ABSTRAK
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKn KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK
Oleh: Feriza Anggraeni NIM: 121134174
Kualitas tes dapat diketahui melalui analisis pada setiap butir soalnya. Akan tetapi tidak semua alat tes sudah melalui tahap analisis butir soal seperti yang terjadi di SD di Kecamatan Depok. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn Kelas III SD di Kecamatan Depok.
Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif non eksperimental. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok dan sampel pada penelitian ini adalah 24 SD di Kecamatan Depok. Instrumen yang digunakan berupa check list. Teknik analisis data menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa butir soal UAS memiliki validitas isi yang sebagian besar valid dengan hasil persentase sebesar 95%. Koefisien reliabilitas rendah sebesar 0,215. Tingkat kesukaran dalam kategori mudah 20% dan 80% kategori sulit. Daya beda dalam kategori baik sebesar 50%. Sedangkan efektifitas pengecoh berfungsi dengan baik dengan hasil 62,5%.
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF MULTIPLE CHOICE ITEMS IN THE LAST SEMESTER’S FINAL TEST OF THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ON CIVIC SUBJECT GRADE 3 ELEMENTARY SCHOOL IN DEPOK DISTRICT
By: Feriza Anggraeni NIM: 121134174
The quality of a test can be detected by analyzing on each item from the questions. However, not all assays have been through the stages of analysis items as occurs in elementary school in Depok district. Therefore, the aim of this research was to know about the content validity, reliability, level of difficulty,
different power, and the effectiveness of the test’s humbug in a multiple choice test
in the last semester’s final test of the academic year 2014/2015 on civic subject grade 3 elementary school in Depok district.
The type of this research was descriptive survey quantitative non exsperimental. The techniques for gathering the data use documentation and interview techniques. The population for this research was 49 Elementary Schools and the sample was 24 Elementary Schools in Depok district. The instrument which was used in this research is check list. The researcher used ITEMAN software 3.00 version to analyze the data.
The result showed that the test items of last semester final test had a validity which largely valid with the percentage 95%. A low reliability with reliability coefficient 0,215. A level of difficulty in the category of easy with the percentage 20% and category difficulty with the percentage 80%. Level of
different power in a good category with the percentage 50%. Had a level of test’s humbug which had a good function with the percentage 53,3%.
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKn KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Feriza Anggraeni
121134174
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKn KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Feriza Anggraeni
121134174
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur, karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus Tuhan dan Pengantaraku Bunda Maria Penolongku
Santa Angela Merici Pelindungku
Kedua orang tuaku yang selalu memberi dukungan dan doa
Adikku Merryta Puspaningrum yang selalu memberi semangat
Teman-teman PGSD kelas D ’12 yang luar biasa
Sahabat-sahabatku yang selalu memberi dukungan dan semangat
v
MOTTO
‘Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali yang belum kita capai’
(Schopenhauer)
‘Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari
betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah’
(Thomas Alva Edison)
‘Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang
vi
vii
viii
ABSTRAK
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKn KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK
Oleh: Feriza Anggraeni NIM: 121134174
Kualitas tes dapat diketahui melalui analisis pada setiap butir soalnya. Akan tetapi tidak semua alat tes sudah melalui tahap analisis butir soal seperti yang terjadi di SD di Kecamatan Depok. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn Kelas III SD di Kecamatan Depok.
Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif non eksperimental. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok dan sampel pada penelitian ini adalah 24 SD di Kecamatan Depok. Instrumen yang digunakan berupa check list. Teknik analisis data menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa butir soal UAS memiliki validitas isi yang sebagian besar valid dengan hasil persentase sebesar 95%. Koefisien reliabilitas rendah sebesar 0,215. Tingkat kesukaran dalam kategori mudah 20% dan 80% kategori sulit. Daya beda dalam kategori baik sebesar 50%. Sedangkan efektifitas pengecoh berfungsi dengan baik dengan hasil 62,5%.
ix
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF MULTIPLE CHOICE ITEMS IN THE LAST SEMESTER’S FINAL TEST OF THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ON CIVIC SUBJECT GRADE 3 ELEMENTARY SCHOOL IN DEPOK DISTRICT
By: Feriza Anggraeni NIM: 121134174
The quality of a test can be detected by analyzing on each item from the questions. However, not all assays have been through the stages of analysis items as occurs in elementary school in Depok district. Therefore, the aim of this research was to know about the content validity, reliability, level of difficulty, different power, and the effectiveness of the test’s humbug in a multiple choice test
in the last semester’s final test of the academic year 2014/2015 on civic subject grade 3 elementary school in Depok district.
The type of this research was descriptive survey quantitative non exsperimental. The techniques for gathering the data use documentation and interview techniques. The population for this research was 49 Elementary Schools and the sample was 24 Elementary Schools in Depok district. The instrument which was used in this research is check list. The researcher used ITEMAN software 3.00 version to analyze the data.
The result showed that the test items of last semester final test had a validity which largely valid with the percentage 95%. A low reliability with reliability coefficient 0,215. A level of difficulty in the category of easy with the percentage 20% and category difficulty with the percentage 80%. Level of
different power in a good category with the percentage 50%. Had a level of test’s humbug which had a good function with the percentage 53,3%.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan atas segala penyertaan, kesehatan, terang Roh KudusMu, dan berkatMu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN
PKn KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana di Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan pihak lain. Oleh sebab itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah mengizin peneliti untuk melakukan penelitian skripsi.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, dorongan, arahan, waktu, tenaga, pikiran, dan motivasi kepada peneliti sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, dorongan, arahan, waktu, tenaga, pikiran, dan motivasi kepada peneliti sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
6. Para Dosen dan Staf Sekretariat Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan melayani.
xi
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A Latar Belakang ... 2
B Pembatasan Masalah ... 5
C Rumusan Masalah ... 5
D Tujuan Penelitian ... 6
E Manfaat Penelitian ... 7
xiii
Halaman
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
A Kajian Teori ... 10
1 Evaluasi ... 10
2 Instrumen Tes ... 16
3 Analisis Butir soal ... 17
4 Validitas Isi ... 18
5 Reliabilitas ... 20
6 Tingkat Kesukaran ... 21
7 Daya Beda ... 22
8 Efektivitas pengecoh ... 23
9 Pilihan Ganda ... 24
10 PKn ... 27
11 Ulangan Akhir Semester ... 29
12 ITEMAN ... 29
13 Kecamatan Depok ... 31
B Penelitian yang relevan ... 32
C Kerangka Berpikir ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 40
A Jenis Penelitian ... 40
B Waktu Penelitian ... 40
C Populasi dan Sampel ... 41
1 Populasi ... 41
2 Sampel ... 43
D Variabel Penelitian ... 46
xiv
Halaman
F Instrumen Penelitian ... 47
G Teknik Analisis Data ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
A Deskripsi Penelitian ... 54
B Hasil Penelitian ... 55
C Pembahasan ... 73
BAB V PENUTUP ... 90
A Kesimpulan ... 90
B Keterbatasan Penelitian ... 91
C Saran ... 92
DAFTAR REFERENSI ... 93
LAMPIRAN ... 97
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 28
Tabel 3.1 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok ... 41
Tabel 3.2 Daftar Nama SD yang diteliti ... 33
Tabel 3.3 Instrumen Penelitian check list ... 48
Tabel 3.4 Koefisien Reliabilitas ... 50
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 51
Tabel 3.6 Kriteria Indeks Deskriminasi ... 52
Tabel 4.1 Tabel Validitas Isi ... 55
Tabel 4.2 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi ... 57
Tabel 4.3 Kategori Koefisien Reliabilitas ... 59
Tabel 4.4 Reliability Statistic ... 59
Tabel 4.5 Rentang Tingkat Kesukaran ... 60
Tabel 4.6 Hasil Tingkat Kesukaran ... 62
Tabel 4.7 Persentase Tingkat Kesukaran ... 63
Tabel 4.8 Indeks Daya Beda ... 64
Tabel 4.9 Persentase Daya Beda ... 65
Tabel 4.10 Hasil Efektifvitas Pengecoh ... 66
Tabel 4.11 Persentase Efektivitas Pengecoh ... 72
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Literatur Map ... 37
Gambar 4.1 Diagram Validitas Isi ... 58
Gambar 4.2 Hasil output dengan software microcat iteman ... 61
Gambar 4.3 Pie chart Tingkat Kesukaran... 63
Gambar 4.4 Pie Chart Daya Beda... 66
xvii
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI
Halaman
Lampiran 1 Surat izin melakukan penelitian ... 97
Lampiran 2 Surat keterangan melakukan penelitian ... 98
Lampiran 3 Daftar nama mahasiswa ... 99
Lampiran 4 Soal pilihan ganda UAS genap ... 100
Lampiran 5 Lembar jawab siswa ... 103
Lampiran 6 Kunci jawaban UAS genap... 104
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Analisis soal merupakan suatu prosedur yang sistematis, yang akan
memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang
akan kita susun (Arikunto, 2012: 220). Kualitas tes dapat diketahui melalui
analisis pada setiap butir soalnya. Analisis soal bertujuan untuk mengadakan
identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan
analisis soal dapat diperoleh informasi mengenai kualitas butir soal sehingga
apabila butir soal kurang baik sehingga dapat diperbaiki. Apabila seluruh
siswa memperoleh skor jelek, berarti soal yang disusun terlalu sukar.
Sebaliknya apabila seluruh siswa memperoleh skor baik, berarti tes yang
disusun terlalu mudah (Arikunto, 2012: 220). Ada empat cara untuk menilai
tes (Arikunto, 2012: 220-222), yaitu: 1) cara pertama meneliti secara jujur
soal-soal yang sudah disusun, kadang-kadang dapat diperoleh jawaban
tentang ketidakjelasan perintah atau bahasa, taraf kesukaran, dan lain-lain
keadaan soal tersebut, 2) cara kedua adalah mengadakan analisis soal, 3) cara
ketiga adalah mengadakan checking validitas. 4) cara keempat adalah dengan
mengadakan checking reliabilitas.
Pada kenyataannya, butir soal tes yang diujikan belum dianalisis pada
digunakan tersebut. Banyak alat tes yang belum melalui tahap analisis pada
setiap butir soalnya. Seperti halnya yang terjadi di SD di Kecamatan Depok.
Alat tes yang digunakan di Kecamatan Depok belum melalui tahap analisis
butir soal. Dengan diadakannya analisis pada setiap butir soalnya maka akan
diketahui apakah soal yang digunakan baik atau perlu diperbaiki. Ada
beberapa manfaat mengadakan analisis soal (Arikunto: 220) antara lain: (1)
membantu peneliti dalam mengidentifikasi butir-butir soal yang jelek; (2)
memperoleh informasi yang akan dapat digunakan untuk menyempurnakan
soal-soal untuk kepentingan lebih lanjut; (3) memperoleh gambaran secara
selintas tentang keadaan yang peneliti susun.
Analisis kualitas tes berkaitan dengan karakteristik soal yang baik
(Arifin, 2009: 246) ada tiga, yaitu: (1) validitas; (2) reliabilitas; dan (3)
kepraktisan. Tes atau soal dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes, (Arikunto, 2012: 72-77), yaitu memiliki: (1)
validitas, sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat tepat mengukur
apa yang hendak diukur; (2) reliabilitas, sebuah tes dikatakan reliabel apabila
memberikan hasil yang tetap jika diujikan berulang-ulang; (3) objektivitas,
sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes
itu tidak ada factor subjektif yang mempengaruhi; (4) praktikabilitas, sebuah
tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat
praktis; (5) ekonomis, pelaksanaan tes tidak membutuhkan ongkos/biaya yang
mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Depok karena Kecamatan
Depok merupakan pusat pendidikan. Hal ini terlihat bahwa terdapat banyak
Universitas Negeri maupun swasta yang berjumlah sekitar 23 universitas. SD
di Kecamatan Depok berjumlah 49 sekolah. Dengan 37 SD berstatus negeri
dan 12 SD berstatus swasta. Dengan banyaknya SD sehingga diharapkan hasil
data yang diperoleh lebih akurat. Selain itu dari 49 SD di Kecamatan Depok
34 SD menerapkan kurikulum 2004 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
Berdasarkan wawancara dengan petugas UPTD kecamatan Depok, di
kecamatan ini terdapat 9 gugus dan 3 kelompok belajar besar, yaitu
Caturtunggal, Condongcatur, dan Maguwoharjo. Ibu Kepala UPTD juga
mengatakan bahwa di Kecamatan Depok sangat sering digunakan sebagai
obyek penelitian bagi mahasiswa. Hasil wawancara terhadap beberapa Kepala
SD di Kecamatan Depok mengenai penelitian analisis setiap butir soal di SD
se-kecamatan Depok mengungkapkan bahwa di SD Samirono pernah
dilakukan penelitian analisis butir soal oleh mahasiswa UNY, namun sudah
beberapa waktu yang lalu. Sedangkan di SD Muhamadiyah Kayen belum
pernah ada penelitian seperti ini.
Salah satu butir soal yang jarang diminati peneliti untuk dianalisis yaitu
butir soal mata pelajaran PKn. PKn merupakan materi yang memfokuskan
pada pembentukan diri yang beragam, baik dari segi agama, sosio-kultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter (Aryani, 2010: 18). Pada semester genap
mata pelajaran PKn terdiri dari standar kompetensi 3 dan 4. Standar
terdiri dari dua kompetensi dasar. Jadi, kelas III semester genap terdiri dari
dua standar kompetensi dan lima kompetensi dasar.
Analisis soal dilakukan pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) mata pelajaran PKn kelas III. Alasan peneliti memilih soal
pilihan ganda karena soal tersebut bersifat obyektif, artinya soal tes yang
mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh
peserta tes. Jadi kemungkinan jawaban sudah disediakan dan bersifat mutlak
(Widoyoko, 2014: 94). Ulangan Akhir Semester (UAS) merupakan ulangan
yang dilaksanakan setiap akhir semester dan dilaksanakan secara
bersama-sama,baik tingkat rayon, kecamatan, kabupaten maupun provinsi. Alasan
peneliti memilih kelas III, karena usia kelas III (umur 9-10 tahun) masuk
dalam kategori tahap operasional konkret, dicirikan dengan perkembangan
sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis.
Anak sudah dapat mengembangkan operasi-operasi logis. Operasi tersebut
bersifat reversibel, artiya dapat dimengerti dalam dua arah, yaitu suatu
pemikiran yang dapat dikembalikan kepada awalnya lagi. Pemikiran anak
dalam banyak hal sudah lebih teratur dan terarah karena sudah dapat berpikir
seriasi, klasifikasi dengan l ebih baik, bahkan mengambil kesimpulan secara
probabilistis (Suparno, 2000: 69-70).
Peneliti mengangkat masalah ini untuk mengetahui kualitas soal yang
baik. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian melalui lembar jawab siswa
dengan menganalisis butir soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran PKn kelas III SD di Kecamatan Depok ditinjau dari validitas isi,
adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan dan
pengetahuan untuk pihak UPT, sekolah dan guru.
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada analisis butir soal yang meliputi validitas isi,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Penelitian
dilakukan pada 24 SD di Kecamatan Depok yang terdiri dari 21 SD Negeri
dan 3 SD Swasta. Peneliti melaksanakan penelitian hanya pada SD yang
menerapkan kurikulum 2006 (KTSP), karena dalam kurikulum tersebut mata
pelajaran masih terpisah-pisah sehingga peneliti dapat melakukan analisis
butir soal pada mata pelajaran PKn kelas III tahun pelajaran 2014/2015.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana validitas isi pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas III
di Kecamatan Depok?
2. Bagaimana reliabilitas pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas III
di Kecamatan Depok?
3. Bagaimana tingkat kesukaran pada butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn
4. Bagaimana daya beda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas III
di Kecamatan Depok?
5. Bagaimana efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn
kelas III di Kecamatan Depok?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui validitas isi pada butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn
kelas III di Kecamatan Depok.
2. Untuk mengetahui reliabilitas pada butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn
kelas III di Kecamatan Depok.
3. Untuk mengetahui tingkat kesukaran pada butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran PKn kelas III di Kecamatan Depok.
4. Untuk mengetahui daya beda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas III
di Kecamatan Depok.
5. Untuk mengetahui efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang analisis butir soal.
b. Sebagai bahan acuan dalam evaluasi pembelajaran PKn supaya dapat
mengembangkan kualitas evaluasi.
c. Untuk mengembangkan pengetahuan khususnya dalam bidang
pembelajaran PKn.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
Memberi masukan kepada guru dalam menyusun soal agar lebih
memperhatikan kualitas soal yang akan diberikan kepada siswa.
b. Bagi sekolah
Memberi masukan bagi pihak sekolah supaya dapat lebih
memperhatikan butir-butir soal yang akan diberikan kepada peserta
didik.
c. Bagi UPT
Memberi tambahan arsip penelitian tentang analisis butir soal sehingga
dapat memberi masukan dalam pelaksanaan UAS supaya lebih
memperhatikan kualitas soal.
d. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman langsung mengenai cara
menganalisis butir soal tentang validitas isi, reliabilitas, daya beda,
F. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengukur sejauh
mana kemampuan peserta didik dalam memenuhi kriteria hasil belajar
yang telah ditetapkan
2. Instrumen tes adalah alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa.
3. Analisis butir soal adalah proses untuk mengetahui kualitas soal yang
digunakan baik atau tidak.
4. Validitas isi adalah pengujian validitas berdasarkan kesesuaian antara isi
materi yang diberikan dengan kurikulum dengan cara mencocokkan soal
dengan kisi-kisi soal.
5. Reliabilitas adalah ketepatan alat ukur yang apabila diujikan dari waktu ke
waktu hasilnya selalu reliabel atau ajeg.
6. Daya beda adalah kemampuan suatu soal dalam membedakan kelompok
dengan pengetahuan yang tinggi dan kelompok dengan pengetahuan
rendah.
7. Tingkat kesukaran adalah suatu pengukuran kesulitan pada setiap soal
yang dinyatakan dalam indeks atau bilangan.
8. Efektivitas pengecoh adalah pilihan jawaban yang digunakan untuk
mengecoh peserta didik dalam memilih jawaban yang sesuai dengan
pemahaman materi.
9. Pilihan ganda adalah salah satu tipe tes objektif yang terdiri dari sebuah
10. Mata Pelajaran PKn adalah salah satu mata pelajaran yang
mengembangkan kemampuan untuk pembentukan diri sehingga menjadi
warga negara yang berkarakter.
11. UAS adalah ulangan umum dengan bahan yang diujikan diambil dari
materi standar, standar kompetensi, dan kompetensi dasar setiap
semesternya.
12. Iteman adalah software yang digunakan untuk melakukan analisis butir
soal dengan jumlah kapasitas responden mencapai 3000 responden.
13. Kecamatan Depok adalah salah satu kecamatan di Yogyakarta yang
memiliki beberapa keistimewaan seperti pusat pendidikan dan sering
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Evaluasi
a. Pengertian
Menurut Basuki (2014: 222) evaluasi adalah usaha untuk
mengklasifikasikan objek, situasi, siswa, kondisi dan lain-lain sesuai
dengan kriteria kualitas tertentu. Evaluasi juga diartikan sebagai prosedur
yang digunakan untuk menetapkan apakah suatu objek (peserta didk)
memenuhi kriteria yang ditetapkan sebelumnya atau tidak. Zainul dan
Nasution (dalam Putra, 2013: 73) mengemukaan bahwa evaluasi dapat
diartikan sebagai proses pengambilan keputusan menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik menggunakan
instrumen tes maupun non-tes.
Evaluasi adalah pengukuran, penilaian, dan evaluasi merupakan
kegiatan yang bersifat hierarki, artinya ketiga kegiatan tersebut saling
berkaitan dengan proses belajar mengajar dan pelaksanaannya arus
berurutan (Tatang, 2012: 227). Menurut Arikunto (dalam Putra, 2013: 74)
menjelaskan bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan
untuk mengukur keberhasilan program pendidikan.
Guba dan Lincoln (dalam Arifin, 2009: 5) mengemukakan bahwa
menimbangnya dari segi nilai dan arti. Tyler (dalam Arikunto, 2012: 3)
mengungkapkan bahwa evaluasi adalah sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan
pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa
sebabnya.
Dari beberapa definisi para tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa
evaluasi adalah suatu proses sistematis yang dilakukan untuk memperoleh
keputusan dari hasil belajar yang telah dilakukan dalam kurun waktu
tertentu. Selain itu evaluasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik sejauh mana mereka berhasil dalam
memenuhi kriteria hasil belajar yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Prinsip-prinsip dasar evaluasi
Cronbach (dalam Putra, 2013: 74) menguraikan mengenai
prinsip-prinsip dasar evaluasi sebagai berikut:
1) Evaluasi program pendidikan merupakan kegiatan yang dapat
membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya.
2) Evaluasi merupakan suatu seni, dan tidak ada satu pun evaluasi
yang sempurna, walaupun dilakukan dengan teknik yang
berbeda-beda.
3) Evaluasi merupakan suatu prosedur terus-menerus sehingga di
dalam proses kegiatannya dimungkinkan untuk revisi bila
Dalam evaluasi belajar prosedur dan teknik harus dilakukan dalam
paduan prinsip. Prinsip-prinsip tersebut diuraikan Nurkacana, dkk dan
dikutip oleh Dr. Basrowi (dalam Putra, 2013: 89) sebagai prinsip
triangulasi, ada hubungan erat dengan tiga komponen berikut:
a) Tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan belajar atau KMB
c) Evaluasi.
c. Tujuan evaluasi
Menurut Putra (2013: 82-83) tujuan evaluasi ada dua, yaitu tujuan
secara umum dan tujuan secara khusus. Tujuan secara umum meliputi:
1) Memperoleh data pembuktian dalam yang akan menjadi petunjuk
tingkat kemampuan dan keberhasilan peserta didik dalam mencapai
berbagai tujuan kurikuler setelah menempuh proses pembelajaran
dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
2) Mengukur dan menilai efektivitas mengajar serta berbagai metode
mengajar yang diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta
kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik.
Sedangkan tujuan secara khusus meliputi:
1) Merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program
pendidikan. Tanpa adanya evaluasi, gairah siswa tidak akan muncul
2) Mencari dan menemukan berbagai factor keberhasilan dan
ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan
sehingga dapat menemukan jalan keluar.
Menurut Basrowi (2012) (dalam Putra, 2013: 83-84) mengungkapkan
bahwa tujuan pendidikan digolongkan dalam empat kategori, yaitu:
a) Memberikan umpan balik terhadap proses belajar mengajar dengan
dan mengadakan program perbaikan (remedial) bagi siswa.
b) Menentukan angka kemajuan masisng-masing siswa yang antara
lain dipakai sebagai pemberian laporan kepada orang tua.
c) Penentuan kenaikan tingkat atau status dan lulus tidaknya.
d) Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat,
misalnya dalam penentuan program studi atau jurusan dengan
tingkat kemampuan dan karakteristik lain.
Tatang (2012: 241) mengemukakan bahwa tujuan evaluasi adalah
melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran meliputi tiga hal penting, yaitu 1) input, adalah
peserta didik yang telah dinilia kemampuannya dan siap menjalani proses
pembelajaran. 2) transformasi, adalah segala unsur yang terkait dengan
proses pembelajaran, yaitu guru, media, dan baan belajar, metode
pengajaran, sarana penunjang, dan sarana administrasi. 3) output, adalah
capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran.
d. Fungsi evaluasi
Menurut Putra (2013: 84-86) fungsi evaluasi ada dua, yaitu fungsi
1) Mengukur kemajuan untuk mengetahui seberapa jauh atau sseberapa
besar kemajuan atau perkembangan program yang dilaksanakan dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.
2) Menunjang penyusunan rencana. Berdasarkan data yang hasil evaluasi
dicari metode lain yang lebih tepat dan sesuai dengan keadaan
sehingga dimungkinkan adanya penyusunan ulang.
3) Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. Apabila
berdasarkan data evaluasi itu diperkirakan ada tujuan yang tidak akan
dicapai sesuai rencana maka dilakukan perbaikan atau penyempurnaan
untuk mencari jalan keluar dan melakukan berbagai perubahan.
Fungsi secara khusus dilihat dari tiga segi, yaitu:
1) Psikologi. Dari segi ini dapat disoroti dari dua sisi, yaitu peserta didik
dan pendidik. Bagi pendidik, evaluasi dapat memberikan pedom,an
atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenai kapasitas dan
statusnya di tengah-tengah kelompok atau kelasnya.
2) Didaktik. Bagi pendidik evaluasi memiliki lima macam fungsi, yaitu:
a) Memberikan landasan untuk hasil usaha (prestasi) yang telah
dicapai oleh peserta didiknya.
b) Memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui
posisi masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.
c) Memberikan bahan yang penting untuk memilih, kemudian
menetapkan status peserta didik.
d) Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar
e) Memberikan petunjuk tentang seberapa jauh program pengajaran
yang telah dicapai.
3) Administratif, evalusi ada tiga macam fungsi, yaitu:
a) Memberikan laporan
b) Memberikan berbagai bahan keterangan (data)
c) Memberikan gambaran.
Menurut Sanjaya (dalam Putra, 2013:88) mengemukakan bahwa ada
enam fungsi evaluasi meliputi:
1) Sebagai umpan balik bagi siswa.
2) Untuk mengetahui proses ketercapaian siswa dalam menguasai
tujuan yang telah ditentukan.
3) Memberikan informasi untuk mengembangkan program
kurikulum.
4) Digunakan oleh siswa untuk mengambil keputusan secara
individual, khususnya dalam menentukan masa depan sehubungan
dengan pemilihan pekerjaan.
5) Menentukan kejelasan tujuan khusus yang ingin dicapai oleh para
pengembang kurikulum.
6) Umpan balik untuk semua pihak yang berkepentingan dengan
pendidikan di sekolah.
e. Jenis evaluasi
Ada beberapa jenis evaluasi (Tatang, 2014: 236-237), yaitu
1) Evaluasi formatif, adalah evaluasi yang ditujukan untuk
2) Evaluasi sumatif, adalah evaluasi yang ditujukan untuk keperluan
penentuan angka kemajuan atau hasil belajar siswa.
3) Evaluasi penempatan, adalah evaluasi yang ditujukan untuk
menempatkan siswa dalam situasi belajar atau program pendidikan
yang sesuai dengan kemampuannya.
4) Evaluasi diagnotik, adalah evaluasi yang ditujukan guna membantu
memecahkan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa tertentu.
2. Instrumen Tes
Menurut Tatang (2012: 243) instrumen merupakan alat yang dilakukan
untuk melakukan evaluasi yang meliputi 2 jenis, yaitu teknik non tes dan
teknik tes. Teknik non tes meliputi kuesioner, check list, wawancara, dan
observasi (Anzwar, 2013). Sedangkan teknik tes ada tiga macam tes dalam
evaluasi pendidikan, yaitu:
a. Tes Diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat
dilakukan penanganan yang tepat (Arikunto, 2013: 48).
b. Tes Formatif
Tes formatif ini adalah tes yang diberikan pada akhir program/materi
c. Tes Sumatif
3. Analisis Butir Soal a. Pengertian
Kusaeri dan Suprananto (2012: 173) menyatakan bahwa analisis
butir soal sebagai proses penelaahan butir soal melalui informasi dari
jawaban peserta tes guna meningkatkan mutu butir soal yang
bersangkutan. Menurut Basuki (2014: 129) analisis butir soal adalah
jawabanya. Analisis butir soal adalah cara yang berharga serta relatif
mudah pengerjaannya, dan merupakan suatu prosedur yang dapat
digunakan untuk menjawab pertanyaan.
Analisis butir soal ingin menjawab pertanyaan seberapa baik suatu tes
dapat membedakan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
dirancang oleh guru (Basuki,2014: 130). Arikunto (2005: 206)
mengatakan bahwa analisis butir soal merupakan identifikasi soal-soal
yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat
diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soaldan ‘petunjuk’ untuk
mengadakan perbaikan. Sedangkan menurut Sudjana: 2012 135)
mengartikan analisis butir soal merupakan pengkajian
pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan-pertanyaan yang memiliki kualitas
yang memadai.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis butir
soal merupakan identifikasi soal untuk mengetahui seberapa baik suatu tes
yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat dilakukan
b. Manfaat
Menurut Basuki (2014: 130) analisis butir soal memiliki sembilan
manfaat, yaitu sebagai berikut:
1) Membantu para siswa pengguna tes dalam evaluasi terhadap tes
yang digunakan.
2) Mendukung penulisan butir soal yang efektif.
3) Meningkatkan validitas dan reliabilitas soal.
4) Memberikan masukan kepada peserta didik tentang
kemampuannya.
5) Memberikan masukan kepada guru tentang kesulitan-kesulitan
siswa.
6) Memberikan masukan kepada guru tentang efektivitas
pembelajaran.
7) Merevisi atau mengganti sama sekali butir soal yang dinilai tingkat
kesukarannya terlalu tinggi atau terlalu rendah, yang validitas dan
reliabilitasnya rendah.
8) Meningkatkan keterampilan guru dalam penulisan soal.
9) Memberi masukan hal-hal tertentu yang bermanfaat bagi
pengembangan kurikulum.
4. Validitas Isi
Validitas adalah kebenaran dari suatu pemikiran bahwa pemikiran
tersebut benar-benar dilaksanakan (Sangadji, 2010: 147). Instrumen
untuk mengukur aspek yang akan diukur (Sukmadinata, 2007: 228).
Validitas terdiri dari beberapa jenis, yaitu content validity, contruct
validity, predictive validity, dan concurrent validity (Purwanto, 2009:
138).
Validitas isi merupakan validitas yang sangat penting. Tujuan
utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai
materi pelajaran yang telah disampaikan, dan perubahan-perubahan
psikologis apa yang timbul pada diri peserta didik tersebut setelah
mengalami proses pembelajaran tertentu (Arifin,2009: 248). Sedangkan
menurut Basuki (2014: 124) validitas isi bertujuan untuk menilai
kemampuan tes merepresentasikan dengan baik ranah yang hendak diukur.
Menurut Masidjo (1995: 243) validitas isi merupakan validitas yang
menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur
mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Sebuah tes
dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu
yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (Arikunto,
1995: 67).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa validitas isi merupakan
kesesuaian suatu tes antara isi materi pelajaran yang diberikan dengan
kurikulum sehingga dapat mengukur seberapa jauh peserta didik
5. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan alat ukur dalam suatu pengukuran
(Sangadji, 2010: 145). Arifin (2009: 258) mengatakan reliabilitas
merupakan tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.
Sedangkan menurut Azwar (1996: 180) selain mengartikan reliabilitas
sebagai keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, dan
kestabilan, reliabilitas juga memiliki arti sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Dari beberapa definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa reliabilitas adalah ketepatan suatu alat ukur yang mana
hasil atau tingkat derajat menunjukkan keajegan dan hasilnya dapat
dipercaya.
Instrumen dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi apabila
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur aspek selama
beberapa kali dan hasilnya relatif sama atau tetap. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah soal essai karena soal essai dapat
digunakan untuk mengukur hasil belajar sampai level tinggi (Purwanto,
2009: 71). Tujuan utama mengukur reliabilitas adalah untuk mengetahui
tingkat ketepatan dan keajegan skor tes (Kusaeri,2012: 177). Menurut
Kusaeri (2012: 177) ada lima faktor yang mempengaruhi skor tes, yaitu:
a. Semakin banyak jumlah butir soal, semakin ajek suatu tes.
b. Semakin lama suatu tes, semakin ajek
c. Semakin sempit range butir soal, semakin besar keajekan.
e. Semakin objektif dalam pemberian skor, semakin besar
keajekan.
Untuk menguji reliabilitas menggunakan rumus Alpha (Riduwan, 2009:
115) sebagai berikut:
Keterangan :
r1 = reabilitas instrumen k = jumlah item
Si2 = jumlah varians skor tiap item St2 = varians total
6. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah ukuran yang menunjukkan kesulitan soal
untuk diselesaikan oleh siswa (Rahkmat, 2001: 190). Menurut Arifin
(2009: 266) tingkat kesukaran adalah pengukuran seberapa besar derajat
kesukaran suatu soal. Sedangkan Kunandar (2013: 240) menyatakan
bahwa tingkat kesukaran soal adalah proporsi jumlah peserta tes yang
menjawab benar, yaitu perbandingan jumlah peserta tes yang menjawab
benar dengan jumlah peserta tes seluruhnya. Dari beberapa definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran adalah pengukuran yang
menunjukkan proporsi jumlah peserta tes yang menjawab benar.
Sebuah soal dikatakan sukar jika sebagian besar peserrta didik gagal
menyelesaikannya, sebaliknya soal dikatakan mudah jika sebagian besar
peserta didik mampu menyelesaikannya (Surapranata, 2004: 12). Salah
satu cara sederhana untuk mengetahui tingkat kesukaran soal adalah
(1-dengan menghitung persentase jawaban benar yang diperoleh peserta didik
dalam menyelesaikan soal (Rakmat, 2001: 191). Indeks kesukaran
dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar dari 0 sampai 1
(Kusaeri, 2012: 174).
Berikut rumus untuk menghitung tingkat kesukaran yang dikemukakan
oleh Arikunto (2012: 223):
Keterangan :
P = tingkat kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
7. Daya Beda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang
bodoh (berkemampuan rendah (Arikunto, 2012: 226). Daya beda adalah
kemampuan butir soal dapat membedakan antara peserta didik yang telah
menguasai materi yang ditanyakan dan peserta didik yang belum
menguasai materi yang diujikan (Kusaeri& Suprananto, 2012: 175).
Sedangkan menurut Arifin (2009: 273) daya pembeda adalah sejauh mana
suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai
kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang kompetensi
disimpulkan bahwa daya beda merupakan kemampuan suatu soal dalam
membedakan peserta didik antara peserta didik yang menguasai materi dan
yang belum menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu.
Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi, disingkat (D). Indeks diskriminasi berkisar antara 0,00
sampai 1,00 (Arikunto, 2012: 226). Untuk menghitung daya pembeda
setiap butir soal dapat digunakan rumus (Arifin,2009: 273-274), sebagai
berikut:
Keterangan:
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah.
WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas
n = 27% x N -> jumlah keseluruhan peserta tes
8. Efektivitas Pengecoh
Pengecoh merupakan jawaban pengecoh atau jawaban-jawaban salah
(Sudijono, 2006: 409). Menurut Azwar (1996: 137) mengemukakan bahwa
efektivitas pengecoh merupakan kemampuan soal dalam membedakan
antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi (dalam hal ini diwakili
oleh mereka yang masuk kelompok tinggi) dan siswa yang mempunyai
kemampuan rendah (diwakili oleh mereka yang termasuk dalam kelompok
adalah penyebaran pilihan jawaban yang digunakan untuk membedakan
siswa yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah.
Tujuan utama dari pemasangan distraktor pada setiap butir soal adalah
agar para peserta didik yang mengikuti tes, tertarik untuk memilih dan
menyangka bahwa itu jawaban benar (Sudijono, 2006: 410). Butir soal
yang baik, distraktornya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang
menjawab salah (Arifin, 2009: 279). Jawaban distraktor dikatakan
berfungsi dengan baik (Kusaeri, 2012: 177) apabila: 1) distraktor paling
tidak dipilih oleh 5% peserta tes atau pesserta didik, 2) distraktor lebih
banyak dipilih oleh kelompok peserta didik yang belum memahami materi
yang diujikan.
Menurut Arifin (2009: 279) indeks distraktor dihitung dengan rumus:
Keterangan:
IP : Indeks distraktor
P : jumlah peserta didik yang memilih distraktor
N : jumlah peserta didik yang ikut tes
B : jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n : jumlah alternatif jawaban (opsi)
1 : bilangan tetap
9. Pilihan Ganda
a. Pengertian Pilihan ganda
Pilihan ganda adalah suatu tes yang menyediakan tiga sampai lima
baik daripada pilihan lainnya (Jihad, 2012: 81). Menurut Azwar
(1996:80) pilihan ganda adalah aitem tes yang umumnya terdiri atas
satu kalimat pernyataan atau kalimat pertanyaan, yang disebut stem,
dan beberapa pilihan jawaban yang disebut alternatif atau options.
Sedangkan Arikunto (2005: 168) mengatakan bentuk tes pilihan ganda
merupakan bentuk tes objektif yang paling banyak digunakan karena
banyak sekali materi yang dapat dicakup.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tipe tes
pilihan ganda merupakan bentuk tes objektif yang terditi dari satu
kalimat pernyataan atau pertanyaan dengan beberapa pilihan jaawaban,
tetapi hanya ada satu jawaban yang benar.
b. Kelebihan Pilihan Ganda
Menurut Jihad (2012: 83) ada lima kelebihan butir tes pilihan ganda,
yaitu:
1) Hasil belajar dari yang sederhana sampai yang komplek dapat
diukur.
2) Terstruktur dan petunjuknya jelas.
3) Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi
diagnotik,
4) Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban.
5) Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya.
Sedangkan menurut Hamzah (2014: 37) ada enam kelebihan butir tes
pilihan ganda, sebagai berikut:
2) Hasil penilaian bersifat objektif karena tidak dipengaruhi oleh
subyektivitas penilai.
3) Ruang lingkup materi yang diujikan luas dan menyeluruh.
4) Jawaban yang benar sudah tertentu dan pasti.
5) Pemeriksaan bisa diserahkan ke orang lain.
6) Analisis butir tes dapat dilakukan dengan mudah.
c. Kelemahan Pilihan Ganda
Ada empat kelemahan butir tes pilihan ganda (Jihad, 2012: 83), sebagai
berikut:
1) Menyusunnya membutuhkan waktu lama.
2) Sulit menemukan pengacau.
3) Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah,
kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresi ide.
4) Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca yang baik.
Sedangkan menurut Hamzah (2014: 37) butir tes pilihan ganda
memiliki delapan kelemahan, yaitu:
1) Proses pembuatan soal sukar dan lama.
2) Proses berpikir siswa untuk menemukan jawaban lama.
3) Jawaban tidak dapat diukur.
4) Ada faktor menebak dari siswa.
5) Lebih mementingkan hasil akhir daripada proses pengerjaan.
6) Kurang bisa menggambarkan daya pikir dan analisis siswa.
7) Biaya pengadaan relatif lebih mahal.
10. PKn
a. Pengertian PKn
Pendidikan kewarganegaraan merupakan materi yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam, baik dari segi agama,
sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter (Aryani, 2010: 18).
Waite (dalam Erwin, 2011: 2) mengartikan PKn adalah ilmu
kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia dengan manusia
dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi. Pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia sebagai pendidikan kebangsaan dan
kewarganegaraan yang berhadapan dengan keberadaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, demokrasi, HAM, dan cita-cita untuk mewujudkan
masyarakat madani dengan menggunakan filsafat pancasila sebagai pisau
analisisnya. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan kewarganegaraan adalah cabang ilmu yang mempelajari
tentang hubungan antar manusia untuk mewujudkan warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter.
b. Tujuan pendidikan PKn
Erwin (2011: 6) mengemukakan tujuan pendidikan
kewarganegaraan bagi bangsa Indonesia diupayakan untuk membentuk
manusia Indonesia seutuhnya, sebagaimana yang diamanatkan dalam
Pembukaan UUD 1945, yakni sebagai manusia Indonesia yang religius
berkemanusiaaan dan berkeadaban, yang memiliki nasionalisme, yang
Dari dua tujuan yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan kewarganegaraan untuk jenjang sekolah dasar sangat penting
karena dapat membentuk karakter peserta didik menjadi warga negara
yang cerdas dan bermartabat dan aktif dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Berikut ini merupakan tabel standar kompetensi dan kompetensi dasar
[image:48.595.98.502.272.638.2]mata pelajaran PKn kelas III SD semester genap:
Tabel 2.1 Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Memiliki harga diri
sebagai individu
3.1 Mengenal pentingnya harga diri. 3.2 Memberi contoh bentuk harga diri,
seperti menghargai diri sendiri, merngakui kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan lain-lain.
3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga diri. 4. Memiliki kebanggaan
sebagai bangsa Indonesia
4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan.
4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia.
Pada tabel 2.1, dijelaskan bahwa kelas III SD pada semester genap
terdiri dari standar kompetensi 3 dan 4. Standar kompetensi 3 terdiri dari
tiga kompetensi dasar dan standar kompetensi 4 terdiri dari dua
kompetensi dasar. Jadi, kelas III semester genap terdiri dari dua standar
kompetensi dan lima kompetensi dasar.
11. Ulangan Akhir Semester
Menurut Mulyasa (2006: 245-246) UAS sering disebut juga ulangan
a. Soal diambil dari materi standar, standar kompetensi, dan kompetensi
dasar semester pertama.
b. Soal diambil dari gabungan materi standar, kompetensi dasar, dan
kompetemsi dasar semester pertama dan kedua, dengan menenkankan
pada materi standar, standar kompetensi, dan kompetensi dasar
semester.
UAS dilaksanakan secara bersamaan untuk kelas-kelas paralel, dan
pada umumnya dilaksanakan secara bersama, baik tingkat rayon,
kecamatan, kodya/ kabupaten, maupun provinsi. Ini dilakukan untuk
meningkatkan pemerataan mutu pendidikan dan untuk menjaga keakuratan
soal-soal yang diujikan (Mulyasa, 2006: 246).
12. ITEMAN
a. Pengertian
Item and Test Analysis (ITEMAN) merupakan perangkat lunak
(software) yang dibuat melalui bahasa pemrograman komputer yang
diciptakan khusus untuk analisis statistik butir soal dan tes (Kusaeri dan
Suprananta, 2012: 178). Program ini dibuat dengan pendekatan analisis
statistik secara klasikal yang berguna untuk menentukan kualitas butir
soal dan tes berdasarkan data empiris hasil uji coba. Program ITEMAN
mampu menganalisis maksimal 250 butir soal dalam satu file dengan
kapasitas 3000 responden. Hasil dari analisis mencakup informasi
mengenai tingkat kesukaran, daya pembeda, dan statistik sebaran
yaitu: (1) statistik butir soal, (2) analisis butir soal yang diujikan, dan
(3) skala statistik.
b. Output dari setiap butir soal
1) Sequence No adalah nomor urut soal dalam file data
2) Scale-Item adalah nomor urut butir soal dalam skala
3) Prop. Correct adalah proporsi siswa (peserta tes) yang menjawab
benar butir soal.
4) Biser adalah indeks daya pembeda soal dengan menggunakan
koefisien korelasi biserial.
5) Point Biser adalah indeks daya pembeda soal dan pilihan jawaban
(alternatif) dengan menggunakan koefisien korelasi point biser.
6) Prop. Endorsing menunjukkan proporsi alternatif jawaban yang
dijawab oleh peserta.
c. Cara input data
020 O N 10
ACBBACCACBABCCCABCBC
33333333333333333333
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
001 ABBBACCACBBACCCABCBC
002 ABBBCCCACBAACCCABCBC
Keterangan:
1) Baris pertama:
a) 020 = jumlah soal (maksimal 250)
c) N = soal yang belum sempat dijawab
d) 10 = spasi antara nomor siswa dan jawaban siswa
2) Baris kedua: berisi kunci jawaban
3) Baris ketiga: berisi jumlah pilihan jawaban (option)
4) Beris keempat: soal yang dianalisis
d. Langkah-langkah menggunakan ITEMAN
1) Klik dua kali pada program ITEMAN
2) Pada tulisan ‘Enter the name of the input file:’ ketik nama hasil.txt
3) Pada tulisan ‘Enter the name of the output file:’ ketik nama
prestasi.txt
4) Pada tulisan ‘Do you want the scores written to a file? (Y/N)’ ketik
Y
maka akan muncul tulisan ‘Enter the name of the score file:’ lalu
tulis hasill.txt
13. Kecamatan Depok
Berdasarkan wawancara dengan petugas UPTD Kecamatan Depok,
Kecamatan Depok adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten
Sleman. Kecamatan Depok terdapat 9 gugus dan 3 kelompok belajar besar,
yaitu Caturtunggal, Condongcatur, dan Maguwoharjo. Kecamatan Depok
memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya adalah Kecamatan Depok
merupakan pusat pendidikan. Hal ini terlihat bahwa terdapat banyak
Universitas Negeri maupun swasta yang berjumlah sekitar 23 universitas.
negeri dan 12 SD berstatus swasta. Dari 49 SD, terdapat 5 SD yang
menerapkan kurikulum 2013 yaitu SD Negeri Babarsari, SD Negeri
Nogopura, SD Muhammadiyah Condongcatur, SD Budi Mulia Dua
Seturan, dan SD Budi Mulia Dua Pandeansari.
B. Penelitian yang relevan
Adiputra (2011) meneliti tentang analisis butir soal tes IPS Terpadu
buatan MGMP IPS Kabupaten Gianyar Kelas VII Semester 1 Tahun ajaran
2011/2012. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas butir soal tes
tersebut ditinjau dari relevansi antara kisi-kisi, SK, KD, dan Indikator mata
pelajaran, validitas isi tes, validitas butir soal, reliabilitas tes, taraf kesukaran
butir soal, daya beda butir soal, dan efektivitas pengecoh butir soal. Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian ex-post pacto dengan mengambil populasi
seluruh hasil tes berupa lembar jawaban siswa kelas VII dari lima sekolah
SMP terpilih di Kabupaten Gianyar yang bisa mewakili sekolah negeri dan
swasta dari 45 SMP dilihat status sekolah yaitu RSBI, SSN, Sekolah Potensial,
dan Sekolah Swasta. Sedangkan sampel yang digunakan adalah sebesar 1000
sampel dipilih. Analisis yang dilakukan adalah analisis tes dan analisis butir
soal. Hasil penelitian menunjukkan relevansi antara Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, dan Indikator dengan butir soal dari 60 butir soal terdapat
56 (93%) butir soal relevan dan 4 butir soal (7%) tdak relevan dengan
indikator soal. Validitas isi yang diuji dengan Uji Gregory menunjukkan
validitas yang sangat tinggi (0,933). Bila ditinjau dari validitas butir
dinyatakan tdak valid. Reliabilitas tes didapatkan r11 = 0,860 dengan formula
KR 20. Jika ditinjau dari taraf kesukaran tes didapatkan 23% butir soal
kategori soal mudah, 62 % butir kategori soal sedang, dan 15 % butir kategori
soal sukar. Dilihat dari daya beda, 82 % memiliki daya beda yang dapat
diterima, yang memiliki daya beda kurang baik 13% dan yang buruk harus
dibuang 5%. Dan jika ditinjau dari efektivitas pengecoh 85% memiliki
pengecoh yang berfungsi dengan baik dan 15% tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan baik.
Sartika (2013) meneliti tentang analisis soal ulangan tengah semester
bahasa Indonesia kelas XII Mas Raudhatul Ulum Meranti. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan kualitas soal ulangan tengah semester
Bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif,
berbentuk kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan
studi dokumenter. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kartu
pencatatat, kartu telaah dan dokumen wawancara. Butir soal dari segi
reliabilitas masih dikategorikan rendah yaitu 0,322. Butir soal dari segi tingkat
kesukaran yaitu 5 soal dikategorikan sangat sukar, 3 sukar, 9 sedang, 12
mudah, dan 11 sangat mudah. Kualitas butir soal dari segi daya beda yaitu
8sangat jelek, 9 jelek sekali, 6 tidak mempunyai daya pembeda sama sekali
atau 0, 8 cukup, dan 7 sangan baik dan 1 soal memiliki daya beda yang sangat
baik. Butir soal dari segi materi, konstruksi dari bahasa soal sebagian diterima
namun perlu diperbaiki.
Rahayu (2013) meneliti tentang analisis butir soal ujian sekolah Bahasa
untuk mengetahui sejauh mana kualitas soal tersebut. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA N 5 Magelang. Sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling dengan sampel
sejumlah 28 siswa pada kelas XII IPS IV Tahun ajaran 2012/2013. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
dokumentasi berupa arsip tes butir soal Ujian Sekolah Kelas XII mata
pelajaran Bahasa Jepang. Bentuk penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif kuantitatif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa dalam menganalisis butir soal dengan menggunakan daya pembeda dan
taraf tingkat kesukaran yaitu tingkat kesukaran secara keseluruhan bahwa soal
ujian sekolah tersebut dikatakan mudah karena hampir seluruh siswa bisa
mengerjakan dengan mudah, dan berdasarkan daya beda pada soal ujian
sekolah tersebut mengalami kesulitan untuk membedakan antara siswa pandai
dan siswa kurang pandai.
Sofiana (2010) meneliti tentang analisis butir soal ulangan kenaikan kelas
mata pelajaran kimia kelas X SMA N 8 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas soal ulangan kenaikan
kelas mata pelajaran kimia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi,
wawancara, dan kuesioner. Sumber data berupa lembar soal ulangan kenaikan
kelas mata pelajaran kimia kelas X SMA N 8 Surakarta Tahun Ajaran
2009/2010, respon jawaban siswa, kisi-kisi penulisan soal, serta standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mata pelajaran kimia kelas X
ditinjau dari aspek materi, kontribusi dan bahasanya yaitu 6% tidak memenuhi
aspek materi, 6% soal tidak memenui aspek kontribusi dan 20% soal tidak
memenuhi aspek bahasa. (2) distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi
Bloom yang terukur yaitu C1 46%, C2 43&, C3 11%, C4 0%, C5 0% dan C6
0%. (3) ditinjau dari validitasnya tidak semua valid. (4) ketercapaian
kompetensi dasar yaitu 56,5% telah mencapai kompetensi dasar mencapai
kompetensi dasar pertama, 40,1% siswa telah mencapai kompetensi dasar
kedua, 52,7% siswa mencapai kompetensi dasar ketiga dan 52,4% siswa telah
mencapai kompetensi dasar keempat.
Rahmani (2015) meneliti tentang analisis kualitas butir soal buatan guru
biologi kelas X SMA N 1 Tanah Pinoh. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan
distraktor butir soal buatan guru mata pelajaran biologi kelas X SMA N 1
Tanah Pinoh tahun pelajaran 2012/2013. Sampel diambil dengan teknik
sampling jenuh. Instrument dalam penelitian ini adalah lembar soal ulangan
harian buatan guru mata pelajaran biologi kelas X SMA N 1 Tanah Pinoh
tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 20 soal pilihan ganda. Analisis validitas
soal UH 1 menunjukkan 40% soal valid, reliabilitas sebesar 0,76 artinya
memiliki keajegan tinggi; tingkat kesukaran butir soal 40% sukar; 55% sedang
dan 5% mudah; daya beda 45% jelek, 35% cukup dan 20% baik; 80%
pengecoh berfungsi. Pada UH 2, 60% soal valid, reliabilitas sebesar 0,78
artinya memiliki keajegan tinggi ; 35% soal sukar; 55% sedang dan 65%
sedang; daya beda 30% jelek, 45% cukup dan 25% baik; 75% pengecoh
dilakukan oleh peneliti yaitu menganalisis validitas isi, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Tujuan, jenis penelitian, dan
teknik pengumpulan data juga memiliki persamaan yaitu jenis penelitian
deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan teknik dokumentasi dan
teknik wawancara. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu analisis dilakukan pada mata pelajaran PKn kelas III SD.
Dengan demikian, kebaruan untuk penelitian yang akan dilakukan adalah
penelitian ini dilakukan pada analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas III SD
di Kecamatan Depok.
Literature Map dari penelitian yang relevan ini akan dipaparkan pada halaman
Bagan 2.1 Literature map penelitian-penelitian sebelumnya
Dari gambar 2.1 dapat dijelaskan bahwa penelitian yang relevan
dengan penelitian ini terdiri dari lima judul penelitian. Penelitian tersebut
memiliki beberapa persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
yaitu tentang analisis butir soal dan mata pelajaran. Penelitian yang memiliki
persamaan tentang analisis butir soal yaitu yang pertama berjudul analisis
butir soal tes IPS Terpadu buatan MGMP IPS Kabupaten Gianyar Kelas VII
Semester 1 Tahun ajaran 2011/2012. Kedua berjudul analisis butir soal ujian
sekolah Bahasa Jepang kelas XII di SMA Negeri 5 Magelang. Dan yang Adiputra (2011)
Analisis butir soal- IPS Terpadu
Rahayu (2013)
Analisis soal ujian sekolah – Bahasa Jepang
Yang perlu diteliti :
Analisis butir soal UAS- mata pelajaran PKn SD Kelas III
Rahmani (2015)
Analisis kualitas soal buatan guru – Biologi
Sartika (2013) Analisis soal UTS- Bahasa
Indonesia
Sofiana (2010)
ketiga berjudul analisis kualitas butir soal buatan guru biologi kelas X SMA
N 1 Tanah Pinoh.
Persamaan selanjutnya pada penelitian ini yaitu tentang mata pelajaran
yang ada pada penelitian yang relevan dengan judul analisis soal ulangan
tengah semester bahasa Indonesia kelas XII Mas Raudhatul Ulum Meranti.
Dan pada judul analisis butir soal ulangan kenaikan kelas mata pelajaran
kimia kelas X SMA N 8 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.
Persamaan-persamaan yang terdapat pada penelitian yang relevan dapat dijadikan sumber
referensi dan evaluasi bagi peneliti untuk dapat mengembangkan penelitian
yang lebih baik.
C. Kerangka Berpikir
Evaluasi adalah pengukuran, penilaian, dan evaluasi merupakan kegiatan
yang bersifat hierarki, artinya ketiga kegiatan tersebut saling berkaitan dengan
proses belajar mengajar dan pelaksanaannya arus berurutan (Tatang, 2012:
227). Kualitas suatu alat tes dapat dilakukan melalui analisis pada setiap butir
soalnya. Analisis butir soal dapat dilakukan melalui analisis validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Analisis
butir soal merupakan suatu cara untuk menjawab pertanyaan mengenai
kualitas soal itu baik atau tidak. Analisis butir soal menjawab pertanyaan
seberapa baik suatu tes dapat membedakan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang dirancang oleh guru (Basuki, 2014: 130). Arikunto (2005:
206) mengatakan bahwa analisis butir soal merupakan identifikasi soal-soal
diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soaldan ‘petunjuk’ untuk
mengadakan perbaikan
Berdasarkan penjabaran di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
validitas isi, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan keberfungsian
distraktor butir soal UAS semester genap mata pelajaran PKn kelas III SD
Tahun Pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok. Penelitian ini dilakukan
dengan cara menganalisis butir soal menggunakan bantuan software
ITEMAN. Dengan hasil yang diperoleh diharapkan dapat mengetahui apakah
kualitas butir soal UAS semester genap termasuk baik atau tidak. Apabila
kualitas jelek maka diharapkan para pembuat soal dapat memperbaiki butir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif survei dengan
pendekatan kuantitatif non-eksperimental. Menurut Darmawan (2013: 37)
Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu proses menemukan pengetahuan
yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin kita ketahui.Penelitian dengan metode survei adalah
metode penyelidikan tentang peluang kejadian, peristiwa, atau masalah dalam
berbagai situasi dan lingkungan yang dilakukan untuk memperoleh
keterangan-keterangan faktual guna mendapat informasi tentang variabel
dengan menggunakan instrumen, seperti kuesioner, wawancara, atau kadang
observasi (Prastowo, 2014: 177). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kualitas soal yang baik berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
daya pembeda, dan keberfungsian distraktor dari butir soal UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran PKn kelas III SD se- Kecamatan
Depok, Sleman.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 24 SD yang