• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Rochaety et al, 2009:17).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia melaui media internet dengan situs

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei 2013 sampai dengan bulan Juni 2013.

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 2 bagian, yaitu:

1. Variabel bebas (independent variabel), yang terdiri dari dividend per share (DPS) dan return on investment (ROI).

2. Variabel terikat (dependent variabel), yaitu harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari:

1. Data dividend per share (DPS) dan return on investment (ROI) perusahaan perbankan pada tahun 2009-2011.

2. Data harga saham penutupan akhir tahun perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2012.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Mendefenisikan konsep secara operasional adalah “menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen – elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian” (Erlina,2011:48). Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas (X) adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif dengan variabel dependen. Adapun yang menjadi variabel bebas atau

independent variable dari penelitian ini adalah: 1. Dividend Per Share (�1)

Dividend per share merupakan besar dividen yang dibagikan untuk setiap lembar saham. Secara sistematis DPS dapat dirumuskan sebagai berikut :

DPS = dividen kas

jumlah saham beredar

2. Return On Investment (�2)

Adalah salah satu bentuk dari ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang

ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (Munawir 2007 : 89). Data yang diambil adalah

return on investment (ROI) perusahaan perbankan mulai tahun 2009 sampai 2011.

ROI =���� ����� ℎ������ ℎ�����

����� ������

b. Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi dan nilainya tergantung pada variabel lain. Variabel terikat atau dependent variable yang digunakan adalah harga saham masing-masing perusahaan. Harga saham dihitung dari harga saham penutupan (closing price) tiap akhir tahun.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran merupakan pemberian tanda berupa angka atau simbol untuk suatu fenomena empiris dengan satu atau beberapa kriteria tertentu (Erlina, 2011:47)

Tabel 3.1

Skala Pengukuran Variabel Jenis

Variabel

Nama Variabel

Defenisi Operasional Skala

Independen Dependen Dividend Per Share Return On Investment Harga Saham

Dividend per share merupakan besar

dividen yang dibagikan untuk setiap lembar saham.

Adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

Harga saham perusahaan perbankan dihitung dari harga saham penutupan (closing price) tiap akhir tahun

Rasio

Rasio

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009:118). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011, yang berjumlah 31 emiten sebagai berikut :

Tabel 3.2

Nama – Nama Perusahaan Perbankan No Kode

Emiten

Nama Perusahaan Terdaftar

1 AGRO Bank Agroniaga Tbk 08 Agustus 2003

2 BABP Bank ICB Bumiputera Tbk 15 Juli 2002

3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 04 Oktober 2007 4 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk 08 Januari 2008

5 BBCA Bank Central Asia Tbk 31 Mei 2000

6 BBKP Bank Bukopin Tbk 10 Juli 2006

7 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 25 Nov 1996

8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 10 Januari 2001

9 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 10 Nov 2003

10 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk 17 Des 2009

11 BCIC Bank Mutiara Tbk 25 Juni 1997

12 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 06 Des 1989 13 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk 13 Juli 2001 14 BJBR Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk 08 Juli 2010

15 BKSW Bank Kesawan Tbk 21 Nov 2002

16 BMRI Bank Mandiri Tbk 14 Juli 2003

17 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 31 Des 2009

18 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 29 Nov 1989

19 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 21 Nov 1989

20 BNLI Bank Permata Tbk 15 Januari 1990

21 BSIM Bank Sinarmas Tbk 13 Des 2010

22 BSWD Bank Swadesi Tbk 01 Mei 2002

23 BTPN Bank Tabungan Pesiunan Nasional Tbk 12 Maret 2008 24 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 30 Juni 1999 25 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 29 Agustus 1990 26 MAYA Bank Mayapada InternasionalTbk 29 Agustus 1997 27 MCOR Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 03 Juli 2007

28 MEGA Bank Mega Tbk 17 April 2000

29 NISP Bank OCBC NISP Tbk 20 Oktober 1994

30 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 29 Des 1982

31 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 15 Des 2006 Sumber: www.idx.co.id

Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling

Adapun kriteria penarikan sampel dalam penelitian ini adalah : 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2009 – 2012

2. Perusahaan perbankan yang melakukan pembayaran dividen dan menyediakan laporan keuangan selama periode tahun 2009 – 2012.

3. Perusahaan perbankan yang mempublikasikan harga saham selama periode tahun 2010 – 2012.

Tabel 3.3

Daftar Jumlah Perusahaan Sampel

No Keterangan Jumlah

1 Jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009 –

2012

31

2 Jumlah perusahaan yang tidak melakukan pembayaran dividen dan tidak menyediakan laporan keuangan selama periode tahun 2009 – 2012.

(14)

3 Perusahaan perbankan yang tidak

mempublikasikan harga saham selama periode tahun 2010 – 2012.

0

Jumlah perusahaan sampel 17 Tabel 3.4

Sampel Penelitian No Kode

Emiten

Nama Perusahaan Terdaftar

1 BBCA Bank Central Asia Tbk 31 Mei 2000

2 BBKP Bank Bukopin Tbk 10 Juli 2006

3 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 25 Nov 1996

4 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 10 Januari 2001

5 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 10 Nov 2003

6 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk 17 Des 2009

7 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 06 Des 1989 8 BJBR Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk 08 Juli 2010

9 BMRI Bank Mandiri Tbk 14 Juli 2003

10 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 31 Des 2009

11 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 29 Nov 1989

12 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 21 Nov 1989

13 BSWD Bank Swadesi Tbk 01 Mei 2002

14 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 30 Juni 1999 15 MAYA Bank Mayapada InternasionalTbk 29 Agustus 1997

16 MEGA Bank Mega Tbk 17 April 2000

17 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 15 Des 2006 Sumber: www.idx.co.id

3.7 Jenis Data

Menurut sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah “data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data” (Kuncoro, 2009:148). Data sekunder yang digunakan dalam penelitianini adalah data sekunder kuantitatif berupa laporan keuangan yang berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung dari literatur dan buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang relevan dari laporan yang dipublikasikan oleh dan Bursa Efek Indonesia. 3.9 Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik sebagai berikut:

3.9.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah kegiatan mengumpulkan dan mengelompokkan data mentah untuk kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif (Kuncoro, 2009:192). Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan dan mengelompokkan data yang diperoleh, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas.

3.9.2 Metode Analisis Statistik

Penelitian ini menggunakan analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dividend per share dan return on investment terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Adapun persamaan regresi yang digunakan, yaitu: Yi,t = a + b1X1 + b2X2

Keterangan:

+ e

Yi,t

a = Konstanta

= Harga saham perusahaan i pada tahun t

X1 X

= Dividend Per Share (DPS)

2

b

= Return On Investment (ROI)

1 = Koefisien regresi variabel X b

1

2 = Koefisien regresi variabel X e = Standard error

2

3.9.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang efisien dan tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun syarat Asumsi Klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas data populasi. Hasil uji normalitas yang baik adalah bentuk distribusi normal atau

mendekati normal. Jika data berdistribusi normal, titik-titik plotnya harus berada pada suatu garis lurus (Rochaety et.al, 2009:104).

Uji ini juga dilakukan dengan beberapa pendekatan, antara lain: a. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Alat uji ini digunakan untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Hipotesisnya sebagai berikut:

H0 H

= data residual berdistribusi normal

a

Dengan menggunakan tingkat signifikan (�) 5%. Jika nilai Asymp.Sig (2

tailed) > taraf nyata (α), maka H

= data residual tidak berdistribusi normal

0 diterima artinya data residual berdistribusi

normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig (2 tailed) < taraf nyata (α), maka Ha

b. Pendekatan Histogram

diterima artinya data residual tidak berdistribusi normal.

Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal. Kurva normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satu diantaranya adalah mean, modus, dan median pada tempat yang sama. Ukuran kemiringan puncak kurva ke kiri atau ke kanan dikenal dengan nama “kemiringan kurva” atau “kemencengan kurva” (skewness). Kemencengan suatu kurva distribusi data dapat bertanda positif (arah kanan) dan bertanda negatif (arah kiri).

c. Pendekatan Grafik

PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu y). Apabila plot dari keduanya berbentuk linier (didekati garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa

residual menyebar normal. Bila pola-pola titik yang terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah menyebar normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar (scatter plot). Analisis pada gambar scatter plot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heteroskedastisitas (Nugroho, 2005:63) jika:

a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk bola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

Uji ini juga dapat dilakukan melalui uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen.Apabila signifikansi > dari taraf nyata 5%, maka dianggap tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, dan begitu sebaliknya.

3. Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya) (Erlina, 2011:106). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan the Breusch-Godfrey (BG) test.

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian the Breusch-Godfrey (BG) test dengan ketentuan bila variabel auto (lag) menunjukkan probabilitas signifikan di atas 005 berarti data tidak terkena autokorelasi.

4. Uji Multikolinieritas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresiditemukan adanya korelasi antara veriabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan

Variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut: a. Bila VIF > 5 terdapat masalah multikolinieritas

b. Bila VIF< 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas

c. Tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas d. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas.

3.9.4 Pengujian Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana � ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji statistiknya

berada dalam daerah dimana � diterima. Model pengujian yang dilakukan adalah uji F dan uji t.

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:

a. H0:b1

b. H

=�2=0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari dividend per share (DPS) dan return on investment (ROI) terhadap harga saham.

a

Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig.F > 0,05 maka H

: minimal satu �≠0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari dividend per share (DPS) dan return on investment (ROI) terhadap harga saham.

0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F < 0,05 maka Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitungdan nilai Ftabel.

a. H

Dimana kriterianya, yaitu:

0 diterima jika Fhitung < Ftabel b. H

pada α = 5% a diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

2.Uji Signifikansi Parsial (uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:

a. Dividend Per Share (DPS) H0

H

:b1 = 0, artinya dividend per share (DPS) tidak berpengaruh yang signifikan

terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.

0

b. Return On Investment (ROI)

:b1≠0,artinya dividend per share (DPS) berpengaruh yang signifikan

terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.

H0

H

:b2 = 0, artinya return on investment (ROI) tidak berpengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.

0

Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig. t > 0,05 H

:b2≠0,artinya return on investment (ROI) berpengaruh yang signifikan

terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.

0

diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t< 0,05 Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai thitung juga dapat dibandingkan dengan nilai ttabel

1. H

. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:

0 diterima jika- ttabel< thitung < ttabel 2. H

pada α = 5%

3. Koefisien Determinasi (R2

Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya variasi variabel terikat (dependent variable) yang dipengaruhi oleh variasi variabel bebas (independent variable). Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi multiple

R

)

2

(koefisien determinan mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas). Apabila nilai R2 suatu regresi (mendekati satu), maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen.

Adjusted R Square ini digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh faktor- faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dokumen terkait