• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi, Sumatera Barat. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus hingga bulan September 2010.

Alat dan Bahan Alat

Adapun alat yang digunakan yaitu alat tulis, kamera, kalkulator, Software Statistic Package for Social Sciene (SPSS), dan perangkat komputer.

Bahan

Adapun bahan yang digunakan yaitu lembar kuisioner sebagai bahan pertanyaan/ wawancara secara langsung terhadap pengunjung, objek penelitian berupa satwa di kebun binatang, petugas kebun binatang, dan peta kawasan.

Metode Penelitian

Metode Pengambilan Sampel Responden

Pengambilan sampel pengunjung dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan sampel ini adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan tujuan tertentu yaitu sampel yang diambil dari pengunjung adalah pengunjung yang memiliki kriteria yang cukup dewasa (yang berumur 17 tahun ke atas), sehat jasmani dan rohani serta mampu berkomunikasi dengan baik,

28

sedangkan pengunjung yang berkelompok akan dipilih beberapa orang sebagai wakil dari kelompoknya (Hasan, 2002).

Penarikan sampel dilaksanakan pada hari biasa dan libur. Penentuan jumlah sampel mengacu sesuai dengan rumus Slovin :

n =

( )

2 e N 1 N + n =

( )

2 0,1 403.343 1 403.343 + n = 4.034,43 403.343 n = 99,97 n = 100 Keterangan :

n = Ukuran sampel yang dibutuhkan N = Ukuran populasi

e = Margin error yang diperkenankan 0,1 (Prasetyo dan Jannah, 2005). Jumlah populasi yang diambil dalam menentukan jumlah responden yang akan diwawancarai secara langsung adalah berdasarkan data dari jumlah pengunjung tahunan di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan selama 3 tahun terakhir.

Tabel 2. Jumlah Pengunjung Tahunan

No Tahun Jumlah (Orang/Tahun)

1 2007 430.478

2 2008 401.500

3 2009 378.051

Jumlah 1.210.029

Rata-rata 403.343

29

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin maka diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang responden yang akan disebarkan kepada pengunjung di kawasan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan.

Pengambilan Sampel Satwa

Pengambilan sampel satwa didasarkan atas status dari satwa tersebut, dimana status satwa yang dilindungi oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah No 8 dan No 9 tahun 1999 akan menjadi sampel dalam penelitian ini.

Tabel 3. Objek Pengamatan Satwa yang Diamati

Kelas Nama satwa Nama latin IUCN CITES

Mamalia Harimau

Orang utan sumatera Beruang madu Gajah sumatera Tapir Malaya

Panthera tigris sumatrae Pongo pygmaeus obelli Helarctus malayanus Elephas maximus sumatranus Tapirus indicus Kritis Kritis Rentan Terancam Terancam Appendix I Appendix I Appendix I Appendix I Appendix I Aves Elang bondol

Nuri merah Kakatua jambul kuning Merak biru Haliastur indicus Lorius lori Cacatua sulphurea sulphurea Pavo cristata Kritis Rentan Kritis Resiko Rendah Appendix I Appendix II Appendix I Appendix I Reptil Buaya senjulong

Buaya muara Tomistoma schlegelli Crocodylus porosus - - - - Jumlah 11 ekor satwa

Sumber : Data Primer Penelitian (2010)

Metode Pengumpulan Data

a. Data Primer, yang dikumpulkan melalui : 1. Teknik Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian.

30 2. Penyebaran Kuisioner

Penyeberan kuisioner ini dilakukan untuk memperoleh data-data primer yang dibutuhkan dalam penelitian.

3. Wawancara (Interview)

Wawancara ini dilakukan untuk menggali lebih dalam data yang diperoleh dari hasil teknik observasi dan penyebaran kuisioner untuk melengkapi informasi lainnya sesuai dengan tujuan penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui kondisi umum lokasi penelitian atau data umum yang tersedia di pengelola kebun binatang Bukittinggi, membaca atau mempelajari dokumen peraturan-peraturan atau kebijakan-kebijakan, buku-buku teks, bahan seminar, buletin kehutanan, koran, buku panduan, dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

Metode Analisa Data Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda dapat digunakan untuk melihat pengaruh beberapa variabel penjelas atau peubah bebas terhadap satu variabel tak bebas (Prasetya, 2005). Dalam penelitian ini model regresi yang digunakan untuk mengetahui kesejahteraan satwa, fasilitas satwa dan biaya tambahan (X) terhadap kepuasan pengunjung (Y). Data ini akan diolah dengan menggunakan software SPSS.

31 Keterangan :

Y = Kepuasan pengunjung X1 = Kesejahteraan satwa (skor) X2 = Fasilitas satwa (skor) X3 = Biaya tambahan(skor) a = Intercept atau Konstanta

b1, b2, b2 = Koefisien setiap variabel (Nazir, 2003).

Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Menurut Riduwan (2002), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala ini maka variabel akan dapat diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi menjadi sub variabel dan sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator yang dapat diubah.

Setiap jawaban dihubungkan dengan pertanyaan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata.

Jawaban A diberi skor 3 Jawaban B diberi skor 2 Jawaban C diberi skor 1 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan melalui model regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi 5%. Adapun pengujian hipotesis yang dilakukan sebagai berikut :

32 1. Uji Signifikan Simultan (Uji- F)

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

Ho : b1 = 0, artinya semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

Ha : b1 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh

terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan:

Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak, Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima. 2. Uji Signifikan Parsial (Uji- t)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen,

Ha : b1 ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara parsial berpengaruh

terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan:

Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak Jika probabilitas > 0,05 mak Ha ditolak atau Ho diterima

33 Analisa deskriptif

Adapun analisa deskriptif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.Analisa deskriptif kuantitatif adalah analisis penjelasan untuk data-data

yang bersifat kuantitatif dengan metode tabulasi.

b.Analisa deskriftif kualitatif adalah analisis penjelasan untuk data-data kualitatif. Kemudian data-data tersebut dianalisis berdasarkan tujuan penelitian.

Menurut Nasution dkk (2001) dalam Simangunsong (2008) metode penelitian deskriptif sering memakai metode observasi. Sementara menurut pendapat Faried (1996) menyatakan analisis kualitatif adalah suatu pengertian analisis yang didasarkan pada argumentasi logika. Namun materi argumentasi didasarkan pada data yang diperoleh melalui kegiatan teknik perolehan data.

Kriteria Penilaian

Kriterian penilaian kesejahteran satwa di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan dibagi ke dalam 3 kriteria, yaitu sangat bagus, bagus dan tidak bagus. Kriteria kesejahteraan satwa yang sangat bagus didasarkan atas :

a. Penyediaan makanan dan air seperti pemberian makanan sesuai jadwal dan air bersih setiap waktu.

b. Penyediaan lingkungan yang sesuai seperti terdapat lapangan untuk bermain di dalam kandang dan lantai kadang tidak terbuat dari semen

c. Penyediaan kesehatan hewan seperti pemeriksaan kesehatan dengan rutin dan kondisi kandang yang bersih.

d. Penyediaan peluang mengekspresikan perilaku paling normal seperti adanya pasangan dari setiap jenis satwa dalam satu kandang.

34

e. Penyediaan perlindungan dari ketakutan dan stress seperti kandang dibangun dengan pondasi yang kokoh dan adanya pagar pembatas yang kuat.

Kriteria kesejahteraan satwa yang bagus didasarkan atas :

a. Penyediaan makanan dan air seperti pemberian makanan tidak sesuai jadwal dan air bersih tidak mengalir setiap waktu.

b. Penyediaan lingkungan yang sesuai seperti lapangan untuk bermain di dalam kandang sempit dan sebagian lantai kadang terbuat dari semen

c. Penyediaan kesehatan hewan seperti pemeriksaan kesehatan dengan tidak rutin dan kondisi kandang yang jarang dibersihkan.

d. Penyediaan peluang mengekspresikan perilaku paling normal seperti tidak ada pasangan setiap jenis satwa dalam satu kandang.

e. Penyediaan perlindungan dari ketakutan dan stress seperti kandang dibangun dengan pondasi yang tidak kokoh dan adanya pagar pembatas tidak kuat. Kriteria kesejahteraan satwa yang tidak bagus didasarkan atas :

a. Penyediaan makanan dan air seperti pemberian makanan tidak teratur dan air yang tidak ada..

b. Penyediaan lingkungan yang sesuai seperti tidak ada lapangan untuk bermain di dalam kandang dan seluruh lantai kadang terbuat dari semen

c. Penyediaan kesehatan hewan seperti tidak ada pemeriksaan kesehatan dan kondisi kandang yang tidak pernah dibersihkan.

d. Penyediaan peluang mengekspresikan perilaku paling normal seperti penempatan satwa yang terlalu padat.

e. Penyediaan perlindungan dari ketakutan dan stress seperti tidak ada pagar pembatas.

35

Dokumen terkait