• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

H. Metode Penelitian

23

al-Qur’an. Dari sini penulis bisa menyimpulkan bahwa judul argumen polemik atas autentisitas teks al-Qur’an masih belum ada satu pun yang mengkaji secara khusus dan bisa dikatakan bahwa pembahasan ini merupakan pembahasan yang baru serta original.

H. Metode Penelitian

Untuk menghasilkan kajian yang lebih utuh dan komprehensif, dipilih pendekatan dan analisis tertentu seperti yang dijelaskan pada bagian metodologi berikut ini:

1. Sumber Penelitian dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan, dalam arti seluruh sumber datanya berasal dari data-data tertulis yang memiliki keterkaitan dengan topik yang dibahas. Penelitian dalam disertasi ini menyangkut sejarah kodifikasi al-Qur’an, maka kitab-kitab yang menjelaskan tentang sejarah kodifikasi menjadi sumber dalam penelitian dalam penulisan disertasi ini.

Sedangkan sumber-sumber lain yang mendukung dalam penulisan disertasi ini ialah kitab-kitab yang menjelaskan tentang riwayat-riwayat kodifikasi al-Qur’an, perbedaan pendapat dalam pengkodifikasian al-al-Qur’an, kitab-kitab tafsir, dan lain-lain seperti kitab al-Itqā n fī ‘Ulūm al-Qur’ān,38 al-Jā miʻ Aḥkām

38Kitab al-Itqā n fī ‘Ulūm al-Qur’ān karya al-Suyūt ̣ī ini tidak secara langsung menyatakan adanya

ayat atau surat dari al-Qur’an yang hilang. Kitab ini menjadi salah satu sumber primer yang menjelaskan perbedaan tartib surat antara para sahabat baik Ubay bin Kaʻb, Ibn Masʻū d, dan tartib surat yang dikodifikasikan oleh Zayd bin Thā bit. Bukan hanya sekedar penyusunan surat yang menjadi perbedaan antara para sahabat, namun terdapat perbedaan jumlah surat al-Qur’an. Jika

24

Qur’ān,39 al-Burhā n ‘alā Salāmah al-Qur’ān min al-Ziyādah wa al-Nuqs ̣ān,40 dan

lain-lain.

Selain dari kitab tafsir dan kitab ilmu al-Qur’an, kitab-kitab h ̣adīth dan takhrīj h ̣adīth menjadi pendukung dalam penyelesaian tulisan ini sebagai data akurat keabsahan riwayat yang ada. Sebagian dari kitab yang akan dijadikan rujukan mengenai hal ini ialah Kitā b al-Mas ̣āḥif,41 Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, dan lain

sebagainya.

Bila dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian dalam disertasi ini berjenis deskriptif kualitatif. Maksud penelitian deskriptif di sini ialah penelitian ini bermaksud untuk menggambarkan argumen polemik atas autentisitas teks al-Qur’an yang terjadi dalam kalangan ulama Ahl al-Sunnah dari masa klasik hingga modern. Sedangkan maksud dari kualitatif di sini ialah data yang dihadapi berupa pernyataan verbal.

terdapat perbedaan jumlah surat dalam al-Qur’an, maka tidak dinafikan adanya pengurangan dalam penulisan al-Qur’an bagi sahabat yang tidak mencantumkan surat tersebut.

39Al-Jāmiʻ al-Aḥkām al-Qur’ān atau yang dikenal dengan kitab tafsir al-Qurt ̣ubī. Secara tidak

langsung menjelaskan adanya pengurangan dalam al-Qur’an yang ditulis oleh tim kodifikasi di masa ʻUthmān. Hal ini tergambar dari pernyataan al-Qurt ̣ubi ketika menafsirkan surat al-Ah ̣zāb. Ia menyatakan bahwa sebenarnya jumlah ayat al-Ah ̣zāb sama banyaknya dengan ayat al-Baqarah atau berbeda sedikit.

40Kitab ini ditulis oleh Muhammad Saʻd Yā sin. Kitab ini menjadi bahan pertimbangan argumen yang menyatakan dalam al-Qur’an tidak terdapat penambahan dan pengurangan di dalamnya. Menggunakan dasar dari al-Naṣ dan al-Aql sebagai landasan untuk menolak argumen pengingkar

autentisitas al-Qur’an.

41Kitāb al-Mas ̣āḥif adalah kitab kaya al-Sijistāni. Kitab ini menjelaskan ragam riwayat mengenai

kodifikasi al-Qur’an dan perdebatan antara para sahabat ketika kodifikasi al-Qur’an. Salah satu riwayat yang mendukung dalam disertasi ini adalah pernyataan Ibn Masʻū d yang tidak menerima Zayd bin Thā bit sebagai penulis al-Qur’an di masa ʻUthmān.

25

2. Jenis Data

Maksud dari jenis data dalam penelitian ini ialah data-data yang akan menjadi landasan dan sumber secara khusus dalam penyelesaian penelitian ini. Jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa historis, argumen ulama Ahl al-Sunnah, dan riwayat. Bila dilihat dari jenis data yang berupa historis, maka maksudnya ialah meneliti kembali autentisitas teks al-Qur’an dari sejarah penulisan al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad, kodifikasi al-Qur’an pada masa Abū Bakar, dan ʽUthmā n. Selain itu, fungsi dari jenis data berupa argumen ulama Ahl Sunnah untuk melihat polemik dan argumentasinya mengenai autentisitas teks al-Qur’an. Sedangkan fungsi jenis data riwayat ialah untuk melihat benar dan tidaknya adanya perbedaan dalam teks al-Qur’an yang menjadi landasan oleh generasi setelahnya dalam memperkuat autentik atau tidaknya teks al-Qur’an.

3. Pendekatan dan Analisis

Mengingat obyek penelitian ini adalah sejarah kodifikasi al-Qur’an, maka pendekatan utama yang digunakan adalah pendekatan historis. Rajā ʻ Wah ̣īd mendefinisikan pendekatan historis ini dengan kumpulan pendekatan yang digunakan oleh seseorang yang meneliti sejarah untuk mendapatkan kebenaran sejarah, membangun ulang sejarah yang sudah lewat meninjau kejadian dari sudut-sudut yang ada sebagaimana yang ada pada ruang dan waktu saat itu. Rajāʻ juga menjelaskan bahwa pendekatan historis ini masih memiliki kemungkinan untuk

26

selalu berkembang dan menerima untuk selalu disempurnakan mengikuti perkembangan pengetahuan manusia dan kelengkapan media.42

Pendekatan historis bukan hanya sekedar pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku sejarah, melainkan seseorang yang menggunakan pendekatan historis harus memiliki kemampuan untuk memberikan kritik, saran, dan mengunggulkan dari sejarah-sejarah yang telah terkumpulkan.43

Menurut Rah ̣īm Yūnus terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh oleh seseorang yang meneliti dengan pendekatan historis ini. Langkah-langkah tersebut sebagaimana berikut:44 1) Mengangkat permasalahan. 2) Pengumpulan data-data dari sejarah. 3) Mengkritisi sejarah. 4) Menentukan konsep yang digunakan untuk menafsirkan fenomena.

Menggunakan pendekatan historis bukan langkah yang mudah. Demikian yang dinyatakan oleh Ḥasan ʻUthmān (w. 1388 H/1968 M), sebab bagi pengguna pendekatan historis harus memiliki keberanian, tidak berbohong, dan tidak menyembunyikan sedikitpun temuan yang telah diteliti.45 Tanpa rasa takut dan dibenci menjadi kunci atas terealisasikannya pendekatan historis sebagai alat pengupas masalah. Langkah ini yang menjadi perhatian penulis dalam menyelesaikan disertasi demi mengungkap penemuan baru yang selama ini mengganjal dalam benak pikiran penulis.

42Rajāʻ Wah ̣īd Duwaidarī, al-Baḥth al-‘Ilmi Asāsiyah al-Naz ̣ariyah wa Mumārasah al-‘Ilmiyah (Bairūt: Dār al-Fikr al-Muʻās ̣ir, 2000), 151.

43Ibid., 157.

44Rah ̣īm Yūnus Karw al-‘Azāwī, Muqadimah fī Manhaj al-Baḥth al-‘Ilmī (Urdūn: Dār Dajlah, 2008), 82.

27

Selain menggunakan pisau analisis historis, penelitian ini juga menggunakan pisau analisis deskriptif-komparatif. Menurut Sumandi Suryabrata penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan mengenai situasi-situasi atau kejadian. Dalam arti ini penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan.46 Untuk menyelesaikan sebuah permasalahan argumen polemik atas autentisitas teks al-Qur’an penelitian deskriptif sangat diperlukan demi mengungkap data dari ragam argumen ulama baik klasik maupun modern. Metode deskriptif ini berguna untuk memaparkan dan pemetaan pendapat yang menyatakan terdapat penambahan dan pengurangan pada surat dan ayat dalam al-Qur’an dan pendapat yang menyatakan tidak terdapat perubahan dalam kodifikasi al-Qur’an.

Mengumpulkan data yang terdapat dalam metode deskriptif tidak bisa menyelesaikan permasalahan, tetapi membutuhkan satu metode untuk mengklarifikasi ulang pendapat yang lebih unggul dari pro dan kontra yang terdapat pada pengurangan dan penambahan ayat dan surat dalam al-Qur’an. Oleh karena itu, metode komparatif yang akan menjadi pelengkap dalam penyelesaian penelitian ini. Metode komparatif ini berguna untuk mencari kesamaan dan perbedaan setelah memaparkan argumen polemik ulama yang kemudian mengunggulkan pendapat yang lebih tepat menurut peneliti.

28

4. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara mengkaji ulang sejarah penulisan ayat-ayat al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad hingga sejarah kodifikasi al-Qur’an pada ʽUthmā n bin ʽAffān. Hal ini meliputi berbedaan ragam muṣh ̣af yang ditulis oleh para sahabat sebelum dibakarnya mus ̣h ̣af-mus ̣h ̣af sahabat pada masa ʽUthmā n. Dengan demikian, maka dapat diteliti kembali perbedaan jumlah surat, ayat, dan huruf antara sebagian mus ̣h ̣af sahabat dengan mus ̣h ̣af ʽUthmānī yang ada pada masa ada sampai masa sekarang.

Untuk meneliti adanya perbedaan jumlah surat, ayat, dan huruf antara mus ̣h ̣af sahabat dengan mus ̣h ̣af ʽUthmān dapat dilacak kembali dari riwayat-rawayat yang dicantumkan dalam kitab-kitab h ̣adīth, kitab ilmu al-Qur’an, dan kitab tafsir. Munculnya dari riwayat-riwayat tersebut yang menjadi unsur munculnya argumen polemik atas autentisitas teks al-Qur’an pada generasi selanjutnya. Selain itu, untuk membuktikan benar atau tidaknya terjadi penambahan dan pengurangan dalam mus ̣h ̣af ʽUthmānī teknik pengumpulan data selanjutnya ialah mencantumkan argumentasi ulama dari setiap periode baik dari yang pro maupun kontra mengenai hal itu. Agar dapat mengetahui unsur yang mendorong untuk berargumen pro dan kontra tersebut membutuhkan sosiologi pengetahuan.

Dengan adanya teknik pengolahan data sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diketahui secara jelas dan pasti mengenai autentisitas teks al-Qur’an yang menjadi polemik antara ulama Ahl al-Sunnah baik dari masa klasik maupun modern.

29

Bila dilihat dari teknik pengolahan data dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam skema di bawah ini:

Gambar. 1.1

Skema teknik pengolahan data dalam Disertasi

Jika dirinci kembali dari skema di atas, maka pembahasan argumen polemik atas autentisitas teks al-Qur’an dapat dipandang dari tiga sudut yaitu historis, riwayat, dan argumen ulama Ahl al-Sunnah. Bila dilihat dari sudut pandang historis, maka yang menjadi pembahasan ialah sejarah penulisan al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad dan kodifikasi al-Qur’an pada masa Abū Bakar dan ʽUthmān. Penelitian dari sudut pandang historis ini ditinjau dari validitas sejarah yang ada. Bila dilihat dari sudut pandang riwayat, maka peninjauannya ialah benar atau tidaknya riwayat tersebut. Dan bila ditinjau dari sudut pandang argumen ulama ahl al-Sunnah, maka yang dipertimbangkan dari sosiologi pengetahuan. Dengan demikian, maka dapat menghasilkan sebuah penemuan al-Qur’an yang

Autentisitas teks al-Qur’an

dalam sudut pandang sosiologi pengetahuan

Riwayat Historis

Validitas Sejarah Ṣaḥīḥ/Ḍaʽf

Teks Al-Qur’an Autentik

Sosiologi Pengetahuan Argumen Ulama Ahl

30

dikodifikasikan oleh tim ʽUthmā nī autentik dan tidak terjadi pengurangan atau penambahan.

I. Sistematika Pembahasan

Agar penelitian ini terpaparkan secara terarah, sistematis sesuai dengan tujuan dan kegunaannya, maka sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut:

Pada bab pertama disertasi ini membahas pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka teoretik, metode penelitian, penelitian terdahulu, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua membahas sejarah al-Qur’an yang pembahasannya meliputi sejarah penurunan al-Qur’an, kodifikasi al-Qur’an, Maksud ayat dan surat dalam al-Qur’an, dan polemik saat kodifikasi al-Qur’an.

Pada bab ketiga membahas tentang argument autentisitas teks al-Qur’an yang meliputi riwayat hilangnya ayat dan surat dari al-Qur’an baik dari ulama yang pro atau kontra, sebab-sebab munculnya kontradiksi antara ulama, dan dugaan ayat-ayat dan surat yang hilang dalam mus ̣h ̣af ʽUthmānī.

Bab keempat membahas tentang bukti autentisitas teks al-Qur’an yang meliputi matematika al-Qur’an, kemutawatiran al-Qur’an, klarifikasi riwayat hilangnya ayat atau surat dalam al-Qur’an, hukum bagi pengingkar autentisitas teks al-Qur’an, dan polemik autentisitas dalam teropong sosiologi pengetahuan.

31

Bab kelima yaitu penutup yang berisi simpulan, implikasi teoretik, keterbatasan studi, dan rekomendasi.

32

Dokumen terkait