan poster terkait alur pembuatan surat-surat administrasi kependudukan. Ketersediaan tata cara dan alur pembuatan administrasi kependudukan tersebut dapat mempermudah masyarakat dalam mengurus berkas-berkas administrasi kependudukan mereka secara mandiri. Secara rinci, tahapan program kerja pengadaan alur pembuatan administrasi kependudukan terbagi menjadi dua. Pertama adalah tahap persiapan yang dilaksanakan di Kantor Desa Baturiti selama 4 jam oleh 19 orang peserta. Kedua yakni pelaksanaan pemasangan banner, poster dan pembagian pamflet di Kantor Desa Baturiti selama 1 jam oleh 19 peserta.
Program kerja berikutnya dari Gerakan Indonesia Melayani adalah seminar bertema Pentingnya Administrasi Kependudukan. Dalam seminar ini melibatkan masyarakat sedesa Baturiti selaku peserta dan pemateri atau narasumber dari pihak pengurus desa dan kecamatan yang berkecimpung langsung dengan bidang administrasi kependudukan. Pemaparan langsung dari narasumber kepada peserta bisa memberikan pemahaman lebih mendalam kepada peserta terkait pentingnya memiliki berkas-berkas administrasi kependudukan seperti KTP, KK, SIM, dan lainnya sekaligus menjelaskan tata cara mengurus surat-surat kependudukan tersebut.
Selain itu juga, masyarakat mendapat fasilitas berupa kemampuan untuk mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pemateri apabila masih merasa kebingungan terkait alur pembuatan berkas kependudukan. Dengan demikian, masyarakat Desa Baturiti memiliki pemahaman yang baik terkait administrasi kependudukan tersebut. Program kerja ini berlangsung selama 9 jam oleh 59 peserta.
12 2.2.Metode Pelaksanaan Gerakan Indonesia Bersih
Gerakan Indonesia Bersih terdiri dari dua program kerja. Masing-masing program kerja Gerakan Indonesia Bersih memiliki metode pelaksanaan yang berbeda. Program kerja pertama adalah pengadaan tong sampah organik dan non organik di Kantor Desa dan Areal Pura Desa Baturiti. Metode pelaksanaan yang dipilih adalah aksi nyata melalui pemberian tong sampah secara langsung kepada masing-masing dusun yang ada di Desa Baturiti. Tong sampah kemudian diletakkan di tempat-tempat strategis di masing-masing wilayah dusun. Tahapan pelaksanaan pengadaan tong sampah terbagi menjadi tiga yakni: 1) Pengumpulan informasi terkait jumlah tong sampah yang dibutuhkan; 2) Pengadaan tong sampah organik dan anorganik; 3) Pemasangan tong sampah organik dan anorganik. Program kerja ini berlangsung selama total 6 jam oleh 19 orang.
Program kerja kedua dari Gerakan Indonesia Bersih adalah Penyuluhan dan Praktek Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SDN 1 Baturiti. Metode yang dipilih untuk program kerja ini adalah penyuluhan langsung sekaligus praktek lapangan tentang cara mencuci tangan dan menyikat gigi. Cara ini dipilih sebab sasaran dari PHBS adalah anak-anak SD, maka materi tidak cukup jika hanya diberikan sebatas pemaparan. Praktek langsung diperlukan untuk memperdalam pemahaman materi yang diberikan kepada anak-anak. Media poster turut digunakan untuk memberikan ilustrasi/gambaran sekaligus menjadi bantu peraga selama proses penyuluhan. Sedangkan peralatan lain seperti sikat gigi dan odol turut dibagikan dan digunakan langsung saat praktek cara menyikat gigi yang benar. Tahapan pelaksanaan PHBS terbagi menjadi tiga yakni: 1) Persiapan alat-alat PHBS; 2) Penyuluhan; 3) Praktek lapangan.
Total waktu yang dibutuhkan adalah 4 jam dan dilakukan oleh 159 peserta.
2.3.Metode Pelaksanaan Gerakan Indonesia Tertib
Program kerja Gerakan Indonesia Tertib yakni pemasangan banner himbauan lalu lintas dan spanduk larangan membuang sampah. Metode aksi nyata dipilih untuk menjalankan program kerja ini, tepatnya melalui aksi pengadaan oleh sebab sebelumnya di lingkungan Desa Baturiti masih belum terdapat banner himbauan lalu lintas dan spanduk larangan membuang sampah. Dengan adanya banner serta spanduk himbauan, diharapkan akan mampu menumbuhkan kesadaran di masyarakat terkait keselamatan berlalu lintas dan ketertiban dalam menggunakan fasilitas publik. Proses pelaksanaan progam kerja Indonesia Tertib ini terbagi menjadi dua, yaitu: 1) Persiapan alat-alat; 2) Pemasangan banner himbauan lalu lintas dan
13
spanduk larangan membuang sampah. Total waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program kerja ini adalah 4 jam oleh 20 orang.
2.4.Metode Pelaksanaan Gerakan Indonesia Mandiri
Progam kerja yang dipilih untuk Gerakan Indonesia Mandiri adalah penyuluhan dan praktek pembuatan kompos Trichoderma dan pemeliharaan kesehatan sapi. Metode penyuluhan dan praktek langsung dipilih guna memudahkan dalam memberi pemahaman terkait pembuatan kompos Trichoderma serta pemeliharaan kesehatan sapi kepada masyarakat khususnya kelompok petani. Melalui teknik pemaparan materi sekaligus praktek, petani dapat langsung mencoba mempraktekkan ilmu yang mereka dapatkan dari penyuluhan. Dengan demikian, pemahaman materi dapat tertanam dengan lebih baik. Tahapan kegiatan program kerja Indonesia Mandiri terbagi menjadi tiga yakni: 1) Persiapan alat-alat praktek pembuatan kompos; 2) Penyuluhan; 3) Praktek. Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program kerja ini yakni 9 jam dengan jumlah peserta 40 orang.
.
2.5.Metode Pelaksanaan Gerakan Indonesia Bersatu
Program kerja yang dipilih untuk Gerakan Indonesia Bersatu yakni gotong royong di masyarakat. Metode aksi nyata turun langsung ke lapangan menjadi metode yang dipilih untuk pelaksanaan Gerakan Indonesia Bersatu. Melalui aksi nyata, peserta KKN dapat melibatkan diri secara langsung sekaligus mengajak masyarakat Desa Baturiti untuk turun bekerja sama mengerjakan gotong royong di desa. Pelaksanaan aksi nyata gotong royong ini terbagi menjadi dua tahapan yakni persiapan alat-alat kebersihan dan pelaksanaan gotong royong. Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program kerja ini adalah selama 2 jam dengan jumlah peserta 59 orang.
14 BAB III