• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian adalah langkah dan prosedur yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan dengan cara pengumpulan data atau informasi yang empiris dan menguji hipotesis penelitian, namun tidak semua penelitian memerlukan adanya hipotesis sehingga tidak diperlukan adanya pengujian.

3.1 Jenis Penelitian

Metode Penelitian Deskriptif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Nawawi (2003 : 64) metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat.

Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan dikota Medan, dam para masyarakat yang sanak saudaranya masih/pernah dirawat di Rumah sakit Islam Malahayati Medan. Yang bertrmpat dijalan Diponegoro No.2-4 Medan,Sumatera Utara 20112.

3.3 Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Data primer ialah merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok dan organisasi. Data primer dapat berbentuk opini subjek secara individual atau kelompok, dan hasil observasi terhadap karakteristik benda (fisik), kejadian, kegiatan dan hasil pengujian tertentu (Ruslan,2008:29&138). Masyarakat yang diteliti sebagai objek penelitian berupa tindakan dan kata-kata. Pengumpulan data primer menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner, observasi dan wawancara langsung dengan objek penelitian.

3.4 Defenisi Operasional

I. Impelementasi nilai-nilai Islam yang tidak melenceng dari ajaran Islam, yang saya maksudkan disini yaitu Impelementasi yang dilakukan dirumah sakit Islam. Apakah benar dirumah sakit Islam khususnya Medan sudah menerapkan nilai-nilai Islam yang diajarkan oleh Agama Islam atau hanya lebel saja yang terikat dinamanya rumah sakit tersebut.

II. Pelayanan dari Rumah Sakit Islam Malahayati tersebut haruslah berasaskan keIslaman dikarenakan rumah sakit tersebut sudah membawa tulisan Islam dinama Rumah Sakit tersebut. Jadi pelayanan harus dilakukan sebagaimana yang telah diajarkan Islam.

3.5 Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Kuesioner dan Wawancara, yaitu kuesioner merupakan tehnikpengumpulan data dengan memberikan pertanyaan tertulis kepada responden. Wawancara merupakan tehnik pengumpulan data melalui tatap muka langsung yang menggunakan pertanyaan untuk mendapatkan data dan keterangan yang lebih akurat (Ruslan,2008:23).

2) Riset perpustakaan (Library research) yaitu dilakukan mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnak ilmiah, buku-buku refrensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia diperpustakaan (Ruslan, 2008:31)

3.6 Pemilihan sampel

Sampel adalah meneliti sebagian-sebagian elemen tertentu suatu populasi (Ruslan,2008:139). Jadi dibutuhkan sebagian dari populasi yang mewakili keseluruhan objek penelitian tanpa mengurangi mutu penelitian yaitu penelitian sampel. Melalui pendekatan statistik, maka saya mengambil sampel dari masyarakat sebanyak 30 orang dimana sampel tersebut ialah yang masyarakat yang pernah atau masih berobat di Rumah Sakit Islam Malahayati baik itu pasien langsung maupun keluarga pasien tersebut. Oleh sebab itu saya mengambil sampel dengan teknik sampling secara nonprobabilitas.

Teknik Sampling Secara Nonprobabilitas

Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sampel yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar.

Beberapa jenis atau cara penarikan sampel secara nonprobabilitas adalah sebagai berikut :

a) Purposive Sampling atau judgmental sampling yaitu penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti. b) Snow ball sampling (penarikan sampel secara bola salju) yaitu

penarikan sampel pola ini dilakukan dengan menentukan sampel pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sampel pertama, sampel ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sampel kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju.

c) Quota sampling (penarikan sampel secara jatah) yaitu teknik sampling ini dilakukan dengan aras dasar jumlah atau jatah yang telah ditetukan. Biasanya yang tdijadikan sampel penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.

d) Accidental sampling atau convenience sampling yaitu dalam penelitian bisa saja terjadi diprolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan.

Dari teknik sampling secara nonprobabilitas diatas saya mengambil teknik sampel yang berbentuk “Accidental sampling atau convenience sampling” karena teknik ini cocok untuk pengambilan sampel yang saya teliti.

3.7 Metode Analisis Data dan Pengelolahan Data

Dalam penelitian in penulis menggunakan program pengelolahan data SPSS 16,0 descriptive analysis, untuk mengeloh data dalam penulisan skripsi ini. Metode yang digunakan metode analisis deskriptif.

a) Uji Validitas

Validitas adalah dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketetapan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat tersebut semakin menunjukkan apa yang sebenarnya diukur. Validitas berhubungan erat dengan keakuratan sebuah kuesioner yang dibuat pada saat penelitian. Paling tidak akan dapat dilakukan dalam menetapkan validitas suatu instrument pengukuran adalah menghasilkan derajat yang tinggi dari kedekatan data yang diperoleh dengan apa yang kita yakin dalam pengukuran (Umar, 2000:58). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

1. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

b) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sesuatu instrument yang merujuk kepada konsistensi hasil perekaman data (pengukuran) kalau instrument itu digunakan oleh kelompok yang berbeda dalam waktu yang bersamaan atau berlainan. (Suryabrata,2004:58). Dilakukannya pengujian reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrument. Hasil pengujian tersebut merupakan ukuran yang besar dari sesuatu yang diukur. Reliabilitas berhubungan erat dengan konsistensi jawaban kuesioner. Dalam penelitian ini reliabilitas diukur menggunakan metode Alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS 16,0 descriptive anlysis, nilai dari alpha yang diperoleh akan dibandingkan dengan rtabel. Apabila nilai alpha lebih besar daripada rtabel, maka instrumen tersebut dapat disebut reliabel. Indikator pengukuran reliabilitas yang dibuat oleh J.P. Gurlford dengan taraf kepercayaan 95% degan kriteria rhitung < rtabel adalah sebagai berikut:

1. Realibilitas sangat rendah, jika 0,00 < rhitung < 0,20 2. Realibilitas rendah, jika 0,20 < rhitung < 0,40

3. Realibilitas sedang/cukup, jika 0,40 < rhitung < 0,60 4. Realibilitas tinggi, jika 0,60 < rhitung < 0,80

c) Uji Spearman

Koefisien korelasi spearman merupakan statistik nonparametrik. Statistik ini merupakan suatu ukuran asosiasi atau hubungan yang dapat digunakan pada kondisi satu atau dua variabel yang diukur adalah skala ordinal (berbentuk rangking).

Dasar pengambilan keputusan dalam Uji Spearman yaitu :

 Jika nilai sig < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa dapat korelasiyang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

 Jika nilai sig > 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

Adapun kriteria penafsiran adalah sebagai berikut

• 0,00 sampai 0,20 artinya : hampir tidak ada korelasi

• 0,21 sampai 0,40 artinya : korelasi rendah

• 0,41 sampai 0,60 artinya : korelasi sedang

• 0,61 sampai 0,80 artinya : korelasi tinggi

• 0,81 samapai 1,00 artinya : korelasi sempurna

3.8 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur (Sugiyono, 2001:84). Skala pengukuran yang digunakan dalam pengukuran ini adalah skala likert. Skala likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian seperti sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang.

Ada 5 (lima) alternatif yang digunakan dalam pemberian skor dengan nilai sebagai berikut :

• Sangat tidak benar kenyataanya = 1

• Tidak benar kenyataanya = 2

• Agak benar kenyataanya = 3

• Benar kenyataanya = 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait