• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan cetak biru bagi pengumpulan, pengukuran, dan penganalisaan data. penelitian menyatakan baik struktur masalah penelitian maupun rencana penelitian yang akan dipakai untuk memperoleh bukti empiris mengenai anggaran-anggaran dalam pemerintahan. Dalam penelitian ini, desain penelitian yang akan digunakan adalah desain kausal. Desain kausal merupakan desain penelitian yang menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

Sedangkan, sifat hubungan dari desain kausal ini yaitu hubungan yang terjadi jika variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Penelitian ini akan membahas Anggaran Daerah antara belanja modal tahun sebelumnya (2015) sampai (2019) pada pemerintah yang ada diKabupaten Gowa.

Metode Penelitian

Metode komparatif sering dilakukan pada jenis penelitian yang mengarag pada perbedaan variabel dalam suatu aspke yang diteliti.

Dalam penelitian ini tidak terjadi sebuah manipulasi dari peneliti, hingga datanya benar-benar akurat.Penelitian ini dilakukan sealami mungkin dengan melakukan pengumpulan data dengan suatu perintah. Dan hasilnya dapat dianalisa secara statistik untuk mencari suatu perbedaan variabel yang sedang diteliti.

36 B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang dipelajari.

besarnya populasi yang akan digunakan dalam suatu penelitian tergantung pada jangkauan kesimpulan yang akan dibuat atau dihasilkan.

Sampel dalam penelitian ini adalah pemerintah Kabupaten Gowa. Sampel yang diteliti adalah realisasi anggaran belanja modal tahun sebelumya (2015) sampai dengan realisasi anggaran belanja pemeliharaan untuk tahun anggaran (2019).

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini akan menggunakan data sekunder yaitu data yang suda tersedia dan dipublikasikan oleh pihak tertentu, sedangkan pengumpulan data akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu melakukan studi literatur di bidang yang terkait baik berupa jurnal, buku ajar, maupun makalah-makalah dan artikel lainnya. Studi literatur ini dilakukan guna menyusun beberapa teori dan pendapat yang berkembang serta sebagai dasar teori yang mendukung penelitian ini.

Tahap kedua dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperlukan untuk menguji hipotesis dalam penelitian yang berupa data realisasi anggaran belanja modal dan realisasi anggaran belanja pemeliharaan. Data ini diperoleh dari laporan realisasi anggaran tahun anggaran 2015 sampai 2019 yang diperoleh dari Kantor Dinas Bupati Gowa bagian Pengelolaan Keuangan Daerah.

37 D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian Kantor Bupati Gowa. Yang terletak Jalan Mesjid Raya No.

30, sungguminasa Kabupaten Gowa. Penelitian akan diselenggarakan selama 1 (satu) bulan lamanya dan di mulai pada Bulan Februari sampai selesai Tahun 2020

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada suatu nilai (Sekaran, 2006 dalam Nurcahyani, 2010). Dalam penelitian ini digunakan dua macam variabel penelitian, yakni variabel terikat dan variabel bebas.

1. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

2. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang memberikan pengaruh baik positif maupun negatif terhadap variabel lain.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara belanja modal dan belanja pemeliharaan pada pemerintah kabupaten Gowa.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah belanja modal sebagai variabel independen dan belanja pemeliharaan sebagai variabel dependen.

1. Variabel Independen

Belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya untuk mempertahankan atau menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas aset.

38 Belanja modal dibagi dalam dua kelompok utama, yakni belanja publik yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat dan belanja aparatur yang manfaatnya tidak dinikmati langsung oleh masyarakat, tetapi dirasakan oleh aparatur.

2. Variabel Dependen

Pengeluaran pemeliharaan adalah pengeluaran yang dialokasikan untuk pemeliharaan aset tetap yang diperkirakan akan digunakan berdasarkan usia yang telah ditentukan. Belanja pemeliharaan mengacu pada belanja harian yang terdapat pada seluruh unit kerja atau pemerintah daerah yang memiliki aset, sehingga besaran anggaran belanja pemeliharaan yang ditentukan setiap tahunnya tergantung dari banyaknya aset yang dimiliki oleh masing-masing unit kerja atau pemerintah daerah.

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara belanja modal dan belanja pemeliharaan. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang penulis ajukan adalah korelasi Pearson Product Moment, uji signifikansi korelasi, dan koefisien determinasi. Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya.

39 BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian.

a. Sejarah Singkat BPKD

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa terbentuk pada Januari 2017 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 18 Tahun 2016 tentang perangkat daerah yang kemudian ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 11 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Bupati Gowa Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, tugas dan fungsi serta tata kerja Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa. Dimana sebelumnya Badan Pengelolaan Keuangan Daerah bernama Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa yang terbentuk pada awal tahun 2009 yang merupakan gabungan dari dua instansi pemerintah yaitu Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa yang mempunyai tupoksi di sektor pendapatan dan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa yang mempunyai tupoksi di bidang pencairan, penatausahaan dan pelaporan keuangan pemerintah dearah kabupaten Gowa.’’

Latar belakang terbentuknya Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa yaitu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 7 Tahun 2008 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, serta Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa. Dimana didalamnya menjelaskan bahwa kedudukannya adalah sebagai unsur pelaksanaan

40 tekhnis operasional yang bertugas di bidang pengelolaan keuangan daerah.’’

Pada tahun 2017 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah di lebur kembali menjadi dua yaitu Badan Pendapatan Daerah yang mempunyai tupoksi di sektor pendapatan dan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah yang merupakan badan yang memegangperanan dan fungsi strategis dibidang perencanaan, pencairan, penatausahaan dan pelaporan keuangandaerah. Dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi secara Efektif dan Efesien telah ditetapkan aturan bagi para pemegang Jabatan Struktural maupun Non Struktural sebagai Perangkat Daerah dan Unsur pelaksana Otonomi Daerah yang menjadi tanggung jawabnya dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengelolaan Keuangan Daerah.

Badan Pengelolaan Keuangan Dearah Kabupaten Gowa secara administrative berkedudukan di Sungguminasa yang merupakan Ibukota Kabupaten dan sebagai daerah penyanggah kawasan Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Gowa sebagai daerah yang cukup potensial sangat beralasan untuk tetap logis dalam masa Otonomi Daerah, bahwa dapat mandiri, maju seiring dengan Kabupaten / Kota yang maju di Indonesia dan menjadi Kabupaten yang handal di Sulawesi Selatan.

b. Visi dan Misi BPKD

 Visi

Berdasarkan keadaan saat ini dan perkiraan strategis 5 tahun yang akan datang Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa telah menetapkan visi yang telah dirumuskan dan menjadi komitmen bersama dengan melibatkan seluruh stakeholders dilingkungan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa. Adapun visi yang ditetapkan yaitu sebagai berikut.’’

41

“Terwujudnya Pengelolaan Keuangan yang Handal dan Akuntabelgunamen dukung Tata Kelola Pemerintahan yang Baik”

 Misi

Dalam rangka mewujudkan harapan yang terkandung dalam visi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah maka perlu dirumuskan misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan proyeksi kondisi tentang masa depan.

Selaras dengan visi yang telah dirumuskan bersama, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa merumuskan dan menetapkan misi untuk periode tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 yaitu sebagai berikut.’’

1. Mewujudkan kualitas layanan kesekertariatan;

2. Mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan, akun tabel, efektifdan efisien;

3. Meningkatkan system administrasi pengelolaan Barang Milik daerah.

Pernyataan Misi tersebut diatas harus diketahui dan dilaksanakan seluruh jajaran pegawai Badan Pengelolaan Keuangan Daerah sehingga seluruh jajaran pegawai Badan Pengelolaan Keuangan Daerah ikut berperan serta sesuai dengan beban tanggungjawabnya guna mewujudkan harapan yang terkandung dalam visi.

Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Gowa adalah merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memegangperanan dan fungsi strategis dibidang Pengelolaan Keuangan Daerah yang di bentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Serta Peraturan Bupati Gowa Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi ,

42 Kedudukan, Tugas, Serta Tata Kerja badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa.’’

Adapun beberapa Peraturan Sebagai berikut :

(1) . Kepala Badan mempunyai tugas pokok membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang pengelolaan keuangan daerah berdasarkan kewenangan dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlakuuntuk kelancaran tugas.

(2) . Kepala Badan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang pengelolaan keuangan daerah;

b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang pengelolaan keuangan daerah;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang pengelolaan keuangan daerah;

d. pelaksanaan administrasi Badan; dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupatiterkait tugas dan fungsinya.

(3) Tugaspokok dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai berikut :

a. Menyusun kebijakan rencana strategis dan program kerja badan sesuai dengan visi misi daerah.

b. Merumuskan dan menyusun program kerja badan sesuai bidang tugasnya.

c. Mengkordinasikan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan rancangan perubahan APBD.

d. Mengkordinasikan penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

43 e. Mengarahkan dan mengevaluasi program kerja dan menetapkan kebijakan operasional di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah.

f. Menyiapkan pelaksanaan tugas sekretariat, bidang anggaran, bidang perbendaharaan, bidang akuntansi dan bidang aset daerah;

g. Memecahkan masalah serta melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan APBD.

h. Mengevaluasi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

i. Melaporkan dan memberi saran kepada atasan tentang penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban APBD dan pengelolaan barang milik daerah.

j. Melaksanakan fungsi bendaharawan umum daerah berdasarkan meraturan Perundang-undangan yang berlaku.

k. Melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan dan aset daerah.

l. Melaksanakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

m. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

n. Melaksanakan pembinaan program waskat, mengevaluasi hasil pelaksanaan program kerja dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan, dan melaksanakan

44 tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.’’

c. StrukturOrganisasi BPKD

Struktur organisasi terdiri beberapa bagian-bagian dan setiap bagian tersebut memiliki tugas dan kinerja masing-masing agar dapat membagun suatu Pemerintahan yang memiliki integritas yang baik dalam mengelola keuangan daerah.

45 BAGAN STRUKTUR BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Kepala Badan

46 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data

a. Hasil Uji Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk melihat hubungan belanja modal dan belanja pemeliharaan dan menguji arah hubungan kedua variabel tersebut. Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson pada tabel 4.1 diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Uji KoefisienKorelasi

Correlations

Belanja_Modal Belanja_Pemeliharaan

Belanja_Modal Pearson Correlation 1 .022

Sig. (2-tailed) .972

N 5 5

Belanja_Pemeliharaan Pearson Correlation .022 1

Sig. (2-tailed) .972

N 5 5

Sumber : Hasil penelitian, diolah. 2020 (menggunakan SPSS 17)

Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa terdapat korelasi antara belanja modal dengan belanja pemeliharaan sebesar 0,022 yang signifikan pada α = 0,05. Hasil ini memberikan pemahaman bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara belanja modal tahun sebelumnya dan belanja pemeliharaan tahun berikutnya. Berarti bahwa keputusan pemerintah daerah untuk meningkatkan jumlah alokasi anggaran untuk belanja modal dibarengi

47 dengan peningkatan jumlah anggaran belanja pemeliharaan.

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah telah mampu mengantisipasi kenaikan anggaran belanja pemeliharaannya sebagai konsekuensi peningkatan aset tetap dari terrealisasinya belanja modal.

b. Hasil Uji Signifikansi

Untuk menguji tingkat signifikansi hasil perhitungan koefisien korelasi, maka uji statistik yang digunakan adalah uji t. Dari hasil perhitungan uji t ini akan ditentukan apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Uji t ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

1. Jika nilai t hitung > t tabel, Haditerima 2. Jika nilai t hitung < t tabel, Haditolak.

Hasil pengujian signifikansi ditampilkan dalam tabel berikut : Tabel 4.2

Hasil Uji Signifikansi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.157E12 4.937E11 2.344 .101

Belanja_Modal .041 1.069 .022 .038 .972

a. Dependent Variable: Belanja_Pemeliharaan

Sumber : Hasil penelitian, diolah. 2020 (menggunakan SPSS 17)

48 Pada tabel 4.2 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 2,344. Pada penelitian ini derajat signifikansi (α) ditentukan sebesar 0,05, sedangkan degree of freedomnya (df) sebesar 3 (df = n – 2 dengan n = 5). Berdasarkan ketentuan ini maka diperoleh nilai t tabel sebesar 0,038. Didasarkan pada kriteria yangditetapkandiatas, maka t hitung 2,344> t tabel 0,038. Dengan demikian hasil analisis tersebut dinyatakan signifikan dan hipotesis yang diajukan (Ha) diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan antara belanja modal tahun sebelumnya dengan belanja pemeliharaan tahun anggaran berikutnya pada pemerintah kabupaten Gowa benar-benar ada dan signifikan.

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar varians variabel dependen dapat dijelaskan oleh varians atau perubahan variabel independen, atau dengan kata lain seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh belanja modal tahun sebelumnya terhadap belanja pemeliharaan tahun berikutnya.

Hasil perhitungan yang diperoleh dari analisis ditampilkan dalam tabel berikut:

49 Tabel 4.3

Hasil Uji KoefisienDeterminasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .022a .000 -.333 1.07741E11

a. Predictors: (Constant),Belanja_Modal b. Dependent Variable:Belanja_Pemeliharaan

Sumber : Hasil penelitian, diolah. 2020 (menggunakan SPSS 17)

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai R2 sebesar 0,022. Hal ini berarti bahwa sebesar 2 ,2 % dari variabel belanja pemeliharaan dapat dijelaskan oleh belanja modal, sedangkan sisanya sebesar 97,8% (100% - 2,2%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian hubungan antara belanja modal tahun anggaran sebelumnya dengan belanja pemeliharaan untuk tahun anggaran berikutnya pada pemerintah kabupaten Gowa diperoleh angka koefisien korelasi sebesar 0,022. Hal ini berarti terdapat hubungan antara belanja modal dan belanja pemeliharaan dan hubungannya kuat. Angka ini juga menunjukkan bahwa hubungan belanja modal dengan belanja pemeliharaan bersifat positif, yang mempunyai maksud bila jumlah anggaran belanja modal pada suatu satuan kerja atau pemerintah daerah dinaikkan, maka jumlah alokasi dana untuk belanja pemeliharaan juga akan ikut meningkat. Hal ini menunjukkan pemerintah daerah kabupaten Gowa telah mampu mengantisipasi konsekuensi dari kenaikan jumlah belanja modal terhadap belanja pemeliharaan.

50 Hasil ini juga didukung dengan angka koefisien determinasi sebesar 0,022 atau 2,2%. Angka ini menunjukkan bahwa variabel belanja modal tahun anggaran sebelumnya dapat mempengaruhi variabel belanja pemeliharaan tahun anggaran berikutnya, sedangkan sisanya sebesar 97,8% perubahan pada belanja pemeliharaan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Hasil lain yang ditemukan dalam penelitian ini yang menunjukkan adanya hubungan antara belanja modal dan belanja pemeliharaan adalah angka signifikansi pada uji t dimana diperoleh nilai t hitung sebesar 2 ,344.Angka ini lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel pada derajat signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa hubungan antara belanja modal dan belanja pemeliharaan benar-benar ada dan signifikan. Angka ini juga mendukung untuk diterimanya hipotesis yang diajukan.

Semua hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara belanja modal dan belanja pemeliharaan. Hal ini berarti bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa telah mampu mengantisipasi konsekuesi kenaikan belanja pemeliharaan dari terrealisasinya belanja modal.

Belanja modal merupakan belanja yang dianggarkan oleh pemerintah daerah dalam rangka menambah aset tetap yang dimilikinya. Agar aset tetap yang diperoleh tersebut tetap dalam kondisi yang baik dan siap digunakan, maka perlu dilakukan pemeliharaan rutin atas aset tetap tersebut. Hal ini berarti peningkatan anggaran belanja pemerintah, terutama anggaran belanja pemeliharaan aset tetap. Peningkatan anggaran belanja modal secara tidak langsung akan dibarengi dengan bertambahnya anggaran belanja pemeliharaan untuk aset tetap yang berasal dari terrealisasinya anggaran belanja modal.

51 C. PERBEDAAN PENELITIAN

Febriana (2015) Analisi Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Belanja Modal pada Provinsi di Jawa Timur Peneliti terdahulu menggunakan Priode 2013-2014. Sedangkan peneliti saat ini menggunakan priode 2015-2019

Wandira (2013) Pengaruh PAD, DAU, DAK, dan DBH terhadap pengalokasian Belanja modal Persamaan dengan peneliti terdahulu adalah sama-sama meneliti PAD, DAU, dan DAK terhadapap alokasi belanja modal

Sukmawati, Suwendra, dan Yudiaatmaja (2016) Persamaan Sama-sama menguji PAD SiLPA yang digunakan untuk mengetahui pengaruh terhadap alokasi belanja modal

Gunantara dan Dwirandra (2014) Perbedaan Peneliti terdahulu hanya meneliti tentang variabel PAD dan DAU sedangkan peneliti saat ini akan meneliti tentang PAD, DAU,DAK, dan SiLPA. Sampel yang di gunakan pada peneliti terdahulu diProvinsi Bali Priode 2010-2011 dan peneliti saat ini menggunakan sampel Kabupaten Gowa Priode 2017-2018

52 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab dibawah ini berisi penjelasan tentang ringkasan, kesimpulan, hasil penelitian yang didapatkan selama proses penelitian, dan keterbatasan penelitian serta referensi tambahan untuk membantu penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Dalam penelitian dapat kita lihat kuatnya belanja modal pada belanja pemeliharaan. Penelitian yang telah dilakukan pada kantor pemerintah daerah kabupaten gowa tepatnya bagian keuangan daerah adapun data yang di ambil berupa laporan realisasi anggaran untuk tahun anggaran 2015 sampai dengan tahun 2019. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dan hasil pengujian data yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara belanja modal untuk belanja pemeliharaan. Yang berarti bahwa keputusan pemerintah daerah kabupaten gowa ingin sungguh-sungguh berkembang, maju dan merakyat.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai keterbatasan, diantaranya ada sebagai berikut:

1. Pengambilan sampel penelitian hanya berupa laporan realisasi anggaran untuk lima tahun anggaran saja, tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, serta hanya mencakup laporan keuangan pemerintah kabupaten Gowa saja. Oleh karena itu, hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan untuk objek di luar penelitian. Hasil penelitian di daerah lain dan tahun fiskal yang berbeda mungkin berbeda.

53 2. Belanja modal merupakan belanja pemerintah daerah yang

mengakibatkan aktiva tetap muncul pada neraca pemerintahan daerah. Jumlah aset tetap yang tercatat di neraca pada akhir tahun akan menjadi dasar distribusi pengeluaran pemeliharaan. Karena keterbatasan waktu, maka aset tetap dalam penelitian ini tidak diikutsertakan dalam analisis.

C. Saran

Dikombinasikan dengan keterbatasan yang disebutkan sebelumnya, untuk penelitian lebih lanjut, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini :

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperluas wilayah pengambilan sampel dan ruang lingkup pengumpulan data untuk tahun anggaran pengambilan sampel.

2. Untuk melakukan penelitian lebih lanjut maka perlu dilakukan analisis data nilai aktiva tetap agar dapat dipahami dampak aktiva tetap terhadap pengeluaran pemeliharaan.

Dokumen terkait