• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.Daerah ini dipilih secara sengaja (purposive) dan dilaksanakan pada bulan April 2014.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang bersifat data kualitatif (deskriptif) dan kuantitatif.Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber primer dengan melakukan wawancara melalui pengisian daftar pertanyaan ke petani responden yang menggunakan varietas Hibrida Maro.Populasi petani padi Maro adalah berdasarkan data darikoordinator PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) Kabupaten Subang Jawa Barat.Sementara data sekunder diperoleh dari berbagai literatur yang terdapat pada buku, laporan penelitian, jurnal, internet, dan lain sebagainya yang merupakan data penunjang atau pelengkap bagi data primer. Data tersebut diperoleh melalui instansi-instasi terkait seperti Badan Pusat Statistik, Kementrian Pertanian dan dinas atau instansi pemerintahan setempat.

Respon petani terhadap varietas Hibrida Maro, Ciherang dan lokal

Atribut varietas Hibrida Maro, Ciherang dan lokal

Sikap dan Kepuasan petani di terhadap varitas padi Hibrida Maro,Ciherang dan

lokal

Karakteristik petani padi dan

Proses keputusanPembelian Analisis Sikap Analisis Kepuasan

Analisis MultiatributFishbein Customer Satisfaction Index Analisis Deskriptif

SIKAP DAN KEPUASAN

PETANI TERHADAP ATRIBUT BENIH PADI

STRATEGI PEMASARAN

Importance & Performance Analysis

Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling, dimana responden dipilih berdasarkan atas ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya (berada di tempat dan waktu yang tepat) serta memenuhi syarat yang telah ditetapkan (Cournoyer and Klein, 2000).Syarat yang digunakan dalam penelitian adalah petani padi yang pernah menggunakan benih padi varietas Hibrida Maro, Ciherang dan lokal.Ketiga varietas tersebut merupakan varietas unggul yang umum digunakan oleh petani padi di Kabupaten Subang Jawa Barat. Syarat pemilihan responden ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa informasi diperoleh berasal dari responden yang sudah menggunakan benih padi tersebut untuk mengurangi bias hasil penelitian.

Jumlah sampel yang akan dijadikan responden diperoleh berdasarkan penggunaan rumus Slovin, Rumus Slovin yang digunakan adalah sebagai berikut:

dimana.

n = jumlah sampel

N = ukuran populasi (jumlah petani padi )

e = persen kesalahan sampel yang masih dapat ditolerir

Metode Analisis Data

Data dan informasi yang didapat diolah dan dianalisis secara kualitatif (deskriptif) dan kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui karakteristik petani dalam memilih dan menggunakan varietas padi Hibrida Maro. Analisis kuantitatif dilakukan untuk memahami sikap konsumen terhadap benih padi varietas unggul. dengan pendekatan metode Multiatribut Fishbeindan Customer Satisfaction Index akan digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan petani padi terhadap benih varietas unggul.

Analisis Multiatribut Fishbein

Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari konsep perilaku konsumen. Formulasi model Fishbein (Mowen dan Minor, 1998) adalah sebagai berikut:

= ∙

dimana:

Ao = Sikap keseluruhan konsumen terhadap obyek

bi = Kekuatan kepercayaan konsumen terhadap atribut ke-i

ei = Evaluasi kepentingan terhadap atribut ke-i

n = Jumlah atribut yang menonjol yang dimiliki obyek

Pada penelitian ini digunakan penilaian skala lima angka (-2, -1, 0, +1, +2) karena skala tersebut dianggap telah dapat mewakili pilihan konsumen. Penggunaan tanda positif maupun negatif bertujuan untuk melihat respon positif

dan negatif dari konsumen (Sumarwan, 2004). Atribut-atribut yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 5.

Pengukuran tingkat evaluasi dan tingkat kepercayaan dilakukan menggunakan Semantic Differentials Scale.Skala ini digunakan untuk mengukur arti obyek atau konsep bagi seorang responden (Umar, 2000). Komponen ei yang menggambarkan evaluasi atribut diukur pada sebuah skala semantic differentials5 angka yang berjajar dari "sangat penting" hingga "sangat tidak penting", sebagai contoh:

Harga benih padi terjangkau

Sangat tidak penting 1 2 3 4 5 sangat penting Komponen bi yang menggambarkan seberapa kuat konsumen percaya bahwa benih padi Hibrida Maro, Ciherang dan lokal memiliki atribut yang diberikan. Kepercayaan diukur pada sebuah skala semantic differentials 5 angka hasil pelaksanaan atribut yang berjajar dari "sangat setuju" hingga "sangat tidak setuju", sebagai contoh:

Harga benih padi terjangkau

Sangat tidak terjangkau 1 2 3 4 5Sangat terjangkau.

Tabel 5. Daftar Atribut Produk yang Diuji dalam Penelitian No. Atribut produk yang akan diuji dalam penelitian A. Produk

1 Produktivitas 2 Tahan Hama 3 Umur Tanaman

4 Daya tumbuh (berkecambah) 5 Efisiensi penggunaanpupuk 6 Daya simpan 7 Kualitas kemasan 8 Jenis varietas 9 Ukuran benih 10 Tanggal kadaluarsa

11 Ketahanan terhadap penyakit 12 Label benih

B. Harga 13 Harga Benih C. Tempat

14 Kemudahan dalam akses benih 15 Stok Benih (Ketersediaan) D. Promosi

16 Ketersediaan demplot di lapangan 17 Tingkat Promosi Brosur /leaflet

Untuk setiap varietas perlu mendapat nilai kepercayaan konsumen untuk masing-masing atribut.Untuk mengestimasi sikap terhadap masing-masing merek dengan menggunakan indeks ∑ , setiap skor kepercayaan harus terlebih dahulu dikalikan dengan skor evaluasi yang sesuai.Hasil akhir dan perhitungan menunjukkan penilaian sikap konsumen terhadap produk.Penilaian ini bisa berupa

baik atau buruk, suka atau tidak suka, enak atau tidak enak dan lain sebagainya. Penilaian akan lebih baik jika terdapat produk sejenis yang dapat dibandingkan, sehingga konsumen dapat memberi penilaian yang lebih objektif.

Rentang skala yang akan digunakan disesuaikan dengan rumus sebagai berikut: = ( − ) dimana : Rs = rentang skala m = skor tertinggi n = skor terendah

b = jumlah kelas (dalam penelitian ini digunakan lima kategori kelas)

Berdasarkan banyaknya jumlah responden (100 responden) maka nilai rata-rata terkecil yang mungkin diperoleh adalah 1 dan nilai rata-rata terbesar yang mungkin diperoleh adalah 5. Sehingga rentang skala untuk setiap kelas adalah :( ).

Untuk rentang skala pada tingkat kepentingan adalah sebagai berikut: 1. 1,00 - 1,79 berarti sangat tidak penting

2. 1,80 - 2,59 berarti tidak penting 3. 2,60 - 3,39 berarti cukup penting 4. 3,40 - 4,19 berarti penting 5. 4,20 - 5,00 berarti sangat penting

Untuk rentang skala pada tingkat kinerja adalah sebagai berikut: 1. 1,00 - 1,79 berarti sangat tidak baik

2. 1,80 - 2,59 berarti tidak baik 3. 2,60 - 3,39 berarti cukup baik 4. 3,40 - 4,19 berarti baik 5. 4,20 - 5,00 berarti sangat baik

Analisis Customer Satisfaction Index

Analisis Customer Satisfaction Index atau Indeks kepuasan pelanggan digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh terhadap kinerja benih padi hibrida Maro, Ciherang dan lokal.Hal ini dilakukan diukur melalui tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan dari atribut-atribut varietas unggul. Cara untuk mengukur indeks ini dilakukan dengan empat tahapan (Stratford, 2004), yaitu menghitung:

1. Weighting Factors (WF)

Weighting Factors merupakan fungsi dari Mean Importance Score (MISi) masing-masing atribut atau indikator dalam bentuk persentase (%) dari total Mean Importance Score (MIS-t) dari keseluruhan atribut yang diuji:

= MISi

TotalMISi %

dimana : I = atribut ke-i

2. Weight Score (WS)

Weight Score merupakan fungsi dari Mean Satisfaction Score (MSS) dikalikan dengan Weight Factors (WF):

WS = MSS x WF

3. Weight Average Total (WAT)

Weight Average Total merupakan fungsi dariTotal Weighted Score (WS)atribut ke-1 (a-1) hingga atribut ke-9 (a-9):

WAT = WSa-1 + WSa-2 + WSa-3....+WSA-9

4. Customer Satisfaction Index (CSI)

Customer Satisfaction Index merupakan fungsi dari weighted average (WA) dibagi highest scale (HS atau skala maksimum yang dipakai dalam penelitian) dikalikan 100 persen:

= %

Dalam penelitian ini kepuasan yang dimasukkan dalam perhitungan dengan pengukuran kinerja. Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan.Kepuasan tertinggi dicapai bila CSI menunjukkan 100%.Rentang kepuasan berkisar dari 0-100%. Berdasarkan Simamora (2005), untuk membuat skala linier numerik, pertama-tama kita cari rentang skala (RS) dengan rumus:

= −

dimana : m = skor tertinggi n = skor terendah

b = jumlah kelas atau kategori yang akan dibuat Untuk penelitian ini, rentang skalanya adalah :

= %− % = %

Berdasarkan rentang skala tersebut, maka kriteria kepuasannya adalah sebagai berikut :

0 < CSI ≤ 20 % sangat tidak puas

20 % < CSI ≤ 40 % tidak puas

40 % < CSI ≤ 60 % biasa

60 % < CSI ≤ 80 % puas

80 % < CSI ≤ 100 % sangat puas AnalisisImportance and Performance Analysis(IPA)

Untukmengenalsampaisejauhmanatingkatkinerjaatributbenihpadi

makadapatdigunakanImportanceandPerformanceAnalysis(Umar,2000). Untuk mengukurtingkat kepentingan digunakan skalasemantic differentialslima tingkatyangterdiri darisangatpenting,cukup penting,kurangpentingdantidak penting.

Kelima penilaian tersebut diberikan nilai sebagai berikut: 1.Jawaban sangat penting diberi nilai 5

2.Jawaban penting diberi nilai 4 3.Jawaban cukup penting diberi nilai 3 4.Jawaban tidak penting diberi nilai 2

5.Jawaban sangat tidak penting diberi nilai 1

Rentang skala yang akan digunakan disesuaikan dengan rumus sebagai berikut:

= ( − )

dimana : Rs = rentang skala m = skor tertinggi n = skor terendah

b = jumlah kelas (dalam peneltitian ini digunakan 5 kategori kelas) Berdasarkan banyaknya jumlah responden (100 responden) maka nilai rata- rata terkecil yang mungkin diperoleh adalah 1 dan nilai rata-rata terbesar yang mungkin diperoleh adalah 5. Sehingga rentang skala untuk setiap kelas adalah

( )

= 0,8.

Untuk rentang skala pada tingkat kepentingan adalah sebagai berikut: 1. 1,00-1,79 berarti sangat tidak penting

2. 1,80-2,59 berarti tidak penting 3. 2,60-3,39 berarti cukup penting 4. 3,40-4,19 berarti penting 5. 4,20-5,00 berarti sangat penting

Untuk rentang skala pada tingkat kinerja adalah sebagai berikut: 1. 1,00 - 1,79 berarti sangat tidak baik

2. 1,80 - 2,59 berarti tidak baik 3. 2,60 - 3,39 berarti cukup baik 4. 3,40 - 4,19 berarti baik 5. 4,20 - 5,00 berarti sangat baik

Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel yang diwakilkan oleh huruf XdanY,dimanaXmerupakantingkatkinerjavarietasunggulyangdapat

kepentinganpelanggan.Selanjutnyasumbumendatar(X)akandiisiolehskor rata-rata tingkat kinerja. Sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor rata-rata tingkat kepentingan. Rumus sebagai berikut:

dimana:

X= skor rata-rata tingkat kepuasan/pelaksanaan Y= skor rata-rata tingkat kepentingan

n =jumlah responden

Diagram kartesius merupakan suatu bangunyang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik (X, Y ) dimanaX merupakan rata-rata skor tingkat pelaksanaan atau kepuasan pelanggan seluruhfactoratauatributadalahYadalahrata-ratadarirata-

rataskortingkatseluruhfactoryangmempengaruhikepuasanpelanggan.Seluruhnyaad alahK faktor dan rumus selanjutnya adalah sebagai berikut:

dimana :K = banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi mejadi empatbagian atau kuadran ke dalam diagram kartesius (Gambar 3).

(Kepentingan)

(Kinerja) Gambar 3. Diagram Kartesius Importance and Performance Analysis (IPA)

Sumber: Umar (2000)

I II

Keterangan (Matilla, 2005):

Kuadran I . Concentrate Here (konsentrasi di sini). Faktor-faktor yang terletak dalam kuadran ini dianggap sebagai faktor yang penting dan atau diharapkan oleh konsumen tetapi kondisi persepsi dan atau kinerja aktual yang ada pada saat ini belum memuaskan sehingga pihak manajemen berkewajiban mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk meningkatkan kinerja berbagai faktor tersebut. Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini merupakan prioritas untuk ditingkatkan.

Kuadran II. Keep up with the good work (pertahankan prestasi). Faktor- faktor yang terletak pada kuadran ini dianggap penting dan diharapkan sebagai faktor penunjang bagi kepuasan konsumen sehingga pihak manajemen berkewajiban memastikan bahwa kinerja institusi yang dikelolanya dapat terus mempertahankan prestasi yang telah dicapai.

Kuadran III. Low Priority (prioritas rendah). Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini mempunyai tingkat persepsi atau kinerja aktual yang rendah sekaligus dianggap tidak terlalu penting dan atau terlalu diharapkan oleh konsumen sehingga manajemen tidak perlu memprioritaskan atau terlalu memberikan perhatian pada faktor-faktor tersebut.

Kuadran IV. Possibly Overkill (terlalu berlebih). Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini dianggap tidak terlalu penting dan atau tidak terlalu diharapkan sehingga pihak manajemen perlu mengalokasikan sumber daya yang terkait dengan faktor-faktor tersebut kepada faktor-faktor lain yang mempunyai prioritas penanganan lebih tinggi yang masih membutuhkan peningkatan, semisal di kuadran II.

Dokumen terkait