• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data sekunder yang digunakan adalah berupa data deret waktu atau time series

dengan periode waktu tahun 2000-2012. Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah atau lembaga terkait lain diantaranya yaitu Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI), Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI), Kementerian Kehutanan Republik Indonesia (Kemenhut RI), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), Asosiasi Pengusaha Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), United Nations Commodity Trade Statistics Database (UN Comtrade), Food and Agriculture Organization (FAO), jurnal-jurnal penelitian, serta literatur-literatur terkait lainnya. Data lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.2 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan estimasi Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Constant Market Share Analysis (CMSA). Metode deskriptif dengan menggunakan tabulasi data yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian pertama yaitu dengan menghitung laju kinerja ekspor pulp Indonesia ke China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Taiwan, dan menghitung laju kinerja ekspor kertas Indonesia ke Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, Australia, dan China. Metode estimasi Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Constant Market Share Analysis (CMSA) digunakan untuk menganalisis posisi daya saing pulp Indonesia ke China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Taiwan juga menganalisis posisi daya saing kertas Indonesia ke Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, Australia, dan China dan menganalisis posisi daya saing ekspor pulp dan kertas negara-negara pesaingnya di negara importir utama. Metode deskriptif dan metode estimasi Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Constant Market Share Analysis (CMSA) menggunakan Microsoft Excel 2010.

4.2.1 Analisis Perkembangan Ekspor Pulp dan Kertas Indonesia

Tabulasi data dalam penelitian ini mencakup data ekspor pulp dan kertas dengan kode HS 47, HS 48, dan HS 49. Data ekspor yang digunakan mencakup ekspor pulp Indonesia ke China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Taiwan dan ekspor kertas Indonesia ke Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, Australia, dan China. Nilai laju digunakan untuk menganalisa fenomena yang terjadi pada ekspor pulp dan kertas Indonesia di negara-negara importir utama. Rumus untuk menghitung laju yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Laju ekspor = � � � −� � � −1

� � � −1 x 100%

Keterangan :

Laju ekspor = laju pertumbuhan ekspor Indonesia ke suatu negara (%) Nilai ekspor (t) = nilai ekspor pulp atau kertas Indonesia ke suatu negara

tahun ke-t

Nilai ekspor (t-1) = nilai ekspor pulp atau kertas Indonesia ke suatu negara setiap negara tahun sebelumnya

4.2.2 Analisis Posisi Daya Saing Ekspor Pulp dan Kertas Indonesia

Untuk menjawab tujuan kedua yaitu menganalisis posisi daya saing ekspor pulp dan kertas Indonesia di pasar negara importir utama dan dibandingkan dengan negara-negara pesaingnya maka digunakan metode Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Constant Market Share Analysis (CMSA).

4.2.2.1 Revealed Comparative Advantage (RCA)

Metode RCA digunakan untuk menganalisis keunggulan komparatif pulp dan kertas Indonesia di pasar internasional untuk kemudian dibandingkan dengan negara-negara pesaingnya. Rumus yang digunakan dalam menganalisis adalah sebagai berikut :

RCA = /

/ Dimana :

= nilai ekspor pulp atau kertas dari Indonesia atau negara-negara pesaingnya ke negara importir utama.

importir utama.

= nilai ekspor pulp atau kertas dunia ke negara importir utama.

� = nilai total ekspor dunia ke negara importir utama.

Apabila nilai RCA>1 maka Indonesia atau negara-negara pesaingnya memiliki keunggulan komparatif terhadap komoditas pulp atau kertas. Semakin besar nilai RCA yang diperoleh, maka semakin kuat keunggulan komparatif yang dimiliki oleh suatu negara. Apabila nilai RCA<1 maka Indonesia atau negara- negara pesaingnya tersebut tidak memiliki keunggulan komparatif terhadap komoditas pulp atau kertas dan sebaiknya negara yang memiliki nilai RCA<1 tidak memproduksi pulp atau kertas untuk tujuan ekspor karena tidak memiliki daya saing di pasar internasional (Soekarno 2009).

4.2.2.2 Constant Market Share Analysis (CMSA)

Metode CMSA digunakan dalam mengukur dinamika tingkat daya saing pulp dan kertas dari Indonesia dan negara-negara pesaingnya. Tulus (2001) menjelaskan bahwa pendekatan ini didasarkan pada pemahaman bahwa, laju pertumbuhan ekspor pulp dan kertas suatu negara bisa lebih kecil, sama, atau lebih besar dari pertumbuhan ekspor rata-rata pulp dan kertas dunia (pertumbuhan standar). Hal tersebut dapat disebabkan karena :

1. Pertumbuhan permintaan dunia memang lambat, misalnya karena kurangnya minat dari pasar dunia (komposisi ekspor).

2. Masalah distribusi pasar dunia dari negara eksportir. 3. Masalah daya saing dalam harga atau kualitas.

Berdasarkan pemikiran teoritis diatas, pertumbuhan ekspor pulp dan kertas pada penelitian ini dapat diuraikan ke dalam tiga efek, yaitu : (a) efek pertumbuhan standar; (b) efek komposisi komoditi; dan (c) efek daya saing. Semakin tinggi nilai efek yang dihasilkan maka semakin baik kinerja ekspor pulp dan kertas.

1. Efek pertumbuhan standar (dunia)

Efek pertumbuhan standar merupakan perubahan ekspor pulp dan kertas suatu negara yang dihasilkan oleh pertumbuhan ekspor dunia. Efek ini menggambarkan kinerja ekspor pulp dan kertas Indonesia dibandingkan dengan negara-negara pesaingnya. Apabila pertumbuhan dunia lebih rendah daripada

pertumbuhan ekspor Indonesia, maka performa ekspor Indonesia lebih baik dibandingkan negara lain, dan sebaliknya. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

= � − �−1

�−1

Dimana :

� = pertumbuhan standar pada tahun t = nilai total ekspor dunia tahun t

−1 = nilai total ekspor dunia tahun (t-1)

Tanda positif menunjukkan kenaikan pertumbuhan dunia menyumbang kenaikan pertumbuhan ekspor suatu negara. Sedangkan tanda negatif menunjukkan kenaikan pertumbuhan dunia menyumbang penurunan ekspor suatu negara.

2. Efek komposisi komoditas

Efek komposisi komoditas menjelaskan mengenai besarnya perbandingan antara besarnya persentase kenaikan permintaan negara tujuan ekspor untuk komoditas pulp dan kertas terhadap persentase kenaikan permintaan keseluruhan komoditi total di negara tujuan ekspor atau pasar dunia, kemudian nilai tersebut dikalikan dengan total keseluruhan ekspor untuk komoditas pulp dan kertas pada tahun dasar negara pengekspor atau pasar dunia. Nilai positif menunjukkan pertumbuhan ekspor Indonesia sebagian besar disebabkan oleh pilihan pasar yang benar. Sebaliknya nilai negatif menunjukkan bahwa ekspor Indonesia ditujukan ke pasar yang besar permintaannya tidak secepat pertumbuhan dunia (Basri dan Munandar 2010). Misalnya, apabila pertumbuhan ekspor pulp atau kertas Indonesia ke dunia, lebih tinggi daripada petumbuhan impor pulp dan kertas oleh dunia, berarti efek komposisi komoditas produk pulp dan kertas Indonesia di pasar dunia akan positif. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

∑ � −� � �−1

��−1

Dimana :

� −1 = Ekspor produk pulp atau kertas tahun (t-1)

� −1 = total ekspor pulp dan kertas tahun (t-1)

� = pertumbuhan standar untuk produk pulp atau kertas 3. Efek daya saing

Efek daya saing menunjukkan keuntungan maupun kerugian ekspor pulp dan kertas. Efek daya saing menandakan adanya peningkatan atau penurunan tingkat daya saing pulp dan kertas Indonesia dibandingkan dengan negara-negara pesaingnya yaitu negara NORSCAN di pasar internasional. Nilai positif mengartikan bahwa Indonesia merupakan pesaing yang kuat bagi negara-negara pesaingnya, sedangkan nilai negative menandakan bahwa Indonesia merupakan pesaing yang lemah dalam pasar internasional (Paskah 2009). Rumus yang digunakan adalah :

∑ ∑ � �−� �−1−� � �−1

��−1

Dimana :

� = ekspor produk pulp atau kertas ke negara j pada tahun t

� −1 = ekspor produk pulp atau kertas ke negara j pada tahun (t-1)

� = pertumbuhan standar untuk ekspor produk pulp atau kertas ke negara j

� −1 = total ekspor pulp dan kertas tahun (t-1)

i = produk pulp atau kertas j = negara tujuan

V. ANALISIS PERKEMBANGAN EKSPOR PULP DAN

Dokumen terkait