• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITAN

Dalam dokumen SABARUDIN BAYURESTIVIANA (Halaman 105-122)

A.Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Ajibarang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, serta di Desa Kracak yang termasuk dalam daerah pedesaan dengan hubungan sosial antara warga masyarakat yang masih terjaga, aktivitas desa tersebut masih bersifat tradisional, namun dengan beberapa pola modernisasi akibat munculnya perubahan sosial ataupun arus urbanisasi. Lokasi penelitian di SMA Negeri Ajibarang dan di Desa Kracak tersebut dipilih karena beberapa alasan, yaitu :

a. Banyak tersedia informan, dengan latar belakang pemahaman Islam Aboge yang beragam. Artinya dalam penelitian ini, akan didapatkan keanekaragaman makna dan jawaban dari informan. Informan utama yaitu peserta didik di SMA Negeri Ajibarang, serta informan pendukung antara lain: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, Guru, Guru Pendidikan Agama Islam, Guru Bahasa Banyumasan dan tokoh Islam Aboge.

b. Konsep kearifan lokal Islam Aboge menjadi hal yang berkenaan dengan nilai-nilai tradisi sehingga terus dipertahankan. Di masyarakat Desa Kracak, konsep kearifan lokal ini terus dipertahankan dalam masyarakat dan menjadi bagian dari nilai dan norma sosial.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan ( antara bulan Juni 2012 – Januari 2013 ), dengan dilakukan tahapan seperti berikut ini : a. Bulan Juni-Juli, penyusunan proposal penelitian

b. Bulan Juli – Agustus, revisi proposal

c. Bulan September – November, terjun lapangan / pencarian data d. Bulan Desember Januari , analisis data dari lapangan sekaligus

recek kembali data yang diperoleh dari lapangan. Tabel 3.1

Waktu dan Kegiatan Penelitian

B. Bentuk Dan Strategi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Berdasarkan pada judul penelitian ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Penelitian Kualitatif menurut Gorman dan Clayton dalam meaning of event, adalah dari apa yang diamati penulis. Laporannya berisi amatan berbagai kejadian dan interaksi yang diamati langsung penulis dari tempat kejadian. Tujuan akhir No Kegiatan Juli Agst Sep Okt Nov Des Jan Feb Mret April Mei 1. Persiapan 2. Pengumpulan data 3. Analisis data 4. Penyusunan Laporan commit to user

dari penelitian kualitatif adalah untuk memahami apa yang dipelajari dari perspektif itu sendiri dari sudut pandang kejadiannya itu sendiri (Santana, 2007:28). Jadi dalam penelitian tentang pemahaman peserta didik tentang pemahan tentang kearifan lokal Islam Aboge dalam pendidikan karakter, bertujuan untuk memperoleh informasi secara holistic dan verstehen ( jadi tidak hanya melihat bagian luarnya saja ), sehingga penulis mampu menangkap pemahaman tentang kearifan lokal Islam Aboge dalam pendidikan karakter di SMA Negeri Ajibarang yang dilontarkan atau dimaksudkan oleh informan.

Untuk mengungkapkan realitas sosial dalam proses pemahaman kearifan budaya lokal dalam pendidikan karakter, dibutuhkan penelitian secara mendalam dan holistik dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang bersifat terbuka kepada subjek yang akan diteliti. Wawancara dilakukan secara mendalam, bersifat informal dan tidak berstruktur. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode kajian komunitas eksplanasi, yaitu proses pencarian pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek sosial komunitas melalui eksplanasi (menjelaskan) faktor penyebab suatu kejadian atau gejala sosial yang dipertanyakan, atau gejala sosial melalui data kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah subjektif mikro, yaitu upaya untuk memahami sikap, pola perilaku dan upaya-upaya yang

berkaitan dengan masalah yang dipertanyakan dalam penelitian, dengan menggunakan strategi studi kasus.

2. Strategi Penelitian

Studi kasus menurut Stake(1994) dan Yin(1996) adalah penerapan serangkaian metode kerja penelitian untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman atas suatu atau lebih kejadian/ gejala sosial(Sitorus, 2006 ). Berdasarkan pengertian tersebut, maka studi kasus tersebut dianggap relevan untuk mengkaji masalah yang dihadapi terhadap pemahaman kearifan lokal Islam Aboge dalam pendidikan karakter. Penelitian ini akan membahas penelitian secara konfrehensif pemahaman peserta didik tentang kearifan lokal Islam Aboge dalam pendidikan karakter di SMA Negeri Ajibarang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tipe studi kasus dalam penelitian ini adalah studi kasus instrumental, yaitu studi kasus yang memerlukan kasus sebagai instrumen untuk memahami masalah tertentu.

C. Data Dan Sumber Data

Data adalah informasi sahih dan terpercaya yang diperlukan untuk analisis dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian lapangan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer ialah data yang diperoleh dari informasi dan pengalaman lapangan. Data sekunder ialah data yang diperoleh dari statistik, litelatur dan laporan atau publikasi yang diperoleh dari

instasi-instasi/lembaga-lembaga terkait serta data pendukung yang ada seperti: data monografi SMA Negeri Ajibarang Kecamatan Ajibarang, dan dokumen lain yang diperlukan dalam penelitian ini. Data primer yang bersumber dari informasi, yaitu para peserta didik di SMA Negeri Ajibarang Kecamatan Ajibarang, tokoh formal seperti Kepala Sekolah, guru, guru mata pelajaran muatan lokal Bahasa Banyumasan dan tokoh informal yang dijadikan informal adalah pamong budaya Banyumasan dan tokoh Islam Aboge yang keseluruhannya berjumlah 17 orang. Data sekunder diperoleh dengan melakukan kegiatan studi kepustakaan atau literatur yang bersumber dari instansi-instansi terkait serta data pendukung seperti: data monografi SMA Negeri Ajibarang Kecamatan Ajibarang, dan dokumen lain yang diperlukan dalam penelitian ini. Lebih jelasnya cara-cara pengumpulan data dalam penelitian ini dapat didilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.2

Metode Pengumpulan Data. No Tujuan Data&

informasi

Sumber Metode Rekam an 1 2 3 4 5 6 1 Menganalisis keberhasilan dan kelemahan program Pendidikan karakter Data peta sosial SMA Negeri Ajibarang Pendidikan karakter Pemahaman kearifan lokal Islam Aboge Keterlibatan peserta didik Laporan praktek lapangan I & II UU Sisdik nas Guru, kepala sekolah Peserta didik Pengamatan Studi dokumentasi Wawancara FGD Prktek lapanga n I & II dan dokume n 2 Menganalisis tingkat pemahaman peserta didik terhadap kearifan lokal Islam Aboge

Pemahaman terhadap kearifan lokal islam aboge Karakter kearifan lokal Islam Aboge Tokoh agama Tokoh masyarakat Guru Kepala sekolah Peserta didik Wawancara FGD Studi dokumentasi Pengamatan Catatan harian Dokum en D. Sampling

Sutopo menjelaskan bahwa teknik sampling atau cuplikan merupakan bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi. Fokus teknik cuplikan dalam kualitatif ini lebih bersifat selektif (Sutopo, 2001:54-55). Peneliti mendasarkan pada landasan kaitan teori yang digunakan, keingintahuan pribadi, karakteristik empiris yang dihadapi. commit to user

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu tenik purposive sampling dan snow ball sampling. Menurut Goetz Le Compte bahwa purposive sampling yaitu teknik mendapatkan sample dengan memilih individu-individu yang dianggap mengetahui informasi, mengetahui permasalahan secara mendalam serta dapat dipercaya untuk menjadi sumber data (Sutopo,2002: 185). Sedangkan menurut Patton, purposive sampling adalah pemilihan informan yang dipandang paling kuuat sehingga terdapat kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Sutopo,2002:185)

Dalam penelitian ini, teknik yang ke dua adalah snowball sampling. Yin mengatakan bahwa tipe sampling semacam ini berupa seorang peneliti datang dalam suatu lokasi untuk menetapkan informan yang ditemuinya di lapangan. Dari informan tersebut, maka peneliti akan mampu memperoleh informan lain yang berasal dari rujukan si informan pertama, dan begitu seterusnya sampai ditemukannya informan yang mampu dan dianggap sebagai key informan. Dari key informan ini maka akan memperoleh kelengkapan data yang diperlukan dalam penelitian (Sutopo, 2002:57).

Maka dalam penelitian ini yang pertama kali ditemui berdasarkan pra penelitian adalah peserta didik SMA Negeri commit to user

Ajibarang, Kecamatan Ajibarang. Dari orang tersebut maka diharapkan akan memperoleh keterangan atau informasi tentang bagaimana pemahaman peserta didik terhadap kearifan lokal Islam Aboge. Melalui informan pertama ini, selanjutnya peneliti meminta rujukan atau akan diberikan rujukan untuk menemukan informan selanjutnya, begitu seterusnya sampai dapat ditemukannya jawaban atas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipergunakan untuk mengumpulkan data-data diatas, dilakukan dengan cara :

1. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara dan observasi partisipan. Teknik wawancara yang dipilih dalam penelitian ini adalah wawancara secara tak terstruktur atau dikenal pula dengan wawancara mendalam. Soegiono menjelaskan bahwa wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Soegiono, 2005: 74). Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Jadi dalam wawancara jenis ini akan tercipta suasana yang lebih santai, tidak kaku sehingga memberikan suasana yang nyaman bagi informan dalam menyampaikan pendapat dan argumen atas pertanyaan dari peneliti. commit to user

2. Observasi atau pegamatan, adalah teknik pengumpulan data yang bersifat non verbal, biasanya berupa studi lapangan di mana peneliti berperan sebagai pengamat. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung dan bersifat partisipan. Bodgan dan Taylor mengatakan observasi partisipan adalah suatu periode interaksi sosial yang intensif antara peneliti dan subjek dalam suatu lingkungan tertentu(Ahmadi, 2005: 102) . Dalam observasi partisipan ini, maka peneliti ikut terjun langsung dalam mengamati pemahaman peserta didik terhadap kearifan lokal Islam Aboge. 3. Metode Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discusion(FGD) adalah metode pengumpulan data dimana pengkaji memilih orang-orang yang dianggap mewakili sejumlah publik atau populasi yang berbeda. Menurut Sumarjo dan Saharudin (2006), FGD merupakan suatu fokus yang dibentuk saling membagi informasi dan pengalaman diantara para peserta diskusi dalam membahas suatu masalah khusus yang telah terdefinisiskan sebelumnya. Dalam konteks penelitian ini FGD dilakukan satu kali dengan peserta dari tokoh masyarakat desa Kracak, anggota karang taruna, kepala sekolah dan tenaga pendidik /guru yang berdinas di SMA Negeri Ajibarang, perwakilan peserta didik dan sesepuh Islam Aboge. Adapun agenda FGD adalah untuk menganalisis masalah dan

pemecahan masalah pemahaman peserta didik tentang kearifan lokal Islam Aboge dalam pendidikan karakter.

4. Studi Dokumentasi

Menurut Schatzman dan Strauss bahwa dokumen merupakan bahan yang penting dalam penelitian kualitatif. Selain itu juga menurut mereka, sebagian dari metode lapangan peneliti dapat menggunakan dokumen historis dan sumber-sumber sekunder lainya karena kebanyakan situasi yang dikaji mempunyai sejarah dan dokumen-dokumen ini sering menjelaskan aspek dari situasi tersebut(Mulyana,2001:195) . Studi dokumentasi dilakukan dengan menelaah beberapa

laporan, buku, arsip dan catatan tentang kearifan lokal Islam Aboge dalam kaitanya dengan pendidikan karakter di SMA Negeri Ajibarang yang relevan. Agar proses pengumpulan data terarah dan teratur digunakan pedoman pengumpulan data yang meliputi wawancara, FGD dan observasi.

F. Validitas Data

Validitas data dimaksudkan sebagaii pembuktian bahwa data yang sudah diperoleh peneliti sesuai dengan realitas di lokasi penelitian. Validitas diartikan sebenar-benarnya atau senyatanya (Neuman, 2000: 171). Data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif kesahihanya diperoleh dengan teknik trianggulasi. Pengujian validitas data dalam penelitian ini akan dilakukan

dengan cara trianggulasi data yaitu : measuring distance betwen objects by making observation from multiple position (Neuman, 2000 :124-1255). Maksudnya untuk mendapatkan data yang tidak hanya diambil dari satu sumber melainkan dari beberapa sumber. Hal ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengecek kebenaran data yang sejenis yang diperoleh peneliti dari sumber yang lain, dengan demikian suatu data akan dikontrol oleh data yang sama tetapi berasal dari sumber yang berbeda.

Menurut Moleong trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lahir diluar data itu (Moleong, 2007 : 330). Menurut Patton, teknik trianggulasi ada enpat macam yaitu sebagai berikut :

1) Trianggulasi data (data trianggulation) yaitu peneliti menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data yang sama.

2) Trianggulasi peneliti (investigator trianggulation) yaitu hasil penelitian baik data maupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhanya diuji validitasnya dari beberapa peneliti.

3) Trianggulasi metode (methodoloical trianggulation) yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda.

4) Trianggulasi teori (theoretical trianggulation) yaitu trianggulasi yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji (Sutopo, 2002 : 78).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan trianggulasi data(sumber) dan trianggulasi metode. Trianggulasi data yaitu pengumpulan data dengan menggunakan berbagai sumber untuk mengumpulkan data yang sama. Informasi yang diperoleh selau dibandingkan dan diuji dengan data atau informasi yang lain untuk mengeceek kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melui alat dan waktu yang berbeda. Sedangkan trianggulasi metode yaitu pengumpulan data yang berbeda. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan yaitu wawancara, observasi, FGD dan studi dokumentasi.

Untuk mengembangkan validitas data penelitian, peneliti menggunakan teknik review informan atau cross check data. Teknik ini dilakukan dengan cara menginformasikan ulang tentang data yang sudah diperoleh peneliti kepada informan untuk memperoleh kebenaran dan kebaikan data, sehingga apabila terdapat kekeliruan atau ketidaklengkapan data dari informasi sebelumnya, khususnya yang dipandang sebagai informan kunci atau key informan.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan hal terpenting dalam penelitian karena sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil peneliitian. Menurut Bodgan dan Biklen menyatakan bahwa analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mentesiskannya, mencari dan mengumpulkan pola, menemukan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain(Moleong, 2007 : 248). Menurut Miles dan Hubermas analisis alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu sebagai berikut : 1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstaksi data dari fieldnote (catatan lapangan). Proses ini berlangsung terus menerus sepanjang penelitian hingga laporan akhir untuk mempertegas, mempermudah, membuang hal yang tidak ppenting serta mengatur data sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. 2. Penyajian Data atau Display

Penyajian data adalah rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan peneliti dapat dilakukan dengan melihat penyajian data, dapat dipahami dengan berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada anlisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahaman penyajian data yang dapat meliputi berbagai matriks, skema dan

tabel. Semuanya dirancang untuk merakit informasi secara teratur agar mudah dilihat dan dimengerti dalam bentuk yang kompak.

3. Penerikan Kesimpulan dan Verifikasi

Penerikan kesimpulan merupakan kesimpulan penelitian yang telah diteliti dari awal hingga akhir. Penarikan kesimpulan merupakan sebagian dari kegiatan konfigurasi yang bersifat utuh. Kesimpulan akhir ditentukan sampai proses pengumpulan data berakhir. Dalam melakukan penarikan kesimpulan peneliti bersifat terbuka yang artinya apabila pada akhir penelitian menggunakan data yang kurang akkrat, maka peneliti tidak segan-segan untuk mengadakan penyimpulan ulang.

Komponen analisis tersebut aktivitasnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data berbentuk siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara keempat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaktif dapat digambarkan(Miles & Habermas, 1992 : 20) sebagai berikut :

Bagan 2.

Model Analisis Data Interaktif

Keterangan :

Penelitian yang menggunakan format studi kasus, baik terhadap individu atau kelompok lazimnya menggunakan analisis kualitatif. Karenanya analisis kualitatif fokusnya pada menunjukan makna, deskripsi, penjernihan dan penempatan data pada konteksnya masing-masing dan seringkali melukiskannya di dalam kata-kata daripada angka-angka (Faisal, 1995: 269).

Setiap catatan harian yang dihasilkan, apakah hasil wawancara atau hasil observasi perlu direduksi dan dimasukkan ke dalam pola, kategori, fokus, atau tema tertentu yang sesuai. Hasil reduksi tersebut perlu di ”display” secara tertentu untuk masing -masing pola, kategori, fokus atau tema yang hendak dipahami dan

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Kesimpulan

dimengerti duduk soalnya. Dan akhrinya peneliti dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan tertentu dari hasil pemahaman dan pengertiannya. Pengumpulan data, reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan bukanlah sesuatu yang berlangsung secara linear melainkan suatu siklus yang interaktif. Dalam melakukan penarikan kesimpulan peneliti bersikap terbuka arrtinya jika diakhir penelitian ditemukan data yang kurang akurat maka peneliti tidak segan-segan untuk mengadakan penyimpulan ulang.

H. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian kualitatif tidak dapat ditentukan secara pasti seperti halnya penelitiann kuantitatif. Menurut Usman dan Purnomo, langkah-langkah penelitian kualitatif dapat dibagi menjadi lima yaitu :

1. studi pendahuluan untuk penjajagan keadaan di lapangan agar lebih fokus

2. Pembuatan pradesain penelitian yaitu membuat desain tentang teori, instrumen penelitian dan mendesain analisis data.

3. Seminar pradesain yaitu melakukan seminar sebagai umpan balik dari proposal penelitian untuk mengandakan perbaikan tulisan. 4. Pengumpulan data dan memasuki lapangan meliputi memilih lokasi

atau tempat, informan(pelaku) dan kegiatan (aktivitas) di lapangan. 5. Analisis data yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan

(Usman dan Purnomo, 2002 : 82-84)

Akan tetapi, langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini adalah dengan mengambil prosedur penelitian dari H. B. Sutopo yang meliputi empat tahap yaitu persiapan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan penelitian (Sutopo, 2002 : 187-190). Untuk lebih jelas akan diuraikan sebagai berikut :

a) Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini proses pengumpulan data dilakukan dengan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1) Pengumpulan data dilkukan dengan wawancara mendalam dan pengamatan mendalam atau obsevasi partisipan.

2) Membuat fieldnote (catatan lapangan) dan transkrip hasil wawwancara.

3) Memilah dan mengatur data sesuai kebutuhan. b) Analisis Data

1) Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai dengan desain penelitian yang meliputi reduksi data (Pembuatan tabel hasil penelitian lapangan), penyajian data (pembuatan tabel hasil lapangan), dan penarikan kesimpulan (verifikasi).

2) Mengembangkan hasil intepretasi data dengan analisis lanjut kemudian disesuaikan dengan hasil temuan di lapangan.

3) Melakukan pengayaan dakam menganalisis data yang sudah ada dengan dosen pembimbing.

4) Membuat simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

BAB IV

Dalam dokumen SABARUDIN BAYURESTIVIANA (Halaman 105-122)

Dokumen terkait