• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu

Penelitian ini merupakan studi kasus pada Rumah Potong Ayam (RPA) Tradisional “X” yang berlokasi di Kelurahan Kebon Pedes Kotamadya Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa RPA Tradisional “X” di Kelurahan Kebon Pedes merupakan salah satu perusahaan pemotongan ayam terbesar di Kelurahan Kebon Pedes. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2006.

Desain

Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif–analitis. Bentuk deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran umum Usaha Pemotongan Ayam. Informasi data yang didapat serta hasil analisisnya disajikan dalam bentuk tabulasi dan gambar, sesuai dengan hasil yang diperoleh di lapang. Penjelasan secara analisis digunakan untuk mengetahui harga pokok produksi yang digunakan di perusahaan dan harga pokok produksi berdasarkan metode Activity Based Costing (ABC).

Data dan Instrumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan observasi/pengamatan langsung dan wawancara. Pengamatan langsung dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang terjadi selama proses produksi, sedangkan wawancara dilakukan untuk mengetahui kebijakan manajemen pengelola UPA selama tahun 2005. Data sekunder diperoleh dari literatur-literatur lain yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan.

Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari : Data gambaran umum perusahaan dan proses pengolahan produk karkas ayam broiler, Data laporan produksi per bulan, data biaya produksi per bulan, rekening pembayaran listrik per bulan, data penggunaan mesin dan data produk yang dihasilkan selama setahun.

Analisis Data

Data dan informasi yang telah dikumpulkan diolah dan disajikan dalam bentuk tabulasi, agar mempermudah dalam melakukan analisis data. Data yang diperoleh dibuat secara rinci setiap bulan dan diolah secara manual dengan menggunakan software excel.

Analisa data dikelompokkan menjadi analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terutama pada perhitungan harga pokok produksi dengan cara yang biasa dilakukan oleh perusahaan (metode variable costing) dan dengan metode ABC, sedangkan analisis kualitatif diperlukan dalam melakukan pengkajian terhadap hasil kedua jenis perhitungan harga pokok produksi pada tahun 2005.

Analisa Harga Pokok Produksi dengan Metode Perusahaan

Perhitungan harga pokok produksi karkas per kilogram diperoleh dari penjumlahan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik per bulan dibagi jumlah produksi karkas per bulan.

Analisa Harga Pokok Produksi dengan Metode ABC

Perhitungan harga pokok produksi dengan metode ABC diawali dengan pengidentifikasian proses pemotongan ayam yang akan menghasilkan karkas sebagai produk akhir (finished good) yang dihasilkan perusahaan. Aktivitas yang diidentifikasi dalam pemotongan antara lain : tahap penerimaan ayam, tahap penyembelihan, tahap pencelupan ke air panas, tahap pencabutan bulu, tahap pengeluaran isi perut, tahap pencucian dan tahap pengemasan. Biaya overhead yang dikeluarkan akibat dilakukannya aktivitas tersebut antara lain : biaya tenaga kerja langsung, biaya listrik, pemeliharaan mesin, serta depresiasi bangunan, mesin dan kendaraan

Perhitungan harga pokok produksi selanjutnya diperoleh dari penjumlahan komponen-komponen biaya dalam metode ABC. Komponen biaya dalam metode ABC terdiri dari empat kelompok biaya aktivitas (Hansen dan Maryanne,1999) yaitu 1.Biaya Aktivitas Tingkat Unit (unit level activity cost), diperoleh dengan

menjumlahkan biaya tenaga kerja langsung, biaya listrik (energi), dan biaya bahan baku.

2.Biaya Aktivitas Tingkat Batch (batch level activity cost), diperoleh dari penjumlahan biaya supervisi dan biaya inspeksi.

3.Biaya Aktivitas Tingkat Produk (product sustaining level activity cost), diperoleh dari penjumlahan biaya pemeliharaan mesin dan bangunan.

4.Biaya Aktivitas Tingkat Fasilitas (facility sustaining level activity cost), diperoleh dari penjumlahan biaya depresiasi bangunan yang dihitung menurut luas lahan yang digunakan untuk proses produksi, depresiasi mesin, depresiasi kendaraan dan biaya overhead.

Perhitungan Biaya-biaya : ) ( ) ( sin ) ( sin

sin X biayadepresiasi Rp

jam bulan per me pemakaian kapasitas jam me pemakaian jam jumlah Me Depresiasi Biaya = inspeksi tenaga gaji X inspeksi tenaga jumlah X jam inspeksi lama Inspeksi Biaya 160 = Supervisor tenaga gaji X Supervisor tenaga jumlah X jam Supervisi lama Supervisi Biaya 160 =

Secara matematis perhitungan harga pokok produksi dengan metode ABC dirumuskan sebagai berikut :

) (kg produksi volume BTf BTp BTb BTu kg per HPP = + + + Keterangan :

HPP per kg : Harga pokok produksi

BTu : Biaya aktivitas tingkat unit (Rp) BTb : Biaya aktivitas tingkat batch (Rp) BTp : Biaya aktivitas tingkat produk (Rp) BTf : Biaya aktivitas tingkat fasilitas (Rp)

Definisi Istilah

1. Activity Based Costing (ABC) adalah sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa.

2. Biaya adalah pengorbanan yang secara ekonomi tidak dapat dihindarkan dalam proses produksi karena sangat diperlukan

3. Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengupah tenaga kerja langsung dimana jasa yang diberikan dapat dihitung langsung dalam pembuatan produk.

4. Biaya Overhead metode Variable Costing adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan proses produksi. Diantaranya biaya listrik, biaya minyak tanah, biaya solar dan biaya oli per bulan.

5. Biaya Overhead metode ABC adalah biaya tidak langsung, yaitu biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai oleh perusahaan. Misalnya biaya solar, biaya oli dan biaya plastik pembungkus.

6. Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual, meliputi biaya bahan baku, biaya penolong, biaya penyusutan dan lain-lain.

7. Cost Driver adalah biaya pemicu yang dikeluarkan akibat melakukan suatu

aktivitas produksi seperti jam tenaga kerja langsung.

8. Harga Pokok Produksi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi 1 kilogram produk karkas ayam broiler.

9. Karkas Ayam Broiler adalah hasil pengolahan ayam broiler, yang meliputi tahap pemotongan, pencabutan bulu, pengeluaran jeroan, pemotongan kepala dan kaki, sehingga diperoleh bagian tubuh tanpa bulu, darah, kaki, kepala, leher dan organ dalam.

10.Usaha Pemotongan Ayam adalah usaha untuk mengolah lebih lanjut ayam hidup menjadi produk karkas siap olah dan siap dipasarkan.

Dokumen terkait