• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Dalam dokumen EKA SRI HANDAYANI GINTING (Halaman 29-34)

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Mandiri (persero) Tbk tepatnya di Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran menyalurkan KUR di sektor agribisnis baik on farm maupun off farm dan memberikan bantuan dalam segi permodalan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bogor dan sekitarnya. Selain itu, Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran dipilih karena tingkat realisasi KUR lebih rendah daripada pengajuan KUR. Pengumpulan data berlangsung pada bulan April hingga Juni 2016.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Sumber data primer dari penelitian ini merupakan hasil wawancara dengan para nasabah KUR UMKM sektor agribisnis Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran yang masih aktif melakukan pinjaman hingga Maret 2016. Wawancara dilakukan dengan bantuan kuisioner agar pertanyaan dalam wawancara lebih sistematis. Data primer lainnya akan diperoleh dari hasil diskusi peneliti dengan pihak manajemen Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran terkait dengan mekanisme dan tata cara pemberian kredit sampai dengan perealisasian pinjaman kepada nasabah serta tata cara pembayaran kredit.

Data sekunder akan diperoleh dari data-data yang dimiliki Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran terkait data mengenai modul Bank Mandiri dan pedoman kerja Bank Mandiri. Data-data pendukung lainnya terkait Kredit Usaha Rakyat akan diperoleh dari lembaga terkait seperti Komite KUR Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UMKM dan Bank Indonesia. Pencarian literatur untuk mencari data penelitian melalui buku-buku yang relevan, laporan penelitian, jurnal penelitian maupun internet juga dilakukan sebagai kelengkapan bahan penelitian. Proses penelitian ini akan dimulai dengan penelusuran sumber data dari berbagai referensi yang relevan, dilanjutkan dengan pengumpulan data, pengolahan data, hingga penulisan laporan dalam bentuk skripsi.

Metode Pengumpulan Data dan Penentuan Sampel

Penentuan populasi dan sampel menjadi langkah awal dalam melakukan penelitian. Terlebih dahulu peneliti harus mengetahui populasi yang akan dijadikan objek penelitian dalam menentukan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran yang masih aktif melakukan peminjaman hingga Maret 2016.

Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen (unit dan individu) sejenis dan dapat dibedakan berdasarkan objek penelitian. Populasi pada penelitian diasumsikan merupakan nasabah KUR yang masih aktif sebagai penerima kredit usaha rakyat yang ada pada Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran melakukan usaha dalam sektor agribinis (subsistem hulu, subsistem on farm dan subsistem hilir dan pemasaran).

Populasi yang diambil dalam penelitian ini merupakan debitur KUR Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran yang masih aktif dan bergerak pada sektor usaha agribisnis. Jumlah nasabah KUR yang masih aktif sebanyak 153 orang. Total populasi nasabah KUR yang bergerak di bidang agribisnis sebanyak 78 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Sampel yang digunakan dalam menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi realisasi KUR di Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran sebanyak 40 nasabah.

Besarnya jumlah sampel yang diambil mengacu pada pendapat Supranto (2001), yang menyatakan bahwa apabila jumlah variabel yang diambil adalah k, maka jumlah sampel yang diambil minimal harus sama dengan empat atau lima kali dari jumlah k. Sehingga dengan demikian jumlah responden sebesar 40 orang sudah dianggap cukup untuk mewakili. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan responden yaitu pelaku usaha yang sudah mendapat realisasi kredit usaha rakyat dengan menggunakan alat bantu kuisioner. Kuisioner tersebut berisi daftar pertanyaan kepada responden seputar usaha, kredit, dan lain–lain yang dimana nanti harapannya responden tersebut dapat memberikan respon positif terhadap pertanyaan-pertanyaan itu.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode analisis yang akan digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif disajikan dalam bentuk analisis deskriptif sedangkan analisis kuantitatif menggunakan alat analisis regresi linear berganda.

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki (Nazir 2014).

Analisis deskriptif dilakukan untuk menjelaskan gambaran umum Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran, seperti syarat-syarat penyaluran kredit serta prosedur yang digunakan untuk memperoleh kredit yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran Mandiri.

Model faktor-faktor yang memengaruhi realisasi Kredit Usaha Rakyat Analisis terhadap faktor-faktor yang memengaruhi realisasi KUR menggunakan model analisis regresi linear berganda. Regresi linear berganda adalah regresi dimana ada lebih dari satu variabel penjelas atau variabel bebas

yang digunakan untuk menjelaskan perilaku variabel tak bebas (Rosadi 2011).

Analisis faktor-faktor yang memengaruhi realisasi kredit usaha rakyat (KUR) akan dilakukan dengan menggunakan data dari keseluruhan responden, sehingga akan diperoleh model realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) seluruh nasabah Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi realisasi kredit dapat ditulis dengan

Y= a +β1X12X23X34X4...β6X67X7+ ei Dimana :

Y = Banyaknya realisasi kredit (Rupiah) X1 = Usia nasabah (tahun)

X2 = Pendidikan (tahun)

X3 = Jumlah tanggungan dalam keluarga (orang) X4 = Pendapatan bersih usaha per bulan (Rupiah) X5 = Lama usaha (tahun)

X6 = Nilai agunan (Rupiah) X7 = Jangka waktu kredit (kali) a = konstanta

β 1,....β12 = koefisien variabel independen ei = eror term

Evaluasi Model Pendugaan

Evaluasi model pendugaan bertujuan untuk mengetahui apakah model yang diduga terpenuhi secara statistik. Menentukan suatu keputusan ada atau tidaknya pengaruh varibel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka digunakan uji F dan uji t. Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap varibel terikat (Y). Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Y) Kuncoro (2011).

a. Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah keseluruhan variabel independen (x) secara bersamaan berpengaruh nyata terhadap variabel dependen (Y) dengan hipotesis sebagai berikut (Kuncoro 2011):

H0:β1=β2 (semua variabel independen Xi tidak memengaruhi variabel dependen) H1:β1≠0 (sekurang-kurangnya ada satu variabel independen Xi yang

memengaruhi variabel dependen Y) Rumus Uji F adalah :

Uji F=

Dimana :

n = jumlah data histories k = jumlah variabel independen Kriteria Uji:

1. F-hit > F-tabel maka tolak H0 berarti semua variabel bebas (independen) mampu secara bersama-sama menjelaskan variasi dari variabel tak bebas (dependen).

2. F-hit < F-tabel maka terima H0 seluruh variabel bebas (independen) tidak mampu secara bersama-sama menjelaskan variasi dari variabel tak bebas (dependen).

b. Uji-T

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro 2011). Dalam melihat pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), maka digunakan uji T dengan hipotesis sebagai berikut:

H0:bi=0 (variabel bebas (independen) tidak memengaruhi variabel tak bebas (dependen)

H1:bi≠0 (Variabel bebas (independen) memengaruhi variabel tak bebas (dependen)

Rumus uji T adalah:

T

hitung

Dimana:

bi = koefisien regresi ke-i yang diduga βi= parameter ke-i yang dihipotesiskan

S(bi) = standar deviasi atau simpangan baku dari bi

1. Bila t-hit > ttabel, maka tolak Ho artinya variabel-variabel bebas (independen) yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas (dependen)

2. Bila t-hit <ttabel, maka terima Ho artinya variabel-variabel bebas (independen) tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas (dependen)

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan sebagai pengukur tingkat kebaikan model atau dengan kata lain mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi vaiabel terikat. Semakin tinggi keragaman dapat diterangkan oleh model tersebut, semakin besar koefisien determinasi (Kuncoro 2011).

Koefisien determinasi dapat dirumuskan sebagai berikut :

R

2

∑ ̅

∑ ̅ Dimana :

R2= koefisien determinasi JKS = Jumlah Kuadrat Sisa JKT = Jumlah Kuadrat Total ̅= nilai rataan respon

Yi = nilai dugaan

Asumsi dalam Analisis Regresi Linear

Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen memengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Analisis regresi berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh hubungan fungsional antar variabel independen dan dependen. Untuk membuat suatu persamaan regresi linier berganda diperlukan beberapa asumsi mendasar, yaitu normalitas, heterogenitas, multikolinieritas dan autokorelasi (Gujarati 2006). Dalam penelitian ini, analisis regresi yang digunakan adalah regresi linier berganda karena memiliki tujuh variabel bebas, asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolinieritas.

a. Uji Normalitas

Normalitas atau disebut juga uji kenormalan data diperlukan dalam analisis regresi berganda. Untuk mengetahui apakah suatu model regresi merupakan model yang valid yakni model menggambarkan data dengan cukup baik, kita dapat melihat plot garis dari Standardized Residual Cumulative Probability. Apabila plot yang terbentuk bersifat acak di sekitar garis lurus dapat disimpulkan bahwa model menggambarkan data dengan cukup baik.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui hubungan linear antara variabel independen. Adanya kolinear berganda ini menyebabkan pendugaan koefisien menjadi tidak stabil. Pendekatan terjadinya suatu koliner ganda dapat dilihat pada hasil faktor inflasi varian Variance Inflation Factors (VIF). Nilai VIF dapat diperoleh dari persamaan:

VIF=

Keterangan:

= Koefisien determinasi dari regresi peubah bebeas ke-j dengan semua peubah lainnya.

Nilai VIF yang lebih dari 10 menunjukkan bahwa peubah tersebut berkolinier ganda. Adanya kolinier ganda dalam model akan mengakibatkan:

1. Penduga koefisien regresinya menjadi tidak nyata walaupun nilai nya tinggi.

2. Nilai-nilai dengan koefisien regresi menjadi sangat sensitif terhadap peubah-peubah data.

3. Pada metode kuadrat terkecil, penduga koefisien regresi mempunyai simpangan baku yang sangat besar.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji terjadinya ketidaksamaan varian dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka terjadi homokedastisitas, tetapi apabila berbeda maka akan terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan cara membuat scatter plot dari model persamaan regresi. Jika membentuk pola tertentu misalnya bergelombang, melebar kemudian menyempit dan sebagainya maka akan terjadi heteroskedastisitas dengan kesalahan yang terjadi tidak acak tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya variabel bebas, sebaliknya jika tidak membentuk pola yang jelas, serta titik-titik tersebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan faktor-faktor yang diduga memengaruhi realisasi KUR dapat dirumuskan hipotesa dalam penelitian adalah variabel usia, pendidikan, pendapatan bersih usaha per bulan, lama usaha, nilai agunan dan jangka waktu kredit diduga bernilai positif terhadap realisasi kredit. Sedangkan variabel jumlah tanggungan dalam keluarga diduga bernilai negatif terhadap realisasi kredit.

Tingkat realisasi KUR Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terbagi ke dalam tiga karakteristik yakni character, capacity dan collateral.

a. Hubungan pengaruh variabel antara character terhadap tingkat realisasi KUR Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran.

 Usia nasabah diduga berpengaruh positif terhadap realisasi KUR

 Pendidikan diduga berpengaruh positif terhadap realisasi KUR

 Jumlah tanggungan dalam keluarga diduga berpengaruh negatif terhadap realisasi KUR

b. Hubungan pengaruh variabel antara capacity terhadap tingkat realisasi KUR Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran.

 Pendapatan bersih usaha per bulan diduga berpengaruh positif terhadap realisasi KUR

 Lama usaha diduga berpengaruh positif terhadap realisasi KUR

 Jangka waktu pengembalian kredit diduga berpengaruh positif terhadap realisasi KUR

c. Hubungan pengaruh variabel antara collateral terhadap tingkat realisasi KUR Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Bogor Pajajaran.

 Nilai agunan diduga berpengaruh positif terhadap realisasi KUR

Dalam dokumen EKA SRI HANDAYANI GINTING (Halaman 29-34)

Dokumen terkait