• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Data dan Sampel

Dalam dokumen T1 232010006 Full text (Halaman 26-34)

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data sekunder yang digunakan berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang masih terdaftar di Bursa Efek Indonesi (BEI) sampai tanggal 31 Desember 2011. Data tersebut diperoleh dari laporan keuangan perusahaan non-keuangan yang listing di BEI dari tahun 2007 sampai tahun 2011 yang diperoleh dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory), dan website Bursa Efek Indonesia. Sedangkan data harga saham dan level IHSG diperoleh dari internet, yaitu www.yahoofinance.com. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling, adapun kriterianya adalah:

1. Perusahaan non-keuangan yang IPO dari tahun 2007 sampai tahun 2011. 2. Perusahaan yang memiliki anak perusahaan.

3. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan atau prospektus satu tahun sebelum melakukan penawaran umum perdana (IPO), pada saat IPO, dan satu tahun setelah IPO. 4. Perusahaan yang memiliki minimal satu transaksi yang tergolong sebagai transaksi

dengan pihak berelasi kategori piutang dan hutang.

Berikut adalah sampel penelitian berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan: Tabel 1. Pemilihan Sampel Penelitian

Deskripsi Jumlah

Perusahaan non-keuangan yang IPO dari tahun 2007-2011 Perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan

Perusahaan dengan data RPT tidak lengkap Keterbatasan data tidak lengkap

95 (22) (34) (7)

Perusahaan Sampel 32

Operasionalisasi Variabel Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel bebas (Sekaran, 2003). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

 Return on Assets (ROA) merupakan indikator yang umum dalam mendeteksi

manajemen laba (Aharony et al., 2000). Dalam penelitian Aharony et al., (2010) kinerja laba diukur dengan menggunakan ROA jika ROA memuncak pada tahun IPO tetapi pada pasca IPO, ROA kembali menurun sehingga terlihat apakah RPT berhubungan dengan pola ROA pada saat IPO dengan cara menunjukkan manajemen laba.Nilai ROA didapat dari perbandingan antara laba bersih perusahaan yang melakukan IPO pada tahun IPO dengan jumlah aset kecuali kas pada saldo akhir tahun IPO. Jumlah kas tidak diperhitungkan untuk menghilangkan cash effect akibat IPO. Penggunaan model ini sesuai dengan penelitian Aharony et al., (2010), Guing dan Aria (2011).

ROAt=0 = Laba Bersih

Total Aset∗

*Total aset yang digunakan kecuali kas pada tahun IPO

Buy-and-Hold Return (BHR) merupakan variabel yang akan digunakan untuk melihat

kinerja saham perusahaan pada periode setelah IPO. Metode buy-and-hold return dapat diukur dengan rumusan berikut (Rahman dan Gutagol, 2008):

BHRi,t = =1 1 +��,� − =1(1 +��,�) Keterangan:

ri,t = imbal hasil saham i pada hari t yang dihitung sebagai berikut: ri,t = harga penutupan saham i hari t0−harga penutupan saham i t−1

sedangkan mi,t adalah imbal hasil dari Indeks Harga Saham Gabungan pada hari t yang didapatkan dari perhitungan sebagai berikut:

mi,t = harga penutupan IHSG hari t0−harga penutupan IHSGi t−1 Harga penutupan IHSG t−1

Pengukuran kinerja jangka panjang imbal hasil saham perusahaan karena perbedaan periode (tahun) IPO, maka akan digunakan imbal hasil harian perusahaan selama 1 tahun yang akan dikategorikan ke dalam imbal hasil bulanan, dimana imbal hasil bulanan terdiri dari 21 imbal hasil harian. Abnormal return saham 1 tahun dihitung dari awal April setelah perusahaan melakukan IPO (tahun fiscal 0 berakhir) dihitung kedepan sampai dengan 252 hari perdagangan.

Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang membantu menjelaskan varians dalam variabel terikat (Sekaran, 2003). Variabel independen dalam penelitian ini, yaitu:

 Related Party Receivable (RPT Piutang) merupakan perubahan rasio Related Party

Receivable terhadap jumlah aset pada saldo akhir tahun. Pengukuran ini

dimaksudkan untuk mendeteksi jumlah RPT Piutang yang tidak normal selama proses IPO. Penggunaan model ini sesuai dengan penelitian Aharony et al., (2010), Guing dan Aria (2011).

∆RPT-Piutangi,t=0 = Piutang kepada Pihak Berelasi pada tahun IPO

Total Aset pada tahun IPO -

Piutang kepada Pihak Berelasi pada tahun sebelum IPO Total Aset pada tahun sebelum IPO

RPT-Piutangi,t= 1 = Piutang kepada Pihak Berelasi pada tahun setelah IPO

Total Aset pada tahun setelah IPO -

Piutang kepada Pihak Berelasi pada tahun IPO Total Aset pada tahun IPO

 Related Party Payable (RPT Hutang) merupakan perubahan rasio Related Party

Payable terhadap jumlah liabilitas pada saldo akhir tahun. Pengukuran ini dimaksudkan

untuk mendeteksi jumlah RPT Hutang yang tidak normal selama proses IPO. Penggunaan model ini sesuai dengan penelitian Aharony et al., (2010), Guing dan Aria (2011).

∆RPT-Hutangi,t=0 = Hutang kepada Pihak Berelasi pada tahun IPO

Total Liabilitas pada tahun IPO

-

Hutang kepada Pihak Berelasi pada tahun sebelum IPO Total Liabilitas pada tahun sebelum IPO

RPT-Hutangi,t= 1 = Hutang kepada Pihak Berelasi pada tahun setelah IPO

Total Liabilitas pada tahun setelah IPO

-Hutang kepada Pihak Berelasi pada tahun IPO Total Liabilitas pada tahun IPO

 Net Outstanding Corporate Loans to year -end Total Assets (NOREC) digunakan

untuk mengukur keberadaan tunneling pada periode setelah IPO. NOREC merupakan perubahan rasio Net Outstanding Corporate Loans (didapat dari selisih piutang dan hutang lain-lain kepada pihak berelasi) terhadap jumlah aset pada saldo akhir tahun. Penggunaan model ini sesuai dengan penelitian Aharony et al., (2010), Guing dan Aria (2011).

NORECi,t= 0 = (Piutang − Hutang Lain−Lain kepada Pihak Berelasi pada tahun IPO )

Total Aset pada tahun IPO

-(Piutang − Hutang Lain−Lain kepada Pihak Berelasi pada tahun sebelum IPO ) Total Aset pada tahun sebelum IPO

NORECi,t= 1 =

(Piutang − Hutang Lain−Lain kepada Pihak Berelasi pada tahun setelah IPO ) Total Aset pada tahun setelah IPO -

(Piutang − Hutang Lain−Lain kepada Pihak Berelasi pada tahun IPO ) Total Aset pada tahun IPO

Variabel Kontrol

Variabel kontrol digunakan untuk mengontrol hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, karena variabel kontrol diduga dapat mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini menggunakan variabel kontrol, yaitu:

 Non-Related Party Receivable (NRPT Piutang) merupakan perubahan rasio

Non-Related Party Receivable terhadap jumlah aset pada saldo akhir tahun. NRPT Piutang

diambil sebagai variabel kontrol karena pada kenyataannya dapat mempengaruhi besarnya pendapatan perusahaan. Penggunaan model ini sesuai dengan penelitian Aharony et al., (2010), Guing dan Aria (2011).

∆NRPT-Piutangi,t=0 = Piutang selain kepada Pihak Berelasi pada tahun IPO

Total Aset pada tahun IPO -

Piutang selain kepada Pihak Berelasi pada tahun sebelum IPO Total Aset pada tahun sebelum IPO

NRPT-Piutangi,t= 1 = Piutang selain kepada Pihak Berelasi pada tahun setelah IPO

Total Aset pada tahun setelah IPO -

Piutang selain kepada Pihak Berelasi pada tahun IPO Total Aset pada tahun IPO

 IPO Firm’s Long-Term Debt to year-end Total Assets (DEBT) diambil sebagai variabel kontrol karena semakin tinggi financial leverage, pengawasan dari manajemen akan semakin ketat dan menyebabkan peningkatan kinerja perusahaan (Myers, 2001). Penggunaan model ini sesuai dengan penelitian Aharony et al., (2010), Guing dan Aria (2011).

DEBTi,t= 0 = Hutang Jangka Panjang

Total Aset Perusahaan pada tahun IPO

IPO Firm’s Natural Logarithm of the Market Value of Equity at year-end (SIZE)

diambil sebagai variabel kontrol karena semakin besar ukuran perusahaan, pengawasan dari manajemen akan semakin berkurang dan mempengaruhi kinerja

perusahaan (Williamson, 1967). Penggunaan model ini sesuai dengan penelitian Aharony

et al., (2010), Guing dan Aria (2011).

SIZEi,t= 0 = Logaritma Natural dari Nilai Pasar Ekuitas Perusahaan pada tahun IPO

 Market Return (MARKET) merupakan imbal hasil pasar (IHSG) dalam jangka waktu

satu hari sejak tanggal IPO untuk melihat risiko sistematis yang dialami perusahaan. Penggunaan model ini sesuai dengan penelitian Aharony et al., (2010), Guing dan Aria (2011).

MARKETi = Imbal Hasil Pasar Perusahaan yang IPO dalam Periode 1 Hari

Metode Analisis

Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini penulis melakukan analisis statistik regresi linear berganda dengan evaluasi hasil regresi menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi berganda.

Analisis Regresi

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Analisis regresi digunakan untuk memprediksi dan/atau mengestimasi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2011).

Model untuk mendeteksi manajemen laba dalam proses IPO

Penggunaan model ini sesuai dengan penelitian Aharony et al., (2010), Guing dan Aria (2011).

ROAi,t= 0 = α0 + α1∆RPT-Piutangi,t=0 + α2∆RPT-Hutangi,t=0 + α3∆NRPT-Piutangi,t=0 + α4DEBTi,t= 0+ α5SIZEi,t= 0 + ɛi,t

Tabel 2. Deskripsi Variabel Model 1

Variabel Deskripsi

ROAi,t= 0 Rasio Laba Perusahaan terhadap Total Aset kecuali Kas pada tahun IPO

∆RPT-Piutangi,t=0 Selisih Transaksi Piutang kepada Pihak-Pihak Berelasi pada tahun

IPO dengan tahun sebelum IPO

∆RPT-Hutangi,t=0 Selisih Transaksi Hutang dari Pihak-Pihak Berelasi pada tahun

IPO dengan tahun sebelum IPO ∆N

RPT-Piutangi,t=0

Selisih Transaksi Piutang selain RPT-Piutang pada tahun IPO dengan tahun sebelum IPO

DEBTi,t= 0 Rasio antara Hutang Jangka Panjang dengan Total Aset Perusahaan pada tahun IPO

SIZEi,t= 0 Logaritma Natural dari Nilai Pasar Ekuitas Perusahaan pada tahun IPO

Model untuk mengukur akibat dari manajemen laba dan tunneling terhadap kinerja saham di pasar modal setelah proses IPO

Penggunaan model ini sesuai dengan penelitian Aharony et al., (2010), Guing dan Aria (2011)

BHRi = f0 + f1∆RPT-Piutangi,t=0+ f2∆RPT-Hutangi,t=0+ f3NORECi,t= 1 + f4∆N RPT-Piutangi,t=0+ f5NORECi,t= 0 + f6RPT-Piutangi,t= 1 + f7RPT-Hutangi,t= 1+ f8 NRPT-Piutangi,t= 1 + f9MARKETi + f10ROAi,t= 0 + f11SIZEi,t= 0 + ɛi,t

Tabel 3. Deskripsi Variabel Model 2

Variabel Deskripsi

BHRi Imbal Hasil Buy-and-Hold perhitungan dari selisih return perusahaan dengan return market index

NORECi,t= 1 Perbandingan antara Selisih Piutang dan Hutang Lain-Lain dengan

Total Aset pada tahun setelah IPO dengan tahun IPO

NORECi,t= 0 Perbandingan antara Selisih Piutang dan Hutang Lain-Lain dengan

Total Aset pada tahun IPO dengan tahun sebelum IPO

RPT-Piutangi,t= 1 Selisih Transaksi Piutang kepada Pihak-Pihak Berelasi pada tahun

setelah IPO dengan tahun IPO

RPT-Hutangi,t= 1 Selisih Transaksi Hutang dari Pihak-Pihak Berelasi pada tahun

setelah IPO dengan tahun IPO

NRPT-Piutangi,t= 1

Selisih Transaksi Piutang selain RPT-Piutang pada tahun setelah IPO dengan tahun IPO

MARKETi Imbal Hasil Pasar Perusahaan yang IPO dalam Periode 1 Hari

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah dengan koefisien determinasi (R2), uji signifikansi simultan (uji statistik F), dan uji signifikansi simultan (uji t).

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model untuk menerangkan variasi variabel independen. Dalam Ghozali (2011), nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Penentuan penerimaan atau penolakan hipotesis sebagai berikut:

1. Apabila nilai F > 0,05, maka semua variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen.

2. Apabila nilai F < 0,05, maka semua variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi (α) sebesar 5 persen atau 0.05. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi. Jika nilai probabilitas signifikansi < α, maka hipotesis diterima. Jika nilai probabilitas signifikansi > α, maka hipotesis ditolak.

Dalam dokumen T1 232010006 Full text (Halaman 26-34)

Dokumen terkait