• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada unit usaha ikan Black Ghost di Vizan Farm yang beralamat di Jalan Rapi, Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojong Sari, Kota Depok, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Vizan Farm merupakan produsen ikan hias yang cukup besar di Kota Depok dimana produksi ikan Black Ghost cukup tinggi dan diproduksi secara kontinyu. Permintaan yang cukup tinggi ini berasal dari para pengumpul dan eksportir di daerah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Pemilihan lokasi ini juga tepat untuk menganalisis kelayakan usaha. Analisis usaha bukan hanya dari segi aspek non finansial tapi juga dari aspek finansial. Kegiatan penlitian akan dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2013.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara langsung secara terpadu dengan pihak-pihak yang terkait, dan mengikuti seluruh aktivitas yang dilakukan oleh Vizan Farm. Selain data primer, data yang diperoleh adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan yang relevan. Data sekunder digunakan sebagai pembanding kegiatan yang dilakukan oleh usaha Vizan Farm dengan teori untuk kemudian sebagai bahan kajian evaluasi dan koreksi.

Tabel 6 Jenis dan sumber data

Jenis Data Aspek Kajian Sumber Data

Primer

Aspek Hukum · Pihak Vizan Farm · Kelurahan Pondok Petir Aspek Pasar dan

Pemasaran ·

Pihak Vizan Farm · Masyarakat pasar sasaran Aspek Teknis · Pihak Vizan Farm Aspek Manajemen · Pihak Vizan Farm Aspek Sosial dan

Lingkungan ·

Masyarakat sekitar lokasi usaha · Kelurahan Pondok Petir

Jenis Data Aspek Kajian Sumber Data

Sekunder

Aspek Hukum · Buku Studi Kelayakan Bisnis · Literatur tentang hukum bisnis · Peraturan tentang Undang-Undang

pendirian usaha Aspek Pasar dan

Pemasaran

· Buku Studi Kelayakan Bisnis · Literature tentang pasar dan

pemasaran

Aspek Teknis · Buku Studi Kelayakan Bisnis · Buku Manajemen Operasioanl Aspek Manajemen · Buku Studi Kelayakan Bisnis

· Buku Manajemen Sumber Daya Manusia

Aspek sosial dan

Lingkungan ·

Buku Studi Kelayakan Bisnis Aspek Finansial · Buku studi Kelayakan Bisnis · Buku tentang Keuangan dan

Akuntansi

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara, observasi dan diskusi. Lokasi pengumpulan data dilakukan di lokasi usaha, perpustakaan IPB, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok, Kantor Kelurahan Pondok Petir. Teknik wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk tanya jawab langsung dengan pihak Vizan Farm dan narasumber yang lain seperti warga sekitar. Teknik observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lokasi budidaya untuk memperoleh informasi dan data sebagai pelengkap dari hasil wawancara yang telah dilakukan. Teknik diskusi dilakukan dengan membahas hasil dari wawancara dan observasi. Sedangkan untuk data sekunder, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi literatur dan browsing

internet.

Penelitian ini menggunakan teknik dan instrumen penelitian dalam proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu :

1. Teknik observasi untuk memperoleh gambaran mengenai segala hal yang berhubungan dengan budidaya ikan Black Ghost dan pemasarannya.

2. Teknik wawancara dengan pihak Vizan Farm dan pihak yang berkaitan lainnya.

3. Studi literatur, digunakan untuk memperoleh data-data konsep atau teori yang berkenaan dengan studi kelayakan.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data dan informasi yang sudah diperoleh akan diolah dengan bantuan komputer melalui program Excel Windows XP dan kalkulator. Setelah itu dikelompokan dan disajikan dalam bentuk table (tabulasi) kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif untuk mempermudah proses analisis data. Analisis secara kualitatif dilakukan untuk mendapatkan gambaran usaha ikan hias Black Ghost di Vizan Farm secara deskriptif atau dengan cara diinterpretasikan dari tiap- tiap aspek dalam studi kelayakan usaha ini yang tergabung dalam aspek non finansial. Aspek non finansial tersebut antara lain aspek teknis, aspek pasar, aspek manajemen, aspek sosial dan aspek hukum. Analisis secara kuantitatif dilakukan terhadap aspek finansial usaha ikan hias Black Ghost di Vizan Farm, dengan membandingkan biaya dan manfaat yang diperoleh dimasa sekarang dengan masa mendatang melalui tingkat diskonto tertentu. Aspek finansial yang dianalisis adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit per Cost (Net B/C) dan Payback Period serta analisis sensitivitas.

Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

Analisis data yang digunakan untuk melakukan analisis aspek pasar dan pemasaran di Vizan Farm adalah analisis kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan kondisi pasar dan strategi pemasaran yang dijalankan oleh Vizan Farm. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi keterkaitan antara pasar input

dan pasar output. Analisis aspek pasar dan pemasaran mengkaji permintaan, penawaran, bauran pemasaran (Produk, harga, distribusi, promosi) yang diusahakan oleh Vizan Farm. Apabila aspek tersebut dapat dipenuhi oleh pihak Vizan Farm, maka usaha ikan hias Black Ghost di Vizan Farm pada aspek pasar dan pemasaran layak untuk dijalankan.

Analisis Aspek Teknis

Aspek teknis dianalisis untuk mendapatkan gambaran mengenai lokasi usaha ikan hias Black Ghost, besar skala operasi/luas produksi, ketersediaan

input, fasilitas produksi, peralatan yang digunakan, dan proses produksi yang dilakukan. Apabila Vizan Farm melakukan kegiatan produksi sesuai kriteria budidaya ikan Black Ghost yang baik seperti, jarak antara lokasi usaha dengan lokasi pakan dan pasar relatif terjangkau, jauh dari pemukiman warga, terdapat akses yang mudah dari dan menuju lokasi usaha, tata letak lokasi usaha sudah efektif, serta proses kegiatan budidaya yang baik, maka usaha ikan hias Black Ghost di Vazan Farm layak untuk dijalankan dilihat dari aspek teknis.

Analisis Aspek Manajemen

Aspek ini dapat dilihat berdasarkan kesesuaian usaha dengan pola sosial budaya masyarakat setempat, spesifikasi keahlian dan tanggung jawab pihak yang terlibat dan bentuk organisasi/manajemen di Vizan Farm. Analisis aspek manajemen digunakan untuk mengindetifikasi kegiatan yang tidak perlu, koordinasi diantara aktivitas yang ada, efisiensi manajemen dan operasi, kesesuaian struktur organisasi dengan wewenang dan tanggung jawab. Apabila Vizan Farm dapat melakukan pengelolaan dan pembagian kerja pada kegiatan usahanya maka usaha ikan hias Black Ghost di Vizan Farm pada aspek manajemen layak untuk dijalankan dilihat dari aspek manajemen.

Analisis Aspek Sosial dan Lingkungan

Aspek social dan lingkungan dilakukan dengan menganalisis dampak yang ditimbulkan berjalanya usaha terhadap kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat disekitar usaha Vizan Farm. Analisis dilakukan untuk menilai apakah usaha ikan hias Black Ghost di Vizan Farm memiliki dampak positif atau negatif, baik untuk pihak Vizan Farm sendiri maupun masyarakat luas, termasuk pemerintah (kontribusi bagi pembangunan daerah). Aspek ini menunjang keberlangsungan suatu bisnis apabila dalam pengelolaannya dapat dilakukan dengan baik dan sangat penting untuk ditelaah sebelum investasi atau usaha dijalankan. Jika keberadaan usaha ikan hias Black Ghost di Vizan Farm mampu memberikan dampak yang positif lebih besar dari pada dampak negatif, maka usaha tersebut layak untuk dijalankan dilihat pada aspek sosial dan lingkungan.

Analisis Aspek Hukum

Tujuan dari analisis aspek hukum ini adalah menganalisis legalitas usaha yang dijalankan dan menganalisis kemampuan pelaku bisnis dalam memenuhi ketentuan hukum dan perizinan yang diperlukan. Aspek hukum berkaitan dengan prosedur yang berkaitan dengan keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian yang meliputi badan hukum, izin-izin usaha atau berbagai persyaratan yang harus terlebih dahulu terpenuhi yang mendukung kegiatan usaha tersebut. Aspek hukum ini meliputi badan hukum pengusagaan budidaya ikan Black Ghost, izin-izin yang dimiliki (Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), izin gangguan, sertifikat tanah atau dokumen lainnya seperti NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak) yang mendukung kegiatan usaha ikan hias Black Ghost di Vizan Farm. Jika persyaratan hukum seperti izin usaha, kepemilikan dokumen-dokumen tersebut sudah dipenuhi oleh pihak Vizan Farm, maka usaha ikan hias Black Ghost di Vizan Farm layak untuk dijalankan dilihat dari aspek hukum.

Analisis Aspek Finansial (Keuangan)

Aspek finansial mengkaji tentang perhitungan seberapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk membangun dan kemudian mengoperasikan kegiatan bisnis. Aspek finansial bertujuan untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan memiliki manfaat. Keadaan tersebut membuat pelaku usaha perlu mengkaji rencana investasi secara tepat agar modal yang ada dikeluarkan sesuai dengan rencana. Pelaku usaha harus mengetahui atau dapat memprediksi keuntungan proyek yang dijalankan serta berapa lama kemampuan bisnis yang akan dijalankan dapat mengembalikan modal yang telah diinvestasikan. Analisis aspek finansial pada pengembangan usaha ikan aligator ini menggunakan kriteria kelayakan investasi yang meliputi Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PP) dan analisis sensitivitas (switching value) untuk melihat kepekaannya terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam mempengaruhi kelayakan investasi.

1. Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) merupakan manfaat bersih yang diterima perusahaan selama umur usaha pada tingkat diskonto tertentu. Suatu usaha dikatakan layak jika jumlah seluruh manfaat biaya yang diterima melebihi biaya yang dikeluarkan, atau jika NPV lebih besar dari pada nol. Nilai yang dihasilkan oleh perhitungan NPV adalah dalam satuan mata uang rupiah (Rp). Menurut Nurmalina et al. (2009), secara sistematis rumus yang digunakan dalam perhitungan NPV adalah sebagai berikut:

= 1 + / − 1 + / = − 1 + / Keterangan :

Bt = Manfaat (benefit) pada tahun ke-t Ct = Biaya (cost) pada tahun ke-t N = Tahun kegiatan (t=0,1,2,3,

/ = ∑ /

∑ /

Untuk Keterangan :

Bt = Manfaat (benefit) pada tahun ke-t Ct = Biaya (cost) pada tahun ke-t i = Discount rate (persen) t = Tahun

Kriteria penilaian :

· Net B/C > 1, maka usaha layak atau menguntungkan · Net B/C = 1, maka usaha tidak untung dan tidak rugi · Net B/C < 1, maka usaha tidak layak atau merugikan 3. Internal Rate of Return (IRR)

Internal rate of return (IRR) menunjukkan rata-rata tingkat keuntungan internal tahunan perusahaan yang melaksanakan investasi. IRR adalah tingkat suku bunga yang buat nilai NPV usaha tersebut sama dengan nol. Tingkat IRR mencerminkan tingkat bunga maksimal yang dapat dibayar oleh usaha untuk sumber daya yang digunakan. Suatu usaha dikatakan layak apabila IRR yang dihasilkan lebih besar dari pada tingkat suku bunga yang berlaku. Menurut Nurmalina et al. (2010), secara matematis rumus yang digunakan dalam perhitungan IRR adalah sebagai berikut :

= +

− × −

Keterangan :

= Discount rate yang menghasilkan NPV positif = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif = NPV yang bernilai positif

= NPV yang bernilai negatif Kriteria Penilaian :

· Usaha layak Jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang ditetapkan oleh bank

· Usaha tidak layak Jika IRR lebih kecil dari tingkat diskonto yang ditetapkan oleh bank

4. Payback Period (PP)

Payback period (PP) atau analisis waktu pengembalian investasi merupakan perhitungan terhadap lamanya periode waktu yang diperlukan oleh suatu usaha untuk dapat mengembalikan biaya invesatasi. Perhitungan dilakukan dengan cara nilai manfaat bersih yang terdapat pada cashflow didiskontokan dan dikomulatifkan. Semakin kecil angka yang dihasilkan, semakin cepat tingkat pengembalian suatu investasi, sehingga usaha yang dijalankan semakin baik untuk dikembangkan. Menurut Nurmalina et al. (2010) secara matematis rumus yang digunakan dalam perhitungan PP adalah sebagai berikut :

= Keterangan :

Ab = Manfaat bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya Kriteria penilaian :

Lamanya periode waktu pengembalian biaya investasi harus lebih cepat dibandingkan umur usaha yang diproyeksikan dalam cashflow, semakin cepat pengembalian biaya investasi maka semakin baik usaha tersebut untuk dijalankan.

Biaya Bersama (Joint Cost)

Biaya bersama atau biaya gabungan merupakan biaya proses produksi yang menghasilkan berbagai produk secara serentak (Horngen et al, 2006). Selain itu, menurut Carter (2009) mendefinisikan bahwa biaya gabungan (joint cost) sebagai biaya yang muncul dari produksi yang simultan atas berbagai produk proses yang sama. Ada empat metode dalam penentuan joint cost yaitu metode harga pasar, metode biaya rata-rata per unit, metode rata-rata tertimbang, dan metode unit kuantitatif.

Pada penelitian ini metode yang digunakan dalam perhitungan biaya gabungan (joint cost) adalah metode harga pasar dengan pendekatan produk gabungan yang dapat dijual pada titik pisah-batas. Pada metode dengan pendekatan produk gabungan yang dapat dijual pada titik pisah-batas mengalokasikan biaya gabungan berdasarkan harga pasar relatif dari produk gabungan. Pendekatan ini menggunakan totol harga pasar dari setiap produk, yaitu jumlah unit yang diproduksi dikalikan dengan harga jual per unit. Berdasarkan metode tersebut, setiap produk gabungan menghasilkan persentase laba kotor yang sama dengan asumsi bahwa unit dijual tanpa pemrosesan lebih lanjut. Penggunaan konsep joint cost dilakukan karena pemeliharaan ikan hias Black Ghost di Vizan Farm dilakukan pada sebuah hatchery, dimana hatchery tersebut digunakan untuk usaha ikan hias Black Ghost, Maanvis, dan Diskus. Penggunaan

joint cost tersebut digunakan dalam menghitung proporsi seberapa besar penggunaan biaya dalam menjalankan usaha ikan hias Black Ghost dibandingkan dengan ikan Maanvis dan Diskus. Adapun biaya bersama pada Vizan Farm dapat ditemukan seperti pada biaya investasi, biaya tetap, dan biaya variabel.

Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas merupakan salah satu perlakukan terhadap ketidakpastian (Gittinger, 1986). Analisis ini dilakukan setelah analisis kelayakan, untuk mengetahui sejauh mana tingkat sensitivitas jika terjadi perubahan pada beberapa variabel komponen cashflow terhadap pendapatan dan keuntungan perusahaan. Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil suatu analisis. Tujuan analisis ini adalah untuk melihat kembali hasil analisis suatu kegiatan investasi usaha. Varibel-varibel yang dapat digunakan untuk analisis ini adalah harga jual output, keterlambatan pelaksanakan, perubahan volume produksi, serta kenaikan biaya produksi. Variabel-variabel tersebut berpengaruh besar terhadap pendapatan atau keuntungan. Analisis sensitivitas di Vizan Farm dilakukan dengan melihat adanya

perubahan terhadap biaya variabel pakan cacing sutera. Hal ini dilakukan karena pakan yang digunakan sebagian besar adalah hasil tangkapan dari alam sehingga harga pakan sangat berpengaruh terhadap kondisi cuaca. Pada kondisi normal harga pakan cacing sutera sebesar Rp 10 000 per takar, tetapi pada musim hujan harga tersebut dapat meninggkat mencapai Rp 15 000 per takar. Melihat kondisi tersebut, perubahan kenaikan harga pakan yang pernah terjadi di Vizan Farm sebesar 50 persen. Selain itu, penurunan jumlah produksi juga digunakan dalam perhitungan analisis sensitivitas karena jumlah produksi ikan Black Ghost di Vizan Farm tidak dapat dipastikan dan tergantung kondisi kualiatas air dan iklim dengan penurunan produksi sebesar 20 persen.

Asumsi Dasar Penelitian

1. Lahan yang digunakan usaha Vizan Farm tanpa pengembangan usaha seluas 225 m2 yang diatasnya berdiri sebuah hatcery yang digunakan juga untuk budidaya ikan hias yang lain seperti Maanvis dan Diskus sedangkan untuk rencana pengembangan usaha dengan penambahan sebuah hatcery baru yang akan dibangun diatas lahan 140 m2.

2. Sumber modal yang digunakan Vizan Farm sebelum dilakukan pengembangan modal sendiri sedangkan untuk pengembangan membutuhkan tambahan modal yang bersumber dari modal sendiri sebesar Rp 120 000 000.00.

3. Umur bisnis ditentukan selama 10 tahun berdasarkan umur ekonomis bangunan hatcery yang digunakan selama usaha, penentuan ini berdasarkan nilai investasi terbesar dalam usaha.

4. Harga yang digunakan adalah harga yang berlaku pada saat penelitian dilaksanakan dan diasumsikan konstan.

5. Derajat penetasan telur (Hatching Rate atau HR) ikan Black Ghost adalah 60 persen dan tingkat kemampuan hidup benih sampai ukuran jual (Survival Rate atau SR) adalah 75 persen berdasarkan pengalaman pihak Vizan Farm dan rujukan jurnal penelitian.

6. Produk ikan Black Ghost yang dijual adalah ukuran 1 inci atau 2.5 cm. 7. Umur satu siklus atau lama pemeliharaan benih sampai ukuran satu inci

selama 1.5 bulan dengan harga Rp. 750 per ekor.

8. Recana pengembangan usaha dilakukan dengan konsep pendederan benih ukuran 1 inci sampai ukuran dua inci dengan lama pemeliharaan selama sebulan dan survival rate sebesar 80 persen dengan harga jual Rp 1 500.00 per ekor.

9. Umur produktif indukan ikan Black Ghost adalah selama 5 tahun.

10. Tingkat Diskonto (DR) yang digunakan yaitu sebesar 6,25 persen, berdasarkan tingkat suku bunga deposito Bank Mandiri tempat bapak Sugeng atau pemilik usaha menabung.

11. Biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi dan operasional dikeluarkan pada tahun pertama dan biaya reinvestasi yang dikeluarkan untuk peralatan-peralatan yang sudah habis umur ekonomisnnya. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan variabel. 12. Semua aktiva tetap berwujud akan disusutkan kecuali tanah.

13. Nilai sisa dihitung berdasarkan perhitungan metode garis lurus dimana harga beli dibagi umur ekonomis. Sedangkan untuk harga tanah disumsikan sama harga beli dengan harga jual pada ahkir umur proyek.

14. Pajak Pendapatan yang digunakan sesuai dengan Tarif dan PTKP yang dikeluarkan oleh Direktorat Pajak tentang penghasilan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, Pasal 17 ayat 2 a, yang merupakan perubahan keempat atas Undang-Undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan yaitu: a) Pasal 17 ayat 1 b : Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha

tetap adalah sebesar 28% (dua puluh delapan persen) untuk tahun 2010. b)Pasal 17 ayat 2 a : Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

menjadi 25% (dua puluh lima persen) yang mulai berlaku sejak tahun 2010.

Dokumen terkait