• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN MUSIK GITAR TUNGGAL

2.4 Metode Pembelajaran Gitar Tunggal

2.4.3 Metode Pembelajaran dengan Sistem Tingkatan

Di sekolah-sekolah musik pada umumnya di seluruh dunia menerapkan konsep metode grading (grading system) sebagai acuan dalam matrikulasi belajarnya. Pada saat ini sistem grading diterapkan secara murni oleh badan-badan penguji musik internasional misalnya Yamaha Music Foundation Japan, Australian Music Examination Board (AMEB), Associated Boards Of School Of Music (Inggris), London College Of Music (LCM), Trinity College (Inggris). Di

Indonesia sendiri sistem ini sudah dikenal seperti di sekolah musik Yamaha, Al Farabi, Cantata dan lain-lain.

Secara umum tingkatan dalam keterampilan gitar dibagi kepada 3 kelompok, tingkat basic (dasar), Medium (menengah), High (atas). Tingkat keterampilan dasar dan menengah pada umumnya dimulai dari grade 1 sampai 4 lalu grade 5 sampai 8 merupakan keterampilan atas, berbeda halnya dengan sistem grading di Sekolah Musik Yamaha. Sebagai contoh dalam penelitian ini di sekolah musik Yamaha dan Universitas Pendidikan Indonesia

1. Sekolah Musik Yamaha A. Grade 10

Grade 10 adalah grade dasar dalam sekolah musik Yamaha. Sebagai acuan dalam belajarnya diambil dari buku Fundamental. Pada grade 10 diajarkan bagaimana posisi sikap bermain gitar, mengenal notasi balok, penggunaan tanda jari, teknik memetik appoyando/al aire, ritem notasi, scale/tangga nada,alternating bass, beberapa chord dasar seperti C, G7, Am, Dm, E7, F, dan lagu-lagu pilihan yang disesuaikan dengan teknik dasar.

B. Grade 9

Grade 9 diambil dari buku Yamaha Classic Guitar Course 1a sebagai acuan dalam belajarnya. Pada grade ini diajarkan bagaimana penggunaan bass berjalan, lanjutan achord-achord, penggunaan arpegio, penggunaan teknik harmoni, penggunaan teknik-teknik ornamentasi : Grace notes, Mordent, Glisando, dan Portamento, etude serta lagu-lagu yang disesuaikan dengan teknik lanjutan.

C. Grade 8

Grade 8 diambil dari buku Yamaha Classic Guitar Course 1b sebagai acuan dalam belajarnya. Pada grade ini diajarkan bagaimana mengolah atau menyesuaikan ritem dengan melodi, teknik memainkan nada-nada interval 3 dan 6, memperkenalkan chord-chord lanjutan, scale/tangga nada, flamenco dalam lagu farruca, serta etude dan lagu-lagu lanjutan.

D. Grade 7

Grade 7 diambil dari buku Yamaha Classic Guitar Course 2a sebagai acuan dalam belajarnya. Pada grade ini diajarkan bagaimana menggunakan chord-chord lanjutan seperti septim, augmented, diminish, mayor dan minor. Memainkan teknik apagados atau not yang bertitik, cara ini dilakukan dengan memainkan bunyi gitar pendek-pendek berkesinambungan, scala/tangga nada, penggunaan teknik staccato, glisando, appogiatura, trill , tremolo study, pembentuk chord-triad, dan lagu-lagu yang disesuaikan dengan teknik permainan grade 7.

E. Grade 6

Grade 6 diambil dari buku Yamaha Classic Guitar Course 2b sebagai acuan dalam belajarnya. Pada grade ini merupakan transisi atau jembatan menuju teacher grade atau tingkatan guru. Pada grade ini diajarkan bagaimana mengorganisir chord, penggunaan chord-chord lanjutan seperti 7 minus lima, suspensi, etude, harmonic oktaf, Pizzikato, Tambora, Tabalet, scale/tangga nada, daftar komponis dan pemain gitar tunggal, serta referensi pieces atau lagu-lagu yang disesuaikan dengan teknik grade 6.

F. Grade 5

Grade 5 merupakan open grade yakni grade atas dalam sistem grade Yamaha. Biasanya ujian grade 5, 4 dan 3 untuk seluruh Yamaha di Indonesia dilakukan di Jakarta Pusat yang bertempat di Jalan Gatot Subroto Kav. 4 dekat Semanggi Plaza. Dalam grade 5 dibahas tentang aransemen, solfegio (mendengar), sight reading langsung memainkan partitur yang disediakan penguji, memilih 3 lagu sulit dari 9 lagu yang disediakan. Aransemen 8 hingga 16 bar, mengisi ujian teori musik tentang harmoni dan interval.

G. Grade 4

Sama halnya dengan grade 5, tetapi untuk ujian teori sudah tidak ada. Pada grade 4 memilih 4 lagu sulit dari 9 lagu yang disediakan.

H. Grade 3

2. Universitas Pendidikan Indonesia

Metode pembelajaran gitar yang digunakan pada perguruan tinggi negeri ini memakai sistem berbasis kompetensi. Sasaran metode belajarnya ialah agar mahasiswa memiliki penguasaan, pengetahuan, pemahaman dan keterampilan baik secara teoritik maupun praktik dalam bermain gitar, serta memiliki kemampuan dalam mengembangkan kreatifitas pada gitar dan memiliki kemampuan dalam mentransfer pengetahuan mereka ke dalam proses pembelajaran. Sistem pembelajaran ini sama juga halnya digunakan di perguruan tinggi lainnya, hanya saja perbedaan-perbedaan yang terjadi pada reportoar untuk

tingkatan tertentu. Berikut di uraikan metode yang dipakai mulai dari dasar hingga tingkat atas.

A.Pertemuan Pertama

Menjelaskan tentang ruang lingkup gitar. Dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu membekali mahasiswa agar memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan gitar serta aplikasinya.

B.Pertemuan Kedua

- Sejarah perkembangan gitar - Organologi gitar

- Wilayah suara, cara penalaan, dan posisi tiap nada pada gitar

- Postur; yaitu posisi badan secara keseluruhan baik posisi badan kaki, tangan dan jari, serta posisi memegang gitar

C.Pertemuan ketiga dan keempat - Teknik dasar permainan gitar

- Teknik petikan gitar untuk tangan kanan appoyando dan tirando

- Teknik menekan nada dalam papan fret gitar dengan latihan kromatik dan tangga nada c mayor 2 oktaf posisi nol dan posisi lima

D.Pertemuan kelima dan keenam

- Aplikasi teknik appoyando pada karya etude dengan melodi horisontal senar 1 sampai senar 3

- Aplikasi petikan tirando pada karya dengan tiga wilayah suara (lagu model: Etude No.1 dan Waltz oleh Catalayud

E. Pertemuan ketujuh dan kedelapan

- Penguatan aplikasi teknik pada karya, Etude No.2 F. Tarrega dan Allegretto F. Carulli, tangga nada minor 2 oktaf

F. Pertemuan kesembilan

- Ujian tengah semester dalam bentuk pertunjukan dan pembuatan makalah

G.Pertemuan kesepuluh

- Evaluasi terhadap hasil ujian tengah semester - Apresiasi karya solo gitar periode klasik

H.Pertemuan kesebelas dan keduabelas - Tangga nada minor 2 oktaf

- Etude petikan gabungan tirando dan appoyando senar satu dan dua pada karya Anglaise dan Allegreto

- Analisis harmoni dan chord karya Anglaise dan Allegreto

I. Pertemuan ketigabelas sampai kelimabelas - Tangga nada mayor dalam 3 posisi

- Penguatan teknik dalam memproduksi suara untuk kepentingan frasering (kalimat lagu)

J. Pertemuan keenambelas

- Ujian akhir semester dalam bentuk pertunjukan

Dokumen terkait