ABSTRAK
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok
Oleh: Annisa Sinta Putri
NIM: 121134037
Latar belakang penelitian ini adalah guru kelas V SD di Kecamatan Depok belum menganalisis butir soal UAS genap pilihan ganda. Analisis butir soal penting untuk dilakukan guna mengetahui kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif non eksperimental. Populasi penelitian ini adalah 49 SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006/ KTSP. Sampel penelitian adalah 27 SD. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah pedoman wawancara dan daftar centang. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui validitas, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh menggunakan program MicroCat Iteman versi 3.00.
Hasil analisis data menunjukkan (1) 96,67% butir soal UAS valid. (2) Koefisien Alpha sebesar 0,758 menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tinggi. (3) Proporsi tingkat kesukaran butir soal belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal UAS. (4) Daya pembeda butir soal adalah 63,33% baik, 30% sedang, dan 6,67% jelek. (5) Pengecoh berfungsi pada 17 butir soal (56,67%) dan tidak berfungsi pada 13 butir soal (43,33%).
ABSTRACT
Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on
Science Subject at Academic Year 2014/2015 on 5th Grade Elementary School
in District of Depok
Annisa Sinta Putri NIM: 121134037
5th grade elementary school teachers in Depok do not analyze second semester final examinations multiple choice items yet. This study aims to determine the science subject multiple choice items validity, reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness in 5th grade elementary school second semester final examination at academic year 2014/2015 in District of Depok.
This research type is a quantitative non experimental descriptive. The populations are 49 elementary schools implementing Curriculum 2006 (KTSP) and the samples are 27 elementary schools. The data are collected through interviews and documentations. Instrument research are interview guide and check list. Data analysis technique is done by qualitatively to analyze the validity and quantitatively to determine the reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness using the program MicroCat Iteman 3.00 version.
The result shows that (1) 96,67% items are valid. (2) Alpha coefficient of 0,758 indicates that the high level of reliability is achieved. (3) The items proportion of difficulty index is not in accordance to the proportion of the difficulty index in final examination. (4) The items discriminating power is 63,33% good, 30% moderate, and 6,67% not good. (5) The distractor functions on 17 items (56,67%) and not function on 13 items (43,33%).
i ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Annisa Sinta Putri
NIM: 121134037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiah sederhana ini peneliti persembahkan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan kemudahan, petunjuk, dan perlindungan di setiap langkahku, memberikan kesehatan, serta mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.
2. Kedua orangtuaku yang selalu memberikan doa, semangat, dan selalu mendukungku.
v HALAMAN MOTTO
“Doing the right thing is always more difficult than doing the wrong thing. That’s why good people are great, because they overcome that difficulty”
~ Dinda Puspitasari ~
“Do something because you enjoy doing it, you believe it brings value to your life and you just know that it’s the bright thing to do”
vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Januari 2016 Penulis,
vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Annisa Sinta Putri
Nomor Mahasiswa : 121134037
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015MATA
PELAJARAN IPA KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 25 Januari 2016 Yang menyatakan,
viii ABSTRAK
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok
Oleh: Annisa Sinta Putri
NIM: 121134037
Latar belakang penelitian ini adalah guru kelas V SD di Kecamatan Depok belum menganalisis butir soal UAS genap pilihan ganda. Analisis butir soal penting untuk dilakukan guna mengetahui kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif non eksperimental. Populasi penelitian ini adalah 49 SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006/ KTSP. Sampel penelitian adalah 27 SD.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah pedoman wawancara dan daftar centang. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui validitas, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh menggunakan program MicroCat Iteman versi 3.00.
Hasil analisis data menunjukkan (1) 96,67% butir soal UAS valid. (2) Koefisien Alpha sebesar 0,758 menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tinggi. (3) Proporsi tingkat kesukaran butir soal belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal UAS. (4) Daya pembeda butir soal adalah63,33%baik, 30% sedang, dan 6,67% jelek. (5) Pengecoh berfungsi pada 17 butir soal (56,67%) dan tidak berfungsi pada 13 butir soal (43,33%).
ix
ABSTRACT
Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on
Science Subject at Academic Year 2014/2015 on 5th Grade Elementary School
in District of Depok
Annisa Sinta Putri NIM: 121134037
5th grade elementary school teachers in Depok do not analyze second semester final examinations multiple choice items yet. This study aims to determine the science subject multiple choice items validity, reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness in 5th grade elementary school second semester final examination at academic year 2014/2015 in District of Depok.
This research type is a quantitative non experimental descriptive. The populations are 49 elementary schools implementing Curriculum 2006 (KTSP) and the samples are 27 elementary schools. The data are collected through interviews and documentations. Instrument research are interview guide and check list. Data analysis technique is done by qualitatively to analyze the validity and quantitatively to determine the reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness using the program MicroCat Iteman 3.00 version.
The result shows that (1) 96,67% items are valid. (2) Alpha coefficient of 0,758 indicates that the high level of reliability is achieved. (3) The items proportion of difficulty index is not in accordance to the proportion of the difficulty index in final examination. (4) The items discriminating poweris 63,33% good, 30% moderate, and 6,67% not good. (5) The distractor functions on 17 items (56,67%) and not function on 13 items (43,33%).
x KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian serta menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok.” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
6. Pihak Sekolah Dasar yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
xi
8. Teman seperjuangan Stefi, Titis, Yosi, Erlin, Ayu, Intan, Arum, Riza, Tina, Lia, Yayan, Boni, Anton, dan Wawan yang senantiasa mendukung dan memberi semangat hingga selesainya skripsi ini. 9. Teman-teman PGSD 2012 Kelas A atas kebersamaan dan keceriaan. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis,
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
HALAMAN MOTTO... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii
ABSTRAK... viii
ABSTRACT... ix
KATA PENGANTAR... x
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR GAMBAR... xvii
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI... xviii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Pembatasan Masalah... 8
C. Rumusan Masalah... 9
D. Tujuan Penelitian... 10
E. Manfaat Penelitian... 10
F. Definisi Operasional... 11
BAB II LANDASAN TEORI... 14
A. Landasan Teori... 14
1. Evaluasi... 14
2. Instrumen Penilaian... 15
3. Instrumen Penilaian berupa Tes ... 16
4. Tes Pilihan Ganda... 19
5. Ulangan Akhir Semester (UAS) ... 24
xiii
7. Analisis Butir Soal... 29
8. Validitas………... 31
9. Reliabilitas………... 36
10.Tingkat Kesukaran... 38
11.Daya Pembeda... 41
12.Efektivitas Pengecoh... 46
13.Program ITEMAN……… 49
B. Hasil Penelitian yang Relevan... 57
C. Kerangka Berpikir... 61
D. Hipotesis Penelitian... 63
BAB III METODE PENELITIAN... 64
A. Jenis Penelitian... 64
B. Waktu dan Tempat Penelitian... 64
C. Populasi dan Sampel... 65
D. Variabel Penelitian... 69
E. Teknik Pengumpulan Data... 69
F. Instrumen Penelitian... 71
G. Teknik Analisis Data... 74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 80
A. Deskripsi Penelitian... 80
B. Hasil Penelitian... 82
1. Hasil Analisis Validitas ....……… 82
2. Hasil Analisis Reliabilitas………. 86
3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran... 87
4. Hasil Analisis Daya Pembeda... 92
5. Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh... 99
C. Pembahasan... 122
1. Validitas ………... 123
2. Reliabilitas……… 125
3. Tingkat Kesukaran... 127
4. Daya Pembeda... 129
xiv
BAB V PENUTUP... 135
A. Kesimpulan... 135
B. Keterbatasan Penelitian... 136
C. Saran... 137
DAFTAR REFERENSI... 139
xv DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda………... 22
Tabel 2.2 SK dan KD Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Semester Genap... 27
Tabel 2.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan KoefisienAlpha…………... 37
Tabel 2.4 Kategori Tingkat Kesukaran………... 40
Tabel 2.5 Proporsi Tingkat Kesukaran………... 40
Tabel 2.6 Kategori Daya Pembeda………... 43
Tabel 2.7 Pedoman Kategori Daya Pembeda Butir Soal………. 44
Tabel 3.1 Populasi Penelitian………... 66
Tabel 3.2 Sampel Penelitian………... 68
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara………... 72
Tabel 3.4 Daftar Centang (check list) ………... 73
Tabel 3.5 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha………. 75
Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran………... 77
Tabel 3.7 Proporsi Tingkat Kesukaran………... 77
Tabel 3.8 Pedoman Kategori Daya Pembeda Butir Soal………. 78
Tabel 4.1 Keputusan berdasarkanHasil Analisis Validitas Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V………... 84
Tabel 4.2 Hasil Analisis Validitas Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V……….. 85
Tabel 4.3 Persentase Butir Soal Valid dan Butir Soal Tidak Valid………. 85
Tabel 4.4 Koefisien Reliabilitas pada Output Iteman Scale Statistics…… 87
Tabel 4.5 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha………. 87
Tabel 4.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal……… 88
Tabel 4.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPA Kelas V………... 89
Tabel 4.8 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Tingkat Kesukaran………... 90
Tabel 4.9 Proporsi Tingkat Kesukaran………... 91
xvi
Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal UAS Genap Mata
Pelajaran IPA Kelas V………... 94
Tabel 4.12 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Daya Pembeda
Butir Soal………... 95 Tabel 4.13 Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal UAS Genap
Mata Pelajaran IPA Kelas V………... 100
Tabel 4.14 Persentase Jumlah Butir Soal berdasarkan Keefektifan
xvii DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Entry Data pada Notepad………... 52
Gambar 2.2 Hasil Analisis Item Statistics dan Alternative Statistics………. 54
Gambar 2.3 Hasil Analisis Scale Statistics……… 55
Gambar 2.4 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan……….. 60 Gambar 2.5 Alur Kerangka Berpikir Analisis Butir Soal……….. 63 Gambar 4.1 Diagram Persentase Butir Soal Valid dan Tidak Valid……….. 86 Gambar 4.2 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal…………... 91 Gambar 4.3 Diagram Persentase Kategori Daya Pembeda Butir Soal…….. 96 Gambar 4.4 Diagram Persentase Jumlah Butir Soal berdasarkan
Keefektifan Pengecohnya……….. 119
xviii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian……….. 143
Lampiran 2 Daftar Nama Mahasiswa………... 144
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian………… 145
Lampiran 4 Paket Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok……… 146
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Di Kecamatan Depok………. 150
Lampiran 6 Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas V... 151
Lampiran 7 Nama Siswa atau Peserta UAS IPA Kelas V……… 152
Lampiran 8 Pedoman Wawancara……… 166
Lampiran 9 Daftar Centang (check list) ………... 167
Lampiran 10 Kisi-kisi Penyusunan Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 IPA Kelas V………. 168
Lampiran 11 Tabel Analisis Kesesuaian Butir Soal dengan SK, KD, dan Indikator………...………. 172
Lampiran 12 Hasil Pengolahan Data Menggunakan MicroCat Iteman Versi 3.00………..……… 182
Lampiran 13 Tabel Penghitungan Daya Pembeda Butir Soal Secara Manual………..………. 189
1 BAB I
PENDAHULUAN
Bab I membahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pendidikan adalah salah satu upaya mendorong masyarakat untuk
dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya. Selain itu, kegiatan
pendidikan bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu
komponen yang menjadi sasaran peningkatan kualitas pendidikan adalah sistem
pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran adalah tanggung jawab guru dalam
mengembangkan segala potensi yang dimiliki masing-masing siswa sebagai
tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah membangun masyarakat yang
memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki
kecerdasan, dan berakhlak mulia. Tujuan tersebut sebaiknya telah direncanakan
dan disusun oleh guru sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini sejalan
dengan pendapat Kunandar (2013:3) yang menyatakan bahwa guru memiliki
kewajiban untuk menyusun perencanaan pembelajaran sebelum melaksanakan
kegiatan belajar dan mengajar.
Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai cara untuk mencapai tujuan
pendidikan, kegiatan evaluasi pada proses pembelajaran menjadi suatu hal yang
penting untuk dilaksanakan. Guru harus melakukan evaluasi pada proses
pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah direncakan
2
mengumpulkan informasi mengenai aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan
kemudian informasi tersebut digunakan sebagai alat untuk menentukan tindak
lanjut yang tepat. Tujuan pelaksanaan kegiatan evaluasi sebagaimana diuraikan
dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 58 ayat 1 adalah untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan. Kegiatan
yang dilakukan oleh guru dalam melakukan evaluasi adalah dengan memberikan
tes atau tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
Salah satu alat evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah
tes hasil belajar berupa Ulangan Akhir Semester (UAS). UAS dilaksanakan setiap
akhir semester atau setiap akhir tahun pelajaran. Tujuan pelaksanaan UAS adalah
mengetahui kemampuan dan keberhasilan siswa dalam memahami materi yang
telah disampaikan pada satu semester proses pembelajaran. Selain itu, tujuan
pelaksanaan UAS adalah untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah
direncakan oleh guru. Soal yang dikerjakan siswa pada saat UAS merupakan soal
yang disusun oleh guru. Salah satu bentuk soal UAS yang disusun oleh guru
adalah bentuk soal pilihan ganda. Penyusunan butir soal pilihan ganda pada soal
UAS harus memenuhi syarat tes pilihan ganda yang baik, sehingga dapat
menghasilkan butir soal dengan kualitas baik. Hal tersebut berkaitan dengan
alasan yang menyatakan bahwa apabila tes disusun dengan baik maka tes tersebut
dapat menunjukkan dan mengukur kemampuan siswa yang sesungguhnya.
Syarat tes pilihan ganda yang baik berdasarkan pendapat Kunandar (2014:
201) adalah suatu tes pilihan ganda harus memiliki validitas dan reliabilitas tinggi,
selain itu setiap butir memiliki daya pembeda dan memiliki tingkat kesukaran
3
dan 20% butir soal sukar, serta tes pilihan ganda yang baik adalah mudah
diadministrasikan. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Djiwandono (2008:
163) yang menyatakan bahwa syarat butir soal yang baik adalah memiliki
validitas dan reliabilitas yang tinggi. Sementara itu, Basuki dan Hariyanto (2014:
138) menambahkan bahwa syarat tes pilihan ganda yang baik yaitu butir soal
harus memiliki tingkat kesukaran, daya pembeda, dan semua pengecoh pada
masing-masing butir soal dapat berfungsi dengan baik. Berdasarkan berbagai
pendapat tersebut maka dapat diketahui bahwa syarat butir soal pilihan ganda
yang baik adalah memiliki validitas dan reliabilitas tinggi, tingkat kesukaran butir
soal sesuai dengan proporsi yang telah ditetapkan, daya pembeda baik, dan semua
pengecoh dapat berfungsi pada setiap butir soal. Cara yang dapat dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian butir soal pilihan ganda dengan syarat soal pilihan ganda
yang baik tersebut adalah dengan melakukan analisis butir soal.
Tujuan analisis butir soal berdasarkan pendapat Arifin (2009: 246) adalah
untuk mengetahui kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki sebelum
digunakan pada tes berikutnya. Analisis butir soal terdiri dari dua cara, yaitu
analisis kualitatif dan kuantitatif. Pendapat ini diperkuat oleh Basuki dan
Hariyanto (2014: 131) yang menyatakan bahwa terdapat dua cara analisis butir
soal yaitu cara kualitatif yang akan menganalisis validitas soal, sedangkan cara
yang kedua adalah analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Analisis validitas soal bertujuan untuk mengetahui kesesuaian soal dengan
sesuatu yang ingin diukur. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mampu
4
kenyataan atau dengan kata lain tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur. Arikunto (2012: 80) berpendapat bahwa terdapat empat jenis validitas
yaitu validitas isi (content validity), validitas konstruksi (construct validity),
validitas kesamaan (concurrent validity), dan validitas prediksi (predictive
validity).
Analisis soal selanjutnya adalah menganalisis reliabilitas soal. Analisis
reliabilitas soal bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan soal. Arikunto
(2012: 91) menyatakan bahwa suatu soal dapat dikatakan memiliki reliabilitas
tinggi apabila menunjukkan hasil yang relatif sama atau konsisten walaupun tes
tersebut telah diujikan berulangkali pada siswa yang sama namun pada waktu
yang berbeda.
Analisis butir soal berikutnya adalah analisis tingkat kesukaran butir soal.
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal yang
berdasarkan kategori mudah, sedang, dan sukar. Endrayanto dan Harumurti (2014:
261) menyatakan bahwa semakin sedikit jumlah siswa yang dapat menjawab soal
itu dengan benar, berarti soal itu termasuk sukar dan sebaliknya semakin banyak
siswa yang dapat menjawab soal itu dengan benar, berarti soal tersebut memiliki
tingkat kesukaran dengan kategori mudah.
Analisis butir soal juga dilakukan pada daya pembeda butir soal. Arikunto
(2012: 226) menjelaskan bahwa analisis daya pembeda dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui kemampuan butir soal dalam membedakan siswa yang telah
memahami materi yang diujikan atau siswa pada kelompok tinggi dengan siswa
yang belum memahami materi atau siswa kelompok rendah. Berdasarkan
5
pembeda yang baik adalah butir soal yang mampu membedakan antara siswa yang
telah memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi. Analisis
butir soal berikutnya adalah analisis pengecoh butir soal. Uno dan Koni (2012:
157) berpendapat bahwa tujuan melaksanakan analisis pengecoh butir soal adalah
untuk mengetahui keefektifan atau keberfungsian setiap pengecoh pada
masing-masing butir soal.
Peneliti telah melakukan wawancara dengan pihak Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta terkait
penelitian yang akan dilaksanakan.Informasi yang diperoleh peneliti berdasarkan
hasil wawancara tersebut adalah informasi berupa data jumlah Sekolah Dasar
(SD) Negeri dan Swasta yang berada di Kecamatan Depok. Terdapat 54 SD yang
terdiri dari 37 SD Negeri dan 17 SD Swasta. Berdasarkan hasil wawancara
tersebut peneliti juga mendapatkan data mengenai jumlah SD yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP. Data yang diperoleh adalah
sebagai berikut, terdapat 49 SD Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau KTSP, sedangkan terdapat 5 SD yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013. Selain itu, peneliti dapat mengetahui
bahwa belum pernah dilakukan penelitian analisis butir soal UAS genap mata
pelajaran IPA kelas V SD di wilayah Kecamatan Depok. Komponen yang
dianalisis pada butir soal pilihan ganda UAS adalah validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa guru kelas V dan
kepala Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Depok. Berdasarkan hasil
6
soal belum mengembangkan kemampuannya dalam menyusun butir soal yang
sesuai dengan syarat penyusunan butir soal pilihan ganda. Selama ini guru
menyusun naskah soal dengan cara mengambil dari buku pelajaran, buku bank
soal, internet, dan soal-soal tahun sebelumnya tanpa melakukan analisis pada butir
soal yang akan diujikan. Tahap analisis butir soal yang diabaikan dapat
menyebabkan butir soal yang diujikan tidak mampu mengukur kemampuan siswa
yang sesungguhnya.
Guru sebagai tim penyusun soal perlu memperhatikan beberapa hal dalam
proses penyusunan butir soal UAS. Butir soal UAS yang dimaksud pada
penelitian ini adalah butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran
2014/2015 pada mata pelajaran IPA kelas V SD. Hal yang perlu diperhatikan
adalah guru harus mengetahui penjabaran Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) sehingga tersusun indikator pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum yang diterapkan, yaitu Kurikulum 2006 atau KTSP. Guru
sebagai tim penyusun soal dapat mengetahui kemampuan siswa apabila telah
menyusun butir soal sesuai dengan indikator pembelajaran. Butir soal yang
disusun sesuai dengan indikator pembelajaran akan menghasilkan butir soal yang
baik, sehingga mampu mengukur kemampuan dan keberhasilan siswa dalam
memahami materi yang telah diajarkan dan terdapat pada indikator pembelajaran.
Salah satu mata pelajaran yang diberikan pada tingkat Sekolah Dasar
sekaligus sebagai salah satu mata pelajaran yang diujikan ketika UAS adalah mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Peneliti memilih melakukan penelitian
pada mata pelajaran IPA kelas V semester genap karena, peneliti memiliki
7
mata pelajaran IPA semester genap. Hal ini dikarenakan, mata pelajaran IPA kelas
V pada semester genap mencakup materi yang relatif lebih sulit dibandingkan
dengan materi pada semester ganjil. Sesuai dengan isi Kurikulum 2006 atau
KTSP, materi mata pelajaran IPA kelas V pada semester ganjil adalah materi
bidang biologi, sehingga materi yang disampaikan adalah materi yang
berhubungan dengan diri siswa dan lingkungan sekitarnya. Sedangkan pada
materi IPA semester genap mencakup materi pada bidang fisika. Hal ini
mengharuskan siswa mempelajari berbagai aspek ilmu fisika. Selain itu, materi
fisika bersifat abstrak karena membahas materi mengenai simbol-simbol dan
rumus-rumus fisika. Hal tersebut menuntut siswa untuk lebih memahami konsep
pada setiap Kompetensi Dasar yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPA
semester genap.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP.
Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena belum pernah dilakukan
penelitian analisis butir soal pilihan ganda UAS genap mata pelajaran IPA kelas V
SD di wilayah Kecamatan Depok. Selain itu, guru sebagai tim penyusun soal
menyusun butir soal UAS genap mata pelajaran IPA dengan cara mengambil soal
yang telah diujikan pada ulangan sebelumnya, namun guru tidak menganalisis
butir soal tersebut terlebih dahulu. Penelitian analisis butir soal pilihan ganda
tersebut meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda,
8
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan
Depok.
B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini bertujuan untuk memfokuskan
suatu permasalahan yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di
Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Peneliti akan
melaksanakan penelitian pada 27 SD di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta yang terdiri dari 23 SD Negeri dan 4 SD Swasta.
2. Analisis butir soal pada penelitian ini dilakukan pada butir soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 pada
mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP.
3. Syarat tes pilihan ganda yang baik yaitu memiliki validitas dan tingkat
reliabilitas tinggi, tingkat kesukaran sesuai dengan proporsi, daya
pembeda yang baik, dan semua pengecoh dapat berfungsi pada setiap
butir soal atau efektivitas pengecoh butir soal.
4. Analisis validitas pada penelitian ini akan menganalisis validitas isi butir
soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
IPA kelas V SD di Kecamatan Depok. Analisis validitas isi dilakukan
9
terdapat pada butir soal dengan materi yang telah disampaikan seperti
yang diuraikan pada indikator pembelajaran.
5. Analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas
pengecoh butir soal dilakukan dengan menggunakan paket program
MicroCat Iteman versi 3.00.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana validitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok?
2. Bagaimana reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok?
3. Bagaimana tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan
Depok?
4. Bagaimana daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan
Depok?
5. Bagaimana efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan
10 D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah sabagai berikut.
1. Mengetahui validitas butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan Depok.
2. Mengetahui tingkat reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan
Depok.
3. Mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan
Depok.
4. Mengetahui daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan
Depok.
5. Mengetahui efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas V SD di Kecamatan
Depok.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengetahuan mengenai pentingnya melakukan
11
pilihan ganda UAS yang meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
2. Bagi Guru
Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru untuk
mengetahui cara dan pentingnya melakukan analisis butir soal pilihan ganda
pada butir soal UAS pada SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006
atau KTSP.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan
pertimbangan bagi sekolah untuk melalukan analisis butir soal, sehingga
pihak sekolah dapat mengetahui butir soal yang dapat disimpan pada bank
soal dan dapat diujikan pada tes berikutnya, maupun butir soal yang tidak
dapat digunakan lagi karena tidak memenuhi syarat sebagai butir soal yang
baik.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan pengertian, maka peneliti menyusun definisi
operasional sebagai berikut.
1. Analisis Butir Soal
Analisis butir soal adalah cara yang digunakan untuk mengetahui
kekurangan dalam butir soal. Butir soal yang memiliki kekurangan dapat
segera diperbaiki, sehingga dapat digunakan pada tes selanjutnya. Butir soal
yang baik dapat menunjukkan kemampuan siswa atau peserta tes yang
12 2. Validitas
Validitas adalah hal yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa
yang seharusnya diukur oleh suatu butir soal. Suatu butir soal dapat
dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan hasil belajar siswa secara
tepat, sehingga mampu mengukur apa yang ingin diukur.
3. Reliabilitas
Suatu soal dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila
dapat menunjukan hasil yang relatif sama atau konsisten walaupun soal
tersebut telah diujikan berulang kali pada siswa yang sama namun pada
waktu yang berbeda.
4. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah derajat kesukaran soal yang menunjukkan
tingkat kesukaran berdasarkan tiga kategori, yaitu tingkat kesukaran dengan
kategori mudah, sedang, dan sukar.
5. Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan butir soal untuk
membedakan siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan
siswa yang belum memahami materi.
6. Efektivitas Pengecoh
Efektivitas pengecoh adalah kemampuan pilihan jawaban selain kunci
jawaban untuk mengecoh siswa. Setiap pengecoh pada masing-masing butir
soal dapat dinyatakan berfungsi apabila berhasil mengecoh siswa sebagai
13 7. Soal Pilihan Ganda
Soal pilihan ganda adalah soal yang menyajikan pilihan jawaban pada
setiap soal dan hanya ada satu jawaban benar, sehingga dapat dikatakan
bahwa soal pilihan ganda dalah bentuk soal yang bersifat objektif.
8. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari alam dan
gejala-gejala alam. IPA bukan hanya mempelajari fakta-fakta dan konsep,
namun juga mempelajari proses penemuan, sehingga siswa dilatih memiliki
14 BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II pada penelitian ini membahas mengenai landasan teori, hasil
penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
A. Landasan Teori 1. Evaluasi
Arikunto (dalam Majid 2014: 33) berpendapat bahwa evaluasi adalah
kegiatan mengumpulkan informasi tentang tugas yang telah dikerjakan oleh
siswa. Informasi tersebut digunakan sebagai dasar dalam mengambil
keputusan. Pendapat tersebut diperkuat oleh Widoyoko (2009: 2) yang
menyatakan bahwa evaluasi adalah proses yang sistematis dan
berkesinambungan dalam hal mengumpulkan, mendeskripsikan, dan
menyajikan informasi tentang suatu program pembelajaran, sehingga
informasi tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan
keputusan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan
bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan yangdilakukan guru untuk mengetahui
informasi mengenai kemampuan siswa dan keefektifan proses pembelajaran.
Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengambil
keputusan atau kebijakan selanjutnya guna memperbaiki dan
menyempurnakan program kegiatan pembelajaran. Guru membutuhkan alat
15 2. Instrumen Penilaian
a. Definisi Instrumen Penilaian
Arikunto (2012: 9) menyatakan bahwa instrumen penilaian
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek ukur. Jihad
dan Haris (2012: 67) menyatakan bahwa tujuan penyusunan instrumen
penilaian adalah untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap
penguasaan suatu materi atau pokok bahasan yang dapat dilakukan
dengan cara tes dan nontes. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
diketahui bahwa instrumen penilaian adalah alat yang digunakan
untuk mengukur dan menilai dalam rangka mengetahui kemampuan
siswa. Instrumen penilaian terdiri dari dua macam yaitu tes dan non
tes.
b. Macam-macam Instrumen Penilaian
Majid (2014: 38) berpendapat bahwa instrumen penilaian ada
dua macam, yaitu tes dan non tes. Selanjutnya Jihad dan Haris (2012:
67) menambahkan bahwa alat penilaian berupa tes meliputi tes
tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Sedangkan Sudijono (2006: 19)
bependapat bahwa alat penilaian berupa non tes meliputi wawancara,
angket atau kuesioner, observasi atau pengamatan, dan daftar cek
(check list).
Berdasarkan uraian pendapat para ahli mengenai instrumen
penilaian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa instrumen penilaian
terdiri dari dua macam yaitu tes dan nontes. Pada penelitian ini akan
16
UAS yang diujikan merupakan soal ulangan yang berbentuk tes
tertulis.
3. Instrumen Penilaian berupa Tes a. Definisi Tes
Jihad dan Haris (2012: 67) menyatakan bahwa tes adalah cara
untuk mengadakan penilaian berbentuk suatu tugas yang harus
dikerjakan baik secara individu maupun kelompok, sehingga
menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa dan
dapat dibandingkan dengan standar penilaian yang telah ditetapkan.
Sedangkan Arifin (2009: 248) berpendapat bahwa tes yang diujikan
haruslah dapat menggambarkan perilaku dan menghasilkan nilai yang
objektif serta akurat. Pendapat lain mengenai definisi tes dikemukakan
oleh Arikunto (2012: 46) yang menyatakan bahwa tes adalah sejumlah
pertanyaan atau latihan yang berfungsi mengukur keterampilan,
pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Sementara itu, Sudijono (2006: 67) berpendapat bahwa tes
adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui tingkat
perkembangan atau kemajuan yang dicapai oleh siswa setelah
menempuh proses pembelajaran dan berfungsi sebagai alat ukur
keberhasilan program pembelajaran.
Berdasarkan berbagai definisi tes yang telah diuraikan di atas,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes adalah suatu alat penilaian
17
maupun kelompok untuk memperoleh data yang bersifat objektif.
Salah satu fungsi tes adalah sebagai alat ukur keberhasilan program
pembelajaran dan mengetahui tingkat perkembangan atau kemajuan
yang dicapai oleh siswa.
b. Jenis-jenis Tes
Tes dikategorikan dalam beberapa jenis. Mardapi (2008: 68)
mengemukakan bahwa tes dibagi menjadi empat jenis berdasarkan
tujuan dilaksanakannya suatu tes. Empat jenis tes tersebut meliputi tes
penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif.
1) Tes Penempatan
Mardapi (2008: 69) menjelaskan bahwa tes penempatan
merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kemampuan awal siswa. Tes penempatan dilakukan pada awal
tahun pelajaran baru. Dari hasil tes penempatan tersebut maka
pihak sekolah dapat menempatkan siswa pada suatu kelas
berdasarkan tingkat kemampuannya.
2) Tes Diagnosis
Sudjana (2010: 4) berpendapat bahwa tes diagnosis adalah
tes yang bertujuan untuk melihat berbagai kelemahan siswa atau
kesulitan belajar siswa dan faktor penyebabnya. Program tindak
lanjut dari tes diagnosis ini adalah memberikan bimbingan
belajar, bimbingan konseling, dan memberikan jam tambahan
pembelajaran bagi siswa yang membutuhkan. Hal ini memiliki
18
menyatakan bahwa tes diagnosis adalah tes yang digunakan
untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, sehingga guru
dapat memberikan penanganan yang tepat.
3) Tes Formatif
Basuki dan Hariyanto (2014: 32) berpendapat bahwa tes
formatif merupakan tes yang dilakukan secara periodik. Tes
formatif bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi
siswa setelah menyelesaikan satu atau lebih Kompetensi Dasar
(KD). Tes formatif diberikan pada setiap akhir program
pembelajaran pada satu atau lebih KD, misalnya ulangan harian.
4) Tes Sumatif
Sudijono (2006:72) menjelaskan bahwa tes sumatif adalah
tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah serangkaian program
pengajaran selesai diberikan. Tes sumatif diberikan pada akhir
semester atau akhir tahun pelajaran. Tes sumatif dikenal dengan
istilah Ulangan Umum, Tes Kendali Mutu (TKM), atau Evaluasi
Belajar Tahap Akhir (EBTA). Tujuan dilaksanakannya tes
sumatif adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa, yaitu
seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran dapat dikuasai oleh
siswa dalam satu semester proses pembelajaran. Pendapat
senada juga disampaikan oleh Arikunto (2012: 53) yang
menyatakan bahwa tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya
19
melaksanakanUlangan Akhir Semester (UAS) yang
dilaksanakan setiap akhir semester.
Berdasarkan uraian di atas mengenai berbagai jenis tes,
peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa terdapat empat
jenis tes yang disesuaikan dengan tujuannya yaitu tes
penempatan, tes diagnosis, tes formatif, dan tes sumatif. Jenis
tes yang sesuai dengan penelitian ini adalah tes sumatif. Tes
sumatif adalah tes yang dilaksanakan pada akhir semester dalam
bentuk Ulangan Akhir Semester (UAS). Tujuan
dilaksanakannya tes sumatif adalah untuk mengetahui hasil yang
dapat dicapai siswa, yaitu seberapa jauh tujuan-tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Bentuk soal UAS terdiri beberapa
bentuk seperti soal pilihan ganda dan uraian. Pada penelitian ini
akan menganalisis butir soal UAS bentuk soal pilihan ganda
4. Tes Pilihan Ganda
a. Definisi Tes Pilihan Ganda
Djiwandono (2008: 41) berpendapat bahwa bentuk tes pilihan
ganda adalah tes objektif. Pendapat ini diperkuat oleh Azwar (2015:
72) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda bersifat objektif karena
hanya memiliki satu jawaban yang dianggap terbaik. Selain itu, sifat
objektif ditinjau dari proses pemberian nilai, yaitu akan menghasilkan
nilai atau skor yang sama walaupun proses pengoreksian dan penilaian
20
dengan pendapat sebelumnya, Basuki dan Hariyanto (2014: 39)
menyatakan bahwa tes objektif adalah tes yang tidak dipengaruhi oleh
pribadi pemeriksa dalam proses pengoreksian dan penilaiannya. Tes
pilihan ganda terdiri dari dua atau lebih pilihan jawaban pada setiap
butir soalnya. Pendapat senada disampaikan oleh Jihad dan Haris
(2012: 81) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda adalah tes yang
memiliki tiga sampai lima pilihan jawaban namun hanya ada satu
jawaban yang tepat.
Berdasarkan pendapat ketiga ahli seperti yang telah diuraikan
pada paragraf sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes
pilihan ganda bersifat objektif. Setiap butir pilihan ganda memiliki
dua sampai lima pilihan jawaban. Setiap butir soal hanya memiliki
satu jawaban yang tepat atau berfungsi sebagai kunci jawaban,
sedangkan pilihan jawaban lain berperfungsi sebagai pengecoh. Setiap
pengecoh pada masing-masing butir soal harus dapat berfungsi dengan
baik. Pada penelitian ini diketahui bahwa setiap butir soal pilihan
ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA
kelas V SD memiliki empat pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d. Selain
memperhatikan mengenai keberfungsian setiap pengecoh pada
masing-masing butir soal pilihan ganda, hal lain yang perlu diketahui
21 b. Syarat Tes Pilihan Ganda
Kunandar (2014: 201) memaparkan beberapa syarat tes pilihan
ganda yang baik sebagai berikut.
1) Memiliki validitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu
mengungkapkan hasil belajar siswa secara tepat, sehingga
mampu mengukur apa yang ingin diukur.
2) Memiliki reliabilitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu
memberikan gambaran hasil tes yang relatif sama dan
konsisten tentang kompetensi yang dimiliki siswa walaupun
tes dilakukan berulang kali.
3) Memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan pedoman
proporsi tingkat kesukaran soal UAS yang telah ditentukan
yaitu 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sukar.
4) Setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Artinya
setiap butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah
memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum
memahami materi.
5) Setiap butir soal memiliki petunjuk tentang bagaimana cara
pelaksanaannya, cara mengerjakan dan cara pengoreksiannya.
c. Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda
Jihad dan Haris (2012: 83) berpendapat bahwa pada penyusunan
soal pilihan ganda terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan.
Berikut ini akan disajikan sebuah tebel 2.1 yang memaparkan
22 Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda
Kelebihan Kelemahan
Jumlah soal yang diujikan cukup banyak, sehingga dapat mewakili semua kompetensi yang diukur.
Siswa tidak dapat menjawab dengan bahasa dan gagasannya sendiri.
Bersifat objektif karena hanya memiliki satu jawaban yang tepat.
Siswa dapat memilih jawaban hanya berdasarkan menebak.
Pengoreksian dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan dapat dilakukan oleh orang lain selain guru atau tim penyusun soal.
Guru tidak dapat mengetahui proses atau langkah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal.
Mudah dianalisis yaitu dari segi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Ditinjau dari segi penyusunan soal, soal pilihan ganda membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan biaya.
(Sumber: Jihad dan Haris, 2012: 83)
Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa bentuk soal pilihan
ganda memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan baik ditinjau
berdasarkan proses penyusunan soal, proses ketika siswa mengerjakan
soal, proses pengoreksian dan penilaian, serta proses analisis butir soal
pilihan ganda. Kelebihan bentuk soal pilihan ganda adalah jumlah soal
cukup banyak, sehingga dapat mewakili semua kompetensi yang
diukur. Soal pilihan ganda bersifat objektif karena pada setiap butir
soal hanya memiliki satu jawaban yang tepat. Selain itu, tahap
pengoreksian dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan dapat
dilakukan oleh orang lain selain tim atau guru penyusun soal karena
soal pilihan ganda bersifat objektif. Kelebihan soal pilihan ganda
ditinjau dari proses analisis butir soal adalah dapat dilakukan analisis
butir soal yaitu dari segi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
23
Kelemahan bentuk soal pilhan ganda adalah siswa tidak dapat
menjawab soal dengan bahasa dan gagasannya sendiri karena
cenderung hanya memilih jawaban yang telah tersedia. Siswa dapat
memilih jawaban hanya berdasarkan menebak dan tidak mengetahui
jawaban yang tepat. Selain itu, guru tidak dapat mengetahui proses
atau langkah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal.
Sedangkan ditinjau dari segi penyusunan soal, soal pilihan ganda
membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan biaya karena perlu
memperhatikan validitas dan reliabilitas soal, proporsi tingkat
kesukaran, daya pembeda setiap butir soal, dan menyusun beberapa
alternatif atau pilihan jawaban yang berguna sebagai pengecoh.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa syarat tes
pilihan ganda yang baik adalah memiliki validitas dan reliabilitas yang
tinggi, tingkat kesukaran yang sesuai dengan proporsi, daya pembeda,
dan efektivitas pengecoh. Selain itu, dapat diketahui bahwa tes pilihan
ganda memiliki kelebihan dibandingkan dengan bentuk tes lainnya.
Hal ini sejalan dengan pendapat Djiwandono (2008: 43) yang
menyatakan bahwa tes pilihan ganda memiliki kelebihan yang tidak
dimiliki oleh bentuk tes lainnya yaitu dapat dilakukannya beberapa
analisis yang lebih cermat terhadap masing-masing butir soal.
Pendapat tersebut diperkuat oleh Sudjana (2010: 135) yang
menyatakan bahwa analisis butir soal yang dapat dilakukan pada tes
pilihan ganda adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
24
bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara butir soal yang diujikan
dengan syarat soal pilihan ganda yang baik.
5. Ulangan Akhir Semester (UAS)
Mulyasa (2007: 260) menyatakan bahwa pelaksanaan Ulangan Akhir
Sekolah (UAS) bertujuan untuk mengetahui hasil atau kemampuan yang
dicapai siswa dalam program satu semester pembelajaran. Mata pelajaran
yang diujikan pada Ulangan Akhir Semester adalah semua mata pelajaran
yang telah dipelajari oleh siswa selama satu semester pada kelas tertentu.
Salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa kelas V SD dan
menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan ketika UAS adalah mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
6. Ilmu Pengetahuan Alam
a. Definisi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan alam dan
isinya. Samatowa (2011: 2) menyatakan bahwa proses pembelajaran
IPA adalah suatu cara untuk mengenal alam secara sistematis,
menemukan fakta-fakta, dan konsep. Sedangkan Nash (dalam
Samatowa, 2011: 3) mengatakan bahwa proses pembelajaran IPA
adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam yang bersifat
analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara suatu
25
IPA juga didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala-gejala yang terjadi di alam. Pengetahuan tersebut
bukan hanya sebuah produk, tetapi juga mencakup proses
pengamatan, pemahaman, dan penjelasan. Margiyati (2014: 22)
mendefinisikan IPA sebagai ilmu yang memiliki karakteristik khusus
yaitu, mempelajari fenomena-fenomena alam yang faktual. Terdapat
beberapa aspek dalam mata pelajaran IPA yaitu, melalui proses
pembelajaranIPA siswa dapat menghasilkan suatu produk. Selain itu,
siswa juga akan mengikuti setiap proses pembelajaran IPA, sehingga
siswa akan memiliki sikap disiplin, berpikir kritis, dan memiliki rasa
ingin tahu seperti seorang ilmuan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
IPA adalah ilmu yang mempelajari alam dan gejala-gejala alam. IPA
bukan hanya mempelajari fakta-fakta dan konsep, namun juga
mempelajari proses penemuan. Siswa dilatih memiliki sifat ilmuan
ketika proses pembelajaran IPA berlangsung.
b. Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Di Sekolah Dasar
Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang
disampaikan bagi siswa kelas V SD. Samatowa (2011: 6) menjelaskan
bahwa tujuan IPA dimasukkan dalam suatu kurikulum sekolah yaitu,
IPA dapat memberikan manfaat bagi perkembangan suatu bangsa
karena IPA merupakan dasar teknologi atau berperan sebagai dasar
26
secara kritis. Tujuan yang ketiga adalah IPA bukanlah sebuah mata
pelajaran yang bersifat hafalan, melainkan banyak memberikan
pengalaman belajar bagi siswa melalui berbagai percobaan. Tujuan
yang terakhir adalah melalui IPA dapat membentuk kepribadian siswa
secara keseluruhan dan menumbuhkan sikap ilmiah. Pendapat tersebut
senada dengan pendapat De Vitto (dalam Samatowa, 2011: 104) yang
mengungkapkan bahwa pembelajaran IPA bagi siswa SD yang baik
harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pembelajaran mata
pelajaran IPA di SD, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
penyampaian materi mata pelajaran IPA pada siswa SD hendaknya
dilakukan dengan model pembelajaran yang tepat. Proses
pembelajaran IPA melalui pengalaman langsung yang dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari dapat membantu siswa memahami
materi yang sedang dipelajari.
c. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPA Kelas V SD
Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 memaparkan bahwa pada
Kurikulum 2006 atau KTSP terdapat 3 Standar Kompotensi (SK) dan
11 Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai siswa pada mata
pelajaran IPA kelas V SD pada semester genap. Berikut ini akan
disajikan sebuah tabel yang menunjukkan SK dan KD yang harus
dikuasai oleh siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD semester
27 Tabel 2.2 SK dan KD Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Semester Genap
Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD) Energi dan Perubahannya
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model.
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Bumi dan Alam Semesta
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.
7.3 Mendeskripsikan struktur bumi. 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)
(Sumber: Permendiknas Nomor 23 tahun 2006)
Berdasarkan tabel 2.2 mengenai uraian SK dan KD mata
pelajaran IPA kelas V SD semester genap dapat diketahui bahwa pada
SK 5 siswa diharapkan mampu memahami hubungan antara gaya,
gerak, dan energi, serta fungsinya. Sedangkan pada SK 5 terdapat 2
KD sebagai berikut, KD 5.1 mendeskripsikan hubungan antara gaya,
28
magnet), dan pada KD 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat
membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. SK 6 menerapkan
sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model.
Pada SK 6 terdapat 2 KD sebagai berikut, KD 6.1 mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya, dan KD 6.2 membuat suatu karya atau model,
misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan
menerapkan sifat-sifat cahaya.
Sedangkan pada pokok bahasan Bumi dan Alam Semesta
terdapat SK 7 yaitu memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. SK 7 terdiri dari
7 KD yaitu KD 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah
karena pelapukan, 7.2 mengidentifikasi jenis-jenis tanah, 7.3
mendeskripsikan struktur bumi, 7.4 mendeskripsikan proses daur air
dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, 7.5
mendeskripsikan perlunya penghematan air, 7.6 mengidentifikasi
peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk
hidup dan lingkungan, dan KD 7.7 mengidentifikasi beberapa kegiatan
manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian,
perkotaan, dsb). Peneliti akan menganalisis 30 butir soal pilihan ganda
pada Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran Ilmu IPA kelas V berdasarkan materi yang mencakup 3
Standar Kompetensi dan 11 Kompetensi Dasar yang telah diuraikan
29
Pada uraian sebelumnya dapat diketahui jenis tes yang
digunakan pada penelitian ini yaitu tes sumatif dalam bentuk Ulangan
Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran
IPA kelas V SD. Hal lain yang perlu diketahui adalah bentuk tes yang
digunakan pada soal UAS mata pelajaran IPA tersebut. Djiwandono
(2008: 41) berpendapat bahwa guru perlu memperhatikan pemilihan
bentuk tes. Pendapat tersebut senada dengan pendapat Jihad dan Haris
(2012: 75) yang menyatakan bahwa pemilihan bentuk tes ditentukan
berdasarkan tujuan, jumlah peserta, waktu yang tersedia untuk
memeriksa, dan cakupan materi. Soal UAS genap mata pelajaran IPA
kelas V SD terdiri dari dua bentuk tes yaitu bentuk pilihan ganda dan
bentuk uraian. Pada penelitian ini, peneliti akan membatasi penelitian
yaitu menganalisis bentuk soal pilihan ganda mengingat penelitian ini
adalah analisis butir soal pilihan ganda.
7. Analisis Butir Soal
Arikunto (2012: 222) menyatakan bahwa analisis butir soal adalah
kegiatan yang bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap soal-soal
yang baik dan kurang baik, sehingga dapat diperoleh informasi mengenai
kekurangan sebuah soal untuk dapat diadakan perbaikan. Sementara itu,
Endrayanto dan Harumurti (2014: 259) berpendapat bahwa analisis butir
soal adalah kegiatan yang dilakukan guru sebagai proses mengumpulkan
informasi berdasarkan jawaban siswa untuk membuat keputusan terhadap
30
diuraikan sebelumnya, tujuan analisis butir soal berdasarkan pendapat
Kunandar (2014: 238) adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
soal. Guru atau tim penyusun soal dapat mengetahui kelemahan atau
kekurangan yang terdapat pada setiap butir soal, sehingga butir soal tersebut
dapat diperbaiki atau ditolak dan digantikan dengan butir soal yang lain.
Sedangkan, butir soal yang telah memenuhi syarat atau termasuk dalam
kategori baik dapat disimpan dalam buku kumpulan soal, sehingga dapat
digunakan kembali pada tes atau ujian berikutnya.
Basuki dan Hariyanto (2014: 131) mengemukakan bahwa terdapat
dua cara yang dapat dilakukan pada proses analisis butir soal yaitu analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Pendapat tersebut diperkuat oleh Kubiszyn
dan Borich (dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 259) yang menyatakan
bahwa terdapat dua cara analisis butir soal yaitu analisis kualitatif untuk
menelaah seluruh butir soal bukan berdasarkan jawaban siswa, namun
berdasarkan kesesuaian materi yang diujikan pada butir soal yang diujikan
dengan materi yang telah disampaikan pada proses pembelajaran dan
berpedoman pada indikator. Analisis kualitatif adalah analisis butir soal
berdasarkan validitas isi. Sedangkan cara yang kedua adalah analisis
kuantitatif meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, tingkat daya pembeda,
dan efektivitas pengecoh.
Berdasarkan uraian beberapa pendapat mengenai definisi analisis butir
soal, peneliti dapat menyimpulkan bahwa analisis butir soal perlu dilakukan
untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan butir soal. Hasil
31
lanjut pada setiap butir soal. Butir soal yang telah memenuhi syarat soal
pilihan ganda yang baik seperti yang telah diuraikan sebelumnya,butir soal
tersebut termasuk dalam kategori butir soal yang baik. Butir soal yang
memiliki kategori baik dapat disimpan pada bank soal dan digunakan
kembali pada ujian selanjutnya. Sementara itu, butir tes yang memiliki
kekurangan atau belum sesuai dengan syarat soal pilihan ganda, maka butir
soal tersebut perlu diperbaiki atau dibuang dan digantikan dengan butir soal
yang lain. Analisis soal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis
kualitatif pada validitas isi soal dan analisis kuantitatif meliputi reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
8. Validitas
a. Definisi Validitas
Uno dan Koni (2012: 151) berpendapat bahwa validitas adalah
hal yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa yang seharusnya
diukur oleh suatu butir soal dan seberapa cermat soal tersebut
melakukan pengukurannya. Pendapat serupa mengenai validitas juga
diungkapkan oleh Djiwandono (2008: 164) yang menyatakan bahwa
validitas adalah kesesuaian soal sebagai alat ukur dengan sasaran
pokok yang perlu diukur.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian validitas
butir soal, peneliti dapat menyimpulkan bahwa validitas butir soal
adalah sifat yang sesuai dengan kenyataan. Butir soal dapat dikatakan
32
diukur secara benar sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya, butir soal
dikatakan tidak valid apabila tidak mampu memberikan gambaran
tentang hal yang ingin diukur secarabenar.
b. Jenis Validitas
Djiwandono (2008: 165) menyatakan bahwa terdapat empat
jenis validitas yaitu, validitas isi (content validity), validitas konstruksi
(construct validity), validitas kesamaan (concurrent validity), dan
validitas prediksi (predictive validity).
1) Validitas Isi (Content Validity)
Azwar (2015: 175) berpendapat bahwa validitas isi
menunjukkan sejauhmana butir soal dalam tes atau ulangan
mencakup keseluruhan isi yang hendak diukur oleh tes tersebut.
Tujuan dilakukan uji validitas isi adalah untuk mengetahui
kesesuaian antara materi yang ada pada butir soal dengan materi
yang ingin diukur yaitu materi yang telah diajarkan berdasarkan
SK, KD, dan indikator pembelajaran. Kesesuaian tersebut dapat
dilihat berdasarkan kesesuaian materi yang diujikan pada setiap
butir soal dengan materi pada indikator pembelajaran yang
hendak diukur. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui
bahwa pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistika
namun menggunakan analisis deskriptif, yaitu melihat
kesesuaian antara materi yang terdapat dalam butir soal dengan