• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif survei dengan pendekatan kuantitatif non-eksperimental. Menurut Darmawan (2013: 37) Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.Penelitian dengan metode survei adalah metode penyelidikan tentang peluang kejadian, peristiwa, atau masalah dalam berbagai situasi dan lingkungan yang dilakukan untuk memperoleh keterangan-keterangan faktual guna mendapat informasi tentang variabel dengan menggunakan instrumen, seperti kuesioner, wawancara, atau kadang observasi (Prastowo, 2014: 177). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas soal yang baik berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan keberfungsian distraktor dari butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran PKn kelas III SD se- Kecamatan Depok, Sleman.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di 24 SD yang terdiri dari 21 SD Negeri dan 3 SD Swasta di Kecamatan Depok, Sleman. Waktu penelitian yang

digunakan yaitu 2 bulan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni tahun 2015.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah soal dan lembar jawaban siswa kelas III mata pelajaran PKn di SD se-Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015.

Berikut merupakan daftar nama SD yang ada di Kecamatan Depok, Sleman.

Tabel 3.1 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok

No. Nama SD No. Nama SD 1 SDN Adisucipto 1 26 SDN Kentungan 2 SDN Adisucipto 2 27 SDN Karangasem 3 SDN Ambarukmo 28 SDN Kalongan 4 SDN Babarsari 29 SD Muhammadiyah Kayen 5 SD Bopkri Demangan III 30 SD Muhammadiyah 6 SDN Bhaktikarya 31 SD Muhammadiyah

Gorongan 7 SD Budi Mulia Dua 32 SDN Mustokorejo

8 SD Budi Mulia Dua CT 33 SDN Maguwoharjo 1 9 SDN Corongan 34 SDN Nogopuro 10 SDN Condongcatur 35 SDN Nanggulan 11 SDN Caturtunggal 1 36 SDN Nolobangsan 12 SDN Caturtunggal 3 37 SDN Ngringin 13 SDN Caturtunggal 4 38 SDN Puren 14 SDN Caturtunggal 6 39 SDN Perumnas 3 15 SDN Caturtunggal 7 40 SDN Percobaan 2 16 SD Cahaya Bangsa Utama 41 SDN Perumnas CC 17 SDK Demangan Baru 1 42 SDN Ringinsari 18 SDN Depok 1 43 SDN Sengkan 19 SDN Depok 2 44 SDN Samirono 20 SDN Deresan 45 SDN Sarikarya 21 SDN Gejayan 46 SD Teruna Bangsa 22 SDN Gambiranom 47 SDN Tajem 23 SD Islam Al-Islam 48 SDN Timbulharjo 24 SDN Kledokan 49 SDK Tambakboyo 25 SDN Karangwuni 1

Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dijelaskan bahwa di Kecamatan Depok terdapat 49 SD. Dari 49 SD tersebut, 37 merupakan SD Negeri dan 12 SD Swasta. SD Negeri terdiri dari SDN Adisucipto 1, SDN Adisucipto 2, SDN Ambarukmo, SDN Babarsari, SDN Bhaktikarya, SDN Corongan, SDN Condongcatur, SDN Caturtunggal 1, SDN

Caturtunggal 3, SDN Caturtunggal 4, SDN Caturtunggal 6, SDN Caturtunggal 7, SDN Depok 1, SDN Depok 2, SDN Dertesan, SDN Gejayan, SDN Gambiranom, SD Islam Al-Islam, SDN Kledokan, SDN Karangwuni 1, SDN Kentungan, SDN Karangasem, SDN Kalongan, SDN Mustokorejo, SDN Nogopuro, SDN Nanggulan, SDN Puren, SDN Perumnas 3, SDN Percobaan 2, SDN Perumnas Condongcatur, SDN Ringinsari, SDN Samirono, SDN Sarikarya, SDN Tajem, dan SDN Timbulharjo. SD swasta terdiri dari SD Bopkri Demangan III, SD Budi Mulia Dua, SD Budi Mulia Dua Caturtunggal, SD Cahaya Bangsa Utama, SDK Demangan Baru 1, SD Muhammadiyah Kayen, SD Muhammadiyah, SD Muhammadiyah Gorongan, SD Kanisius Sengkan, SD Teruna Bangsa, dan SD Kanisius Tambakboyo.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012: 118) sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik dari populasi yang dipilih oleh peneliti untuk diamati yang dapat mewakili populasi. Menurut Darmawan (2013: 138) sampel adalah sebagian dari populasi, yang berarti bahwa tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan purposive sampling. Purwanto (2007: 47) berpendapat bahwa Pusposive sampling adalah pengambilan

sampel berdasarkan keperluan penelitian yang berarti bahwa setiap unit/individu yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan dengan pertimbangan tertentu. Alasan peneliti menggunakan

purposive sampling karena penelitian yang dilakukan peneliti hanya pada

SD yang yang menerapkan kurikulum 2006 (KTSP).

Peneliti mengambil sampel 24 SD dari 49 SD di Kecamatan Depok karena 5 SD menggunakan kurikulum 2013, sedangkan penelitian yang dilakukan hanya pada SD yang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Selain itu, 20 SD tidak memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian dan juga karena adanya beberapa masalah seperti miskomunikasi antara kepala sekolah dengan wali kelas sehingga lembar jawaban siswa yang akan diteliti oleh peneliti sudah dibagikan kepada siswa. Jadi, sampel pada penelitian ini adalah analisis butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas III SD pada 24 SD di Kecamatan Depok, Sleman.

Berikut merupakan daftar nama SD yang diteliti: Tabel 3.2 Daftar Nama SD yang Diteliti

No. Nama SD No. Nama SD

1 SDN Adisucipto 1 13 SD Islam Al-Islam 2 SDN Adisucipto 2 14 SDN Kalongan 3 SDN Ambarukmo 15 SDN Kledokan 4 SD Bopkri Demangan III 16 SDN Mustokorejo

5 SDN Corongan 17 SDN Ngringin 6 SDN Caturtunggal 3 18 SDN Nanggulan 7 SDN Caturtunggal 4 19 SDN Puren 8 SDN Caturtunggal 6 20 SDN Ringinsari 9 SDN Condongcatur 21 SDN Samirono 10 SDK Demangan Baru 1 22 SDN Sarikarya 11 SDN Deresan 23 SDN Tajem 12 SDN Gejayan 24 SD Teruna Bangsa

Dari tabel 3.2 dapat disimpulkan bahwa pada 24 SD di Kecamatan Depok di atas terdiri dari 21 SD Negeri dan 3 SD Swasta. SD Negeri terdiri dari SDN Adisucipto 1, SDN Adisucipto 2, SDN Ambarukmo, SDN Corongan, SDN Condongcatur, SDN Caturtunggal 3, SDN Caturtunggal 4, SDN Caturtunggal 6, SDN Deresan, SDN Gejayan, SD Islam Al- Islam, SDN Kledokan, SDN Kalongan, SDN Mustokorejo, SDN Nanggulan, SDN Puren, SDN Ringinsari, SDN Samirono, SDN Tajem. SD swasta terdiri dari SD Bopkri Demangan III, SDK Demangan Baru 1, dan SD Teruna Bangsa.

D. Variabel penelitian

Sugiyono (2014: 61) mengemukakan variabel merupakan atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini tidak memiliki variabel karena penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini tidak mengubah atau menggunakan perlakuan khusus terhadap hal yang diteliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu:

1. Dokumentasi

Arikunto (2012: 201) berpendapat bahwa metode dokumentasi adalah benda-benda tertulis seperti, buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, dan nilai raport, dan catatan harian. Menurut Sugiyono (2014: 329) dokumentasi merupakan metode untuk mengumpulkan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa instrumen soal, lembar jawaban siswa, dan kunci jawaban ulangan akhir semester tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas III SD.

2. Wawancara

Basuki (2014: 61) mengatakan bahwa wawancara merupakan percakapan antar muka dalam kesempatan dimana seluruh pihak menggunakan keingintahuannya untuk saling berbagi pengetahuan dan pemahaman terhadap suatu isu, topik, atau masalah yang menjadi minat

bersama. Menurut Effendi (2012: 207) wawancara merupakan salah satu metode untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung keadaan responden. Jenis wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur (unstructured interview) yaitu wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2014: 320). Dalam penelitian ini pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan yaing berkaitan dengan analisis butir soal di Kecamatan Depok. Informasi yang didapat peneliti dari kepala UPT dan Kepala SD di Kecamatan Depok, Sleman.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dibutuhkan dalam pengambilan data penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur aspek-aspek yang diteliti (Sugiyono, 2012: 102). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa check list. Noor (2011: 139) mengemukakan check list sebagai instrumen yang berupa pilihan dengan memberi tanda pada kolom yang disediakan. Instrumen penelitian yang dibuat adalah tabel check list yang berisi daftar nama SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Selain itu, terdapat kolom dokumen berupa soal, lembar jawaban siswa dan kunci jawaban UAS genap mata pelajaran PKn kelas III tahun pelajaran 2014/2015.

Berikut merupakan instrumen dari penelitian ini:

Tabel 3.3 Instrumen penelitian check list

No.

Nama SD

Data yang telah didapat Soal Kunci Jawaban Jawaban Siswa 1 SDN Adisucipto 1 2 SDN Adisucipto 2 3 SDN Ambarukmo 4 SD Bopkri Demangan III 5 SDN Corongan 6 SDN Caturtunggal 3 7 SDN Caturtunggal 4 8 SDN Caturtunggal6 9 SDN Condongcatur 10 SDK Demangan Baru 1 11 SDN Deresan 12 SDN Gejayan 13 SDN Islam Al- Islam 14 SDN Kalongan 15 SDN Kledokan 16 SDN Mustokorejo 17 SDN Ngringin 18 SDN Nanggulan 19 SDN Puren 20 SDN Ringinsari 21 SDN Samirono 22 SDN Sarikarya

Berdasarkan tabel 3.3 berisi tentang nomor, nama SD yang akan diteliti, dan data yang telah diserahkan oleh pihak SD kepada peneliti. Data tersebut terdiri dari soal UAS, kunci jawaban UAS, dan jawaban siswa. Pada daftar di atas terdapat 24 SD yang akan diteliti. Pada instrumen penelitian

check list di atas apabila pihak SD telah menyerahkan data soal, jawaban

siswa, dan kunci jawaban UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran PKn kelas III SD maka peneliti memberikan tanda (√) pada kolom yang telah tersedia.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00

1. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan alat ukur dalam suatu pengukuran (Sangadji, 2010: 145). Instrument dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi apabila instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur aspek selama beberapa kali dan hasilnya relatif sama atau tetap. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal essai karena soal essai dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar sampai level tinggi (Purwanto, 2009: 71).

23 SDN Tajem 24 SD Teruna Bangsa

Berikut merupakan kriteria dari reliabilitas:

Tabel 3.3 Koefisien Reliabilitas

No. Koefisien reliabilitas Makna

1. 0,00 ≤ r ≤ 0,19 Korelasi amat rendah 2. 0,20 ≤ r ≤ 0,39 Korelasi rendah 3. 0,40 ≤ r ≤ 0,69 Korelasi cukup 4. 0,70 ≤ r ≤ 0,89 Korelasi tinggi 5. 0,90 ≤ r ≤ 1,00 Korelasi amat tinggi Sumber: Basuki, 2014: 119

Berdasarkan tabel 3.4 menjabarkan mengenai kriteria reliabilitas suatu soal. Apabila r pada suatu soal menunjukkan angka di antara 0,00 ≤ r ≤ 0,19 maka korelasi soal menunjukkanreliabilitasnya amat rendah. Apabila r pada suatu soal menunjukkan angka di antara 0,20 ≤ r ≤ 0,39 maka korelasi soal menunjukkan reliabilitasnya rendah. Apabila r pada suatu soal menunjukkan angka di antara 0,40 ≤ r ≤ 0,69 maka korelasi soal menunjukkan reliabilitasnya cukup. Apabila r pada suatu soal menunjukkan angka di antara 0,70 ≤ r ≤ 0,89 maka korelasi soal menunjukkan reliabilitasnya tinggi. Apabila r pada suatu soal menunjukkan angka di antara 0,90 ≤ r ≤ 1,00 maka korelasi soal menunjukkanreliabilitasnya amat tinggi.

2. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran merupakan ukuran yang menunjukkan kesulitan soal untuk diselesaikan oleh siswa (Rahkmat, 2001: 190). proporsi tingkat kesukaran antara soal mudah, sedang, dan sukar dibuat 3-4-3, artinya 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang, dan 30% soal kategori sulit (Sulistyorini, 2009: 174) Menurut Azwar (2015: 151) menyatakan tingkat kesukaran pada output Iteman dinyatakan dalam Prop. Correct.

Berikut merupakan tabel kriteria indeks kesukaran: Tabel 3.5 Kriteria Indeks kesukaran

No. Range Indeks Kesukaran Kategori

1. 0,00 – 0,30 Sulit 2. 0,31- 0,70 Sedang 3. 0,71 – 1,00 Mudah

Sumber: Rakhmat, 2001: 192

Tabel 3.5 merupakan tabel untuk mengetahui kiteria dari indeks kesukaran dari suatu butir soal. Apabila suatu soal range indeks kesukaran antara 0,00 – 0,30 berarti soal tersebut masuk kategori sulit. Apabila suatu soal range indeks kesukaran antara 0,31 – 0,70 berarti soal tersebut masuk kategori sedang. Apabila suatu soal range indeks kesukaran antara 0,71 – 1,00 berarti soal tersebut masuk kategori mudah.

Daya beda merupakan pengukuran butir soal untuk membedakan antara siswa yang memahami materi dengan siswa yang kurang memahami materi. Azwar (2015: 151) menyatakan daya beda pada Output Iteman dinyatakan dalam Point Biserial. Menurut Kusaeri dan Suprananta (2012: 176), pengujian daya beda adalah berkisar antara -1,00 sampai dengan + 1,00. Arikunto (2012: 226) menyatakan bahwa angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi.

Berikut merupakan tabel kriteria indeks diskriminasi: Tabel 3.6 Kriteria Indeks Diskriminasi

No. Range Indeks Diskriminasi Kategori 1. 0,00- 0,20 Jelek 2. 0,21- 0,40 cukup 3. 0,41- 0,70 baik 4. 0,71- 1,00 Baik sekali

Sumber: Arikunto (2005: 218)

Tabel 3.6 merupakan tabel kriteria indeks diskriminasi. Kriteria indeks deskriminasi dibagi dalam lima klasifikasi, yaitu: indeks deskriminasi berkisar antara 0,00- 0,20, maka daya beda pada butir soal jelek. Indeks deskriminasi berkisar antara 0,20- 0,40, maka daya beda pada butir soal cukup. Indeks deskriminasi berkisar antara 0,40- 0,70, maka daya beda pada butir soal baik. Indeks deskriminasi berkisar antara 0,70- 1,00, maka daya beda pada butir soal baik sekali.

4. Efektivitas Pengecoh

Efektivitas Pengecoh adalah pilihan jawaban yang digunakan untuk mengecoh peserta didik dalam memilih jawaban. Kusaeri dan Suprananto (2012: 179) menunjukkan proporsi alternatif jawaban yang dijawab oleh peserta tes. Arikunto (2005: 220) mengatakan bahwa suatu pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes. Efektivitas pengecoh pada Output Iteman dinyatakan dalam

Dokumen terkait