• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ceramah tanya jawab, curah pendapat, diskusi, dan praktek pembuatan syair sawer yang disisipi pesan penyuluhan tentang cara pencegahan, penularan, deteksi, dan penanggulangan penyakit HIV-AIDS.

VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Jumlah jam yang digunakan dalam modul ini adalah sebanyak 24 jam pelajaran(jpl) yang terbagi dalam 4 kali pertemuan, dimana setiap pertemuan membutuhkan waktu 6 jpl yang terbagi teori 2 jpl dan praktek 4 jpl tiap jam pelajaran membutuhkan waktu 30 menit.

Untuk mempermudah proses pembelajaran dan meningkatkan partisipasi seluruh perserta, dilakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

A. Langkah 1:

Pengkondisian (penyegaran dan pencairan suasana),

B. Langkah 2:

Pengkajian Pokok Bahasan C. Langkah 3:

Rangkuman D. Langkah 4 :

Praktek pembuatan syair sawer yang disisipi pesan penyuluhan tentang cara pencegahan, penularan, deteksi, dan penanggulangan penyakit HIV-AIDS.

Sumber : http://google.co.id

VII. URAIAN MATERI

A. POKOK BAHASAN 1

1. Pengenalan Penyakit HIV-AIDS

Penyakit HIV/AIDS adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus adalah makhluk hidup satu sel yang disebut juga dengan mikroorganisme. Virus tidak dapat dilihat langsung dengan mata telanjang, harus menggunakan alat khusus. Virus yang menyebabkan penyakit ini disebut dengan virus HIV yang kepanjangannya adalah Human Immunodeficiency Virus. Virus HIV bersifat retrovirus, yang artinya virus yang menggunakan sel tubuhnya sendiri untukmemproduksi kembali dirinya

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom) merupakan sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus

.Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes.

Virus HIV akan menurunkan system kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi mudah terkena penyakit infeksi ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

Orang yang terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya terus menurun secara drastis. Bahkan kuman yang bagi orang biasa tidak menimbulkan penyakit, pada penderita HIV dapat mengakitbatkan kematian. HIV termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS) karena salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi virus HIV.

Sumber : http://google.co.id

Gambar 1 : Virus HIV

2. Gejala Penyakit HIV-AIDS

Gejala penyakit HIV-AIDS dapat muncul setelah 6 sampai 8 minggu terinfeksi virus HIV.

Lama muncul gejala pada setiap orang berbeda-beda. Bahkan ada gejala baru muncul setelah 8 tahun terinfeksi virus HIV.

Gejala-gejala atau ciri-ciri seseorang terkena penyakit HIV-AIDS adalah:

a. Demam : demam merupakan gejala awal terkena virus HIV. Suhu tubuhnya dapat mencapai 38 derajat celcius. Gejala ini

merupakan tahap virus masuk kedalam aliran darah dan berkembangbiak dalam jumlah besar. Orang menganggap demam ini adalah gejala flu biasa, dan tidak menyadari bahwa virus HIV sudah menyebar ke seluruh tubuh

b. Kelelahan : kelelahan yang berlebihan adalah tanda efek dari sistem kekebalan tubuh yang aktif. Kelelahan dengan gejala lemah dan lesu seperti penderita anemi adalah gejala lanjutan dari infeksi virus HIV.

Jika seseorang mengalami gejala kelelahan padahal tidak melakukan aktifitas fisik yang berat, maka dapat dicurigai terinfeksi HIV-AIDS.

c. Otot Pegal, Nyeri Sendi, dan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening : Pada tanda ini merupakan tanda yang biasa terjadi jika seorang terjangkit virus.

Pembengkakan kelenjar getah bening adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh

sedang aktif. Pada tahap ini muncul gejala yang menandakan system imun seseorang merespon adanya infeksi oleh virus HIV.

d. Nyeri Tenggorokan dan Sakit Kepala : nyeri tenggorokan dan sakit kepala merupakan tanda bahwa antibodi tidak mampu melawan virus HIV-AIDS. Gejala nyeri tenggorokan dan sakit kepala tersebut akan muncul berulang kali.

e. Ruam-Ruam Kulit : Ruam-ruam pada kulit yang seperti bisul-bisul kecil dan berwarna merah muda yang terasa gatal. Gejala ini memakan waktu yang panjang dan tak kunjung sembuh. bila ini terjadi segera hubungi dokter.

f. Diare, Mual dan Muntah Kepanjangan : Pada gejala ini merupakan tanda bahwa bakteri dan kuman dapat masuk ke tubuh

dengan mudah karena sistem imun atau kekebalan tubuh sudah menurun.

g. Turunnya Berat Badan : Berat badan turun hingga 10% dan terjadi diare dan demam yang panjang biasanya dalam waktu 30 hari.

h. Batuk Kering : batuk kering bila ini terjadi dalam waktu yang lama kira-kira satu minggu dan tak kunjung sembuh atau berkurang walaupun sudah meminum obat.

i. Pnuemonia dan Toksoplasmosis : Pnuemonia merupakan penyakit infeksi paru-paru, ini disebabkan oleh jamur dan biasanya terdapat pada seseorang yang sistem imunnya menurun, sedangkan Toksoplasmosis adalah sejenis parasit yang menyerang otak, ini diakibatkan oleh sistem imun yang menurun

j. Berkeringat Pada Malam Hari : berkeringat pada malam hari merupakan tanda dari 50% orang yang pernah menderita penyakit AIDS, ini bukan karna suhu atau aktifitas berlebihan.

k. Perubahan Pada Kuku : kuku melengkung dan menebal serta terjadi perubahan warna seperti kehitaman dan kebiru-biruan.

Penyebab dari tanda ini adalah terinfeksi jamur.

l. Bingung dan Sulit Berkonsentrasi : Pada tahap ini merupakan tahap akhir yang disebabkan karena fungsi motorik tidak mampu berkoordinasi dengan baik sehingga penderita tak mampu menggerakkan tangannya dan pada tahap ini tandanya adalah mudah lupa, marah, dan tersinggung.

m. Kesemutan dan Lemah : Merupakan gejala akhir dari HIV-AIDS. Tangan dan kaki sering kesemutan dan mati rasa. Hal ini disebabkan karena terjadinya kerusakan syaraf.

n. Herpes di Mulut dan Alat Kelamin : Gejala ini merupakan infeksi pada stadium akhir o. Menstruasi Tidak Teratur : Lama datang

bulan, ini terjadi karena jumlah darah yang semakin berkurang.

p. Infeksi Jaringan Kulit Rambut

Sumber : http://google.co.id

Gambar 2 : Gejala Penyakit HIV-AIDS

Seseorang yang sudah ternfeksi virus HIV-AIDS tidak akan langsung menderita penyakit HIV-AIDS.

Ada empat fase perjalanan virus HIV-AIDS yaitu:

a. Fase stadium awal: membutuhkan waktu 1-3 bulan bahkan bisa 6 bulan. Pada fase ini, orang yang HIV masih beraktivitas normal karena pada biasanya tanpa gejala b. Fase stadium kedua: Dinyatakan HIV

positif atau Asimptomatik. Fase membutuhkan waktu rata-rata selama 5-10 tahun. Pada fase ini, penderita akan memiliki gejala seperti, berat badan menurun 10 persen, infeksi saluran napas, herpes zoster, kheilitis angularis, ulkus di mulut, erupsi papular pruritis, dermatitis seboroik, dan infeksi jamur di kuku.

c. Fase stadium ketiga: Terjadi pembesaran kelenjar limfa. Fase ini akan memakan waktu lebih dari sebulan. Penderita akan mengalami berat badan menurun lagi lebih 10 persen, diare kronis lebih dari sebulan,

demam 37,5 celcius lebih dari sebulan, kandidiasis mulut berulang, oral hairy leukoplakia, tuberkulosis paru, infeksi bakteri yang berat, peradangan mulut, ginggivitis akut, dan anemia, neutropenia, trombositopenia kronis.

d. Fase stadium keempat, AIDS. Fase ini merupakan puncaknya. Penderita mengalami sindrom wasting HIV, pneumonia pneumocystis, infeksi herpes simpleks, kandidiasis esofagus, tuberkulosis di luar paru, sarkoma kaposi, infeksi sitomegalovirus, toksoplasmosis, infeksi mikrobakteri, ensefalopati HIV, kriptosporidiosis kronis, dan histoplamosis.

3. Cara pencegahan penyakit HIV-AIDS :

Cara pencegahan HIV-AIDS meliputi :

a. Tidak berhubungan seks dengan orang yang terinveksi virus HIV. Bergantiganti

pasangan seksual sangat beresiko tinggi mudah tertular virus HIV,

b. Setia pada pasangan,

c. Hindari penggunaan jarum suntik bersama-sama,

d. Memastikan bahwa darah yang akan ditransfusi steril dari kontaminasi virus HIV,

e. Menghindari penggunaan narkoba, terutama jarum suntik,

f. Melakukan tes HIV-AIDS,

g. Memastikan bahwa alat-alat yang dipakai telah disucihama apabila ingin menggunakan alat tusuk seperti akupuntur, tato, melubangi telinga dan sebagainya HIV.

Sumber : http://google.co.id

Gambar 3 : Cara MencegaHIV-AIDS

B. POKOK BAHASAN 2

Cara penularan penyakit HIV/AIDS : HIV dapat ditularkan melalui :

1. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril secara bergantian,

2. Hubungan seks yang tidak aman, 3. Ibu yang HIV positif kepada bayinya, 4. Transfusi darah.

Walau HIV bisa menular,namun penularannya tidak mudah harus ada salah satu yang positif HIV, harus ada media penularan dan ada cara keluar dan masuknya virus. Banyak mitos yang dipercaya masyarakat dapat menularkan virus HIV. Padahal sebenarnya virus HIV tidak dapat ditularkan melalui kegiatan tersebut. Beberapa kegiatan yang tidak dapat menularkan virus HIV adalah:

a. Berbagi makanan

b. Menggunakan alat makan bersama c. Gigitan nyamuk atau serangga lain d. Bersalaman, pelukan dan ciuman e. Berenang bersama

f. Menggunakan toilet bersama.

Sumber : http://google.co.id

Gambar 4 : Cara Penularan HIV-AIDS

C. POKOK BAHASAN 3

Cara deteksi penyakit HIV-AIDS :

Gejala HIV-AIDS bisa dilihat dari 2gejala, yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dangejala Minor (tidak umum terjadi).

Gejala Mayor meliputi :

1. Berat badan menurun lebih dari 10%

dalam 1 bulan,

2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan,

3. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan,

4. Penurunan kesadaran dan gangguan Neurologis,

5. Demensia/HIV ensefalopati.

Gejala Minor meliputi :

1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan, 2. Dermatitis generalisata,

3. Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang,

4. Kandidias orofaringeal,

5. Herpes simpleks kronis progresif,

6. Limfadenopati generalisata,

7. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita,

8. Retinitis virus sitomegalo.

Sumber : http://google.co.id

Gambar 5 : Cara Deteksi Penyakit HIV-AIDS

D. POKOK BAHASAN 4

Cara penanggulangan penyakit HIV/AIDS :

Penanggulangan HIV-AIDS adalah segala upaya yang meliputi pelayanan promotif, preventif, diagnosis, kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian, membatasi penularan serta penyebaran penyakit HIV-AIDS agar wabah tidak meluas ke daerah lain serta mengurangi dampak negatif yang ditimbulkannya.

Kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS terdiri atas :

a. Promosi kesehatan,

b. Pencegahan penularan HIV, c. Pemeriksaan diagnosis HIV,

d. Pengobatan, perawatan dan dukungan, e. Rehabilitasi.

VIII. PENGGUNAAN ADAT “SAWER” UNTUK MENCEGAH PENYAKIT HIV-AIDS

Adat sawer dapat digunakan sebagai media penyuluhan untuk menyampaikan informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit HIV-AIDS.

Materi-materi yang berkaitan dengan

penyakit HIV-AIDS dikemas di dalam syair.

Syair tersebut akan ditembangkan oleh juru sawer dalam setiap kegiatan adat sawer di upacara pernikahan. Syair dari tembang sawer adalah sebagai berikut:

IX. NASKAH SAWER HASIL PELATIHAN Bahasa Sunda Bahasa Indonesia

Dipatri kecap nu suci Galindeng dua syahadat Muka lawang jatuk krami Mitutur sunah ti Rosul Ngarah aya katingtriman Hirup kumbuh sauyunan

Sing panceg ka hiji istri Ulah arek lanca linci Udar tina jangji suci Ulah kajurung birahi Jorok teu ka hiji istri Antukna bebendon gusti

Gusti nurunkeun panyakit Aids virus nu kasebut Hese keur ngubaranana Gampang nyebar ka sasama

Ku teu taraptina hirup Jorok ngangon hawa nafsu

Terikat janji yang suci

Dengan Membaca dua kalimah syahadat

Membuka pintu untuk menikah Mengikuti sunnah Rasul Agar hidup jadi tentram Dalam jalinan kasih sayang

Tetap setia pada satu istri Jangan tergoda yang lain Lepas dari ikatan janji Karena tergoda nafsu birahi Sering gonta ganti istri

Akhirnya mendapat murka Allah SWT

Allah SWT menurunkan penyakit Dikenal dengan nama Virus Aids Susah untuk diobati

Mudah menular kepada yang lain Akibat hidup kita yang bebas Mengikuti hawa nafsu

Sapatemon nu teu aman Jeung wanoja nu teu iman Nyuntikeun barang nu

Nu bakal bisa nularkeun Campurna cai kaheman Lain ti pasangan resmi Dahar mandi babarengan Dicoco ku sasatoan Eta masih keneh aman

Mun tumiba kana diri Matak rusak raga badan Demam lungse papanjangan Lintuh jadi ngahampangan Badan taya katahanan Malah jadi katiwasan

Jegroh leuwih ti sabulan Mencret ngayer

papanjangan

Kasorang tangtu ngubaran Geuwat ka patugas kasehatan

Ulah datang ka paranormal Pola hirup ge benahan

Poma ulah jadi catur Lamun tumiba ka dulur Anggur ku urang dirangkul Sangkan ngabenahan hirup Buru tobat ka Pangeran Deukeutkeun diri ka Gusti

Hubungan yang tidak aman Dengan perempuan yang tidak beriman

Hal yang bisa menularkan virus Aids Berhubungan suami istri

Bukan dari pasangan resmi

Akan tetapi makan, mandi, bersama-sama

Digigit nyamuk atau serangga lain Hal tersebut tidak menularkan virus Aids

Kalau sudah terkena penyakit Aids Akan merusak tubuh kita

Demam yang terus menerus Berat badan menurun drastis Daya tahan tubuh menurun Pada akhirnya menyebabkan kematian

Batuk yang berkepanjangan Diare terus menerus

Seharusnya cepet segera berobat Datang ke petugas kesehatan Jangan ke paranormal Pola hidup diperbaiki

Jangan jadi bahan pembicaraan Apabila ada saudara yang menderita Aids

Sebaiknya perhatikan dan sayangi Agar dia bisa merubah gaya hidup Secepatnya bertaubat pada Allah Mendekatkan diri kepada Allah SWT

X. REFERENSI

1. Anto, Sidharta. Penularan HIV AIDS Terbesar di Indonesia. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

2015.

2. Atmamihardja R., dalam Pien Supinah.

Sawer : Komunikasi Simbolik pada Adat Tradisi Suku Sunda dalam Upacara Setelah Perkawinan. Mediator. Volume 7. No.1. Juni 2006.

3. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, Pedoman Nasional Terapi Antiretroviral,edisi kedua, dan panduan tatalaksana klinis infeksi HIV pada orang dewasa dan remaja, Jakarta, 2009.

4. Dinkes Jawa Barat. Laporan Triwulan Periode Oktober- Desember Surveylance HIV/AIDS. 2015.

5. Dinkes Kab. Subang. Laporan Surveylance HIV/AIDS. 2015.

6. Ditjen PP & PL Kemenkes RI. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Laporan September 2014.

7. Green, L.W. Health Education Planning: a diagnostic approach (1st edition). California:

Mayfield Publishing Company. 1980.

8. Kementrian Kesehatan RI. Infodatin. Pusat Data dan Informasi. Jakarta. 2014.

9. Keputusan Mentri Kesehatan RI No :1383/Menkes/SK/IX/2005 tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025 dan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan 2005-2009.

10. Kuznetsov, Laura. Et.al. Knowledge, Attitude and Behavioral Intention to Act Regarding HIV Infection and Prevention in Immigrants from the Former Soviet Union in Germany: A Comparative Study with the Native Population.2012. Journal Immigrant Minority Health (2013) 15:68–77 DOI 10.1007/s10903-012-9671-x . http://e-resources.perpusnas.go.id. Diakses 10 Januari 2015.

11. Oktarina, dkk. Hubungan Antara Karakteristik Responden, Keadaan Wilayah dengan pengetahuan, Sikap terhadap HIV/AIDS pada Masyarakat Indonesia.

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 12 No .4 Oktober 2009 362-369.

12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.

13. Putri, Liana Deta. Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Siswa-siswi tentang HIV/AIDS melalui Metode Cerah tanya jawab dan metode focus group discussion di SMK YPH Sumedang. Student e.Journal. Vol 4, No 3 (2015).

14. Smith, Adeyinka M. Akinsulure. Exploring HIV Knowledge, Risk and Protective Factors Among West African Forced Migrants in New York City. 2013. Journal Immigrant Minority Health (2014) 16:481–491 DOI 10.1007/s10903-013-9829-1.http://www.

http://e-resources.perpusnas. go.id. Diakses 10 Januari 2015.

15. Stalker, Peter. Millenium Development Goals. Bappenas. 2008.

16. Sudikno, Bona Simanungkalit, Siswanto.

Pengetahuan Hiv Dan Aids Pada Remaja Di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2010).

Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 1 No 3, Agustus 2011 : 145 -154.

17. Widodo AD, dkk. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku tentang Kehamilan, Persalinan serta Komplikasinya pada Ibu Hamil Nonprimigravida di RSUPN Cipto Mangunkusomo. Majalah Kedokteran Indonesia. 2005 55 (10).

Dokumen terkait