• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu bentuk teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.

PTK berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran kelas. Di ruangan kelas, PTK dapat berfungsi sebagai:

a. Alat untuk mengatasi masalah-masalah yang didiagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas;

b. Alat pelatihan dalam jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan metode baru dan mendorong timbulnya kesadaran diri, khususnya melalui pengajaran sejawat;

c. Alat untuk memasukkan ke dalam sistem yang ada (secara alami) pendekatan tambahan atau inovatif;

d. Alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara guru dan peneliti;

e. Alat untuk menyediakan alternatif bagi pendekatan yang subjektif, impresionistik terhadap pemecahan masalah kelas13.

Ada dua butir penting yang perlu disebut di sini. Pertama, hasil penelitian tindakan dipakai sendiri oleh penelitinya, dan tentu saja oleh orang lain yang menginginkannya. Kedua, penelitiannya terjadi di dalam situasi nyata yang pemecahan masalahnya segera diperlukan, dan hasil-hasilnya langsung diterapkan/dipraktikkan dalam situasi terkait. Ketiga, peneliti tindakan melakukan sendiri pengelolaan, penelitian, dan sekaligus pengembangan14.

13 Suwarsih Madya, Penelitian Tindakan Kelas,

http:www.hirteen.org/edonline/consept2class/coopcolab/index 14 loc. cit.

Penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Tentu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan ia disebut ’penelitian tindakan kelas’ atau PTK.

Menurut Suharsimi Arikunto berdasarkan tujuannya, penelitian tindakan dibagi menjadi 4 yaitu:

a. Penelitian tindakan partisapatisi {participatory action research) yang menekankan keterlibatan masyarakat agar merasa memiliki program tersebut.

b. Penelitian tindakan kritis {critical action research) yang menekankan adanya niat yang tinggi untuk memecahkan bertindak memecahkan masalah kritis.

c. Penelitian tindakan institusi {institutional action research) yaitu yang dilakukan pihak pengelola sekolah.

d. Penelitian tindakan kelas {classroom action research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru baik sendiri maupun bekeijasama dengan peneliti lain14.

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, di mana guru sangat berpengaruh sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini tujuan utama penelitian kelas ini ialah untuk meningkatkan praktik- praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan tindakan, observasi dan refleksi. Kehadiran

14

pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil. Hal ini bertujuan agar guru dapat:

a. Mengkaji/ meneliti sendiri praktek mengajarnya b. Melakukan PTK tanpa mengganggu tugasnya c. Mengkaji pemasalahan yang dialami

d. Mengembangkan profesionalismenya15.

Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup

Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang teijadi di masyarakat atau sekelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan16. Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

Sedangkan tujuan penelitian tindakan kelas harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut:

15 Ibid., hal. 64. 16 Ibid., hal. 82

a. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan peneliti untuk melakukan perubahan.

b. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

c. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.

d. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci dan terbuka, setiap langkah dan tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya.

e. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on-going) mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu17.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart, yaitu berbentuk spiral dan siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada sikius I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dan tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 1.2

17 Ibid., hal. 82. berikut

Gambar 1.2 Skema Tahap Penelitian Tindakan Kelas Putaran 1 Refleksi -Jj Rencana g awal/ranconaan Tindakan/ Observasi

< y \ <

Refleksi P ‘1 Rencana yang

Tindakan/ Observasi Refleksi Tindakan/ Observasi direvisi Putaran 2 Putaran 2

Penjelalasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan meliputi timdakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsepsi siswa serta mengamati hasil atau dampak dan diterapkannya metode cooperative learning teknik jigsaw. 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dan tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pangamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya19.

Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2, dan 3 dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu bab pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing putaran. Sikius ini berkelanjutan dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

2. Subyek Penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitian ini bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Kenteng kec. Susukan Kabupaten Semarang.

b. Waktu penelitian

Penelitiatian ini penulis lakukan selama tiga minggu sejak akhir Mei sampai awal Juni. Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester genap tahun pelajaran 2008/2008 selama 3 kali pertemuan yaitu antara akhir Mei dan awal Juni 2009.

Untuk siklus I tanggal 23 Mei 2009 dan siklus II tanggal 30 Mei 2009 dan siklus III pada tanggal 6 Juni 2009.

c. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah siswa siswi kelas V Madrasah Ibtidaiyah Kenteng kec. Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008/2009 sebanyak 20 siswa. Secara rinci dapat di lihat dalam tabel 3.1:

19 Loc. cit.

3. Langkah- Langkah

Dalam penelitian ini penulis mengikuti prosedur penilitian tindakan kelas yang sudah baku. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri 3 siklus . Tiap siklus dilaksanakan mulai perencanaan, persiapan tindakan , pelaksanaan tindakan, pemantauan, evaluasi individu dan kelompok serta refleksi tindakan., analisis dan dilakukan penyimpulan-penyimpulan19.

a. Perencanaan

1) Menyusun tujuan instruksional 2) Membuat skenario pembelajaran 3) Menyusun pre-tes dan post-tes

4) Mendesain pedoman pemantauan pembelajaran untuk individu maupun kelompok

5) Mendesain pedoman observasi sistematis bagi kerja guru selama pelaksanaan tindakan

b. Tindakan

1) Melaksanakan pre-tes

2) Melaksanakan wawancara pada siswa

3) Analisis pre-tes dan wawancara untuk menempatkan siswa dalam kelompok kooperatif

4) Penyusunan lembaran keija/ tugas bagi siswa

5) Mempersiapkan media dan alat bantu yang diperlukan.

6) Memberikan pengarahan kepada mahasiswa tentang operasional pembelajaran dan tentang tugas yang akan diberikan

7) Melaksanakan skenario yang direncanakan

8) Memberikan beberapa topik bahasan (sebanyak anggota kelompok awal) kepada kelompok untuk kemudian dibagikan sesuai dengan kemampuan, minat, dll

9) Presentasi dan diskusi kelompok ahli untuk mematangkan penguasaan materi

10) Presentasi dan diskusi kelompok asal 11) Observasi.

Pada tahap ini, siswa melakukan tindakan dan guru melakukan pemantauan (dengan pedoman pemantauan) terhadap kerja siswa, Selanjutnya menganalisis nilai pre-tes dan post-tes serta memberikan penilaian kelompok

c. Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap tindakan dan observasi dikumpulkan, didiskusikan, dianalisis, dan dievaluasi oleh peneiiti dan mitra, kemudian guru dapat merefleksi diri tentang berhasil tidaknya tindakan yang telah dilakukan, faktor-faktor pendukung, penghambat, dari aspek internal dan eksternal guru dan siswa. Kemudian untuk siklus berikutnya diadakan perbaikan-perbaikan bilaman perlu secara kualitas dan kuantitas berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi20.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

akan dilaksanakan guru dalam proses belajar mengajar.

b. Soal tes untuk per kelompok dan soal tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, juga dilengkapi dengan alat-alat pengajaran yang mendukung.

c. Lembar observasi pengamatan pengelolaan metode kooperatif model struktural dan lembar pengamatan perhatian siswa. Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif learning teknik jigsaw dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk mengukur perhatian siswa dalam penggunaan metode ini.

d. Buku materi pelajaran. e. Peralatan pendukung. f. Intrumen Manusia

1) Peneliti

Dalam penelitian tidakan kelas sebenarnya peneliti juga masuk sebagai intrumen penelitian. Sebagai intrumen penelitian seorang peneliti haruslah memiliki karakter sebagai berikut:

a) Responsif b) Adaptif

c) Menekankan aspek holistic

d) Pengembangan berbasis pengetahuan e) Memproses dengan segera

g) Kesempatan eksplorasi21. 2. Mitra

Dalam penelitian tindakan kelas diperlukan peran mitra sejawat untuk melakukan observasi terhadap guru sebagai peneliti22. Hal ini diperlukan untuk menilai efektifitas jalannya kegiatan belajar- mengajar.

5. Pengumpulan Data

a. sumber data 1) Dokumentasi.

2) Hasil tes tertulis kelas V MI Kenteng kec. Susukan kab. Semarang. 3) Hasil pengamatan teman sejawat yang membantu sebagai observer b. Cara Pengambilan Data

1) Metode dokumentasi

2) Lembar keija siswa pada siklus I, II dan III. 3) Tes formatif I.

4) Lembar pengamatan dari teman sejawat sebagai kolaborasai dalam penelitian

6. Analisis data

Dalam rangka menyusun dan mengelola data yang terkumpul sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan maka digunakan analisis data kuantitatif dan pada metode observasi digunakan data kualitatif cara perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

21 Rachiati Wiraatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2004, hal. 96-97 22Ibid., hal. 98.

a. Merekapitulasi hasil tes .Dalam penelitian tindakan kelas, peningkatan prestasi belajar siswa sebagai hasil tindakan merupakan aspek paling diharapkan berkaitan erat dengan analisis tentang prestasi belajar siswa seperti : analisis daya serap, ketuntasan belajar, dan nilai rata-rata.

b. Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya untuk masing- masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti: yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 60, sedangkan secara klasikal mencapai 85 % yang telah mencapai daya serap lebih dan sama dengan 60 %.

c. Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat pada kegiatan pengelolaan pembelajaran dan lembar pengamatan perhatian siswa, penggunaan metode cooperative learning teknik jigsaw

Dokumen terkait