• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain adalah angket yang digunakan untuk mengungkap mengenai kompetensi guru dalam mengajar. Alat ukur yang lain adalah dokumentasi, yang digunakan untuk mengetahui kualitas kelulusan siswa yang diambil dari tahun 2003-2004, 2004-2005, 3005-2006, 2006-2007 dan tahun 2007-2008.

Angket kompetensi guru dalam penelitian ini disusun berdasarkan beberapa aspek, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, materi, proses belajar mengajar, pengujian, perencanaan, pengadaan, penggunaan, perawatan, organisasi siswa, penanganan kasus kesiswaan dan penyaluran bakat.

Angket kompetensi guru disusun berdasarkan model skala Likert dengan 5 (lima) pilihan jawaban. Untuk pernyataan dari nomor 1 sampai dengan nomor 34, pilihan jawaban yang disediakan adalah Selalu (Sl), Sering (Se), Kadang-kadang (Kd), Jarang (J) dan Tidak Pernah (TP). Penilaian untuk jawaban Sl adalah 5, jawaban Se adalah 4, jawaban Kd adalah 3, jawaban J adalah 2 dan jawaban TP adalah 1.

Selanjutnya untuk nomor 35 sampai dengan nomor 64 pilihan jawabannya adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Kurang Setuju (KS) dan Tidak Setuju (TS). Penilaian untuk jawaban SS adalah 5, jawaban S adalah 4, jawaban R

adalah 3, jawaban KS adalah 2 dan jawaban TS adalah 1. Tabel kisi-kisi angket kompetensi guru dapat dilihat pada lampiran halaman 76.

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Ruang lingkup wilayah yang akan dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 13 Kota Medan yang direncakan akan dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan bulan Juni 2009.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer akan diperoleh dari responden yaitu Guru, yang masih mengajar sejak tahun 2003 sampai saat ini di SMAN 13 Medan dan Dinas Pendidikan Kota Medan melalui penyebaran kuesioner yang memuat indikator- indikator yang menggambarkan keberadaan sumber daya pendidikan dalam mengimplementasikan proses pembelajaran (guru, siswa, sarana dan prasarana, kurikulum).

Selain data primer, penelitian ini juga akan menggunakan data sekunder tentang gambaran Sekolah Menengah Tingkat Atas Negeri 13 Medan. Data nilai hasil ujian akhir, yang merupakan data tambahan dalam mendukung hipotesis melalui instansi/lembaga terkait lain, diantaranya Dinas Tenaga Kerja Kota Medan, Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Kota Medan, Badan Pusat Statistik, Jurnal-

jurnal pendidikan, dan buku-buku sebagai referensi yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.3. Populasi dan Sampel

Tujuan pengambilan sampel adalah agar peneliti dapat memperoleh data yang dapat mencerminkan keadaan sebenarnya, peneliti menggunakan sasaran populasi penelitian adalah Guru sebanyak 43 orang di SMAN 13 Medan yang masih aktif mengajar sejak tahun 2003 sampai 2009.

Dalam penelitian ini seluruh populasi menjadi sampel yang biasa disebut sebagai sensus. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling jenis sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel bila jumlah populasi relatif kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus (Sugiono, 2007).

Tabel 3.1. Populasi Guru SMAN 13 Medan Tahun 2009

No Tenaga Kependidikan Jenjang Pendidikan

dan Pendidik Jumlah SMA D1 D3 S1 S2

1 Guru 43 orang - - - 42 1

Jumlah 43 orang - - - 42 1

Tabel 3.2. Sampel Guru SMAN 13 Medan Tahun 2009

No Tenaga Kependidikan Jenjang Pendidikan

dan Pendidik Jumlah SMA D1 D3 S1 S2

1 Guru 43 orang - - - 42 1

Jumlah 43 orang - - - 42 1 Sumber: Data SMAN 13 Medan

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran angket. Angket berisi beberapa pertanyaan kepada responden yang menjadi sampel. Responden dimaksud adalah semua guru yang masih aktif mengajar sejak T.A. 2003/2004 s/d sekarang dan data hasil ujian akhir sejak TA. 2003/2004 s/d 2007/2008.

2. Studi kepustakaan melalui penggunaan informasi yang berhubungan dengan teori- teori yang berkaitan dengan masalah dan variabel-variabel yang diteliti dengan cara mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan obyek yang diteliti.

3. Riset lapangan dengan melakukan pengamatan langsung ke obyek yang menjadi sasaran penelitian. Peneliti berperan sebagai pengumpul data, sementara pihak yang dihubungi di sekolah sebagai pemberi data. Data tersebut ditabulasi dan diolah dalam bentuk tabel maupun gambar yang akhirnya akan dianalisis secara kuantitatif melalui perhitungan statistik.

3.5. Teknik Analisis Data

Untuk memudahkan dan menyederhanakan data kedalam bentuk yang dapat dibaca dan dimengerti, peneliti akan menguji dan menganalisis data sebagai pertanggungjawaban ilmiah dengan teknik diantaranya:

1. Untuk menjawab permasalahan 1 digunakan analisis varian (anova) untuk menguji perbedaan rata-rata nilai hasil ujian akhir dengan rumus:

ecil VarianTerk

esar VarianTerb F

Kemudian dilanjutkan dengan uji t-test untuk membandingkan tingkat signifikan dari implementasi proses pembelajaran di SMAN 13 Medan melalui rumus sebagai berikut:

Dengan ketentuan bila : t hit > t tabel (0,05) maka H1 diterima dan t hit < t tabel (0,05) maka Ho diterima

Dimana : x1 = rata-rata sampel data sebelum implementasi proses pembelajaran.

2

x = rata-rata sampel data sesudah implementasi proses pembelajaran.

1

s = simpangan baku sampel data sebelum implementasi proses

pembelajaran.

2

s = simpangan baku sampel data setelah implementasi proses

pembelajaran.

2 1

s = varians baku sampel data sebelum implementasi proses pembelajaran.

2 2

s = varians baku sampel data sesudah implementasi proses pembelajaran.

r = korelasi antara dua sampel.

(Sugiono 2007: 121-124)                     2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 n s n s r n s n s x x t

4. Kemudian untuk menjawab permasalahan 2 (kedua) dan 3 (ketiga) digunakan metode deskriftif.

3.6. Definisi Operasional

1. Sistem pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang merupakan implementasi norma atau teori pembelajaran yang melibatkan interaksi antara siswa dan guru, sarana/prasarana, kurikulum dan orang-orang yang mendukung keberhasilan tujuan pembelajaran di SMAN 13 Medan.

2. Implementasi adalah pelaksanaan, penerapan proses belajar mengajar yang sebenarnya di SMAN 13 Medan.

3. Kualitas Lulusan adalah nilai evaluasi belajar siswa dan nilai Ujian Nasional T.A. 2008/2009 di SMAN 13 Medan.

4. Tenaga Kependidikan adalah guru, kepala sekolah, tenaga administrasi yang mendukung kegiatan belajar mengajar di SMAN 13 Medan.

5. Prestasi Belajar adalah prestasi siswa secara akademik di SMAN 13 Medan. 6. Kurikulum adalah materi yang dijabarkan dari pengembangan kurikkulum

nasional sebagai bahan ajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar di SMAN 13 Medan.

Dokumen terkait