• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok."

Copied!
223
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok

Oleh: Annisa Sinta Putri

NIM: 121134037

Latar belakang penelitian ini adalah guru kelas V SD di Kecamatan Depok belum menganalisis butir soal UAS genap pilihan ganda. Analisis butir soal penting untuk dilakukan guna mengetahui kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif non eksperimental. Populasi penelitian ini adalah 49 SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006/ KTSP. Sampel penelitian adalah 27 SD. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah pedoman wawancara dan daftar centang. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui validitas, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh menggunakan program MicroCat Iteman versi 3.00.

Hasil analisis data menunjukkan (1) 96,67% butir soal UAS valid. (2) Koefisien Alpha sebesar 0,758 menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tinggi. (3) Proporsi tingkat kesukaran butir soal belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal UAS. (4) Daya pembeda butir soal adalah 63,33% baik, 30% sedang, dan 6,67% jelek. (5) Pengecoh berfungsi pada 17 butir soal (56,67%) dan tidak berfungsi pada 13 butir soal (43,33%).

(2)

ABSTRACT

Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on

Science Subject at Academic Year 2014/2015 on 5th Grade Elementary School

in District of Depok

Annisa Sinta Putri NIM: 121134037

5th grade elementary school teachers in Depok do not analyze second semester final examinations multiple choice items yet. This study aims to determine the science subject multiple choice items validity, reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness in 5th grade elementary school second semester final examination at academic year 2014/2015 in District of Depok.

This research type is a quantitative non experimental descriptive. The populations are 49 elementary schools implementing Curriculum 2006 (KTSP) and the samples are 27 elementary schools. The data are collected through interviews and documentations. Instrument research are interview guide and check list. Data analysis technique is done by qualitatively to analyze the validity and quantitatively to determine the reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness using the program MicroCat Iteman 3.00 version.

The result shows that (1) 96,67% items are valid. (2) Alpha coefficient of 0,758 indicates that the high level of reliability is achieved. (3) The items proportion of difficulty index is not in accordance to the proportion of the difficulty index in final examination. (4) The items discriminating power is 63,33% good, 30% moderate, and 6,67% not good. (5) The distractor functions on 17 items (56,67%) and not function on 13 items (43,33%).

(3)

i ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Annisa Sinta Putri

NIM: 121134037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ilmiah sederhana ini peneliti persembahkan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan kemudahan, petunjuk, dan perlindungan di setiap langkahku, memberikan kesehatan, serta mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.

2. Kedua orangtuaku yang selalu memberikan doa, semangat, dan selalu mendukungku.

(7)

v HALAMAN MOTTO

“Doing the right thing is always more difficult than doing the wrong thing. That’s why good people are great, because they overcome that difficulty”

~ Dinda Puspitasari ~

“Do something because you enjoy doing it, you believe it brings value to your life and you just know that it’s the bright thing to do”

(8)

vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Januari 2016 Penulis,

(9)

vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Annisa Sinta Putri

Nomor Mahasiswa : 121134037

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015MATA

PELAJARAN IPA KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 25 Januari 2016 Yang menyatakan,

(10)

viii ABSTRAK

Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok

Oleh: Annisa Sinta Putri

NIM: 121134037

Latar belakang penelitian ini adalah guru kelas V SD di Kecamatan Depok belum menganalisis butir soal UAS genap pilihan ganda. Analisis butir soal penting untuk dilakukan guna mengetahui kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif non eksperimental. Populasi penelitian ini adalah 49 SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006/ KTSP. Sampel penelitian adalah 27 SD.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah pedoman wawancara dan daftar centang. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui validitas, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh menggunakan program MicroCat Iteman versi 3.00.

Hasil analisis data menunjukkan (1) 96,67% butir soal UAS valid. (2) Koefisien Alpha sebesar 0,758 menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tinggi. (3) Proporsi tingkat kesukaran butir soal belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal UAS. (4) Daya pembeda butir soal adalah63,33%baik, 30% sedang, dan 6,67% jelek. (5) Pengecoh berfungsi pada 17 butir soal (56,67%) dan tidak berfungsi pada 13 butir soal (43,33%).

(11)

ix

ABSTRACT

Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on

Science Subject at Academic Year 2014/2015 on 5th Grade Elementary School

in District of Depok

Annisa Sinta Putri NIM: 121134037

5th grade elementary school teachers in Depok do not analyze second semester final examinations multiple choice items yet. This study aims to determine the science subject multiple choice items validity, reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness in 5th grade elementary school second semester final examination at academic year 2014/2015 in District of Depok.

This research type is a quantitative non experimental descriptive. The populations are 49 elementary schools implementing Curriculum 2006 (KTSP) and the samples are 27 elementary schools. The data are collected through interviews and documentations. Instrument research are interview guide and check list. Data analysis technique is done by qualitatively to analyze the validity and quantitatively to determine the reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness using the program MicroCat Iteman 3.00 version.

The result shows that (1) 96,67% items are valid. (2) Alpha coefficient of 0,758 indicates that the high level of reliability is achieved. (3) The items proportion of difficulty index is not in accordance to the proportion of the difficulty index in final examination. (4) The items discriminating poweris 63,33% good, 30% moderate, and 6,67% not good. (5) The distractor functions on 17 items (56,67%) and not function on 13 items (43,33%).

(12)

x KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian serta menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok.” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

6. Pihak Sekolah Dasar yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

(13)

xi

8. Teman seperjuangan Stefi, Titis, Yosi, Erlin, Ayu, Intan, Arum, Riza, Tina, Lia, Yayan, Boni, Anton, dan Wawan yang senantiasa mendukung dan memberi semangat hingga selesainya skripsi ini. 9. Teman-teman PGSD 2012 Kelas A atas kebersamaan dan keceriaan. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Penulis,

(14)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii

ABSTRAK... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan Masalah... 8

C. Rumusan Masalah... 9

D. Tujuan Penelitian... 10

E. Manfaat Penelitian... 10

F. Definisi Operasional... 11

BAB II LANDASAN TEORI... 14

A. Landasan Teori... 14

1. Evaluasi... 14

2. Instrumen Penilaian... 15

3. Instrumen Penilaian berupa Tes ... 16

4. Tes Pilihan Ganda... 19

5. Ulangan Akhir Semester (UAS) ... 24

(15)

xiii

7. Analisis Butir Soal... 29

8. Validitas………... 31

9. Reliabilitas………... 36

10.Tingkat Kesukaran... 38

11.Daya Pembeda... 41

12.Efektivitas Pengecoh... 46

13.Program ITEMAN……… 49

B. Hasil Penelitian yang Relevan... 57

C. Kerangka Berpikir... 61

D. Hipotesis Penelitian... 63

BAB III METODE PENELITIAN... 64

A. Jenis Penelitian... 64

B. Waktu dan Tempat Penelitian... 64

C. Populasi dan Sampel... 65

D. Variabel Penelitian... 69

E. Teknik Pengumpulan Data... 69

F. Instrumen Penelitian... 71

G. Teknik Analisis Data... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 80

A. Deskripsi Penelitian... 80

B. Hasil Penelitian... 82

1. Hasil Analisis Validitas ....……… 82

2. Hasil Analisis Reliabilitas………. 86

3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran... 87

4. Hasil Analisis Daya Pembeda... 92

5. Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh... 99

C. Pembahasan... 122

1. Validitas ………... 123

2. Reliabilitas……… 125

3. Tingkat Kesukaran... 127

4. Daya Pembeda... 129

(16)

xiv

BAB V PENUTUP... 135

A. Kesimpulan... 135

B. Keterbatasan Penelitian... 136

C. Saran... 137

DAFTAR REFERENSI... 139

(17)

xv DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda………... 22

Tabel 2.2 SK dan KD Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Semester Genap... 27

Tabel 2.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan KoefisienAlpha…………... 37

Tabel 2.4 Kategori Tingkat Kesukaran………... 40

Tabel 2.5 Proporsi Tingkat Kesukaran………... 40

Tabel 2.6 Kategori Daya Pembeda………... 43

Tabel 2.7 Pedoman Kategori Daya Pembeda Butir Soal………. 44

Tabel 3.1 Populasi Penelitian………... 66

Tabel 3.2 Sampel Penelitian………... 68

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara………... 72

Tabel 3.4 Daftar Centang (check list) ………... 73

Tabel 3.5 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha………. 75

Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran………... 77

Tabel 3.7 Proporsi Tingkat Kesukaran………... 77

Tabel 3.8 Pedoman Kategori Daya Pembeda Butir Soal………. 78

Tabel 4.1 Keputusan berdasarkanHasil Analisis Validitas Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V………... 84

Tabel 4.2 Hasil Analisis Validitas Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V……….. 85

Tabel 4.3 Persentase Butir Soal Valid dan Butir Soal Tidak Valid………. 85

Tabel 4.4 Koefisien Reliabilitas pada Output Iteman Scale Statistics…… 87

Tabel 4.5 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha………. 87

Tabel 4.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal……… 88

Tabel 4.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPA Kelas V………... 89

Tabel 4.8 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Tingkat Kesukaran………... 90

Tabel 4.9 Proporsi Tingkat Kesukaran………... 91

(18)

xvi

Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal UAS Genap Mata

Pelajaran IPA Kelas V………... 94

Tabel 4.12 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Daya Pembeda

Butir Soal………... 95 Tabel 4.13 Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal UAS Genap

Mata Pelajaran IPA Kelas V………... 100

Tabel 4.14 Persentase Jumlah Butir Soal berdasarkan Keefektifan

(19)

xvii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Entry Data pada Notepad………... 52

Gambar 2.2 Hasil Analisis Item Statistics dan Alternative Statistics………. 54

Gambar 2.3 Hasil Analisis Scale Statistics……… 55

Gambar 2.4 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan……….. 60 Gambar 2.5 Alur Kerangka Berpikir Analisis Butir Soal……….. 63 Gambar 4.1 Diagram Persentase Butir Soal Valid dan Tidak Valid……….. 86 Gambar 4.2 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal…………... 91 Gambar 4.3 Diagram Persentase Kategori Daya Pembeda Butir Soal…….. 96 Gambar 4.4 Diagram Persentase Jumlah Butir Soal berdasarkan

Keefektifan Pengecohnya……….. 119

(20)

xviii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian……….. 143

Lampiran 2 Daftar Nama Mahasiswa………... 144

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian………… 145

Lampiran 4 Paket Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok……… 146

Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok………. 150

Lampiran 6 Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas V... 151

Lampiran 7 Nama Siswa atau Peserta UAS IPA Kelas V……… 152

Lampiran 8 Pedoman Wawancara……… 166

Lampiran 9 Daftar Centang (check list) ………... 167

Lampiran 10 Kisi-kisi Penyusunan Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 IPA Kelas V………. 168

Lampiran 11 Tabel Analisis Kesesuaian Butir Soal dengan SK, KD, dan Indikator………...………. 172

Lampiran 12 Hasil Pengolahan Data Menggunakan MicroCat Iteman Versi 3.00………..……… 182

Lampiran 13 Tabel Penghitungan Daya Pembeda Butir Soal Secara Manual………..………. 189

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Bab I membahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pendidikan adalah salah satu upaya mendorong masyarakat untuk

dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya. Selain itu, kegiatan

pendidikan bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu

komponen yang menjadi sasaran peningkatan kualitas pendidikan adalah sistem

pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran adalah tanggung jawab guru dalam

mengembangkan segala potensi yang dimiliki masing-masing siswa sebagai

tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah membangun masyarakat yang

memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki

kecerdasan, dan berakhlak mulia. Tujuan tersebut sebaiknya telah direncanakan

dan disusun oleh guru sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini sejalan

dengan pendapat Kunandar (2013:3) yang menyatakan bahwa guru memiliki

kewajiban untuk menyusun perencanaan pembelajaran sebelum melaksanakan

kegiatan belajar dan mengajar.

Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai cara untuk mencapai tujuan

pendidikan, kegiatan evaluasi pada proses pembelajaran menjadi suatu hal yang

penting untuk dilaksanakan. Guru harus melakukan evaluasi pada proses

pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah direncakan

(22)

2

mengumpulkan informasi mengenai aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan

kemudian informasi tersebut digunakan sebagai alat untuk menentukan tindak

lanjut yang tepat. Tujuan pelaksanaan kegiatan evaluasi sebagaimana diuraikan

dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 58 ayat 1 adalah untuk memantau

kemajuan dan perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan. Kegiatan

yang dilakukan oleh guru dalam melakukan evaluasi adalah dengan memberikan

tes atau tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.

Salah satu alat evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah

tes hasil belajar berupa Ulangan Akhir Semester (UAS). UAS dilaksanakan setiap

akhir semester atau setiap akhir tahun pelajaran. Tujuan pelaksanaan UAS adalah

mengetahui kemampuan dan keberhasilan siswa dalam memahami materi yang

telah disampaikan pada satu semester proses pembelajaran. Selain itu, tujuan

pelaksanaan UAS adalah untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah

direncakan oleh guru. Soal yang dikerjakan siswa pada saat UAS merupakan soal

yang disusun oleh guru. Salah satu bentuk soal UAS yang disusun oleh guru

adalah bentuk soal pilihan ganda. Penyusunan butir soal pilihan ganda pada soal

UAS harus memenuhi syarat tes pilihan ganda yang baik, sehingga dapat

menghasilkan butir soal dengan kualitas baik. Hal tersebut berkaitan dengan

alasan yang menyatakan bahwa apabila tes disusun dengan baik maka tes tersebut

dapat menunjukkan dan mengukur kemampuan siswa yang sesungguhnya.

Syarat tes pilihan ganda yang baik berdasarkan pendapat Kunandar (2014:

201) adalah suatu tes pilihan ganda harus memiliki validitas dan reliabilitas tinggi,

selain itu setiap butir memiliki daya pembeda dan memiliki tingkat kesukaran

(23)

3

dan 20% butir soal sukar, serta tes pilihan ganda yang baik adalah mudah

diadministrasikan. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Djiwandono (2008:

163) yang menyatakan bahwa syarat butir soal yang baik adalah memiliki

validitas dan reliabilitas yang tinggi. Sementara itu, Basuki dan Hariyanto (2014:

138) menambahkan bahwa syarat tes pilihan ganda yang baik yaitu butir soal

harus memiliki tingkat kesukaran, daya pembeda, dan semua pengecoh pada

masing-masing butir soal dapat berfungsi dengan baik. Berdasarkan berbagai

pendapat tersebut maka dapat diketahui bahwa syarat butir soal pilihan ganda

yang baik adalah memiliki validitas dan reliabilitas tinggi, tingkat kesukaran butir

soal sesuai dengan proporsi yang telah ditetapkan, daya pembeda baik, dan semua

pengecoh dapat berfungsi pada setiap butir soal. Cara yang dapat dilakukan untuk

mengetahui kesesuaian butir soal pilihan ganda dengan syarat soal pilihan ganda

yang baik tersebut adalah dengan melakukan analisis butir soal.

Tujuan analisis butir soal berdasarkan pendapat Arifin (2009: 246) adalah

untuk mengetahui kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki sebelum

digunakan pada tes berikutnya. Analisis butir soal terdiri dari dua cara, yaitu

analisis kualitatif dan kuantitatif. Pendapat ini diperkuat oleh Basuki dan

Hariyanto (2014: 131) yang menyatakan bahwa terdapat dua cara analisis butir

soal yaitu cara kualitatif yang akan menganalisis validitas soal, sedangkan cara

yang kedua adalah analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat

kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

Analisis validitas soal bertujuan untuk mengetahui kesesuaian soal dengan

sesuatu yang ingin diukur. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mampu

(24)

4

kenyataan atau dengan kata lain tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya

diukur. Arikunto (2012: 80) berpendapat bahwa terdapat empat jenis validitas

yaitu validitas isi (content validity), validitas konstruksi (construct validity),

validitas kesamaan (concurrent validity), dan validitas prediksi (predictive

validity).

Analisis soal selanjutnya adalah menganalisis reliabilitas soal. Analisis

reliabilitas soal bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan soal. Arikunto

(2012: 91) menyatakan bahwa suatu soal dapat dikatakan memiliki reliabilitas

tinggi apabila menunjukkan hasil yang relatif sama atau konsisten walaupun tes

tersebut telah diujikan berulangkali pada siswa yang sama namun pada waktu

yang berbeda.

Analisis butir soal berikutnya adalah analisis tingkat kesukaran butir soal.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal yang

berdasarkan kategori mudah, sedang, dan sukar. Endrayanto dan Harumurti (2014:

261) menyatakan bahwa semakin sedikit jumlah siswa yang dapat menjawab soal

itu dengan benar, berarti soal itu termasuk sukar dan sebaliknya semakin banyak

siswa yang dapat menjawab soal itu dengan benar, berarti soal tersebut memiliki

tingkat kesukaran dengan kategori mudah.

Analisis butir soal juga dilakukan pada daya pembeda butir soal. Arikunto

(2012: 226) menjelaskan bahwa analisis daya pembeda dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui kemampuan butir soal dalam membedakan siswa yang telah

memahami materi yang diujikan atau siswa pada kelompok tinggi dengan siswa

yang belum memahami materi atau siswa kelompok rendah. Berdasarkan

(25)

5

pembeda yang baik adalah butir soal yang mampu membedakan antara siswa yang

telah memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi. Analisis

butir soal berikutnya adalah analisis pengecoh butir soal. Uno dan Koni (2012:

157) berpendapat bahwa tujuan melaksanakan analisis pengecoh butir soal adalah

untuk mengetahui keefektifan atau keberfungsian setiap pengecoh pada

masing-masing butir soal.

Peneliti telah melakukan wawancara dengan pihak Unit Pelaksana Teknis

Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta terkait

penelitian yang akan dilaksanakan.Informasi yang diperoleh peneliti berdasarkan

hasil wawancara tersebut adalah informasi berupa data jumlah Sekolah Dasar

(SD) Negeri dan Swasta yang berada di Kecamatan Depok. Terdapat 54 SD yang

terdiri dari 37 SD Negeri dan 17 SD Swasta. Berdasarkan hasil wawancara

tersebut peneliti juga mendapatkan data mengenai jumlah SD yang

mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP. Data yang diperoleh adalah

sebagai berikut, terdapat 49 SD Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan

Kurikulum 2006 atau KTSP, sedangkan terdapat 5 SD yang

mengimplementasikan Kurikulum 2013. Selain itu, peneliti dapat mengetahui

bahwa belum pernah dilakukan penelitian analisis butir soal UAS genap mata

pelajaran IPA kelas V SD di wilayah Kecamatan Depok. Komponen yang

dianalisis pada butir soal pilihan ganda UAS adalah validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa guru kelas V dan

kepala Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Depok. Berdasarkan hasil

(26)

6

soal belum mengembangkan kemampuannya dalam menyusun butir soal yang

sesuai dengan syarat penyusunan butir soal pilihan ganda. Selama ini guru

menyusun naskah soal dengan cara mengambil dari buku pelajaran, buku bank

soal, internet, dan soal-soal tahun sebelumnya tanpa melakukan analisis pada butir

soal yang akan diujikan. Tahap analisis butir soal yang diabaikan dapat

menyebabkan butir soal yang diujikan tidak mampu mengukur kemampuan siswa

yang sesungguhnya.

Guru sebagai tim penyusun soal perlu memperhatikan beberapa hal dalam

proses penyusunan butir soal UAS. Butir soal UAS yang dimaksud pada

penelitian ini adalah butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran

2014/2015 pada mata pelajaran IPA kelas V SD. Hal yang perlu diperhatikan

adalah guru harus mengetahui penjabaran Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) sehingga tersusun indikator pembelajaran yang sesuai

dengan kurikulum yang diterapkan, yaitu Kurikulum 2006 atau KTSP. Guru

sebagai tim penyusun soal dapat mengetahui kemampuan siswa apabila telah

menyusun butir soal sesuai dengan indikator pembelajaran. Butir soal yang

disusun sesuai dengan indikator pembelajaran akan menghasilkan butir soal yang

baik, sehingga mampu mengukur kemampuan dan keberhasilan siswa dalam

memahami materi yang telah diajarkan dan terdapat pada indikator pembelajaran.

Salah satu mata pelajaran yang diberikan pada tingkat Sekolah Dasar

sekaligus sebagai salah satu mata pelajaran yang diujikan ketika UAS adalah mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Peneliti memilih melakukan penelitian

pada mata pelajaran IPA kelas V semester genap karena, peneliti memiliki

(27)

7

mata pelajaran IPA semester genap. Hal ini dikarenakan, mata pelajaran IPA kelas

V pada semester genap mencakup materi yang relatif lebih sulit dibandingkan

dengan materi pada semester ganjil. Sesuai dengan isi Kurikulum 2006 atau

KTSP, materi mata pelajaran IPA kelas V pada semester ganjil adalah materi

bidang biologi, sehingga materi yang disampaikan adalah materi yang

berhubungan dengan diri siswa dan lingkungan sekitarnya. Sedangkan pada

materi IPA semester genap mencakup materi pada bidang fisika. Hal ini

mengharuskan siswa mempelajari berbagai aspek ilmu fisika. Selain itu, materi

fisika bersifat abstrak karena membahas materi mengenai simbol-simbol dan

rumus-rumus fisika. Hal tersebut menuntut siswa untuk lebih memahami konsep

pada setiap Kompetensi Dasar yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPA

semester genap.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran

2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok, Kabupaten

Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP.

Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena belum pernah dilakukan

penelitian analisis butir soal pilihan ganda UAS genap mata pelajaran IPA kelas V

SD di wilayah Kecamatan Depok. Selain itu, guru sebagai tim penyusun soal

menyusun butir soal UAS genap mata pelajaran IPA dengan cara mengambil soal

yang telah diujikan pada ulangan sebelumnya, namun guru tidak menganalisis

butir soal tersebut terlebih dahulu. Penelitian analisis butir soal pilihan ganda

tersebut meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda,

(28)

8

genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan

Depok.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini bertujuan untuk memfokuskan

suatu permasalahan yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di

Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Peneliti akan

melaksanakan penelitian pada 27 SD di Kecamatan Depok, Sleman,

Yogyakarta yang terdiri dari 23 SD Negeri dan 4 SD Swasta.

2. Analisis butir soal pada penelitian ini dilakukan pada butir soal pilihan

ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 pada

mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok yang

mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP.

3. Syarat tes pilihan ganda yang baik yaitu memiliki validitas dan tingkat

reliabilitas tinggi, tingkat kesukaran sesuai dengan proporsi, daya

pembeda yang baik, dan semua pengecoh dapat berfungsi pada setiap

butir soal atau efektivitas pengecoh butir soal.

4. Analisis validitas pada penelitian ini akan menganalisis validitas isi butir

soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran

IPA kelas V SD di Kecamatan Depok. Analisis validitas isi dilakukan

(29)

9

terdapat pada butir soal dengan materi yang telah disampaikan seperti

yang diuraikan pada indikator pembelajaran.

5. Analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas

pengecoh butir soal dilakukan dengan menggunakan paket program

MicroCat Iteman versi 3.00.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana validitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok?

2. Bagaimana reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok?

3. Bagaimana tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan

Depok?

4. Bagaimana daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan

Depok?

5. Bagaimana efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan

(30)

10 D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah sabagai berikut.

1. Mengetahui validitas butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran

2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok.

2. Mengetahui tingkat reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun

pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan

Depok.

3. Mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun

pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan

Depok.

4. Mengetahui daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun

pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan

Depok.

5. Mengetahui efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap

tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan

Depok.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh pengetahuan mengenai pentingnya melakukan

(31)

11

pilihan ganda UAS yang meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

2. Bagi Guru

Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru untuk

mengetahui cara dan pentingnya melakukan analisis butir soal pilihan ganda

pada butir soal UAS pada SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006

atau KTSP.

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan

pertimbangan bagi sekolah untuk melalukan analisis butir soal, sehingga

pihak sekolah dapat mengetahui butir soal yang dapat disimpan pada bank

soal dan dapat diujikan pada tes berikutnya, maupun butir soal yang tidak

dapat digunakan lagi karena tidak memenuhi syarat sebagai butir soal yang

baik.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan pengertian, maka peneliti menyusun definisi

operasional sebagai berikut.

1. Analisis Butir Soal

Analisis butir soal adalah cara yang digunakan untuk mengetahui

kekurangan dalam butir soal. Butir soal yang memiliki kekurangan dapat

segera diperbaiki, sehingga dapat digunakan pada tes selanjutnya. Butir soal

yang baik dapat menunjukkan kemampuan siswa atau peserta tes yang

(32)

12 2. Validitas

Validitas adalah hal yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa

yang seharusnya diukur oleh suatu butir soal. Suatu butir soal dapat

dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan hasil belajar siswa secara

tepat, sehingga mampu mengukur apa yang ingin diukur.

3. Reliabilitas

Suatu soal dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila

dapat menunjukan hasil yang relatif sama atau konsisten walaupun soal

tersebut telah diujikan berulang kali pada siswa yang sama namun pada

waktu yang berbeda.

4. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah derajat kesukaran soal yang menunjukkan

tingkat kesukaran berdasarkan tiga kategori, yaitu tingkat kesukaran dengan

kategori mudah, sedang, dan sukar.

5. Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan butir soal untuk

membedakan siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan

siswa yang belum memahami materi.

6. Efektivitas Pengecoh

Efektivitas pengecoh adalah kemampuan pilihan jawaban selain kunci

jawaban untuk mengecoh siswa. Setiap pengecoh pada masing-masing butir

soal dapat dinyatakan berfungsi apabila berhasil mengecoh siswa sebagai

(33)

13 7. Soal Pilihan Ganda

Soal pilihan ganda adalah soal yang menyajikan pilihan jawaban pada

setiap soal dan hanya ada satu jawaban benar, sehingga dapat dikatakan

bahwa soal pilihan ganda dalah bentuk soal yang bersifat objektif.

8. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari alam dan

gejala-gejala alam. IPA bukan hanya mempelajari fakta-fakta dan konsep,

namun juga mempelajari proses penemuan, sehingga siswa dilatih memiliki

(34)

14 BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II pada penelitian ini membahas mengenai landasan teori, hasil

penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

A. Landasan Teori 1. Evaluasi

Arikunto (dalam Majid 2014: 33) berpendapat bahwa evaluasi adalah

kegiatan mengumpulkan informasi tentang tugas yang telah dikerjakan oleh

siswa. Informasi tersebut digunakan sebagai dasar dalam mengambil

keputusan. Pendapat tersebut diperkuat oleh Widoyoko (2009: 2) yang

menyatakan bahwa evaluasi adalah proses yang sistematis dan

berkesinambungan dalam hal mengumpulkan, mendeskripsikan, dan

menyajikan informasi tentang suatu program pembelajaran, sehingga

informasi tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan

keputusan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan yangdilakukan guru untuk mengetahui

informasi mengenai kemampuan siswa dan keefektifan proses pembelajaran.

Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengambil

keputusan atau kebijakan selanjutnya guna memperbaiki dan

menyempurnakan program kegiatan pembelajaran. Guru membutuhkan alat

(35)

15 2. Instrumen Penilaian

a. Definisi Instrumen Penilaian

Arikunto (2012: 9) menyatakan bahwa instrumen penilaian

adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek ukur. Jihad

dan Haris (2012: 67) menyatakan bahwa tujuan penyusunan instrumen

penilaian adalah untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap

penguasaan suatu materi atau pokok bahasan yang dapat dilakukan

dengan cara tes dan nontes. Berdasarkan pendapat tersebut dapat

diketahui bahwa instrumen penilaian adalah alat yang digunakan

untuk mengukur dan menilai dalam rangka mengetahui kemampuan

siswa. Instrumen penilaian terdiri dari dua macam yaitu tes dan non

tes.

b. Macam-macam Instrumen Penilaian

Majid (2014: 38) berpendapat bahwa instrumen penilaian ada

dua macam, yaitu tes dan non tes. Selanjutnya Jihad dan Haris (2012:

67) menambahkan bahwa alat penilaian berupa tes meliputi tes

tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Sedangkan Sudijono (2006: 19)

bependapat bahwa alat penilaian berupa non tes meliputi wawancara,

angket atau kuesioner, observasi atau pengamatan, dan daftar cek

(check list).

Berdasarkan uraian pendapat para ahli mengenai instrumen

penilaian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa instrumen penilaian

terdiri dari dua macam yaitu tes dan nontes. Pada penelitian ini akan

(36)

16

UAS yang diujikan merupakan soal ulangan yang berbentuk tes

tertulis.

3. Instrumen Penilaian berupa Tes a. Definisi Tes

Jihad dan Haris (2012: 67) menyatakan bahwa tes adalah cara

untuk mengadakan penilaian berbentuk suatu tugas yang harus

dikerjakan baik secara individu maupun kelompok, sehingga

menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa dan

dapat dibandingkan dengan standar penilaian yang telah ditetapkan.

Sedangkan Arifin (2009: 248) berpendapat bahwa tes yang diujikan

haruslah dapat menggambarkan perilaku dan menghasilkan nilai yang

objektif serta akurat. Pendapat lain mengenai definisi tes dikemukakan

oleh Arikunto (2012: 46) yang menyatakan bahwa tes adalah sejumlah

pertanyaan atau latihan yang berfungsi mengukur keterampilan,

pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok. Sementara itu, Sudijono (2006: 67) berpendapat bahwa tes

adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui tingkat

perkembangan atau kemajuan yang dicapai oleh siswa setelah

menempuh proses pembelajaran dan berfungsi sebagai alat ukur

keberhasilan program pembelajaran.

Berdasarkan berbagai definisi tes yang telah diuraikan di atas,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes adalah suatu alat penilaian

(37)

17

maupun kelompok untuk memperoleh data yang bersifat objektif.

Salah satu fungsi tes adalah sebagai alat ukur keberhasilan program

pembelajaran dan mengetahui tingkat perkembangan atau kemajuan

yang dicapai oleh siswa.

b. Jenis-jenis Tes

Tes dikategorikan dalam beberapa jenis. Mardapi (2008: 68)

mengemukakan bahwa tes dibagi menjadi empat jenis berdasarkan

tujuan dilaksanakannya suatu tes. Empat jenis tes tersebut meliputi tes

penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif.

1) Tes Penempatan

Mardapi (2008: 69) menjelaskan bahwa tes penempatan

merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat

kemampuan awal siswa. Tes penempatan dilakukan pada awal

tahun pelajaran baru. Dari hasil tes penempatan tersebut maka

pihak sekolah dapat menempatkan siswa pada suatu kelas

berdasarkan tingkat kemampuannya.

2) Tes Diagnosis

Sudjana (2010: 4) berpendapat bahwa tes diagnosis adalah

tes yang bertujuan untuk melihat berbagai kelemahan siswa atau

kesulitan belajar siswa dan faktor penyebabnya. Program tindak

lanjut dari tes diagnosis ini adalah memberikan bimbingan

belajar, bimbingan konseling, dan memberikan jam tambahan

pembelajaran bagi siswa yang membutuhkan. Hal ini memiliki

(38)

18

menyatakan bahwa tes diagnosis adalah tes yang digunakan

untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, sehingga guru

dapat memberikan penanganan yang tepat.

3) Tes Formatif

Basuki dan Hariyanto (2014: 32) berpendapat bahwa tes

formatif merupakan tes yang dilakukan secara periodik. Tes

formatif bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi

siswa setelah menyelesaikan satu atau lebih Kompetensi Dasar

(KD). Tes formatif diberikan pada setiap akhir program

pembelajaran pada satu atau lebih KD, misalnya ulangan harian.

4) Tes Sumatif

Sudijono (2006:72) menjelaskan bahwa tes sumatif adalah

tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah serangkaian program

pengajaran selesai diberikan. Tes sumatif diberikan pada akhir

semester atau akhir tahun pelajaran. Tes sumatif dikenal dengan

istilah Ulangan Umum, Tes Kendali Mutu (TKM), atau Evaluasi

Belajar Tahap Akhir (EBTA). Tujuan dilaksanakannya tes

sumatif adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa, yaitu

seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran dapat dikuasai oleh

siswa dalam satu semester proses pembelajaran. Pendapat

senada juga disampaikan oleh Arikunto (2012: 53) yang

menyatakan bahwa tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya

(39)

19

melaksanakanUlangan Akhir Semester (UAS) yang

dilaksanakan setiap akhir semester.

Berdasarkan uraian di atas mengenai berbagai jenis tes,

peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa terdapat empat

jenis tes yang disesuaikan dengan tujuannya yaitu tes

penempatan, tes diagnosis, tes formatif, dan tes sumatif. Jenis

tes yang sesuai dengan penelitian ini adalah tes sumatif. Tes

sumatif adalah tes yang dilaksanakan pada akhir semester dalam

bentuk Ulangan Akhir Semester (UAS). Tujuan

dilaksanakannya tes sumatif adalah untuk mengetahui hasil yang

dapat dicapai siswa, yaitu seberapa jauh tujuan-tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Bentuk soal UAS terdiri beberapa

bentuk seperti soal pilihan ganda dan uraian. Pada penelitian ini

akan menganalisis butir soal UAS bentuk soal pilihan ganda

4. Tes Pilihan Ganda

a. Definisi Tes Pilihan Ganda

Djiwandono (2008: 41) berpendapat bahwa bentuk tes pilihan

ganda adalah tes objektif. Pendapat ini diperkuat oleh Azwar (2015:

72) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda bersifat objektif karena

hanya memiliki satu jawaban yang dianggap terbaik. Selain itu, sifat

objektif ditinjau dari proses pemberian nilai, yaitu akan menghasilkan

nilai atau skor yang sama walaupun proses pengoreksian dan penilaian

(40)

20

dengan pendapat sebelumnya, Basuki dan Hariyanto (2014: 39)

menyatakan bahwa tes objektif adalah tes yang tidak dipengaruhi oleh

pribadi pemeriksa dalam proses pengoreksian dan penilaiannya. Tes

pilihan ganda terdiri dari dua atau lebih pilihan jawaban pada setiap

butir soalnya. Pendapat senada disampaikan oleh Jihad dan Haris

(2012: 81) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda adalah tes yang

memiliki tiga sampai lima pilihan jawaban namun hanya ada satu

jawaban yang tepat.

Berdasarkan pendapat ketiga ahli seperti yang telah diuraikan

pada paragraf sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes

pilihan ganda bersifat objektif. Setiap butir pilihan ganda memiliki

dua sampai lima pilihan jawaban. Setiap butir soal hanya memiliki

satu jawaban yang tepat atau berfungsi sebagai kunci jawaban,

sedangkan pilihan jawaban lain berperfungsi sebagai pengecoh. Setiap

pengecoh pada masing-masing butir soal harus dapat berfungsi dengan

baik. Pada penelitian ini diketahui bahwa setiap butir soal pilihan

ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA

kelas V SD memiliki empat pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d. Selain

memperhatikan mengenai keberfungsian setiap pengecoh pada

masing-masing butir soal pilihan ganda, hal lain yang perlu diketahui

(41)

21 b. Syarat Tes Pilihan Ganda

Kunandar (2014: 201) memaparkan beberapa syarat tes pilihan

ganda yang baik sebagai berikut.

1) Memiliki validitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu

mengungkapkan hasil belajar siswa secara tepat, sehingga

mampu mengukur apa yang ingin diukur.

2) Memiliki reliabilitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu

memberikan gambaran hasil tes yang relatif sama dan

konsisten tentang kompetensi yang dimiliki siswa walaupun

tes dilakukan berulang kali.

3) Memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan pedoman

proporsi tingkat kesukaran soal UAS yang telah ditentukan

yaitu 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sukar.

4) Setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Artinya

setiap butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah

memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum

memahami materi.

5) Setiap butir soal memiliki petunjuk tentang bagaimana cara

pelaksanaannya, cara mengerjakan dan cara pengoreksiannya.

c. Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda

Jihad dan Haris (2012: 83) berpendapat bahwa pada penyusunan

soal pilihan ganda terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan.

Berikut ini akan disajikan sebuah tebel 2.1 yang memaparkan

(42)

22 Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda

Kelebihan Kelemahan

Jumlah soal yang diujikan cukup banyak, sehingga dapat mewakili semua kompetensi yang diukur.

Siswa tidak dapat menjawab dengan bahasa dan gagasannya sendiri.

Bersifat objektif karena hanya memiliki satu jawaban yang tepat.

Siswa dapat memilih jawaban hanya berdasarkan menebak.

Pengoreksian dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan dapat dilakukan oleh orang lain selain guru atau tim penyusun soal.

Guru tidak dapat mengetahui proses atau langkah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal.

Mudah dianalisis yaitu dari segi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

Ditinjau dari segi penyusunan soal, soal pilihan ganda membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan biaya.

(Sumber: Jihad dan Haris, 2012: 83)

Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa bentuk soal pilihan

ganda memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan baik ditinjau

berdasarkan proses penyusunan soal, proses ketika siswa mengerjakan

soal, proses pengoreksian dan penilaian, serta proses analisis butir soal

pilihan ganda. Kelebihan bentuk soal pilihan ganda adalah jumlah soal

cukup banyak, sehingga dapat mewakili semua kompetensi yang

diukur. Soal pilihan ganda bersifat objektif karena pada setiap butir

soal hanya memiliki satu jawaban yang tepat. Selain itu, tahap

pengoreksian dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan dapat

dilakukan oleh orang lain selain tim atau guru penyusun soal karena

soal pilihan ganda bersifat objektif. Kelebihan soal pilihan ganda

ditinjau dari proses analisis butir soal adalah dapat dilakukan analisis

butir soal yaitu dari segi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya

(43)

23

Kelemahan bentuk soal pilhan ganda adalah siswa tidak dapat

menjawab soal dengan bahasa dan gagasannya sendiri karena

cenderung hanya memilih jawaban yang telah tersedia. Siswa dapat

memilih jawaban hanya berdasarkan menebak dan tidak mengetahui

jawaban yang tepat. Selain itu, guru tidak dapat mengetahui proses

atau langkah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal.

Sedangkan ditinjau dari segi penyusunan soal, soal pilihan ganda

membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan biaya karena perlu

memperhatikan validitas dan reliabilitas soal, proporsi tingkat

kesukaran, daya pembeda setiap butir soal, dan menyusun beberapa

alternatif atau pilihan jawaban yang berguna sebagai pengecoh.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa syarat tes

pilihan ganda yang baik adalah memiliki validitas dan reliabilitas yang

tinggi, tingkat kesukaran yang sesuai dengan proporsi, daya pembeda,

dan efektivitas pengecoh. Selain itu, dapat diketahui bahwa tes pilihan

ganda memiliki kelebihan dibandingkan dengan bentuk tes lainnya.

Hal ini sejalan dengan pendapat Djiwandono (2008: 43) yang

menyatakan bahwa tes pilihan ganda memiliki kelebihan yang tidak

dimiliki oleh bentuk tes lainnya yaitu dapat dilakukannya beberapa

analisis yang lebih cermat terhadap masing-masing butir soal.

Pendapat tersebut diperkuat oleh Sudjana (2010: 135) yang

menyatakan bahwa analisis butir soal yang dapat dilakukan pada tes

pilihan ganda adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya

(44)

24

bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara butir soal yang diujikan

dengan syarat soal pilihan ganda yang baik.

5. Ulangan Akhir Semester (UAS)

Mulyasa (2007: 260) menyatakan bahwa pelaksanaan Ulangan Akhir

Sekolah (UAS) bertujuan untuk mengetahui hasil atau kemampuan yang

dicapai siswa dalam program satu semester pembelajaran. Mata pelajaran

yang diujikan pada Ulangan Akhir Semester adalah semua mata pelajaran

yang telah dipelajari oleh siswa selama satu semester pada kelas tertentu.

Salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa kelas V SD dan

menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan ketika UAS adalah mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

6. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Definisi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan alam dan

isinya. Samatowa (2011: 2) menyatakan bahwa proses pembelajaran

IPA adalah suatu cara untuk mengenal alam secara sistematis,

menemukan fakta-fakta, dan konsep. Sedangkan Nash (dalam

Samatowa, 2011: 3) mengatakan bahwa proses pembelajaran IPA

adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam yang bersifat

analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara suatu

(45)

25

IPA juga didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang

mempelajari gejala-gejala yang terjadi di alam. Pengetahuan tersebut

bukan hanya sebuah produk, tetapi juga mencakup proses

pengamatan, pemahaman, dan penjelasan. Margiyati (2014: 22)

mendefinisikan IPA sebagai ilmu yang memiliki karakteristik khusus

yaitu, mempelajari fenomena-fenomena alam yang faktual. Terdapat

beberapa aspek dalam mata pelajaran IPA yaitu, melalui proses

pembelajaranIPA siswa dapat menghasilkan suatu produk. Selain itu,

siswa juga akan mengikuti setiap proses pembelajaran IPA, sehingga

siswa akan memiliki sikap disiplin, berpikir kritis, dan memiliki rasa

ingin tahu seperti seorang ilmuan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

IPA adalah ilmu yang mempelajari alam dan gejala-gejala alam. IPA

bukan hanya mempelajari fakta-fakta dan konsep, namun juga

mempelajari proses penemuan. Siswa dilatih memiliki sifat ilmuan

ketika proses pembelajaran IPA berlangsung.

b. Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Di Sekolah Dasar

Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang

disampaikan bagi siswa kelas V SD. Samatowa (2011: 6) menjelaskan

bahwa tujuan IPA dimasukkan dalam suatu kurikulum sekolah yaitu,

IPA dapat memberikan manfaat bagi perkembangan suatu bangsa

karena IPA merupakan dasar teknologi atau berperan sebagai dasar

(46)

26

secara kritis. Tujuan yang ketiga adalah IPA bukanlah sebuah mata

pelajaran yang bersifat hafalan, melainkan banyak memberikan

pengalaman belajar bagi siswa melalui berbagai percobaan. Tujuan

yang terakhir adalah melalui IPA dapat membentuk kepribadian siswa

secara keseluruhan dan menumbuhkan sikap ilmiah. Pendapat tersebut

senada dengan pendapat De Vitto (dalam Samatowa, 2011: 104) yang

mengungkapkan bahwa pembelajaran IPA bagi siswa SD yang baik

harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pembelajaran mata

pelajaran IPA di SD, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa

penyampaian materi mata pelajaran IPA pada siswa SD hendaknya

dilakukan dengan model pembelajaran yang tepat. Proses

pembelajaran IPA melalui pengalaman langsung yang dikaitkan

dengan kehidupan sehari-hari dapat membantu siswa memahami

materi yang sedang dipelajari.

c. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 memaparkan bahwa pada

Kurikulum 2006 atau KTSP terdapat 3 Standar Kompotensi (SK) dan

11 Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai siswa pada mata

pelajaran IPA kelas V SD pada semester genap. Berikut ini akan

disajikan sebuah tabel yang menunjukkan SK dan KD yang harus

dikuasai oleh siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD semester

(47)

27 Tabel 2.2 SK dan KD Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Semester Genap

Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD) Energi dan Perubahannya

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.

5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model.

6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Bumi dan Alam Semesta

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.

7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.

7.3 Mendeskripsikan struktur bumi. 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)

(Sumber: Permendiknas Nomor 23 tahun 2006)

Berdasarkan tabel 2.2 mengenai uraian SK dan KD mata

pelajaran IPA kelas V SD semester genap dapat diketahui bahwa pada

SK 5 siswa diharapkan mampu memahami hubungan antara gaya,

gerak, dan energi, serta fungsinya. Sedangkan pada SK 5 terdapat 2

KD sebagai berikut, KD 5.1 mendeskripsikan hubungan antara gaya,

(48)

28

magnet), dan pada KD 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat

membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. SK 6 menerapkan

sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model.

Pada SK 6 terdapat 2 KD sebagai berikut, KD 6.1 mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya, dan KD 6.2 membuat suatu karya atau model,

misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan

menerapkan sifat-sifat cahaya.

Sedangkan pada pokok bahasan Bumi dan Alam Semesta

terdapat SK 7 yaitu memahami perubahan yang terjadi di alam dan

hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. SK 7 terdiri dari

7 KD yaitu KD 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah

karena pelapukan, 7.2 mengidentifikasi jenis-jenis tanah, 7.3

mendeskripsikan struktur bumi, 7.4 mendeskripsikan proses daur air

dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, 7.5

mendeskripsikan perlunya penghematan air, 7.6 mengidentifikasi

peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk

hidup dan lingkungan, dan KD 7.7 mengidentifikasi beberapa kegiatan

manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian,

perkotaan, dsb). Peneliti akan menganalisis 30 butir soal pilihan ganda

pada Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata

pelajaran Ilmu IPA kelas V berdasarkan materi yang mencakup 3

Standar Kompetensi dan 11 Kompetensi Dasar yang telah diuraikan

(49)

29

Pada uraian sebelumnya dapat diketahui jenis tes yang

digunakan pada penelitian ini yaitu tes sumatif dalam bentuk Ulangan

Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran

IPA kelas V SD. Hal lain yang perlu diketahui adalah bentuk tes yang

digunakan pada soal UAS mata pelajaran IPA tersebut. Djiwandono

(2008: 41) berpendapat bahwa guru perlu memperhatikan pemilihan

bentuk tes. Pendapat tersebut senada dengan pendapat Jihad dan Haris

(2012: 75) yang menyatakan bahwa pemilihan bentuk tes ditentukan

berdasarkan tujuan, jumlah peserta, waktu yang tersedia untuk

memeriksa, dan cakupan materi. Soal UAS genap mata pelajaran IPA

kelas V SD terdiri dari dua bentuk tes yaitu bentuk pilihan ganda dan

bentuk uraian. Pada penelitian ini, peneliti akan membatasi penelitian

yaitu menganalisis bentuk soal pilihan ganda mengingat penelitian ini

adalah analisis butir soal pilihan ganda.

7. Analisis Butir Soal

Arikunto (2012: 222) menyatakan bahwa analisis butir soal adalah

kegiatan yang bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap soal-soal

yang baik dan kurang baik, sehingga dapat diperoleh informasi mengenai

kekurangan sebuah soal untuk dapat diadakan perbaikan. Sementara itu,

Endrayanto dan Harumurti (2014: 259) berpendapat bahwa analisis butir

soal adalah kegiatan yang dilakukan guru sebagai proses mengumpulkan

informasi berdasarkan jawaban siswa untuk membuat keputusan terhadap

(50)

30

diuraikan sebelumnya, tujuan analisis butir soal berdasarkan pendapat

Kunandar (2014: 238) adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

soal. Guru atau tim penyusun soal dapat mengetahui kelemahan atau

kekurangan yang terdapat pada setiap butir soal, sehingga butir soal tersebut

dapat diperbaiki atau ditolak dan digantikan dengan butir soal yang lain.

Sedangkan, butir soal yang telah memenuhi syarat atau termasuk dalam

kategori baik dapat disimpan dalam buku kumpulan soal, sehingga dapat

digunakan kembali pada tes atau ujian berikutnya.

Basuki dan Hariyanto (2014: 131) mengemukakan bahwa terdapat

dua cara yang dapat dilakukan pada proses analisis butir soal yaitu analisis

kualitatif dan analisis kuantitatif. Pendapat tersebut diperkuat oleh Kubiszyn

dan Borich (dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 259) yang menyatakan

bahwa terdapat dua cara analisis butir soal yaitu analisis kualitatif untuk

menelaah seluruh butir soal bukan berdasarkan jawaban siswa, namun

berdasarkan kesesuaian materi yang diujikan pada butir soal yang diujikan

dengan materi yang telah disampaikan pada proses pembelajaran dan

berpedoman pada indikator. Analisis kualitatif adalah analisis butir soal

berdasarkan validitas isi. Sedangkan cara yang kedua adalah analisis

kuantitatif meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, tingkat daya pembeda,

dan efektivitas pengecoh.

Berdasarkan uraian beberapa pendapat mengenai definisi analisis butir

soal, peneliti dapat menyimpulkan bahwa analisis butir soal perlu dilakukan

untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan butir soal. Hasil

(51)

31

lanjut pada setiap butir soal. Butir soal yang telah memenuhi syarat soal

pilihan ganda yang baik seperti yang telah diuraikan sebelumnya,butir soal

tersebut termasuk dalam kategori butir soal yang baik. Butir soal yang

memiliki kategori baik dapat disimpan pada bank soal dan digunakan

kembali pada ujian selanjutnya. Sementara itu, butir tes yang memiliki

kekurangan atau belum sesuai dengan syarat soal pilihan ganda, maka butir

soal tersebut perlu diperbaiki atau dibuang dan digantikan dengan butir soal

yang lain. Analisis soal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis

kualitatif pada validitas isi soal dan analisis kuantitatif meliputi reliabilitas,

tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

8. Validitas

a. Definisi Validitas

Uno dan Koni (2012: 151) berpendapat bahwa validitas adalah

hal yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa yang seharusnya

diukur oleh suatu butir soal dan seberapa cermat soal tersebut

melakukan pengukurannya. Pendapat serupa mengenai validitas juga

diungkapkan oleh Djiwandono (2008: 164) yang menyatakan bahwa

validitas adalah kesesuaian soal sebagai alat ukur dengan sasaran

pokok yang perlu diukur.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian validitas

butir soal, peneliti dapat menyimpulkan bahwa validitas butir soal

adalah sifat yang sesuai dengan kenyataan. Butir soal dapat dikatakan

(52)

32

diukur secara benar sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya, butir soal

dikatakan tidak valid apabila tidak mampu memberikan gambaran

tentang hal yang ingin diukur secarabenar.

b. Jenis Validitas

Djiwandono (2008: 165) menyatakan bahwa terdapat empat

jenis validitas yaitu, validitas isi (content validity), validitas konstruksi

(construct validity), validitas kesamaan (concurrent validity), dan

validitas prediksi (predictive validity).

1) Validitas Isi (Content Validity)

Azwar (2015: 175) berpendapat bahwa validitas isi

menunjukkan sejauhmana butir soal dalam tes atau ulangan

mencakup keseluruhan isi yang hendak diukur oleh tes tersebut.

Tujuan dilakukan uji validitas isi adalah untuk mengetahui

kesesuaian antara materi yang ada pada butir soal dengan materi

yang ingin diukur yaitu materi yang telah diajarkan berdasarkan

SK, KD, dan indikator pembelajaran. Kesesuaian tersebut dapat

dilihat berdasarkan kesesuaian materi yang diujikan pada setiap

butir soal dengan materi pada indikator pembelajaran yang

hendak diukur. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui

bahwa pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistika

namun menggunakan analisis deskriptif, yaitu melihat

kesesuaian antara materi yang terdapat dalam butir soal dengan

Gambar

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda Kelebihan Kelemahan
Tabel 2.2 SK dan KD Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Semester Genap  Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD)
tabel mengenai pedoman dalam menentuka kategori daya pembeda
Gambar 2.1 Entry Data pada Notepad
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh soal pilihan

Belum pernah dilakukan analisis butir soal UAS pilihan ganda di Kecamatan Depok maka dari itu peneliti memilih untuk melakukan penelitian butir soal UAS genap

mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran

Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian analisis butir soal pilihan ganda pada Ujian Akhir Sekolah (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 pada

Validitas isi pada soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD se-Kecamatan

Analisis butir soal pada penelitian ini dilakukan pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas, tingat kesukaran, daya pembeda, pengecoh/disstractor serta reliabilitas soal ulangan akhir semester genap

Berdasarkan hasil analisis butir soal yang terdiri dari Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda dan Efektivitas Pengecoh terhadap Soal Ujian Akhir