• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian yang dipilih untuk usaha pengolahan minyak bahan mentah kelapa adalah Kelurahan Sei Merbau, Kotamadya Tanjun Balai. Daerah penelitian dipilih secara purposive (sengaja) berdasarkan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan satu-satunya daerah penghasil minyak goreng bahan mentah kelapa yang ada di Kotamadya Tanjung Balai.

Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan Metode Sensus. Menurut Supranto (2003), Metode Sensus adalah pencatatan yang menyeluruh terhadap elemen-elemen yang menjadi objek penyelidikan. Ini dilakukan terhadap populasi dengan jumlah sedikit. Ini juga sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Arikuntoro (1998) yakni: ” jika subjek penelitian sedikit, maka seluruh subjek dijadikan sampel dan penelitian menjadi penelitian populasi. Dan jika subjeknya besar, sampel dapat diambil 10-15% atau lebih “.

Dalam penelitian ini seluruh populasi dijadikan sebagai sampel, sehingga metode yang dipergunakan adalah Metode Sensus. Jumlah dan kondisi sampel usaha pengolahan dapat dilihat pada tabel 2:

Tabel 2. Perusahaan Industri di Kota Tanjung Balai, 2010

No Nama/Alamat Perusahaan Tahun Berdiri TK Jenis Produksi

1

Tugas Harapan. CV Jl. Teluk Nibung

1975 27 Minyak Kelapa

2

Sumatera Baru Kilang Minyak Jl. Teluk Nibung

1962 34 Minyak Kelapa

3

Berdikari Kilang Minyak Jl. Teluk Nibung KM.3,5

1971 27 Minyak Kelapa

4

Pelita Kilang Minyak Jl. Teluk Nibung

1975 22 Minyak Kelapa

Sumber: Pengusaha Minyak Goreng di Kota Tanjung Balai, 2011

Dari tabel 2 diatas terlihat ada 4 jumlah kilang minyak yang masih produktif di Kota Tanjung Balai pada tahun 2011. Dengan total 4 unit usaha yang semuanya dijadikan sebagai sampel.

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang dibuat terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari instansi atau lembaga terkait seperti dengan penelitian ini, hasil studi pustaka, baik berupa buku, jurnal ataupun data statistik yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. . Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Spesifikasi Pengumpulan Data

No Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan Data Alat Yang Digunakan 1 2 3 4 5 6 7 8 Identitas Pengusaha Biaya Produksi Produksi Sistem Pengolahan Sumber bahan baku Masalah dan upaya pemecahan masalah yang dihadapi

Jumlah unit pengolahan

Monografi Tanjung Balai

Pengusaha Pengusaha Pengusaha Pengusaha Pengusaha Pengusaha BPS Tanjung Balai BPS/Camat/ Pihak Terkait Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara & Opservasi Data BPS Tanjung Balai Pencatatan Data Kuisioner Kuisioner Kuisioner Kuisioner Kuisioner Kuisioner Laporan dari BPS Laporan dari BPS/Camat/ Pihak Terkait

Metode Analisis Data

Setelah data diperoleh dan dikumpulkan selengkapnya, kemudian ditabulasi untuk selanjutnya di analisis. Untuk masalah 1, dianalisis secara deskriftif dengan mengumpulkan informasi tentang tatalaksana pengolahan minyak goreng mulai dari penyediaan bahan baku sampai dengan menjadi produk olahan (minyak goreng) siap dipasarkan.

Untuk hipotesis 1 dan masalah 2, dianalisis dengan menggunakan formula sebagai berikut ini:

TC = FC + VC

Keterangan:

TC : Total cost/ total biaya (Rp) FC : Fix Cost/ biaya tetap (Rp)

VC : Variable cost/ biaya tidak tetap (Rp).

Dimana biaya tetap itu adalah besarnya biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh besar-kecilnya volume produksi. Misalnya iuran dalam memasarkan produksi minyak kelapa. Biaya tidak tetap adalah biaya yang besarnya dipengaruhi oleh besar-kecilnya volume produksi. Misalnya: biaya tidak tetap, biaya produksi (biaya bahan baku), biaya pengangkutan, biaya pemasaran, dan biaya tenaga kerja. (Soekartawi, 1995)

Yakni dengan rumus :

Biaya Menurut Komponen

% Biaya (komponen) = x 100 %

Untuk hipotesis 2 dan masalah 3, yaitu untuk melihat besarnya nilai tambah dalam usaha pengolahan minyak kelapa, yang dianalisis dengan menggunakan perhitungan nilai tambah (NT).

NT = NP – (NBB + NBP)

Keterangan:

NT = Nilai Tambah (Rp/kg) NBB = Nilai Bahan Baku (Rp/kg)

NBP = Nilai Bahan Penunjang yang digunakan dalam proses produksi (Rp/kg) NP = Nilai Produk hasil olahan (Rp/kg).

Untuk hipotesis 3 dan masalah 4, yaitu untuk melihat kelayakan usaha pengolahan minyak kelapa, dianalisis dengan menggunakan perhitungan R/C (Return Cost Ratio).

R/C (Return Cost Ratio) atau dikenal sebagai perbandingan (nisbah) antara

penerimaan dan biaya.

Penerimaan R/C ratio =

Dengan kriteria:

R/C = 1 → usaha tidak rugi dan tidak untung R/C < 1 → usaha tidak layak

R/C > 1 → usaha layak (Soekartawi, 1995)

Untuk menghitung kelayakan usaha dapat juga dihitung dengan perhitungan BEP (Break Even Point) yakni:

Total Biaya (Rp/Kg) BEP Produksi (Kg) = Harga Jual (Rp) Total Biaya (Rp/Kg) BEP Harga (Rp) = Total Produksi (Kg) (Soekartawi, 1995)

Untuk masalah 5 dan 6, dianalisis secara deskriftif dengan mengumpulkan informasi masalah yang dihadapi oleh pengolah dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah.

Definisi dan Batasan Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman atas pengertian dan penafsiran penelitian ini, maka digunakan definisi dan batasan operasional sebagai berikut:

Definisi

a. Usaha pengolahan minyak dari bahan mentah kelapa adalah usaha yang mengolah daging buah kelapa segar menjadi minyak goreng dengan menggunakan tenaga mesin sehingga menghasilkan olahan yang dinamakan minyak kelapa.

b. Minyak kelapa adalah salah satu hasil olahan dari buah kelapa dengan cara pengepresan dan menghasilkan santan yang nantinya akan diolah menjadi minyak.

c. Pengolah minyak kelapa adalah pemilik usaha pengolahan minyak kelapa. d. Bahan baku adalah segala sesuatu atau bahan-bahan dasar yang dipakai untuk

memulai suatu produksi yang akan menghasilkan suatu produk yang baru. Bahan baku dalam penelitian ini adalah daging buah kelapa segar.

e. Analisis pengolahan adalah cara atau kegiatan yang dilakukan dengan mengamati suatu usaha yang kemudian dapat dinilai apakah usaha tersebut layak dikembangkan atau tidak

f. Pendapatan bersih adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya dinyatakan dalam Rp/Bulan.

g. Penerimaan adalah jumlah produksi dikalikan harga produksi dinyaakan dalam Rp/Bulan.

h. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).

i. Biaya produksi terbagi atas 2 bagian yakni biaya tetap (fix cost) meliputi: biaya penyusutan alat dan pajak PBB, dan biaya tidak tetap (variabel cost)

meliputi: biaya bahan baku, biaya bahan penunjang, biaya tenaga kerja, listrik dan pajak PPH.

j. Rendemen kelapa adalah kadar kandungan minyak dalam buah kelapa yang dinyatakan dalam persen.

k. Organoleptik adalah suatu proses yang dilakukan dengan menggunakan pengindraan.

l. Sentrifuge adalah alat yang digunakan untuk memisahkan larutan (minyak dengan air).

Batasan Operasional

a. Sampel penelitian adalah pengolahan minyak bahan mentah kelapa dalam skala industi sedang di kota Tanjung Balai.

b. Waktu penelitian adalah tahun 2011.

c. Untuk penelitian ini, dibahas mulai dari penyediaan bahan baku sampai dengan menghasilkan minyak.

d. Teknologi yang digunakan yaitu sudah menggunakan teknologi modern (menggunakan mesin), karena jumlah bahan baku yang diolah tidak sedikit.

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK

Dokumen terkait