• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen menurut Arikunto (dalam Tukiran dan Hidayati, 2011:53) adalah penelitian yang sengaja mebangkitkan timbulnya sesuatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Menurut Tukiran dan Hidayati (2011: 53), prosedur eksperimen bertujuan untuk membandingkan efek variasi variabel bebas terhadap variabel terikat melalui manipulasi atau pengendalian variabel bebas tersebut. Sedangkan maksud dari penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berupa skor atau angka, lalu menggunakan analisis dengan statistik (Suparno, 2010: 135). Jadi, penelitian eksperimen kuantitatif adalah penelitian yang meneliti akibat dari suatu keadaan dimana data yang diambil berupa skor atau angka. Dalam penelitian ini peneliti memberikan pembelajaran dengan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) dan melihat bagaimana efektivitasnya pada pemahaman siswa serta pengarunya terhadap peningkatan keterampilan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan pada siswa. Sedangkan data penelitian didapat dari soal pretest dan posttest dan tes kemampuan membuat prediksi dan menjelaskan yang diberikan disetiap akhir pembelajaran untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan proses siswa setelah mengikuti pembelajaran yang diberikan.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Prambanan.

2. Sampel yang diambil adalah siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan.

C. Waktu dan Tempat Penelitiaan

Penelitiaan dilakukan pada bulan 3 September – 15 September 2014, di kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan.

D. Desain Penelitiaan

Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) dengan pendekatan proses, dimana peserta didik diberi suatu masalah tentang topik gerak lurus berubah beraturan. Masalah yang diberikan terlebih dahulu dikerjakan secara individu dan kemudian dikerjakan secara berkelompok. Selanjutnya hasil kerja kelompok ini akan didiskusikan bersama di kelas dengan posisi seluruh siswa menghadap ke depan papan tulis dan semua hasil diskusi kelompok tadi ditempel di papan tulis sehingga semua siswa dapat melihat jawaban seluruh kelompok. Perencanaan penelitiaan ini disusun sebagai berikut:

1. Sebelum Pembelajaran

a. Tes Awal Kemampuan Proses Siswa

Tes awal kemampuan proses diberikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan proses siswa dalam

mempelajari fisika. Dalam penelitian ini, keterampilan proses yang ingin diukur adalah keterampilan memprediksi dan menjelaskan. Pertanyaan yang diberikan berupa soa-soal untuk mengukur keterampilan proses memprediksi dan menjelaskan.

b. Pretest

Pretest ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan

awal siswa tentang materi gerak lurus berubah beraturan (glbb). Soal pretest berbentuk uraian sejumlah enam soal, yang terdiri dari tiga soal konsep dan 3 soal hitungan.

2. Proses Pembelajaran

Pembelajaran menggunakan metode Conceptual Understanding

Prosedures (CUPs) dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan

pemahaman siswa pada materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) dan meningkatkan kemampuan keterampilan proses memprediksi dan menjelaskan pada siswa. Tindakan dilakukan dalam dua kali pembelajaran dimana setiap pembelajaran dilaksanakan dalam perencanaan yaitu:

a. Melaksanakan pembelajaran fisika melalui metode Conceptual

Understanding Prosedures (CUPs) pada siswa kelas X MIA 4

sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.

b. Tes kemampuan proses di setiap akhir pertemuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan proses ilmiah

memprediksi dan menjelaskan pada siswa setelah mengikuti pembelajaran yang diberikan.

3. Akhir Pembelajaran

Pada akhir pembelajaran, yaitu pada akhir pertemuan ke dua, selain mengerjakan tes kemampuan proses memprediksi dan menjelaskan, siswa juga mengerjakan soal posttest. Soal posttest digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) setelah mengikuti pembelajaran. Soal posttest yang diberikan adalah soal yang sama dengan soal pretest.

E. Variabel Penelitian 1. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini variabel terikat adalah pemahaman siswa dan keterampilan proses ilmiah siswa dalam membuat prediksi dan menjelaskan.

2. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini variabel bebas adalah metode Conceptual

Understanding Prosedures (CUPs).

F. Instrumen Penelitian

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang digunakan dalam proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah :

1. Instrumen Pembelajaran

Materi untuk meningkatkan keterampilan membuat prediksi dan menjelaskan, ciri membuat prediksi dan menjelaskan yang baik, dan contoh membuat prediksi dan menjelaskan yang baik secara tertulis. Sedangkan materi yang digunakan sebagai indikator dalam melatih keterampilan memprediksi dan menjelaskan adalah materi gerak lurus berubah beraturan (glbb).

b. Rencana Proses Pembelajaran (RPP)

RPP ini merupakan pedoman yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. RPP disusun dengan penerapan pendekatan

Conceptual Understanding Prosedures (CUPs).

(RPP terlampir di Lampiran 3 ) c. Lembar Kerja Siswa (LKS).

LKS ini merupakan pegangan bagi siswa sebagai penuntun kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. LKS ini berisi tentang masalah-masalah yang harus dikerjakan siswa berkaitan dengan pokok bahasan gerak lurus berubah beraturan.

(LKS terlampir di Lampiran 11,12)

2. Instrumen Pengambilan Data

Instrumen pengambilan data adalah instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian yang dilaksanakan. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan meliputi:

a. Soal pretes

Soal pretest diberikan sebelum pembelajaran. Soal pretest digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) sebelum mengikuti pembelajaran.

(Soal Pretest-Posttest terlampir di Lampiran 4) b. Soal posttest

Soal posttest diberikan pada akhir pembelajaran. Soal posttest digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) setelah mengikuti pembelajaran.

c. Soal tes kemampuan proses

Dalam penelitian ini, keterampilan proses ilmiah yang dilihat adalaha keterampilan proses memprediksi dan menjelaskan, sehingga dalam penyusunan butir soal disesuaikan dengan indikator yang telah dibuat oleh peneliti. Tes yang diberikan sebanyak tiga kali, yaitu tes awal dan tes di setiap akhir pertemuan.

(Soal Tes Kemampuan Proses terlampir di Lampiran 8,9,10)

G. Validitas Alat Ukur

Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang akan diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas menunjukkan pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya

kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan (Suparno, 2007: 67).

Validasi instrumen dalam penelitian ini adalah content validity (validitas isi). Validitas isi artinya isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur. Apakah item tes sungguh mempresentasikan isi yang mau dites (Suparno, 2007:68). Untuk soal tes dalam penelitian ini validasinya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru fisika di sekolah.

H. Indikator Keberhasilan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan pada siswa dalam materi gerak lurus berubah beraturan siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan. Indikator keberhasilan penelitian ditandai dengan adanya peningkatan pemahaman siswa pada topik gerak lurus berubah beraturan (glbb), setelah mengikuti pembelajaran dibandingkan sebelum mengikuti pembelajaran, serta peningkatan kemampuan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan. Selain itu indikator keberhasilan juga ditunjukkan dengan uji statistik T-Test untuk satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pretest dan posttest. Jika hasil

posttest pemahaman siswa memang lebih baik secara signifikan maka

I. Analisis Data

1. Analisis Pretest dan Posttest Siswa

Untuk mengetahui bagaimana prestasi atau pemahaman siswa sebelum dan setelah melalui treatment pembelajaran dengan metode

Conceptual Understanding Prosedures (CPUs), kemampuan siswa

diukur melalui tes yang diberikan sebelum pembelajaran (Pretest) dan di akhir pembelajaran (Posttest). Soal pretest dan posttest merupakan soal yang sama yang terdiri dari dari 6 buah soal essay. Skor maksimal untuk masing-masing soal disesuaikan dengan bobot soal. Berikut ini adalah kriteria penskoran soal evaluasi untuk masing-masing masing soal. Kriteria ini dibuat dalam bentuk rubrik penilaian seperti pada yang terdapat di halaman selanjutnya.

Dokumen terkait