• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang dilakukan dilapangan atau lokasi penelitian, sebagai tempat yang dipilih untuk menyelidiki gejala objektif sebagai terjadi di lokasi tersebut.25 Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif yaitu dengan metode studi kasus. Metode studi kasus adalah penelitian yang mengungkap suatu keadaan secara mendalam, intensif, baik perseorangan, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.26 Analisis yang digunakan adalah analisi induktif, yaitu mendeskripsikan teori kemudian dikaitkan dengan fakta-fakta yang ada di tempat penelitian.

B. Tempat dan Subjek Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang diteliti adalah Pondok Hajjah Nuriyah Shabran yang beralamatkan di Jalan Latar Putih Saripan Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian sebagai tempat atau sumber utama untuk memperoleh keterangan atau informasi adalah Pembina Pondok Shabran dan mahasantri. Sumber data yang digunakan adalah Sumber data primer, dan skunder.

25

Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 96.

26

18

Sumber data primer adalah sumber data pokok yang langsung dikumpulkan peneliti dari objek penelitian.27 Adapun sumber data primer tersebut adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara terhadap pembina, dosen dan mahasantri Pondok Shabran. Sedangkan data skundernya dipelajari dari dokumen yang diperoleh dari lembaga yang mempunyai wewenang dalam pengumpulan.28 Dalam hal ini data yang berakaitan dengan model pembentukan akhlak mulia pada mahasantri Pondok Shabran.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang valid maka dibutuhkan beberapa metode yang tepat diantaranya:

a. Metode Wawancara (interview)

Wawancara adalah cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung antara orang yang bertugas mengumpulkan data dengan orang yang menjadi sumber data atau objek penelitian.29 Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yang pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.30

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pedoman atau instrumen. Adapun yang menjadi sumber data atau

27Ibid, hlm. 152.

28

Ibid, hlm. 152 29

Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis (Yogyakarta: 2011), hlm. 89. 30

Lexy J. Moeleong. Metodologi penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 186.

objek penelitian untuk mendapatkan informasi adalah pembina, dosen, dan mahasantri Pondok Shabran. Hal ini betujuan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan model pembentukan akhlak mulia di Pondok Shabran.

b. Metode Observasi

Obeservasi secara terminologis dimaknai sebagai pengamatan atau peninjauan secara cermat.31 Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.32 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang model pembentukan akhlak mulia pada mahasantri Pondok Shabran.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode mengumpulkan data dengan melihat atau mencatat suatu laporan yang sudah tersedia yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal yang variabelnya berupa catatan.33 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan data dokumentatif. Seperti tulisan, gambar, catatan harian, gambar, surat, buku harian, dan lain-lain.34 Metode tersebut digunakan untuk

31

Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner (Yogyakarta :Paradigma, 2012), hlm. 100.

32

Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013), hlm. 117.

33

Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, hlm. 92. 34

20

mengetahui model pembentukan akhlak mulia pada mahasantri Pondok Shabran.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis deskripsi kualitatif, yaitu perolehan data yang digambarkan dengan kata atau kalimat menurut masing-masing kategori untuk memperoleh kesimpulan. Untuk mengukur analisis data ini penulis menggunakan analisis induktif. Analisis induktif adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti dengan berangkat ke tempat penelitian atau kelapangan untuk mengumpulkan berbagai bukti melalui penelaahan terhadap fenomena kemudian merumuskan teori.35 Adapun langkah langkah dalam analisis induktif adalah: Reduksi, display data, dan Verifikasi.

a) Reduksi data adalah proses memilih, menyederhanakan, memokuskan, mengabstraksi, dan mengubah data kasar.

b) Sajian data (display data) adalah merangkai data dalam bentuk narasi untuk memudahkan dalam membuat kesimpulan.

c) Verifikasi adalah penjelasan tentang makna data dalam suatu konfigurasi yang secara jelas menunjukan alur kausalnya.36 Penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan pada tahap display data.

35

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 90.

36

21 BAB IV

DESKRIPSI DATA MODEL PEMBENTUKAN AKHLAK MULIA

A.MODEL PEMBENTUKAN AKHLAK MULIA

1. Model Keteladanan dalam Ibadah, Akhlak, dan Sulukiyyah

Pemberian keteladanan pada mahasantri Pondok Shabran memiliki beberapa dimensi seperti keteladanan dalam ibadah, keteladanan dalam akhlak, dan sulukiyyah,37 proses keteladanan tersebut diperoleh dari perkuliahan, pengajian, kajian, pembinaan asrama, dan bermasyarakat.

Keteladanan dalam ibadah seperti melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah di Masjid.38 Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas iman kepada Allah swt. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh responden pertama. Beliau mengatakan bahwasanya salat berjamaah dapat meningkatkan rasa cinta kita kepada Allah, serta mampu memahami hakekat penciptaan manusia yaitu beribadah kepada Allah swt.39

Sebagaimana yang dicontohkan oleh responden kedua. Beliau merupakan dosen Shabran yang lokasi rumahnya tidak jauh dari Pondok Shabran, hanya sekitar 12 meter. Beliau melaksanakan salat secara berjamaah di Masjid Syarif yang menjadi tempat bagi para mahasantri Shabran untuk melaksanakan Salat wajib. Beliau juga seringkali didaulat

37

Dokumentasi, dikutip 11 Desember 2014, dalam Imron Rosyadi, dkk, Buku Pedoman Penyelenggaraan Pondok Muhammadiyah Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (Solo:Fairuz Media 2013), hlm. 14.

38

Observasi, tanggal 7 Desember 2011. 39

Dokumen terkait