• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

3. Metode Pembelajaran Student Teams Achievement

Universitas John Hopkin dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Scott Amstrong dalam Jurnalnya yang berjudul Effect on Student Achievement and Attitude (2008: 1), beliau berpendapat

STAD has been described as the simplest of a group of cooperative learning techniques referred to as Student Team Learning Methods”.

Jadi, STAD adalah teknik pembelajaran kooperatif paling sederhana dari metode pembelajaran kelompok. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi. Hal tersebut juga dikuatkan oleh Joan Benek-Rivera dan Vinita E Mathew dalam Journal of Management

commit to user

Education (2004: 108) yang berjudul Active Learning with Jeopardy : Students Ask the Question yang mengungkapkan

For most class sizes, it is a good idea to have students group compete with one another. Group can range from 3 to 5 members each. The number of

groups does not to be limited, as scores can be kept for multiple groups….”

Jadi, untuk kelas yang terdiri dari banyak siswa sangat bagus apabila dibuat kelompok yang kompetitif. Jumlah kelompok dapat disesuaikan, dapat berisi 3 sampai 5 siswa dalam satu kelompok.

Secara individual setiap minggu atau setiap dua minggu siswa diberi kuis. Kuis itu diskor, dan tiap individu diberi skor perkembangan. Skor perkembangan ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor yang lalu. Setiap minggu pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara lain, diumumkan tim-tim dengan skor tertinggi, siswa yang mencapai skor perkembangan tinggi, atau siswa yang mencapai skor sempurna pada kuis-kuis itu. Kadang-kadang seluruh tim yang mencapai kriteria tertentu dicantumkan dalam lembar itu.

Menurut Slavin (2008, 143-147) metode STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu:

a. Presentasi kelas

Materi STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa siswa harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu siswa mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis siswa menentukan skor tim.

commit to user

15 b. Tim atau kelompok

Tim terdiri dari 4-5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik.

Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya.

c. Kuis

Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga setiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.

d. Skor Kemajuan Individual

Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada setiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa diberikan skor “awal”, yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis siswa dibandingkan dengan skor awal.

e. Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat siswa.

Berdasarkan nilai perkembangan yang diperoleh tim terdapat tiga tingkat penghargaan yang diberikan untuk prestasi tim:

commit to user

1). Super Team (Tim istimewa)

Diberikan kepada kelompok yang memperoleh skor rata-rata lebih besar dari kelompok lainnya.

2). Great Team (Tim hebat)

Diberikan kepada kelompok yang memperoleh skor rata-rata terbaik kedua 3). Good Team (Tim baik)

Diberikan kepada kelompok dengan skor rata-rata terbaik ketiga.

Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif STAD juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain :

a) Perangkat Pembelajaran

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran perlu dipersiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pembelajaran (RP), buku siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabnya.

b) Membentuk kelompok kooperatif

Menentukan anggota kelompok agar kemampuan siswa dalam kelompok heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan kelompok lainnya relatif homogen.

c) Menentukan skor awal

Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada kuis/ pre test.

d) Pengaturan tempat duduk

Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif.

commit to user

17 e) Kerja kelompok

Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerjasama kelompok. Hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok.

(Trianto, 2007: 52-53) Hal penting yang harus diperhatikan dalam setiap pelaksanaan STAD adalah pemilihan anggota kelompok. Heterogenitas harus menjadi dasar utama dalam setiap pemilihan anggota suatu kelompok. Bahan belajar yang diberikan kepada siswa hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga bahan ajar tersebut bisa dilanjutkan pada proses pembelajran selanjutnya (kerja kelompok). Dalam hal memberikan pengakuan atau penghargaan dalam kelompok tidak serta merta berdasarkan pengamatan saja, guru juga dapat menerapkan prinsip poin individu dan poin kelompok, yang mana secara individual siswa akan memperoleh poin individu. Demikian juga dengan poin kelompok yang merupakan gabungan dari poin individu yang diperoleh setiap anggota kelompok .

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa STAD adalah model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana yang terdiri dari beberapa komponen atau langkah-langkah dan membutuhkan persiapan yang matang dalam penerapannya.

Dokumen terkait