• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei yang dilakukan pada bulan April-September 2012 di lima sekolah terpilih di Bogor, yaitu SD Negeri Babakan 01 Dramaga, SD Negeri Babakan 03 Dramaga, SD Bina Insani, SMP Negeri 1 Dramaga, dan SMP Bina Insani. Pemilihan sekolah dilakukan secara purposive, dengan mempertimbangkan lokasi sekolah serta keadaan ekonomi yang bervariasi.

Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Populasi contoh pada penelitian ini adalah siswi kelas 6 SD Negeri Babakan 01 Dramaga, SD Negeri Babakan 03 Dramaga, dan SD Bina Insani serta siswi kelas 7 SMP Negeri 1 Dramaga dan SMP Bina Insani. Total contoh pada penelitian ini sebanyak 70 orang yang terbagi menjadi 35 contoh yang sudah menstruasi dan 35 contoh yang belum menstruasi.

Penarikan contoh dilakukan dengan melakukan screening awal melalui wawancara seluruh siswi kelas 6 dan 7 pada kelima sekolah tersebut. Contoh yang sudah menstruasi dipilih menggunakan kriteria inklusi, yaitu 1) telah mengalami menstruasi pada screening awal; 2) berusia 10-12 tahun; 3) bersedia diwawancara dan memberikan keterangan yang lengkap, jelas, serta benar. Seluruh siswi kelas 6 yang sudah menstruasi (23 orang) dijadikan sebagai contoh dalam penelitian ini, sedangkan untuk siswi kelas 7 dipilih salah satu kelas dengan jumlah siswi terbanyak yang sudah menstruasi untuk memenuhi jumlah contoh yang diharapkan (35 orang). Contoh perhitungan pemilihan contoh kelas 7, sebagai berikut:

Jumlah contoh yang diperlukan = 35 orang Jumlah contoh kelas 6 = 23 orang Jumlah contoh kelas 7 = 12 orang Siswi menstruasi kelas 7 Bina Insani = 5 orang Siswi menstruasi kelas 7 SMPN 1 = 10 orang

Contoh kelas 7 Bina Insani = x 12 = 4 orang Contoh kelas 7 SMPN 1 = x 12 = 8 orang

Contoh dalam penelitian ini juga terdiri atas siswi yang belum menstruasi dengan teknik penarikan contoh Simple Random Sampling sebanyak jumlah

contoh yang sudah menstruasi pada masing-masing sekolah. Kriteria inklusi untuk contoh yang belum menstruasi, yaitu 1) bersedia 10-12 tahun; dan 2) bersedia diwawancara dan memberikan keterangan yang lengkap, jelas, serta benar. Pertimbangan pengambilan contoh siswi kelas 6 dan 7 didasarkan pada usia menstruasi pertama (menarche) yang kini banyak terjadi pada usia remaja awal (10-12 tahun). Kerangka sampling penelitian dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2 Kerangka sampling Jenis dan Cara Pengambilan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran, meliputi 1) karakteritik contoh,

Simple Random Sampling

Populasi siswi kelas VI dan VII

Penyaringan kriteria inklusi

Total contoh penelitian (70 orang)

Screening awal

Sebanyak siswi yang sudah mengalami

menstruasi Siswi yang sudah

menstruasi

Siswi yang belum menstruasi SDN 01 Babakan Dramaga SDN 03 Babakan Dramaga SD Bina Insani SMP Negeri 1 Dramaga Pemilihan 5 Sekolah SMP Bina Insani

mencakup usia, uang saku, dan pengetahuan gizi; 2) asupan zat gizi; 3) status gizi (IMT/U dan persen lemak tubuh); 4) aktivitas fisik; 5) karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh, mencakup besar keluarga, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan pendapatan orang tua; 6) menstruasi, mencakup usia menarche (contoh, ibu, dan saudara kandung perempuan), frekuensi, lama, siklus, keteraturan, serta keluhan menstruasi. Data sekunder yang dikumpulkan adalah profil sekolah, yang meliputi gambaran umum sekolah tempat penelitian, sarana, dan prasarana yang dimiliki.

Kuesioner diberikan kepada contoh dan orang tua contoh. Data yang diisi langsung oleh contoh meliputi karakteristik contoh, aktivitas fisik, konsumsi pangan, usia menarche, keluhan dan siklus menstruasi. Kuesioner yang diberikan kepada orang tua contoh berisi karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh, usia menarche ibu dan saudara kandung perempuan contoh, serta keluhan menstruasi ibu contoh.

Penilaian status gizi ditentukan menggunakan Z-score berdasarkan IMT/U untuk usia 5-19 tahun (WHO 2007). Data yang diperlukan adalah tinggi dan berat badan. Pengukuran tinggi badan contoh menggunakan microtoise dengan kapasitas maksimum 200 cm dan ketelitian 0.1 cm, sedangkan berat badan menggunakan timbangan digital body fat scale Oxone-499 dengan kapasitas maksimum 200 kg dan ketelitian 0.1 kg. Selain untuk mengukur berat badan, timbangan digital body fat scale Oxone-499 juga dapat menentukan persen lemak tubuh.

Aktivitas fisik contoh dalam penelitian ini lebih mengarah kepada kebiasaan olahraga yang diperoleh menggunakan kuesioner berisi pertanyaan mengenai frekuensi olahraga/minggu, durasi setiap kali olahraga, jenis olahraga, dan keikutsertaan dalam ekstrakurikuler bidang olahraga. Penilaian asupan zat gizi contoh diperoleh melalui wawancara menggunakan Food Recall 2x24 jam untuk mengestimasi asupan zat gizi contoh sehari-hari. Contoh diminta untuk mengingat kembali makanan yang dikonsumsi pada satu hari sebelumnya, sehingga wawancara food recall dilakukan dua kali. Menurut Gibson (2005), teknik wawancara food recall lebih efektif dilakukan pada anak usia lebih dari 8 tahun.

Tabel 3 Variabel, alat, dan cara pengumpulan data serta skala pengukuran yang digunakan

No Variabel Indikator Cara dan alat pengumpulan Skala data 1. Karakteristik contoh Usia Uang saku Pengetahun gizi Wawancara langsung menggunakan kuesioner Ordinal Rasio Ordinal 2. Status gizi (IMT/U) dan persen lemak tubuh BB dan TB Lemak tubuh Pengukuran langsung menggunakan microtoise dan timbangan digital

body fat scale

(Oxone-499)

Rasio Rasio

3. Aktivitas fisik Frekuensi /minggu Durasi Jenis Keikutsertaan dalam ekstrakurikuler bidang olahraga Wawancara langsung menggunakan kuesioner Ordinal Rasio Nominal Nominal 4. Asupan zat gizi

Recall 2 x 24 jam Wawancara langsung menggunakan kuesioner Ordinal 5. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh Besar keluarga Pendidikan orang tua Pekerjaan orang tua Pendapatan orang tua

Wawancara tidak langsung menggunakan kuesioner Ordinal Ordinal Nominal Rasio

6. Menstruasi Usia menarche contoh Keteraturan

Frekuensi menstruasi Lama dan siklus

menstruasi contoh Keluhan menstruasi

contoh (ada tidaknya, keluhan yang biasa dirasakan, cara mengatasi) Wawancara langsung menggunakan kuesioner Rasio Nominal Rasio Rasio Nominal

Usia menarche ibu dan saudara kandung perempuan contoh Keluhan menstruasi ibu

Wawancara tidak langsung menggunakan kuesioner Rasio Nominal

7. Profil sekolah Wawancara

langsung dan penelusuran dokumen melalui arsip sekolah dan internet

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini diolah secara deskriptif dan analitik menggunakan Software Microsoft Excel 2007, WHO AnthroPlus, dan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0 for Windows. Proses pengolahan meliputi editing, coding, entry, dan cleaning. Data yang telah terkumpul dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan variabel.

Karakteristik contoh terdiri atas usia, uang saku, dan pengetahuan gizi. Usia contoh dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu 10,11, dan 12 tahun. Berikutnya uang saku yang diberikan oleh orang tua kepada contoh dikelompokkan menjadi empat, yaitu ≤Rp 5 000, Rp 6 000 – Rp 10 000, Rp 11 000 – Rp 15 000, dan >Rp 15 000. Pengetahuan gizi contoh diukur menggunakan kuesioner yang berisi 15 pertanyaan mengenai gizi secara umum dan 5 pertanyaan mengenai pubertas (menstruasi). Jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Kategori pengetahuan gizi menurut Khomsan (2000) dibagi menjadi tiga, yaitu kurang (<60%), sedang (60-80%), dan baik (>80%).

Penilaian status gizi dilakukan dengan metode antropometri melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan diolah menggunakan WHO Anthroplus untuk menentukan nilai Z-score IMT/U berdasarkan WHO (2007). Kategori status gizi berdasarkan IMT/U dibagi menjadi lima, yaitu obesitas (>3), overweight (>2 s/d 3), normal (-2 s/d2), kurus (-3 s/d -2), dan sangat kurus (<-3). Selanjutnya, hasil pengukuran persen lemak tubuh dikelompokkan menjadi lima kategori berdasarkan cut off point menurut Gibson (2005), yaitu kurang (<13%), optimal/normal (13-23%), risiko rendah (24-27%), overweight (28-32%), dan obesitas (≥33%).

Data mengenai aktivitas fisik terkait dengan olahraga yang biasa dilakukan, yaitu frekuensi per minggu, durasi, jenis, dan keikutsertaan dalam ekstrakurikuler bidang olahraga. Frekuensi olahraga dikelompokkan menjadi dua, yaitu suka (≥3 kali/minggu) dan tidak suka (<3 kali/minggu). Pengelompokan durasi aktivitas fisik dibagi menjadi empat, yaitu <15 menit, 15–30 menit, 31–60 menit, dan >60 menit. Jenis aktivitas fisik dikelompokkan menjadi delapan, yaitu lari, bersepeda, renang, basket, voli, menari, bulutangkis, dan beladiri. Keikutsertaan dalam ekstrakurikuler bidang olahraga dibagi menjadi dua kelompok, yaitu ya dan tidak.

Data asupan zat gizi diperoleh melaui Food Recall 2x24 untuk menilai Tingkat Kecukupan Gizi (TKG) contoh dengan menghitung jumlah konsumsi zat

gizi per hari. Jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi dalam satuan URT (Ukuran Rumah Tangga) kemudian dikonversi menjadi gram. Selanjutnya ditentukan jumlah zat gizinya (energi, protein, lemak, dan kalsium) menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah konsumsi zat gizi tersebut adalah:

KGj = (Bj/100) x Gj x (BDDj/100) Keterangan:

KGij = kandungan zat gizi dalam bahan makanan j yang dikonsumsi Bj = berat bahan makanan j yang dikonsumsi (gram)

Gj = kandungan zat gizi dalam 100 gram BDD bahan makanan j BDDj = persen bahan makanan j yang dapat dimakan (%BDD)

Setelah menghitung asupan zat gizi kemudian menentukan Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk energi, protein, lemak, dan kalsium. Perhitungan AKG aktual untuk energi dan protein menggunakan koreksi berat badan. Contoh dengan status gizi kurang atau lebih menggunakan berat badan ideal, sedangkan contoh dengan status gizi normal tidak menggunakan berat badan ideal melainkan berat badan aktual. Cara menghitung berat badan ideal untuk anak usia 7-12 tahun menggunakan rumus (Anggraeni 2012):

Keterangan:

n = usia dalam tahun

Perhitungan AKG menggunakan rumus: AKG =

Keterangan:

BBi = berat badan ideal atau aktual contoh

BBj = berat badan standar bedasarkan AKG (WNPG 2004)

AKG untuk lemak ditentukan sebesar 25% dari AKG energi total (Depkes 2004). Rumus yang digunakan adalah:

Nilai AKG yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk menghitung Tingkat Kecukupan Gizi (TKG). Rumus yang digunakan untuk menghitung TKG adalah:

Tingkat kecukupan energi, protein, dan lemak dikategorikan menjadi lima kelompok berdasarkan Depkes (1996), yaitu defisit berat (<70%), defisit sedang (70-79%), defisit ringan (80-89%), normal (90-119%), dan kelebihan (≥120%). Angka kecukupan kalsium tidak menggunakan koreksi berat badan, akan tetapi langsung mambandingkan antara konsumsi zat gizi dengan AKG kalsium berdasarkan WNPG VIII (2004). Tingkat kecukupan mineral menurut Gibson (2005) terbagi menjadi defisit (<77% AKG) dan cukup (>77% AKG).

Data karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh terdiri atas besar keluarga, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan pendapatan keluarga. Kategori besar keluarga berdasarkan (BKKBN 1996) dibagi menjadi tiga, yaitu kecil (≤4 orang), sedang (5-7 orang), dan besar (>7 orang). Kategori pendidikan orang tua dikelompokkan menjadi SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat, diploma/akademi, sarjana, dan pasca sarjana. Pekerjaan ayah dibagi menjadi PNS, pegawai swasta, BUMN, TNI/POLRI, wiraswasta, lainnya, dan tidak bekerja. Demikian pula dengan pekerjaan ibu yang terbagi menjadi PNS, pegawai swasta, BUMN, TNI/POLRI, wiswasta, ibu rumah tangga, dan lainnya.

Pendapatan keluarga diperoleh dari total seluruh pendapatan anggota keluarga yang kemudian dibagi dengan jumlah anggota keluarga sehingga diperoleh pendapatan/kapita/bulan. Besarnya pendapatan/kap/bulan didasarkan pada kriteria keluarga miskin menurut BPS Jawa Barat (2012). Keluarga miskin adalah keluarga dengan pendapatan/kapita/bulan <Rp 231 438. Dengan demikian kategori besar pendapatan/kap/bulan dibagi menjadi <Rp 231 438 dan >Rp 231 438.

Data mengenai menstruasi terdiri atas usia menarche (contoh, ibu, dan saudara kandung perempuan), frekuensi, lama, siklus, keteraturan, keluhan menstruasi contoh dan ibu contoh, serta cara mengatasi keluhan menstruasi contoh. Usia menarche contoh dibagi menjadi 9, 10, 11, dan 12 tahun, sedangkan usia menarche ibu dan saudara kandung perempuan contoh (jika ada) 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan >15 tahun. Frekuensi menstruasi yang telah dialami contoh hingga saat wawancara dibagi menjadi <5 kali, 5-10 kali, dan >10 kali. Lama menstruasi dibagi menjadi ≤3 hari, 4-8 hari, 9-15 hari, dan >15 hari. Siklus menstruasi dibagi menjadi <20 hari, 20-35 hari, dan >35 hari. Keteraturan menstruasi contoh dibagi menjadi teratur dan tidak teratur.

Adanya keluhan menstruasi contoh maupun ibu dibagi menjadi dua, yaitu ya dan tidak. Keluhan yang biasa dirasakan dibagi menjadi perut kembung,

timbul jerawat, kram perut, payudara membesar dan nyeri, sakit kepala, mudah marah, sulit tidur, lesu, mual, dan sakit pinggang. Cara mengatasi keluhan menstruasi contoh dibagi menjadi minum jamu, minum obat, mengompres perut dengan air hangat, istirahat/tidur, dan membiarkan saja (Lusiana 2008).

Analisis data menggunakan uji statistik deskriptif dan inferensia. Uji deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel menggunakan distribusi frekuensi dan uji inferensia digunakan untuk uji beda. Analisis perbedaan variabel berdasarkan status menstruasi menggunakan Independent Sample t-test untuk data dengan skala numerik, uji Mann-Whitney untuk skala kategorik (ordinal), dan uji Chi-Square untuk skala nominal (Dahlan 2005). Analisis uji beda dengan Independent Sample t-test antara lain untuk mengetahui perbedaan usia, uang saku, pengetahuan gizi, asupan zat gizi (energi, protein, lemak, kalsium), status gizi (IMT/U dan persen lemak tubuh), lama aktivitas fisik, usia menarche ibu dan saudara kandung perempuan, serta pendapatan keluarga. Uji Mann-Whitney digunakan untuk mengetahui perbedaan pendidikan orang tua dan besar keluarga. Selanjutnya uji Chi-Square digunakan untuk mengetahui perbedaan jumlah siswi yang sudah menstruasi berdasarkan lokasi sekolah dan kebiasaan olahraga.

Tabel 4 Kategori dan analisis variabel penelitian

No Variabel Kategori 1. Usia 1. 10 tahun 2. 11 tahun 3. 12 tahun 2. Uang saku 1. ≤Rp 5 000 2. Rp 6 000 – Rp 10 000 3. Rp 11 000 – Rp 15 000 4. >Rp 15 000 3. Pengetahuan gizi (Khomsan 2000) 1. Kurang (<60 %) 2. Sedang (60-80%) 3. Baik (>80%) 4. Status gizi (IMT/U)

(WHO 2007) 1. Obesitas (>3) 2. Overweight (>2 s/d 3) 3. Normal (-2 s/d 2) 4. Kurus (-3 s/d <-2) 5. Sangat kurus (<-3) 5. Standar persen lemak

tubuh pada perempuan (Gibson 2005) 1. Kurang (<13%) 2. Normal (13-23%) 3. Risiko rendah (24-27%) 4. Overweight (28-32%) 5. Obesitas (≥33%)

No Variabel Kategori

6. Aktivitas fisik

a. Frekuensi/minggu 1. <3 kali (tidak suka) 2. ≥3 kali (suka) b. Durasi 1. <15 menit 2. 15-30 menit 3. 31-60 menit 4. >60 menit c. Jenis 1. Lari 2. Bersepeda 3. Renang 4. Basket 5. Voli 6. Menari 7. Bulutangkis 8. Beladiri d. Keikutsertaan ekstrakurikuler olahraga 1. Ya 2. Tidak

7. Asupan zat gizi

a. Energi, protein, lemak (Depkes 1996) 1. Defisit berat (< 70%) 2. Defisit sedang (70-79%) 3. Defisit ringan (80-89%) 4. Normal (90-119%) 5. Kelebihan (≥ 120%) b. Kalsium (Gibson 2005) 1. Defisit (< 77%)

2. Cukup (≥ 77%) 8. Karakteristik sosial ekonomi keluarga a. Besar keluarga (BKKBN 1996) 1. Kecil (≤ 4 orang) 2. Sedang (5-7 orang) 3. Besar (< 7 orang) 4. b. Pendidikan orang tua 1. SD/sederajat

2. SMP/sederajat 3. SMA/sederajat 4. Diploma/Akademi 5. Sarjana

6. Pascasarjana c. Pekerjaan orang tua 1. PNS

2. Pegawai swasta 3. BUMN 4. TNI/Polri 5. Wiraswasta/pedagang 6. Lainnya (……….) 7. Tidak bekerja

8. Ibu rumah tangga d. Pendapatan orang tua 1. < Rp 231 438

No Variabel Kategori

9. Menstruasi

a. Usia menarche contoh 1. 9 tahun 2. 10 tahun 3. 11 tahun 4. 12 tahun b. Usia menarche ibu

dan saudara kandung perempuan

1. 10-12 tahun 2. 13-15 tahun 3. >15 tahun c. Frekuensi menstruasi 1. <5 kali

2. 5-10 kali 3. >10 kali d. Lama menstruasi 1. ≤3 hari

2. 4-8 hari 3. 9-15 hari 4. >15 hari e. Siklus menstruasi 1. <20 hari

2. 20-35 hari 3. >35 hari f. Keteraturan menstruasi 1. Teratur 2. Tidak teratur g. Keluhan menstruasi 1. Ya 2. Tidak h. Keluhan yang sering

dirasakan

1. Perut kembung 2. Timbul jerawat 3. Kram perut

4. Payudara membesar dan nyeri 5. Sakit kepala 6. Mudah marah 7. Sulit tidur 8. Lesu 9. Mula 10. Sakit pinggang i. Cara mengatasi keluhan 1. Minum jamu 2. Minum obat

3. Mengompres dengan air hangat 4. Istirahat/tidur

5. Membiarkan saja Definisi Operasional

Contoh adalah siswi kelas 6 SD dan 7 SMP terbagi menjadi siswi yang telah mengalami menstruasi dan belum mengalami menstruasi.

Menstruasi adalah peristiwa perdarahan uterus yang terjadi secara siklik (setiap bulan) dan dialami oleh sebagian besar perempuan usia produktif.

Menarche adalah menstruasi yang terjadi pertama kali dan umumnya terjadi pada usia remaja awal (10-12 tahun) sebagai tahap akhir proses pubertas.

Status gizi adalah predikat yang menyatakan kondisi tubuh contoh berdasarkan hasil perhitungan Z-score IMT/U pada kisaran usia 9-12 tahun.

Persen lemak tubuh adalah lemak dalam tubuh contoh dibandingkan dengan total berat badan yang ditentukan menggunakan timbangan digital body fat scale.

Aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan oleh contoh untuk meningkatkan kesehatan dan berhubungan dengan kebiasaan olahraga.

Asupan zat gizi adalah jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi contoh dalam satu hari yang diukur dengan metode Recall 2x24 jam serta dihitung jumlahnya zat gizinya (energi, protein, lemak, dan kalsium).

Genetik adalah faktor keturunan dari ibu dan saudara kandung perempuan terkait dengan menstruasi contoh.

Pengetahuan gizi adalah wawasan yang dimliki oleh contoh terkait dengan gizi dan pubertas (menstruasi).

Dokumen terkait