• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN

3. Metode Pemberian Tugas

a. Pengertian Metode Pemberian Tugas

“Metode pemberian tugas adalah penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar”.22 Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, halaman sekolah, laboraturium, perpustakaan, rumah siswa, atau dimana saja asal itu dapat dikerjakan. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang

21

Syaiful Bahri Djamarah, dan Aswin Zain,Strategi Belajar Mengajar,….. h. 76-81

22

seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya.

Metode pemberian tugas menurut Slameto “adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di luar jadwal sekolah dalam rentangan waktu tertentu dan hasilnya harus dipertanggung jawabkan (dilaporkan) kepada guru atau instruktur”.23

Berdasarkan teori di atas metode pemberian tugas atauresitasi adalah metode mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas terstruktur pada siswa untuk dikerjakan di luar jam pelajaran sekolah. Dalam prakteknya, siswa dapat mengerjakan tugas tersebut di perpustakaan, laboratorium, dan tempat-tempat belajar lainnya sesuai dengan tugas yang diberikan.

Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas dilakukan di rumah, sekolah, perpustakaan, dan di tempat lainnya. Metode tugas merangsang anak aktif belajar baik secara individual, atau dapat pula secara kelompok. Perbedaan metode resitasi dengan pekerjaan rumah biasa adalah terletak pada perencanaan dan sistem penilaiannya, adalah sebagai berikut:

1) Tugas pada metode resitasi sudah direncanakan sebelumnya, sehingga terstruktur dan cara penilaiannya pun sudah di tentukan. 2) Tugas pada pekerjaan rumah biasa, seringkali bersifat spontan dan

tidak selalu ada penilaian karena hanya bersifat spontan dan tidak selalu ada penilaian karena hanya bersifat latihan di rumah untuk siswa.24

23

Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), cet 1, h. 115

24

Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud dengan metode pemberian tugas adalah metode yang dipergunakan oleh guru dalam mengajar dengan tujuan agar siswa lebih giat dalam belajar karena tugas yang diberikan melalui metode pemberian tugas dapat dilaksanakan tidak hanya disekolah tetapi juga diluar sekolah, seperti: perpustakaan, laboraturium, rumah dan tempat lain yang dapat mempermudah siswa dalam melaksanakan tugas tersebut.

Metode tugas belajar atauresitasi dapat dipergunakan apabila: 1) Suatu pokok bahasan tertentu yang membutuhkan latihan atau

pemecahan yang lebih banyak di luar jam pelajaran yang melibatkan beberapa sumber belajar.

2) Ruang lingkup bahan pengajaran terlalu luas, sedangkan waktu terbatas.

3) Suatu pekerjaan yang menyita waktu banyak, sehingga tidak mungkin dapat diselesaikan hanya melalui jam pelajaran disekolah. 4) Apabila guru berhalangan untuk melaksanakan pengajaran, sedangkan tugas yang harus disampaikan murid sangat banyak. Untuk itulah maka pemberian tugas patut diberikan kepada siswa dengan bimbingan guru lain yang mneguasai bahan pengajaran yang dipegang oleh guru yang berhalangan tadi.25

5) “Ingin memupuk minat dan rasa tanggung jawab siswa”.26

Jadi, metode pemberian tugas dapat digunakan jika materi pembelajaran terlalu luas dan membutuhkan pemecahan yang lebih banyak yang memakan waktu di luar jam sekolah, dan metode pmeberian tugas juga dapat digunakan apabila guru berhalangan datang ke sekolah untuk melaksanakan pengajaran dengan memberikan tugas kepada siswa melalui guru yang lain yang menguasai materi tersebut, setelah tugas di kumpulkan pada pertemuan beirikutnya guru harus mengevaluasi tugas tersebut dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugasnya.

25

Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Bealajar Mengajar, (Surabaya: Usaha Nasionla, 1993), cet. I, h. 161

26

Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), cet 1, h. 115

b. Langkah-langkah Pemberian Tugas

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalm pelaksanaan metodeResitasi adalah sebagi berikut:

1) Merumuskan tujuan khusus dari tugas yang diberikan.

Tugas harus direncanakn jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara penegrjaannya. Sebaiknya tujuan penugasan dikomunikasikan kepada peserta didik agar tahu arah tugas yang dikerjakan.

2) Pertimbangkan betul-betul apakah pemilihan metode Resitasi itu telah tepat dapat mencapai tujuan yang telah anda rumuskan. 3) Tugas yang diberikan harus dapat dipahami peserta didik, kapan

mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara individu atau kelompok. Hal tersebut sangat menentukan efektivitas penggunaan metode penugasan dalam pembelajaran.

4) Perlu menetapkan bentuk penugasan yang akan dilaksanakan, sehingga siswa pasti mengerjakannya, karena bentuknya telah pasti.

5) Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik.

6) Menyiapkan alat evaluasi, sehingga setelah Resitasi selesei dilaporkan di depan kelas, atau didiskusikan atau untuk Tanya jawab, maka guru segera mengevaluasi hasil kerja siswa itu.27

Menurut Lily Budiardjo ada tiga hal yang diperhatikan dalam pemberian tugas. Hal ini berguna bagi guru dalam menentukan tugas yang diberikan kepada siswa, yaitu:

1) Sistematika Tugas

Dalam pemberian tugas, penting sekali dilakukan analisis tugas sehingga tiap tugas yang diberikan telah memiliki dasar keterampilan awal yang dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan tugas. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah siswa dari kegagalan atau frustasi.

2) Relevansi Tugas

Tugas disebut relevansi bila bermanfaat bagi siswa dan sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, dan daya imajinasi siswa. 3) Waktu untuk menyelesaikan Tugas

Dalam menentukan jumlah waktu untuk menyelesaikan tugas, guru perlu mempertimbangkan kesukaran dan kemudahan tugas serta fasilitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.28

27

Roestiyah, dan Yumiati Suharto, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bina Aksara, 1985) cet I, h. 136

28

Berdasarkan pendapat di atas, sebelum guru memberikan tugas kepada siswa, seharusnya guru perlu memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa agar tugas tersebut dapat dikerjakan dengan baik dan selesai tepat waktu

c. Fase-fase Pemberian Tugas

Metode resitasi mempunyai tiga fase: 1) Guru memberi tugas

2) Fase belajar, dalam fase belajar siswa melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan dan petunjuk-petunjuk guru.

3) “Siswa mempertangnggung jawabkan kepada guru apa yang telah mereka pelajari”29.

Adapun langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas, yaitu:

1) Fase pemberian tugas:

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:

a) Tujuan yang akan dicapai.

Tujuan harus dirumuskan secara spesifik agar hasil belajar siswa memuaskan yang hendaknya dicapai oleh murid-murid. b) Tugas-tugas yang diberikan harus jelas arahnya.

Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut.

c) Sesuai dengan kemampuan siswa.

Sebelum memberikan tugas guru harus mengetahui kemampuan siswa, apakah siswa mampu atau tidak dalam menyeleseikan tugas yang diberikan oleh guru.

d) Guru memberikan petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaan tugas. Adanya petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa dan sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.30

Tugas yang harus dilakukan oleh siswa perlu jelas. Ini berarti bahwa guru, dalam memberikan tugas harus

29

Winarno Surachmad, Metodologi Pengajaran Nasional, (Bandung: C.V. Jemmars, 1961) , cet I, h. 90

30

menjelaskan aspek-aspek yang perlu dipelajari oleh para siswa, agar para siswa tidak merasa bingung apa yang harus mereka pelajari dan segi-segi mana yang harus diperlukan. “Jika aspek -aspek yang diperhatikan sudah jelas, maka perhatian siswa waktu belajar akan lebih dipusatkan pada aspek-aspek yang diperlukan itu”.31 apabila siwa sudah merasa cukup jelas terhadap tugas yang telah diberikan oleh guru tahap selanjutnya adalah siswa fokus terhadap menyeleseikan tugasnya.

2) Fase pertanggung jawaban tugas.

a) Laporan siswa baik lisan maupun tertulis dari apa yang telah dikerjakannya.

b) Ada tanya jawab atau diskusi yang dilakukan siswa di dalam kelas.

c) Evaluasi dengan memberikan Penilaian hasil pekerjaan siswa baik berupa tes maupun nontes atau cara lainnya.32

Fase mempertanggung jawabkan tugas inilah yang disebut resitasi.

d. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Pemberian Tugas

Metode tugas dan resitasi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain:

1) Kelebihan metode pemberian tugas adalah:

a) Dapat membangkitkan siswa untuk lebih giat belajar apalagi tugas yang diberikan sesuai dengan kebutuhan anak.

b) Siswa menjadi aktif dan memiliki rasa tanggung jawab.

c) Dapat mengembangkan pola berfikir, keterampilan, maupun afektif anak yang berhubungan tugas yang diberikan kepadanya33.

d) Menanamkan disiplin waktu pada siswa

e) Membiasakan siswa belajar dengan giat, bukan hanya di sekolah tetapi juga di rumah.34

31

Winarno Surachmad, Metodologi Pengajaran Nasional, (Bandung: C. V. Jemmars, 1961) , cet I, h. 91

32

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,Stategi Belajar Mengajar,…….., h. 86 33

Soetomo,Dasar-dasar Interaksi Bealajar Mengajar, h. 161

34

f) “Pengetahuan yang pelajar peroleh dari hasil belajar, hasil eksperimen atau penyelidikan banyak berhubungan dengan minat mereka dan yang lebih mereka rasakan berguna untuk hidup mereka, akan lebih lama diingat”.35

2) Kelemahan metode pemberian tugas

a) “Dapat menimbulkan keraguan, karena adanya kemungkinan tugas yang diberikan kepada siswa tidak dikerjakan olehnya, justru dikerjakan oleh orang lain.”36

b) Menyebabkan guru sering mengalami kesukaran dalam pemberian tugas yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa karena siswa memiliki perbedaan kemampuan individu, integensi, dan kematangan mental.

c) Sering memberikan tugas yang tidak bervariasi dapat menimbulkan kebosanan pada siswa.37

d) Terkadang siswa mengerjakan tugas secara asal atau cukup mencontek hasil pekerjaan temannya.

e) Jika guru tidak bisa mengukur berat ringannya tugas yang diberikan, akan membuat siswa merasa terbebani yang memicu tekanan secara psikis.38

Berdasarkan uraian di atas bahwa metode pemberian tuags (Resitasi) terdapat kelebihan dan kelemahannya. Adapun kelebihannya dapat mengisi waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan dengan yang berguna dan konstruktif dan metode pemberian tugas ini dapat membangkitkan keaktifan siswa karena setelah menyeleseikan tugas siswa harus dapat mempertanggung jawab tugasnya. Sedangkan kelemahannya siswa terkadang siswa tidak mengerjakan tugas karena kurang mengerti terhadap tugas yang diberikan guru dan menimbulkan kebosanan karena kurang kreatif dalam memberikan tugas.

35

Winarno Surachmad M, Metodologi Pengajaran Nasional,h. 91

36

Soetomo,Dasar-dasar Interaksi Bealajar Mengajar, h. 162

37

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,Strategi Belajar Mengajar, h. 87

38

e. Manfaat Metode Pemberian Tugas

Manfaat yang dapat diambil dalam menggunakan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut:

1) Tugas dapat membuat proses belajar mengajar menjadi menyenangkan, efektif, dan efesien.

2) Tugas dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerima informasi baru, mengaplikasikan, menganalisis bahkan mengevaluasi informasi tersebut.

3) Tugas dapat melatih siswa berfikir kreatif

4) Menciptakan proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa.39 5) “Tugas yang diberikan guru kepada siswa dapat meningkatkan

hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas sehingga pengalaman siwa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi”.40

6) Pemberian tugas yang diberikna secara teratur, berkala, dan ajeg akan menanamkan kebiasaan dan sikap belajar yang positif yang pada gilirannya dapat memotivasi anak untuk belajar sendiri.

f. Saran-saran dalam menggunakan Metode Pemberian Tugas 1) Tugas yang diberikan harus jelas, sehingga anak mengerti bentuk

apa yang harus dikerjakan.

2) Adakah control yang sistematis sehingga mendorong anak-anak bekerja dengan sungguh-sungguh.

3) Tugas yang diberikan anak-anak bersifat: a) Menarik perhatian anak-anak

b) Mendorong anak untuk mencari, mengalami, dan menyampaikan

c) Anak-anak mempunyai kemungkinan dapat menyelesaikan d) Bersifat praktis dan ilmiah.

Dari berbagai uraian tentang metode pemberian tugas, maka dapat disintesiskan bahwa yang dimaksud dengan metode pemberian

39

Lily Budiardjo,Metode Pemberian Tugas, (Jakarta: PAU-UT, 2001), Cet. 1, h. 1

40

tugas dalam penelitian ini adalah cara penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik agar peserta didik memiliki kompetensi tertentu melalui pemberian tugas yang dapat dikerjakan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboraturium, di perpustakaan, atau dimana saja asalkan tugas tersebut dapat dikerjakan. Dalam menggunakan metode pemberian tugas guru hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: tugas yang diberikan harus jelas, sehingga anak mengerti bentuk apa yang harus dikerjakan, adakah kontrol yang sistematis sehingga mendorong anak-anak bekerja dengan sungguh-sungguh, tugas yang diberikan anak-anak bersifat: menarik perhatian anak-anak, mendorong anak untuk mencari, memgalami, dan menyampaikan, anak-anak mempunyai kemungkinan dapat menyelesaikan, dan bersifat praktis dan ilmiah.

Ada pun tugas yang diberikan ada berbagai macam, diantaranya Jenis-jenis tugas yang dapat diberikan:

1) Tugas meneliti.

2) Tugas menyusun laporan secara lisan dan tulisan. 3) Tugas di laboratorium.

4) Membuat rangkuman materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru di dalam kelas

5) Membuat makalah yang sesuai dengan materi yang telah diberikan oleh guru di dalam kelas.

6) Mengadakan latihan-latihan tertulis atau lisan

Cara-cara pelaksanaan metode penugasan: 1) Melakukan persiapan dengan cara:

a) Merumuskan masalah dengan jelas. b) Mengemukakan tujuan pelaksanaan tugas c) Menentukan jenis tugas.

d) Memberikan penjelasan atau pengarahan sebelum pengarahan tugas

e) Menentukan batas waktu pelaksanaan. 2) Pelaksanaan tugas dengan cara:

a) Guru mengadakan bimbingan dalam pelaksanaan tugas kepada siswa

b) Memberikan motivasi atau dorongan

c) Memberikan pelayanan apa yang dibutuhkan siswa d) Pertangung jawab dari penilaian tugas:

e) Pelaporan secara lisan, tulisan, dan tindakan.

f) “Melakukan penilaian terhadap tugas berdasarkan laporan yang telah disampaikan”.41

Jadi, tahapan pelaksanaan tugas yang terakhir adalah memberikan penilaian terhadap hasil tugas siswa agar para siswa merasa dihargai dalam menyeleseikan tugasnya.

Dokumen terkait