• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebab dalam melakukan tindakan kepada subjek penelitian, yang sangat diutamakan adalah mengungkap makna; yakni makna dan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan motivasi, kegairahan dan prestasi belajar melalui tindakan yang dilakukan. Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan bahwa panelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, tulisan atau lisan dari orang-orang yang diamati1.Dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka tetapi berupa kata-kata atau gambar. Data yang dimaksud berasal dari naskah wawancara, catatan-lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumentasi resmi lainnya2.

Menurut Bogdan dan Biklen, yang dikutif oleh Prof.Dr. Sogiono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, bahwa karakteristik dari penelitian kualitatif, adalah sebagai berikut : 1) dilakukan dalam kondisi yang alamiah,(sebagai lawannya adalah eksperimen),langsung kesumber data dan peneliti adalah instrument kunci, 2) penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif,

1

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2002), hlm. 3.

2

Ibid. hlm. 6.

Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka, 3) penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome, 4) penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif, dan 5) Penelitian Kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati.3

Diantara Jenis penelitian Kualitatif adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), walaupun data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif atau analisisnya menggunakan analisis statistic diskriptif, Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki kinerja Pembelajaran yang lebih bersifat konstektual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi, dan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan oleh guru didalam kelas.4

Menurut Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas berkembang dari Penelitian Tindakan. Oleh karena itu, untuk memahami pengertian PTK, perlu kita telusuri pengertian penelitian tindakan.5 Ciri utama dari penelitian tindakan adalah adanya intervensi atau tindakan atau perlakuan tertentu untuk perbaikan kinerja dalam dunia nyata.6 Dalam penelitian tindakan ini, peneliti melakukan suatu tindakan/intervensi, yang secara khusus diamati terus-menerus, dilihat plusminusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat. 7

Penelitian Tindakan Kelas berkait erat dengan persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru, dan penelitian ini hanya bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas secara professional. Agar lebih memahami jenis Penelitian ini, kita harus mengetahui karakteristiknya.

3

Sugiono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”(Bandung::Penerbit Alfabeta,2010) hal. 13-14

4

Maifalinda Fatra dan Abd. Rozak, “Bahan ajar PLPG, Penelitian Tindakan Kelas”(FITK.UIN Syarif hidayatullah,2010) cet. Pertama, hal. 13

5

Wina Sanjaya, “Penelitian Tindakan Kelas” (Bandung:CV Kencana Prenada Media Group ,2010). cetakan kedua, hal. 24

6

Ibid. hal. 25 7

Suharsimi, Arikunto.. Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006). Cetakan ketigabelas .hlm. 2

Ditinjau dari karakteristiknya, PTK setidaknya memiliki Karakteristik antara lain :

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional; 2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaanya;

3. Peneliti sekaligus praktisi yang melakukan refleksi;

4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional;

5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.8

Manfaat yang dapat dipetik jika guru mau dan mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas itu terkait dengan komponen pembelajaran antara lain :

1. Inovasi pembelajaran,

2. Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan ditingkat kelas, dan 3. Peningkatan profesionalisme guru.9

PTK memerlukan beberapa kondisi agar dapat berlangsung dengan baik dan melembaga. Kondisi tersebut antara lain dukungan dari semua personel di sekolah dan iklim yang terbuka yang memberikan kebebasan kepada guru untuk berinovasi, berdiskusi, berkolaborasi, dan saling mempercayai di antara personel sekolah.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan, yang terfokus dalam kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam pembelajaran di kelas, terutama deskripsi peningkatan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik kegiatan jual beli. Guru akan dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswanya jika guru tersebut mau melihat kembali pembelajaran yang diberikan kepada siswanya. Mampu tidaknya siswa dalam pembelajaran, hal itu sangat tergantung pada tindakan guru. Tindakan guru seperti itu bila dicatat kemudian direfleksikan kembali permasalahannya, guru tersebut dapat dikatakan pula sebagai peneliti tindakan kelas. Sebab, penelitian tindakan menurut Kemmis (1988), seperti dikutif Wina, adalah suatu bentuk

8

Zainal Aqib, “Penelitian Tindakan Kelas. Untuk guru”. (Bandung: Yrama Widya, 2008) hal. 16.

9

penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi social untuk meningkatkan penalaran praktek social mereka10.

Selain pendapat di atas, Elliot mengatakan bahwa penelitian tindakan merupakan suatu kajian tentang situasi social dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya.11

Prosedur penelitian tindakan terdiri atas beberapa tahap. Menurut pendapat Kurt Lewin, ada 4 hal yang harus dilakukan dalam proses penelitian tindakan, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.12

1. Rencana Tindakan

Perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran. Perencanaan yang disusun harus dijadikan pedoman seutuhnya dalam proses pembelajaran.13.

2. Melaksanakan Tindakan

Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan focus masalah. Tindakan dilakukan dalam program pembelajaran apa adanya, artinya tindakan itu tidak direkayasa untuk kepentingan penelitian.14.

3. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan

10

Wina Sanjaya,op.cit. hal. 24 11

Ibid. hal. 25 12

Zainal Aqib hal. 49 13

Wina Sanjaya,op.cit. hal. 78 14

refleksi untuk penyusunan rencana ulang memasuki putaran atau siklus berikutnya15.

4. Refleksi

Refleksi adalah aktifitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan.16. Sebagaimana gambar siklus berikut ini:17

Gambar 3. 1

Siklus Pelaksanaan PTK Menurut Lewin

Berdasarkan pendapat Lewin, penelitian ini dirancang dengan langkah-langkah yang meliputi studi pendahuluan, persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan, dan refleksi.

Langkah-langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. Langkah awal kegiatan penelitian ini dimulai dari identifikasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran, baik permasalahan yang ada dalam siswa, guru, maupun dalam proses perencanaan. Setelah itu, diadakan analisis hasil permasalahan dan 15 Ibid. hal. 79 16 Ibid. hal. 80 17 Ibid. hal. 21-22 Identifikasi Masalah Perencanaan Tindakan Refleksi Observasi Perencanaan Ulang Siklus 1 Siklus 2

diperoleh temuan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat sehingga kurang bisa mengembangkan kemampuan analisis secara maksimal. Berdasarkan temuan itu, peneliti sekaligus menjadi guru menyusun rencana tindakan untuk diterapkan dalam pembelajaran analisis. Perencanaaan tindakan kelas disusun guru berupa tujuan pembelajaran, satuan pelajaran, rencana pembelajaran, penilaian, dan bahan atau materi yang digunakan dalam pembelajaran. Rencana tindakan itu dilaksanakan dalam siklus-siklus pembelajaran. Setelah selesai tindakan setiap siklusnya, peneliti mengadakan refleksi untuk menentukan dasar tindakan perbaikan pada pelaksanaan siklus berikutnya hingga tujuan penelitian tercapai.

Dokumen terkait