• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode penentuan daerah sampel ditentukan secara purposive, yaitu di desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, dengan jumlah penduduknya adalah 3246 jiwa. Adapun alasan pemilihan daerah ini dengan pertimbangan bahwa dari data yang ada ( Badan Pusat Statistik), kawasan persawahan yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai seluas 39.091 hektar dengan klasifikasi, 32.666 hektar merupakan sawah irigasi dan selebihnya seluas 6.425 hektar persawahan non irigasi. Desa Lubuk Bayas dipilih karena diantara desa yang ada di kecamatan Perbaungan, desa ini mempunyai kelompok tani yang telah mendapatkan penghargaan dalam pengembangan agribisnis tanaman yaitu Kelompok Tani Mawar.

Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi sawah yang terbagi dalam 4 dusun dengan jumlah petani 485 jiwa. Pengambilan sampel secara Stratified

Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang, karena menurut

pendapat Bailey, ukuran sampel paling minimum adalah 30 sampel dari suatu populasi. Sampel penelitian dihitung dengan menggunakan persamaan

(Soepomo, 1997) Spl = n .Js N Dimana :

Spl = sampel n = populasi N = total populasi

Js = besar sampel (30 orang)

Spl1 = n .Js Spl3 = n .Js N N Spl1 = 125 . 30 Spl3 = 93 . 30 485 485 Spl1 = 8 Spl3 = 6 Spl1 = n .Js Spl3 = n .Js N N Spl = 151 . 30 Spl = 116 . 30 485 485 Spl = 9 Spl = 7

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1. Penentuan sampel penelitian di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan.

Dusun Populasi Sampel

Orang Persentase (%) Dusun 1 125 8 26,6 Dusun 2 151 9 30 Dusun 3 93 6 20 Dusun 4 116 7 23,3 Total 485 30 100

sumber : kantor kepala desa Lubuk Bayas, 2009

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan petani padi sawah melalui survei maupun daftar kuesioner yang telah disiapkan. Sedangkan

data sekunder diperoleh dari Kantor Kabupaten Serdang Bedagai, Kantor Kepala Desa dan instansi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

Jenis sumber data yang dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel 2 : Tabel 2. Spesifikasi Pengumpulan Data

Tujuan Penelitian

Jenis Data Sumber

Data

Metode Kontribusi

pendapatan

 Pendapatan usahatani padi sawah  Pendapatan usahatani non padi

sawah

 Pendapatan non usahatani

Petani Wawancara dan Kuisioner Faktor sosial ekonomi umur, pendidikan, lamanya berusahatani, jumlah tanggungan, luas lahan

produksi padi sawah

Petani Wawancara dan

Kuisioner

Faktor penanda kesejahteraan

 total pendapatan usahatani padi sawah

 total pendapatan usahatani non padi sawah

 total pendapatan non usahatani

 total pengeluaran usahatani padi sawah

 total pengeluaran usahatani non padi sawah

 total pengeluaran untuk konsumsi pangan dan non pangan

Petani wawancara

Metode dan Analisis Data

Untuk menguji hipotesis 1 digunakan analisis deskriptif yaitu dengan melihat seberapa besar kontribusi pendapatan usahatani padi sawah terhadap total pendapatan keluarga, dimana kontribusi pendapatan petani padi sawah terhadap total pendapatan keluarga diperoleh dengan rumus :

Total pendapatan usahatani x 100% Total pendapatan keluarga petani

Untuk menguji hipotesis 2, dianalisis dengan menggunakan model penduga Analisis Korelasi Linear Sederhana dengan bantuan program SPSS 13 yaitu dengan Analisis Korelasi Pearson.

Uji kriteria adalah :

Apabila nilai signifikan <

α

maka Ho ditolak

Apabila nilai signifikan >

α

maka Ho diterima (Sugiyono, 2006).

Semakin tinggi nilai koefisien korelasi, semakin tinggi keeratan hubungan kedua variabel. Untuk membaca nilai dari derajat keeratan dapat digunakan klasifikasi hubungan statistika dua peubah menurut Guilford berikut ini: Tabel 3. Nilai Hubungan Korelasi Menurut Guilford

Nilai Hubungan Statistika Dua Peubah Keterangan

< 0,2 Tidak terdapat hubungan antara kedua

peubah

Antara 0,2 s/d 0,4 Hubungan kedua peubah lemah

Antara 0,4 s/d 0,7 Hubungan kedua peubah sedang

Antara 0,7 s/d 0,9 Hubungan kedua peubah kuat

Antara 0,9 s/d 1 Hubungan kedua peubah sangat kuat

Karena total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya tidak tetap (VC), maka untuk menghitung seluruh biaya (TC) dengan rumus :

TC = FC + VC

Pendapatan yang diterima dalam usahatani antara lain pendapatan bersih dan pendapatan keluarga. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan. Jadi pendapatan usahatani dihitung dengan rumus :

Pd = TR – TC

Keterangan : Pd = Pendapatan usahatani (Rp) TR = Total penerimaan (Rp)

TC = Total Biaya (Rp) Pd = TR – TC TC = FC + VC

Untuk menguji hipotesis 3, dilakukan analisis dengan tingkat kesejahteraan petani yang menggunakan metode konsep Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani (NTPRP).

Konsep yang digunakan untuk tingkat kesejahteraan petani yaitu konsep Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani (NTPRP) adalah :

NTPRP = Y/E Y = YP + YNP E = EP + EK Dimana :

YP = total pendapatan dari usaha pertanian YNP = total pendapatan dari non usaha pertanian EP = total pengeluaran untuk usaha pertanian EK = total pengeluaran untuk usaha non pertanian Pengeluaran antara lain :

1. Pengeluaran dari biaya produksi adalah bibit, pupuk, obat-obatan, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, dan biaya penyusutan.

2. Pengeluaran dari konsumsi pangan yang terdiri dari sembilan (9) bahan pokok. 3. Pengeluaran dari konsumsi non pangan yang terdiri dari konsumsi sandang,

papan, kesehatan, pendidikan, transportasi, hiburan, sosial, adat dan agama. Nilai tukar pendapatan rumah tangga petani (NTPRP) yang digunakan sebagai tolak ukur kesejahteraan rumahtangga petani padi adalah < 1, artinya bahwa tingkat kesejahteraan rumahtangga petani padi masih belum masuk kategori sejahtera. Dan > 1, artinya bahwa tingkat kesejahteraan rumahtangga petani padi masuk kategori sejahtera.

Definisi dan Batasan Operasional

Definisi

1. Petani padi sawah adalah orang yang mengusahakan produksi padi sawah dalam usahataninya setiap musim tanam dan padi sawah yang merupakan usaha utamanya.

2. Pendapatan usahatani padi sawah (Y1) adalah penerimaan yang berasal dari nilai penjualan hasil, dikurangi dengan pengeluaran biaya produksi, hingga saat penelitian dilaksanakan dengan satuan rupiah.

3. Pendapatan usahatani non padi sawah (Y2) merupakan penerimaan yang berasal dari nilai penjualan hasil non padi sawah, dikurangi dengan pengeluaran nilai biaya produksi, hingga saat penelitian dilaksanakan dengan satuan rupiah.

4. Pendapatan non usahatani (Y3) merupakan penerimaan yang berasal dari usaha berdagang dan buruh tani hingga saat penelitian dilaksanakan.

5. Total pendapatan keluarga (Y) merupakan hasil penjumlahan dari pendapatan usahatani padi sawah (Y1), pendapatan usahatani non padi sawah (Y2) dan pendapatan non usahatani Y3).

6. Kontribusi pendapatan padi sawah adalah jumlah pendapatan yang diterima dari usahatani padi sawah dibagi dengan pendapatan keluarga dan dikalikan 100%.

7. Kontribusi pendapatan non usahatani adalah jumlah pendapatan yang diterima dari luar usahatani dibagi dengan pendapatan keluarga dan dikalikan 100%.

8. Kontribusi pendapatan usahatani non padi sawah adalah jumlah pendapatan yang diterima dari usahatani non padi sawah dan dikalikan dengan 100.

9. Karakteristik adalah sifat-sifat khas yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan perwatakan tertentu.

10. Karakter sosial ekonomi yang diteliti adalah umur, pendidikan, lamanya berusahatani, jumlah tanggungan, luas lahan dan produktivitas padi sawah. 11. Umur (X1) adalah usia petani sampel yang dihitung sejak ia dilahirkan

hingga penelitian dilakukan.

12. Pendidikan (X2) adalah jenjang pendidikan yang telah ditempuh petani sampel untuk memperoleh pengajaran di bangku sekolah.

13. Lamanya berusahatani (X3) yang dihitung sejak petani memulai melakukan usahatani padi sawah hingga penelitiann dilakukan.

14. Jumlah tanggungan petani (X4) adalah petani sampel yang mempunyai jumlah jiwa yang dibiayai seperti isteri dan anak atau orang yang tinggal dengan petani dan menjadi tanggungan keluarga yang dihitung dalam satuan jiwa.

15. Luas lahan padi sawah (X5) adalah ukuran dari lahan padi sawah yang dimiliki oleh petani dengan ukuran ha.

16. Produksi (X6) adalah hasil panen yang diperoleh petani yang dihitung dalam kg.

17. Variabel penanda kesejahteraan Nilai Tukar Pendapatan Rumah Tangga Petani (NTPRP) merupakan ukuran kemampuan rumahtangga petani di dalam memenuhi kebutuhan subsistemnya.

Batasan Operasional

Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat batasan operasional sebagai berikut :

1. Daerah penelitian adalah Desa Lubuk Bayas, Kecamatan perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Sumber pendapatan pada petani padi sawah di daerah penelitian dibagi dalam 3 kelompok yaitu : pendapatan dari usahatani padi sawah, pendapatan usahatani non padi sawah berupa cabe, kacang kedelai dan beternak serta pendapatan dari non usahatani yang berupa kegiatan sebagai buruh tani dan berdagang

3. Sampel dalam penelitian ini adalah petani padi sawah di Desa Lubuk Bayas 4. Penelitian dilakukan tanggal 5 januari tahun 2010 sampai tanggal 17 Januari

Dokumen terkait