• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksplorasi yang bertujuan mengidentifikasi dimensi-dimensi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan bagian manajemen keperawatan bahwa jumlah perawat adalah 130 perawat yang berada di ruang rawat inap.

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memenuhi kriteria penelitian dan dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sampel juga harus bersifat representatif, maksudnya sampel dapat mewakili populasi yang ada sehingga dapat menggambarkan keadaan populasi penelitian. Semakin banyak sampel, maka hasil penelitian mungkin akan lebih representatif dan memberikan gambaran tentang populasi yang sesungguhnya. Besar kecilnya sampel sangat dipengaruhi oleh rancangan dan ketersediaan subjek tersebut. Dengan kata lain semakin besar sampel, semakin mengurangi angka kesalahan (Nursalam, 2009).

Penentuan jumlah sampel yang dilakukan menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2010).Keseluruhan populasi adalah 130 perawat.

Pengambilan sampel (populasi sudah diketahui) teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane (Riduwan, 2004) yaitu:

Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d = Persisi yang ditetapkan (0.05)

Menggunakan rumus tersebut maka jumlah sampel:

. 5

. 5

. 5 . 5

Adapun kriteria inklusi adalah:

1. Perawat yang tidak dalam masa orientasi kerja 2. Perawat tidak dalam masa tugas belajar

3. Perawat yang tidak sedang melakukan cuti kerja 4.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perawat di ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan yang beralamat di Jalan Sei Batang Hari No. 28-30 Medan.Penelitian ini dilakukan mulai September 2013- Juli 2014.

Alasan peneliti memilih Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan adalah rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit swasta, yang belum pernah dilakukan penelitian tentang analisis dimensi kepuasan kerja perawat.

4.4 Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan pertimbangan etik, yaitu memberi penjelasan kepada calon responden peneliti tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi responden, baik resiko fisik maupun psikis. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan tidak menuliskan nama responden pada instrumen dan peneliti memusnahkan instrument setelah proses penelitian selesai. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Etika penelitian dilakukan sebelum menyebarkan kuesioner kepada responden.Sebelum pengambilan data, penelitian telah dikaji dan diputuskan oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan USU bahwa penelitian telah layak dan diteruskan.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya (Arikunto, 2010).

4.5.1 Kuesioner Data Demografi

Data demografi terdiri dari inisial nama inisial, jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan lama bekerja sebagai perawat. Pengisian dilakukan dengan mengisi jawaban untuk pertanyaan inisial nama, umur dan lama bekerja sebagai perawat. Sedangkan pengisian dengan menggunakan check list untuk jawaban jenis kelamin, dan pendidikan terakhir. Hasil pengumpulan data pada subvariabel umur tidak dikategorikan.Data pada subvariabel jenis kelamin, pendiddikan terakhir, dan lama kerja sebagai perawat dikategorikan.

4.5.2 Kuesioner Dimensi Kepuasan Kerja

Kuesioner dimensi kepuasan kerja bertujuan untuk mengidentifikasi dimensi-dimensi kepuasan kerja perawat di RSU Bunda Thamrin Medan. Pernyataan kuesioner terdiri dari 30 pernyataan dengan skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah 60 dengan rumus interval ( Wahyuni, 2011) :

Range (R) adalah hasil selisih dari nilai tertinggi dengan nilai terendah, yaitu 120-60 =60. Pembagian kategori (K) adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel, dalam penelitian in sebelumnya ada 4 kategori yaitu sangat tidak puas dengan nilai 1, tidak puas dengan nilai 2, puas dengan nilai 3, dan sangat puas dengan nilai 4. Kemudian keempat kategori tersebut dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu tidak puas (1,2) dan puas (3,4) sehingga didapat Interval (I) = 60/2= 30 dengan nilai 60-89 termasuk kategori tidak puas dan nilai 90-120 termasuk kategori puas. .

Kuesioner ini terdiri dari 30 pernyataan yang mencakup pernyataan dari 2 dimensi kepuasan kerja. Dimensi lingkungan kerja langsung yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 14, 15, dan 16 (puas = 36-48, tidak puas= 12-35), dan dimensi lingkungan kerja tidak langsung yaitu nomor 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29,dan 30 (puas=54-72, tidak puas=36-54).

Kuesioner juga terdapat sebuah pertanyaan terbuka tentang kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan. Peneliti mengarahkan responden untuk mengungkapkan salah satu yang paling memberikan rasa puas dan rasa tidak puas, tapi dalam lingkup item dari dimensi lingkungan lansung (promosi, peningkatan dan pengembangan diri, gaji, dan jadwal kerja) maupun dimensi tidak langsung (tantangan kerja, suasana kerja, interaksi, dan kepemimpinan).

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitasi instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2010).

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Arikunto, 2010). Uji validitas telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Advent Medan dengan 30 responden pada bulan maret 2014.Uji validitas dilakukan dengan validitas konstruk dimana pengujian pernyataan kuesioner dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel (0,36), sedang pernyataan dinyatakan tidak valid jika r hitung lebih kecil dari r tabel (0,36) (Sugiyono, 2006). Pada 30 pernyataan di kuesioner terdapat hasil lebih kecil dari 0,36 (pernyataan no 1, 2, 3, 4, 16, 21), maka kalimat pada pernyataan di masing-masing variabel telah direvisi dan diuji kembali oleh peneliti sehingga semua pernyataan di kuesioner telah valid (lebih besar dari 0.36).

4.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana alat tersebut tetap konsisten bila dilakukan beberapa kali dengan menggunakan alat

dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 30 orang responden yang memenuhi kriteria sampel di Rumah Sakit Umum Advent Medan pada bulan maret 2014.

Reliabilitas dilakukan dengan menggunnakan Cronbach’s alpha coefficient, dengan 1.00 menunjukkan reliabilitas sempurna dan 0.00 menunjukkan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat diterima jika hasil uji reliabilitas (r hasil ) lebih besar dibandingkan dengan 0.8 ( r tabel) ( Hamid, 2008). Jika r hasil lebih besar dari r tabel maka pernyataan tersebut reliabel.Hasil reliabilitas yang didapatkan pada uji instrumen adalah 0.910.

4.7 Metode Pengumpulan Data

Pada tahap awal pengumpulan data peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian setelah permohonan izin telah diperoleh, peneliti mengajukan surat permohonan penelitian ke bagian personalia di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.

Setelah melalui prosedur administrasi di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan. Kemudian peneliti berkoordinasi dengan kepala bidang keperawatan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin medan menyaring data responden yang ada di ruang rawat inap. Kemudian setelah mendapatkan data responden yang sesuai kriteria penelitian, peneliiti berkoordinasi dengan kepala ruangan untuk membantu menyebarkan kuesioner untuk masing-masing responden di ruang rawat inap yang dilakukan oleh peneliti.

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara mengambil lebih kurang 15-20 responden setiap harinya selama dua minggu untuk seluruh ruang rawat inap pada shift pagi, dan sore di 11 lantai Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin. Perawat yang dinas malam maka peneliti temui perawat pelaksana tersebut pada pagi harinnya setelah/sebelum melakukan operan shift. Peneliti menyebarkan kuesioner dengan bantuan kepala ruangan mengumpulkan perawat sebelum/ setelah operan shift, kemudian peneliti menjelaskan tentang tujuan penelitian, mamfaat penelitian, dan proses penelitian, lalu mempersilahkan responden membaca surat izin responden, dan bila responden bersedia maka responden dipersilahkan menandatangani surat persetujuan tersebut.

Peneliti mempersilahkan responden mengisi kuesioner dengan memberikan waktu 10-20 menit, dan menyediakan waktu kepada responden yang bertanya tentang pernyataan/pertanyaan yang tidak dimengerti atau kurang dipahami.Setelah selesai pengumpulan data maka peneliti mengecek kembali kelengkapan dan jumlah seluruh kuesioner yang telah diisi responden.

4.8 Analisis Data

Semua data yang telah terkumpul dianalisis melalui beberapa tahapan.Tahap pertama adalah editing yaitu memeriksa kelengkapan data dan memastikan bahwa semua pilihan dalam kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk. Tahap kedua adalah kode (coding) yaitu memberi angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah analisa data pada waktu melakukan tabulasi analisa data.Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan sistem komputerisasi

menggunakan analisa deskriptif yang disajikan dalam bentuk narasi, table distribusi frekuensi dan persentase.

Pada peneliti ini, analisa data dengan metode statistik univariat digunakan untuk data demografi. Hasil analisa data demografi yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan pengalaman kerja sebagai perawat diolah dalam data distribusi frekuensi dan persentase.

                                   

BAB 5

Dokumen terkait