a. Metode yang akan dipakai dalam menyelesaikan permasalahan mitra adalah : 1. Penyuluhan/ edukasi tentang bahaya minyak jelantah bagi kesehatan apabila
digunakan berulang kali untuk menggoreng makanan dan jika dibuang ke lingkungan.
2. Pelatihan/ praktek pengolahan minyak jelantah untuk bahan baku pembuatan sabun
3. Pelatihan/ praktek membuat sabun padat dari jelantah dan sabun cair berbahan MES
b. Deskripsi kegiatan yang akan diterapkan :
1. Penyuluhan tentang bahaya minyak jelantah oleh tim PKM:
i. Penyebab kerusakan minyak jelantah.
ii. Bahaya penggunaan minyak jelantah bagi kesehatan tubuh.
iii. Bahaya minyak jelantah bagi lingkungan tanah dan air.
2. Pelatihan/ praktek pengolahan minyak jelantah oleh tim PKM, mahasiswa, dan mitra
i. Merendam minyak jelantah dengan kulit pisang selama sehari, lalu saring dengan saringan kain untuk memisahkan jekantah dari ampas sisa makanan ii. Menghilangkan bau jelantah menggunakan rerempahan, herbal
iii. Menjernihkan jelantah menggunakan arang atau zeolite.
10 3. Pelatihan/ praktek membuat sabun padat jelantah dan cair berbahan MES oleh
tim PKM, mahasiswa, dan mitra:
i. Tahap persiapan alat dan bahan
ii. Tahap penimbangan bahan-bahan membuat sabun iii. Tahap pembuatan larutan lye (basa)
iv. Tahap pencampuran bahan-bahan v. Tahap pencetakan sabun padat
c. Prosedur Kerja untuk mendukung metode:
1. Tim menyiapakan slide presentasi dan handout untuk dibagikan ke peserta penyuluhan berisi tentang materi bahaya penggunaan jelantah bagi kesehatan dan lingkungan, dan modul cara pengolahan jelantah, dan cara pembuatan sabun cuci padat dan cair.
2. Pelatihan/ praktek pengolahan minyak jelantah oleh tim PKM, mahasiswa, dan mitra.
Prosedur pengolahan jelantah sebagai berikut:
i. Merendam minyak jelantah dengan kulit pisang selama sehari, lalu saring dengan saringan kain untuk menghilangkan ampas sisa makanan.
ii. Merebus minyak jelantah dengan rerempahan sereh, laos, pandan untuk menghilangkan bau sampai mendidih, lalu saring pakai saringan kain iii. Merendam minyak jelantah dengan arang atau zeolite untuk
menjernihkan warna jelantah lalu saring dengan kain saring
3. Pelatihan/ praktek membuat sabun padat jelantah dan sabun cair berbahan MES oleh tim PKM, mahasiswa, dan mitra:
Tahapan dalam pembuatan sabun padat dan cair ditampilkan pada Tabel 3.1-3.6.
Tabel 3.1. Alat Yang Dibutuhkan Pada Pembuatan Sabun Padat Dan Cair
• Saringan rapat atau kain bekas untuk menyaring minyak dengan arang, serta menyaring herbal yang telah diblender
• Pandan/sereh bisa juga direbus, jika tidak ada blender.
• Pengaduk kayu atau whisker manual, atau
• kompor untuk memasak adonan sabun cair berbahan MES
• Gelas takar (plastik tahan panas atau stainless atau kaca)
• Wadah stainless steel atau wadah plastik yang tahan panas (jangan menggunakan
11 hand blender
• Sapatula
• Timbangan (sebaiknya timbangan digital supaya mendapatkan angka yang presisi)
wadah dari aluminium). Wadah ini dipakai untuk mengaduk adonan sabun
• Cetakan tahan panas, cetakan puding dari silikon, bekas kardus susu cair.
Tabel 3.2. Alat APD Yang Dibutuhkan Pada Pembuatan Sabun Padat Dan Cair Alat Pelindung Badan (APD)
• Sarung tangan dan baju lengan Panjang untuk melindungi dari cipratan lye
• Masker untuk melindungi terhirupnya larutan lye
• Kaca mata google untuk melindungi mata
• Sarung tangan dan baju lengan Panjang untuk melindungi dari cipratan lye
• Masker untuk melindungi terhirupnya larutan lye
• Kaca mata laboratorium (googles) untuk melindungi mata
Tabel 3.3. Bahan-Bahan Yang Dibutuhkan Pada Pembuatan Sabun Padat Dan Cair
BAHAN-BAHAN SABUN PADAT BAHAN-BAHAN SABUN CAIR
• Minyak jelantah 400 gram
• Minyak kelapa 100 gram
• NaOH 75,1 gram
• Pandan/sereh 7-10 lembar diblender
• jahe, sereh kunyit salam lengkuas
• Air 190 gram
• MES (Methyl Ester Sulfonate) 1000 gram
• Garam 750-1000 gram
• Sodium Tripolyphosphate (STPP) 10 gram
• Citrun 5 gram
• Air 5 liter (merebus MES)
• Air 17-20 liter untuk melarutkan garam dan lainnya
12 Tabel 3.4. Cara Pembuatan Sabun Padat
1. Selalu pakai alat pelindung badan (APD) 2. Rendam kulit pisang kedalam minyak
jelantah ±24 jam.
Setelah itu saring. (Pic 1 dan 2)
3. Rebus minyak jelantah dengan penambahan bumbu dapur seperti yang sudah dijelaskan diatas. Lalu rebus sampai timbul busa di atas permukaan minyak. Buang busa yang mengapung. Saring semua bumbu dapur.
Lalu dinginkan minyak sampai benar benar dingin. (Pic 3 dan 4)
4. Dalam wadah, masukan minyak lainnya.
Aduk sampai tercampur rata. Lalu tambahkan arang bambu. Aduk lagi.
5. Membuat basa (lye) solution: Masukan soda api kedalam larutan air/pandan/teh/kopi. Sampai larut dan larutan mendingin. (Pic 5)
6. Tuang basa solution kedalam campuran minyak jelantah dan minyak lainnya 7. Aduk dengan hand blender atau mixer atau
centong kayu panjang sampai adonan membentuk pasta gigi atau mayonaise. Itu tanda sudah trace, lalu tambahkan 1 sachet molto/pengharum pakaian. Atau bisa juga gunakan parfum. Molto disini sebagai pengganti pelembut pakaian, jangan gunakan parfum bila sudah menggunakan molto.
8. Tuang kedalam wadah cetakan. Diamkan 24 jam lalu siap dipotong dan sabun siap memasuki masa curing/diangin anginkan selama 2 minggu. Setelah itu siap dipakai untuk kebutuhan cuci mencuci. Adonan sabun bisa dibentuk di cetakan puding seperti pada gambar (Pic 6 dan 7).
Gambar 2. Tahapan Proses Pembuatan Sabun Padat dari Minyak Jelantah
13 Tabel 3.5. Cara Membuat Sabun Cair Berbahan MES
1. Rebus air sebanyak 5 x berat MES, saat sudah mulai mendidih, apinya kecilkan.
Lalu tuang MES, aduk – aduk terus hingga semua Mes larut dengan sempurna. Jika sudah larut semuanya, apinya matikan. Angkat hasil rebusan MES nya, dan biarkan sampai dingin 2. Timbang sesuai takaran : garam,
STPP, citrun, foam booster. Masukan dalam wadah plastik (teko atau baskom). Lalu tuang air 2 liter, aduk – aduk hingga semua larut dan tercampur dengan sempurna.
3. Tambahkan lagi air 8 liter secara bertahap sambil terus di aduk- aduk.
4. Tuang air rebusan MES secara bertahap sambil terus di aduk – aduk sampai larutannya kental seperti gel.
5. 5. Tuang lagi air sebanyak 7 – 10 liter secara bertahap sambil terus di aduk -aduk, jika airnya belum habis tapi larutannya di rasa sudah cukup tingkat kekentalannya, maka stop penambahan airnya.
6. Tuang pewarna secukupnya. Jika menggunakan pewarna serbuk, maka larutkan dulu dengan air secukupnya, lalu tuang dalam adonan sambil terus di aduk -aduk sampai mendapatkan warna yang di kehendaki.
7. Tuang parfum, aduk -aduk lagi. Biarkan selama 1 – 3 jam sampai busanya turun.
Jika sudah, ditergen siap digunakan dan di kemas.
d. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan
Pihak yang terlibat dalam kegiatan, sesuai yang dijabarkan pada metode, deskripsi, dan prosedur kerja adalah tim dosen Unila, mahasiswa, dan kelompok UMKM Berkah Ridho.
e. Partisipasi mitra
Kelompok UMKM dan IRT berpartisipasi menyediakan tempat, jelantah, rerempahan, dan kompor.
f. Evaluasi dan keberlanjutan program
Monitoring dan evaluasi tidak hanya dilakukan setelah kegiatan selesai, namun dilaksanakan selama program berlangsung agar sesuai dengan yang diharapkan di awal.
Keberlanjutan program masih diperlukan terhadap produk makanan camilan untuk pengemasan dan pemasaran dan juga perbaikan mutu sabun.
14