• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

1.6 Metode Penelitian

Dalam bahasa Belanda disebut dengan huurenvenhuur dan dalam bahasa inggris disebut rent atau hire.

Menurut Yahya Harahap,

“ Sewa Menyewa adalah persetujuan antara pihak yang menyewakan dengan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan menyerahkan barang-barang yang hendak disewa kepada pihak penyewa untuk dinikmati sepenuhnya “.15

Menurut Wiryono Projodikoro,

“ Perjanjian sewa menyewa adalah sebagai salah satu bentuk perjanjian yang diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan merupakan perjanjian timbal balik yang selalu mengacu kepada asas konsensualitas atau berdasarkan kesepakatan para pihak dan merupakan salah satu jenis perjanjian yang sering terjadi dalam kehidupan di masyarakat “.16

Sewa-menyewa, seperti halnya dengan jual-beli dan perjanjian-perjanjian lain pada umumnya, adalah suatu perjanjian konsensual. Artinya, ia sudah sah dan mengikat pada detik tercapainya sepakat mangenai unsur 2 pokoknya, yaitu barang dan harga.

1.6. Metode Penelitian

1.6.1 Tipe Penelitian dan Pendekatan Masalah

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan tipe penelitian empiris. Tipe penelitian empiris adalah melihat hukum dalam arti nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di dalam masyarakat. Dalam hal ini hukum

15

M. Yahya Harahap, 1996. Segi-Segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, hal.35

16

19

dikonsepkan sebagai suatu gejala empiris yang dapat diamati dalam kehidupan nyata yaitu penelitian berdasarkan fakta yang ada dilapangan yang mengkaji pelaksanaan dan implementasi ketentuan perundang-undangan di lapangan.17

Sebagai suatu penelitian yang dapat dipertahankan secara ilmiah maka dalam penelitian ini dipergunakan tipe penelitian secara yuridis empiris, dimana penelitian ini sering disebut dengan penelitian hukum empiris karena data yang diperoleh berdasarkan dari bagaimana pelaksanaan undang-undang yang di implementasikan dalam masyarakat. Kemudian Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan sosiologi hukum yakni menganalisis dari perilaku hukum masyarakat yang berkaitan tentang permasalahan yang ada, selain itu untuk menemukan kondisi-kondisi sosial yang sesuai ataupun tidak sesuai dengan hukum yang berlaku saat ini. Melalui pendekatan masalah yang digunakan yaitu dengan sosiologi hukum maka akan memberikan kemampuan untuk mengadakan evaluai terhadap efektifitas hukum di dalam masyarakat.

1.6.2 Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang bersumber dari penelitian lapangan dari informan yang berkaitan langsung dan pernah melihat dan menyaksikan kejadian tersebut sehingga dapat memberikan data di dalam penulisan ini, berkaitan dengan penulisan ini yang menjadi sumber informasi adalah pemilik hunian beberapa villa dikawasan ubud di

17

Amiruddin, H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal.58

20

Kabupaten Gianyar. Beberapa contoh villa yang memberi informasi untuk penulis yakni Villa Mambo, Villa White, Villa Tumkin, Villa De Bourbo dan Villa Griya Gentu.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang didapat dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer diperoleh melalui peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini. Peraturan Perundang-undangan tersebut yaitu :

1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman,

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, 5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen,

6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Sedangkan bahan hukum sekunder diperoleh secara tidak langsung dari penelitian melalui tambahan literatur atau buku-buku hukum, jurnal-jurnal hukum, karya tulis hukum atau pandangan ahli hukum yang termuat dalam media masa serta ensiklopedi hukum dan internet. Sumber data inilah yang memberikan banyak petunjuk dan penjelasan yang menunjang sumber data primer yang didapatkan.

21 1.6.3 Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian yakni kawasan Ubud di Kabupaten Gianyar. Beberapa villa yang dijadikan lokasi penelitian yakni Villa Mambo, Villa White, Villa Tumkin, Villa Griya Gentu, Villa De Bourbo dimana villa-villa tersebut berada di kawasan Banjar Kengetan Silakarang Ubud, Gianyar.

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data Lapangan (Field Research)

Dalam pengumpulan data lapangan dilakukan dengan cara : 1) Observasi

Observasi adalah seluruh kegiatan pengamatan terhadap objek yang diteliti. Dalam hal ini penulis melakukan observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan oleh penulis dengan memakai instrumen pengamatan.

2) Wawancara

Wawancara adalah dialog yang dilakukan penulis kepada informan untuk menggali informasi. Ini menjadi bagian penting dalam suatu penelitian hukum terutama dalam penelitian hukum empiris karena tanpa wawancara maka tidak akan ada informasi yang didapat.18

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara untuk mengetahui bagaimana permasalahan yang terjadi dan mengamati tindakan-tindakan hukum apa saja yang dapat dilakukan oleh para

18

Mukti Fajar & Yulianto Achmad.2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif&Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal.160

22

pihak. Penulis melakukan wawancara yang terstruktur dikarenakan harus mengacu pada data atau informasi yang diperlukan sebagai pedoman yang merupakan garis besar tentang hal-hal yang perlu ditanyakan. Dalam hal ini digunakan metode wawancara untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya wanprestasi dan cara penyelesaiannya serta syarat dari sahnya suatu perjanjian sewa menyewa villa yang dilakukan oleh orang asing.

2. Teknik Pengumpulan Data Kepustakaan (Library Reseacrh)

Teknik Pengumpulan Data Kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan penelitian buku-buku/literatur, dokumen-dokumen yang dapat mendukung penelitian dan digunakan untuk menganalisis bahan-bahan hukum tersebut.19

1.6.3 Analisis Data

Usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai perihal di dalam rumusan masalah serta hal-hal yang diperoleh dari suatu penelitian maka data yang diperoleh baik secara primer maupun sekunder diolah terlebih dahulu kemudian dianalisis dan disajikan secara kualitatif dengan menguraikan dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan yang erat kaitannya dengan penelitian ini kemudian menarik suatu kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan.

19

Kartini Kartono, 1995, Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum, PT. Mandar Maju, Bandung, hal.58

23

Dokumen terkait