• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di peternakan MT Farm yang bertempat di Jalan Manunggal 51 No. 39 RT. 04/05 Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa MT Farm sebagai peternakan yang bergerak di bidang penggemukan domba yang akan mengembangkan usahanya merupakan usaha yang memiliki prospek yang baik. Pengambilan data di lapangan dilaksanakan mulai bulan Februari 2012.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak manajemen MT Farm. Data primer itu sendiri mencakup biaya-biaya yang dikeluarkan selama umur usaha baik biaya investasi maupun biaya operasional, serta penerimaan selama usaha berjalan. Data primer yang digunakan tersebut berupa historical data perusahaan. Data sekunder diperoleh dari studi literatur beberapa skripsi, internet dan buku-buku yang berkaitan dengan materi penelitian ini. Selain itu, data yang diperoleh juga berasal dari observasi di lapangan.

Metode Analisis Data

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berupa analisis deskriptif yang dilakukan untuk mendefinisikan mengenai gambaran sistem usaha dan aspek non finansial yang terdiri dari aspek pasar, teknis, manajemen dan hukum, aspek sosial, ekonomi, budaya, serta aspek lingkungan dari pengembangan usaha domba oleh MT Farm. Sedangkan analisis data secara kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan finansial berdasarkan kriteria NPV, IRR, Net B/C dan PP yang diolah menggunakan komputer program Microsoft Excel. Melalui switching value analysis, data yang ada dicoba untuk dirubah dengan melakukan perubahan kenaikan harga bakalan domba (bibit) dan penurunan mortalitas domba, sehingga dapat dilihat sejauh mana kemampuan usaha tersebut bertahan terhadap perubahan.

Analisis Kelayakan Aspek Non Finansial Aspek Pasar

Analisis aspek pasar dikaji dengan cara deskriptif untuk mengetahui berapa besar potensi pasar untuk masa yang akan datang. Untuk keperluan ini perlu diketahui tingkat permintaan pasar pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang, dan melihat keseluruhan potensi pasar yang dapat diserap oleh perusahaan MT Farm serta strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai market share

Aspek Teknis

Dalam aspek teknis yang akan diteliti pada pengembangan usaha ternak domba MT Farm adalah mengenai lokasi usaha, luasan produksi dan layout usaha. Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi aspek teknis tersebut secara langsung di lapangan kemudian dibandingkan dengan teori yang ada.

Aspek Manajemen dan Hukum

Dalam aspek manajemen akan dilihat mengenai pengelola usaha dan struktur organisasi. Sedangkan aspek hukum melihat kelengkapan dan keabsahan dokumen yang berkaitan dengan pengembangan usaha pada MT Farm, mulai dari bentuk badan usaha sampai dengan izin-izin yang dimiliki.

Aspek Ekonomi dan Sosial

Penelitian dalam aspek ekonomi pada pengembangan usaha oleh MT Farm ini adalah dengan melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika usaha tersebut dijalankan. Pengaruh tersebut terutama terhadap ekonomi seperti peningkatan pendapatan masyarakat yang bekerja di peternakan tersebut serta dampak sosialnya terhadap masyarakat seperti tersedianya sarana dan prasarana akibat adanya usaha tersebut.

Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan yang diteliti pada pengembangan usaha domba oleh MT Farm ini adalah menganalisis seberapa dampak usaha tersebut terhadap lingkungan di sekitarnya, baik terhadap udara, air, dan udara yang berdampak terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Analisis Kelayakan Aspek Finansial

Dalam melakukan analisis finansial diperlukan kriteria investasi sebagai indikator yang menyatakan apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dijalankan. Kriteria kelayakan investasi yang digunakan antara lain Net Present Value (NPV),

Internal Rate Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), dan Payback Periode (PP).

Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) atau nilai kini manfaat bersih adalah selisih antara total present value manfaat dengan total present value biaya, atau jumlah present value dari manfaat bersih tambahan selama umur bisnis. Rumus umum yang digunakan dalam perhtungan NPV adalah sebagai berikut:

Dimana:

Bt = Manfaat pada tahun t Ct = Biaya pada tahun t n = Umur ekonomis usaha t = Tahun kegiatan bisnis i = Tingkat Discount Rate (%)

Dalam metode NPV, terdapat tiga penilaian kriteria investasi. Jika NPV suatu usaha sama dengan nol (NPV=0), artinya bisnis tersebut hanya mampu mengembalikan sebesar modal yang dikeluarkan, dengan kata lain bisnis tersebut tidak untung dan tidak rugi. Jika NPV lebih besar dari nol (NPV>0), artinya suatu bisnis dinyatakan menguntungkan dan memberikan manfaat dan dapat dikatakan layak untuk dilaksanakan. Jika NPV lebih kecil dari nol (NPV<0), artinya bisnis tersebut dinyatakan merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan.

Internal Rate Of Return (IRR)

Internal Rate Of Return (IRR) adalah tingkat rata-rata keuntungan tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Suatu bisnis dikatakan layak apabila nilai IRR lebih besar dari opportunity cost of capital (DR). Rumus untuk menghitung IRR adalah:

Dimana:

i1 = discount rate yang menghasilkan NPV positif

i2 = discount rate yang menghasilkan NPV negatif

NPV1 = NPV yang bernilai positif

NPV2 = NPV yang bernilai negatif

Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

Net B/C ratio dalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih yang menguntungkan bisnis yang dihasilkan terhadap setiap satuan kerugian bisnistersebut. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

∑ ∑ Dimana:

Net B/C = Nilai Benefit – CostRatio

Bt = Manfaat pada tahun t Ct = Biaya tahun t

i = Discount rate (%) t = Tahun

Dalam perhitungan Net B/C ratio, terdapat tiga penilaian kriteria investasi. Jika Net B/C sama dengan 1 (Net B/C = 1), maka bisnis tidak untung dan tidak rugi. Jika Net B/C lebih besar dari satu (Net B/C>1), maka bisnis menguntungkan. Jika Net B/C lebih kecil dari satu (Net B/C<1), maka bisnis tersebut rugi.

Payback Periode (PP)

Payback Periode merupakan jangka waktu kembalinya seluruh jumlah investasi yang ditanamkan dalam satuan waktu. Semakin cepat waktu pengembalian, maka semakin baik bisnis tersebut untuk diusahakan. Akan tetapi

metode ini memiliki kelemahan yaitu diabaikannya nilai waktu uang (time value of money) dan diabaikannya cashflow setelah periode payback. Rumus yang digunakan untuk menghitung pengembalian investasi adalah:

Dimana:

I = Besarnya biaya investasi yang diperlukan

Ab = Manfaat bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya Analisis Switching Value

Analisis Switching Value digunakan untuk melihat pengaruh perubahan dalam bisnis seperti kenaikan atau penurunan biaya, kenaikan atau penurunan harga jual produk, atau perubahan keadaan lain terhadap kelayakan suatu bisnis. Hal tersebut merupakan suatu cara untuk menghadapi ketidakpastian yang dapat saja terjadi pada keadaan yang telah diperkirakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan Switching Value untuk menguji usaha tersebut pada perubahan- perubahan agar diketahui batas kekuatan usaha tersebut pada perubahan yang terjadi. Analisis Switching Value dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan- perubahan yang terjadi pada tingkat penerimaan dan biaya yang akan mempengaruhi kondisi usaha tersebut. Analisis Switching Value dilakukan terhadap penurunan mortalitas domba dan peningkatan harga bakalan domba.

Dokumen terkait