• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini meggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperiment (non equivalent control gruop design) yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala yang timbul sebagai akibat dari suatu perlakuan atau percobaan tertentu dengan desain pre test dan post test (Hidayat, 2011).

Rancangan penelitian yang peneliti akan lakukan adalah two groups pre-test post-pre-test design untuk mengetahui pengaruh konseling dan tayangan media video dalam peningkatan dan perubahan perilaku perawatan kaki penderita diabetes melitus seperti di bawah ini.

10 org O2 10 org S R O1 10 org 15 org O3 15 org S: Sampel R: Random dua O1: pre test

O3: postest penayangan media video sebanyak 15 orang/grup (2 grup)

Rancangan dalam penelitian ini untuk konseling kelompok akan dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dengan durasi 60-90 menit persesi dengan jumlah anggota konseling 10 orang. Dalam setiap kali pertemuan akan membahas topik yang berbeda, yaitu :

1. Sesi pertama: pengenalan komplikasi diabetes pada kaki dan gejalanya 2. Sesi kedua: perawatan kaki bagi penderita diabetes dan senam kaki

Sebelum konseling dilakukan, akan diberikan penjelasan singkat dan diperlihatkan gambar kelainan kaki pada penderita diabetes pada sesi pertama dan gambar perawatan kaki pada sesi kedua. Petugas yang akan melakukan konseling dan melakukan wawancara pada saat pengisian kuesioner adalah tim Klinik DM Puskesmas Sering yang telah mendapatkan pelatihan mengenai penangan DM di puskesmas, yang terdiri dari dokter dan perawat.

Kelompok dengan perlakuan penayangan video akan mendapat penayangan video sebanyak 2 kali. Sebelum penayangan video akan dilakukan pembukaan selama 5 menit oleh tim Klinik DM, kemudian pemutaran video selama 10-15 menit. Setelah penayangan video selesai, tidak ada diskusi ataupun tanya jawab dan reponden dipersilahkan pulang. Video yang akan ditayangkan mengenai penayangan video perawatan kaki yang bersumber dari

dengan judul video foot care dan video senam kaki yang

bersumber dari Divisi DM dan Educator Poltekkes Kemenkes Malang, yang dibuat tahun 2012. Kedua kelompok perlakuan akan mendapatkan pretest sebelum

mendapatkan perlakuan konseling dan video, dan akan mendapatkan postest pada saat selesai perlakuan konseling dan penayangan video yang kedua dan akan diulang satu minggu kemudian

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Klinik DM Puskesmas Sering Medan, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, karena puskesmas ini merupakan satu-satunya puskesmas di Kota Medan yang memiliki klinik PTM khususnya diabetes melitus. Kegiatan konseling akan dilakukan diruangan Klinik DM Puskesmas Sering, dan penayangan video akan dilakukan di aula Puskesmas Sering dengan menggunakan LCD, laptop dan pengeras suara.

Proses perlakuan konseling dan penayangan video serta pengumpulan data dilakukan sejak 21 Mei hingga 19 Juni 2013.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien diabetes melitus yang berkunjung dan menjalani pengobatan di Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Medan.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

2) Tidak memiliki gangguan komunikasi 3) Tidak memiliki gangguan kognitif

4) Dapat melaksanakan fungsi hidup secara mandiri 5) Pernah berobat ke klinik DM Puskesmas Sering

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Menurut Fraenkel dan Wallen (1993 : 90), ukuran sampel adalah sebesar-besarnya penelitian dapat memperolehnya yaitu dengan pengorbanan, waktu dan energi yang wajar dan besarnya sampel tergantung jenis penelitian, dimana jumlah sampel minimal untuk penelitian eksperimen adalah 15 subjek per grup. Sedangkan menurut Gay dan Diehl (1992), jumlah sampel minimal untuk penelitian eksperimen adalah 30 orang per grup, meskipun 15 orang per grup dapat dipertahankan jika kontrolnya ketat (Sulistyaningsih, 2011). Dengan demikian total sampel penelitian ini direncanakan adalah 60 orang.

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang telah didesain, kemudian dilakukan wawancara terhadap pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Sering. Data sekunder drperoleh dari studi dokumen yang ada di Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering, Kota Medan.

3.4.2. Uji Validitas dan Reabilitas

Dalam penelitian ini, uji validitas akan dilakukan di Klinik Diabetes Dr.Dharma dengan jumlah responden 30 orang pasien diabetes melitus yang berobat kesana. Lokasi ini dipilih agar responden yang dipilh yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan responden penelitian.

Uji validitas dan reliabilitas (kesahihan dan keterandalan) merupakan suatu instrumen alat ukur penelitian berupa kuesioner dilakukan sebelum digunakan untuk mengukur nilai pengetahuan dan sikap perawatan kaki penderita diabetes. Validitas dan reliabilitas alat ukur dilihat dari koefisien korelasinya, semakin tinggi angka koefisien korelasinya, semakin valid dan reliable alat ukur tesebut (Sunyoto, 2012).

Untuk mengetahui tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur

dengan cara mengukur korelasi item dengan skor total item menggunakan

corrected item total correlation, dengan ketentuan jika nilai r corrected item total correlation > r di tabel Pearson Product Moment maka dinyatakan valid dan sebaliknya, nilai r dicari pada tabel r Pearson Product Moment disignifikansi 0,05 dengan uji dua sisi dan jumlah data n = 30. Didapat dari tabel r Pearson Product Moment adalah 0,361

Ketentuan kuesioner dikatakan valid pada penelitian ini, jika: 1. Nilai r Corrected Item Total Correlation ≥ 0,361 dikatakan valid

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur dalam interval 0,70 sampai dengan 0,95 maka dinyatakan reliabel.

Uji validitas pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali. Pada uji pertama, alat ukur pengetahuan berjumlah 10 item dan sikap berjumlah 20 item, namun setelah dilakukan uji validitas, maka 2 item dari sikap dinyatakan gugur (soal no.9 dan 20), kemudian dilakukan uji validitas kedua dan hasilnya valid, lalu dilakukan uji reliabilitas dan hasilnya reliable. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.dibawah ini

Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan dan Sikap

Variabel r tabel Corrected Item Total Correlation Statu s Cronbach’s Alpha Status

Pengetahuan 1 0,361 0.563 Valid Reliabel

Pengetahuan 2 0,361 0.544 Valid Reliabel

Pengetahuan 3 0,361 0.567 Valid Reliabel

Pengetahuan 4 0,361 0.512 Valid Reliabel

Dokumen terkait