• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. POKOK BAHASAN 1

1. Pengenalan Penyakit HIV-AIDS

Penyakit HIV/AIDS adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus adalah makhluk hidup satu sel yang disebut juga dengan mikroorganisme. Virus tidak dapat dilihat langsung dengan mata telanjang, harus menggunakan alat khusus. Virus yang menyebabkan penyakit ini disebut dengan virus HIV yang kepanjangannya adalah Human Immunodeficiency Virus. Virus HIV bersifat retrovirus, yang artinya virus yang menggunakan sel tubuhnya sendiri untukmemproduksi kembali dirinya

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom) merupakan sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus

.Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes.

Virus HIV akan menurunkan system kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi mudah terkena penyakit infeksi ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

Orang yang terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya terus menurun secara drastis. Bahkan kuman yang bagi orang biasa tidak menimbulkan penyakit, pada penderita HIV dapat mengakitbatkan kematian. HIV termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS) karena salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi virus HIV.

Sumber : http://google.co.id

Gambar 1 : Virus HIV

2. Gejala Penyakit HIV-AIDS

Gejala penyakit HIV-AIDS dapat muncul setelah 6 sampai 8 minggu terinfeksi virus HIV.

Lama muncul gejala pada setiap orang berbeda-beda. Bahkan ada gejala baru muncul setelah 8 tahun terinfeksi virus HIV.

Gejala-gejala atau ciri-ciri seseorang terkena penyakit HIV-AIDS adalah:

a. Demam : demam merupakan gejala awal terkena virus HIV. Suhu tubuhnya dapat mencapai 38 derajat celcius. Gejala ini

merupakan tahap virus masuk kedalam aliran darah dan berkembangbiak dalam jumlah besar. Orang menganggap demam ini adalah gejala flu biasa, dan tidak menyadari bahwa virus HIV sudah menyebar ke seluruh tubuh

b. Kelelahan : kelelahan yang berlebihan adalah tanda efek dari sistem kekebalan tubuh yang aktif. Kelelahan dengan gejala lemah dan lesu seperti penderita anemi adalah gejala lanjutan dari infeksi virus HIV.

Jika seseorang mengalami gejala kelelahan padahal tidak melakukan aktifitas fisik yang berat, maka dapat dicurigai terinfeksi HIV-AIDS.

c. Otot Pegal, Nyeri Sendi, dan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening : Pada tanda ini merupakan tanda yang biasa terjadi jika seorang terjangkit virus.

Pembengkakan kelenjar getah bening adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh

sedang aktif. Pada tahap ini muncul gejala yang menandakan system imun seseorang merespon adanya infeksi oleh virus HIV.

d. Nyeri Tenggorokan dan Sakit Kepala : nyeri tenggorokan dan sakit kepala merupakan tanda bahwa antibodi tidak mampu melawan virus HIV-AIDS. Gejala nyeri tenggorokan dan sakit kepala tersebut akan muncul berulang kali.

e. Ruam-Ruam Kulit : Ruam-ruam pada kulit yang seperti bisul-bisul kecil dan berwarna merah muda yang terasa gatal. Gejala ini memakan waktu yang panjang dan tak kunjung sembuh. bila ini terjadi segera hubungi dokter.

f. Diare, Mual dan Muntah Kepanjangan : Pada gejala ini merupakan tanda bahwa bakteri dan kuman dapat masuk ke tubuh

dengan mudah karena sistem imun atau kekebalan tubuh sudah menurun.

g. Turunnya Berat Badan : Berat badan turun hingga 10% dan terjadi diare dan demam yang panjang biasanya dalam waktu 30 hari.

h. Batuk Kering : batuk kering bila ini terjadi dalam waktu yang lama kira-kira satu minggu dan tak kunjung sembuh atau berkurang walaupun sudah meminum obat.

i. Pnuemonia dan Toksoplasmosis : Pnuemonia merupakan penyakit infeksi paru-paru, ini disebabkan oleh jamur dan biasanya terdapat pada seseorang yang sistem imunnya menurun, sedangkan Toksoplasmosis adalah sejenis parasit yang menyerang otak, ini diakibatkan oleh sistem imun yang menurun

j. Berkeringat Pada Malam Hari : berkeringat pada malam hari merupakan tanda dari 50% orang yang pernah menderita penyakit AIDS, ini bukan karna suhu atau aktifitas berlebihan.

k. Perubahan Pada Kuku : kuku melengkung dan menebal serta terjadi perubahan warna seperti kehitaman dan kebiru-biruan.

Penyebab dari tanda ini adalah terinfeksi jamur.

l. Bingung dan Sulit Berkonsentrasi : Pada tahap ini merupakan tahap akhir yang disebabkan karena fungsi motorik tidak mampu berkoordinasi dengan baik sehingga penderita tak mampu menggerakkan tangannya dan pada tahap ini tandanya adalah mudah lupa, marah, dan tersinggung.

m. Kesemutan dan Lemah : Merupakan gejala akhir dari HIV-AIDS. Tangan dan kaki sering kesemutan dan mati rasa. Hal ini disebabkan karena terjadinya kerusakan syaraf.

n. Herpes di Mulut dan Alat Kelamin : Gejala ini merupakan infeksi pada stadium akhir o. Menstruasi Tidak Teratur : Lama datang

bulan, ini terjadi karena jumlah darah yang semakin berkurang.

p. Infeksi Jaringan Kulit Rambut

Sumber : http://google.co.id

Gambar 2 : Gejala Penyakit HIV-AIDS

Seseorang yang sudah ternfeksi virus HIV-AIDS tidak akan langsung menderita penyakit HIV-AIDS.

Ada empat fase perjalanan virus HIV-AIDS yaitu:

a. Fase stadium awal: membutuhkan waktu 1-3 bulan bahkan bisa 6 bulan. Pada fase ini, orang yang HIV masih beraktivitas normal karena pada biasanya tanpa gejala b. Fase stadium kedua: Dinyatakan HIV

positif atau Asimptomatik. Fase membutuhkan waktu rata-rata selama 5-10 tahun. Pada fase ini, penderita akan memiliki gejala seperti, berat badan menurun 10 persen, infeksi saluran napas, herpes zoster, kheilitis angularis, ulkus di mulut, erupsi papular pruritis, dermatitis seboroik, dan infeksi jamur di kuku.

c. Fase stadium ketiga: Terjadi pembesaran kelenjar limfa. Fase ini akan memakan waktu lebih dari sebulan. Penderita akan mengalami berat badan menurun lagi lebih 10 persen, diare kronis lebih dari sebulan,

demam 37,5 celcius lebih dari sebulan, kandidiasis mulut berulang, oral hairy leukoplakia, tuberkulosis paru, infeksi bakteri yang berat, peradangan mulut, ginggivitis akut, dan anemia, neutropenia, trombositopenia kronis.

d. Fase stadium keempat, AIDS. Fase ini merupakan puncaknya. Penderita mengalami sindrom wasting HIV, pneumonia pneumocystis, infeksi herpes simpleks, kandidiasis esofagus, tuberkulosis di luar paru, sarkoma kaposi, infeksi sitomegalovirus, toksoplasmosis, infeksi mikrobakteri, ensefalopati HIV, kriptosporidiosis kronis, dan histoplamosis.

3. Cara pencegahan penyakit HIV-AIDS :

Cara pencegahan HIV-AIDS meliputi :

a. Tidak berhubungan seks dengan orang yang terinveksi virus HIV. Bergantiganti

pasangan seksual sangat beresiko tinggi mudah tertular virus HIV,

b. Setia pada pasangan,

c. Hindari penggunaan jarum suntik bersama-sama,

d. Memastikan bahwa darah yang akan ditransfusi steril dari kontaminasi virus HIV,

e. Menghindari penggunaan narkoba, terutama jarum suntik,

f. Melakukan tes HIV-AIDS,

g. Memastikan bahwa alat-alat yang dipakai telah disucihama apabila ingin menggunakan alat tusuk seperti akupuntur, tato, melubangi telinga dan sebagainya HIV.

Sumber : http://google.co.id

Gambar 3 : Cara MencegaHIV-AIDS

B. POKOK BAHASAN 2

Cara penularan penyakit HIV/AIDS : HIV dapat ditularkan melalui :

1. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril secara bergantian,

2. Hubungan seks yang tidak aman, 3. Ibu yang HIV positif kepada bayinya, 4. Transfusi darah.

Walau HIV bisa menular,namun penularannya tidak mudah harus ada salah satu yang positif HIV, harus ada media penularan dan ada cara keluar dan masuknya virus. Banyak mitos yang dipercaya masyarakat dapat menularkan virus HIV. Padahal sebenarnya virus HIV tidak dapat ditularkan melalui kegiatan tersebut. Beberapa kegiatan yang tidak dapat menularkan virus HIV adalah:

a. Berbagi makanan

b. Menggunakan alat makan bersama c. Gigitan nyamuk atau serangga lain d. Bersalaman, pelukan dan ciuman e. Berenang bersama

f. Menggunakan toilet bersama.

Sumber : http://google.co.id

Gambar 4 : Cara Penularan HIV-AIDS

C. POKOK BAHASAN 3

Cara deteksi penyakit HIV-AIDS :

Gejala HIV-AIDS bisa dilihat dari 2gejala, yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dangejala Minor (tidak umum terjadi).

Gejala Mayor meliputi :

1. Berat badan menurun lebih dari 10%

dalam 1 bulan,

2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan,

3. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan,

4. Penurunan kesadaran dan gangguan Neurologis,

5. Demensia/HIV ensefalopati.

Gejala Minor meliputi :

1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan, 2. Dermatitis generalisata,

3. Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang,

4. Kandidias orofaringeal,

5. Herpes simpleks kronis progresif,

6. Limfadenopati generalisata,

7. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita,

8. Retinitis virus sitomegalo.

Sumber : http://google.co.id

Gambar 5 : Cara Deteksi Penyakit HIV-AIDS

D. POKOK BAHASAN 4

Cara penanggulangan penyakit HIV/AIDS :

Penanggulangan HIV-AIDS adalah segala upaya yang meliputi pelayanan promotif, preventif, diagnosis, kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian, membatasi penularan serta penyebaran penyakit HIV-AIDS agar wabah tidak meluas ke daerah lain serta mengurangi dampak negatif yang ditimbulkannya.

Kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS terdiri atas :

a. Promosi kesehatan,

b. Pencegahan penularan HIV, c. Pemeriksaan diagnosis HIV,

d. Pengobatan, perawatan dan dukungan, e. Rehabilitasi.

VIII. PENGGUNAAN ADAT “SAWER” UNTUK

Dokumen terkait