• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada usaha pembenihan ikan patin di Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian merupakan daerah yang cukup banyak terdapat usaha pembenihan ikan patin. Sedangkan pemilihan responden pada perusahaan Ilyas Afif Farm karena dengan pertimbangan bahwa perusahaan baru saja didirikan, serta perusahaan mudah diakses oleh peneliti sehingga mempermudah pengumpulan data penelitian. Kegiatan pengambilan dan analisis data akan dilakukan pada bulan September 2014 – Januari 2015.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lokasi penelitian, dengan mewawancarai langsung pemilik usaha Ilyas Afif Farm dan pihak-pihak lainnya yang terkait. Data primer yang akan diambil diantaranya jumlah penjualan benih ikan patin ukuran ¾ inci, harga jual benih ikan patin ukuran ¾ inci, komponen investasi, umur ekonomis dan biaya investasi (ruang hatchery, akuarium, dan peralatan kegiatan produksi), data input (larva, pakan, obat-obatan ikan patin, dan bahan penunjang kegiatan pembenihan ikan patin), data output (jumlah benih ikan patin yang diproduksi dalam satu siklus). Data sekunder merupakan data yang diolah lebih lanjut atau digunakan untuk penelitian dan diperoleh dari instansi-instansi terkait, seperti Kementrian Kelautan dan Perikanan, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, internet, literatur yang relevan seperti jurnal, skripsi, buku teks, dan hasil penelitian terdahulu yang dapat dijadikan bahan rujukan yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun rincian data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Jenis dan sumber data Data – Data yang

dibutuhkan

Jenis Data Sumber Data

Jumlah dan harga input yang digunakan

Data Primer Pihak Ilyas Afif Farm

Peralatan Produksi kegiatan pembenihan ikan patin

Data Primer Pihak Ilyas Afif Farm

Proses Produksi pembenihan ikan patin ¾ inci

Data Primer Pihak Ilyas Afif Farm

Jumlah produksi benih ikan patin

Data Primer Pihak Ilyas Afif Farm

Harga jual benih patin ukuran ¾ inci

Data – Data yang dibutuhkan

Jenis Data Sumber Data

Luas areal produksi dan jumlah akuarium

Data Primer Pihak Ilyas Afif Farm

Investasi usaha Data Primer Pihak Ilyas Afif Farm Produksi pembesaran

ikan patin di Indonesia Produksi pembenihan ikan patin di Kabupaten Bogor

Data Sekunder

Data Sekunder

Kementrian Kelautan dan Perikanan

Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor

Teori terkait pembenihan ikan patin dan Studi Kelayakan Bisnis

Data Sekunder Badan Standarisasi Nasional dan teks book, dan literatur (jurnal, skripsi)

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara langsung dan observasi. Teknik wawancara dilakukan dengan mengajukan kuisioner dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan langsung dengan pihak Ilyas Afif Farm. Teknik observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lokasi budidaya untuk memperoleh informasi dan data sebagai pelengkap dari hasil wawancara yang telah dilakukan. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi literatur dan browsing

internet.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data dan informasi yang sudah diperoleh akan diolah dengan bantuan komputer melalui program Excel Windows dan kalkulator. Setelah itu dikelompokan dan disajikan dalam bentuk tabel (tabulasi) kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif untuk mempermudah proses analisis data. Analisis secara kualitatif dilakukan untuk mendapatkan gambaran usaha pembenihan ikan patin di Ilyas Afif Farm secara deskriptif atau dengan cara diinterpretasikan dari tiap-tiap aspek dalam studi kelayakan usaha ini yang tergabung dalam aspek non finansial. Aspek non finansial tersebut antara lain aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial dan aspek hukum. Analisis secara kuantitatif dilakukan terhadap aspek finansial dengan menggunakan dasar perhitungan kelayakan dari periode September 2013 hingga Desember 2014. Aspek finansial yang dianalisis adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit per Cost (Net B/C) dan Payback Period serta analisis switching value.

Analisis Aspek Pasar

Analisis data yang digunakan untuk melakukan analisis aspek pasar dan pemasaran di Ilyas Afif Farm adalah analisis kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan kondisi pasar yang dijalankan oleh Ilyas Afif Farm. Analisis aspek pasar dan pemasaran mengkaji permintaan, penawaran dan pemasaran yang diusahakan oleh Ilyas Afif Farm. Indikator dari layak atau tidaknya usaha secara

18

aspek pasar dapat dilihat dari ada atau tidaknya permintaan benih ikan patin pada Ilyas Afif Farm ini, sehingga output yang dihasilkan yaitu benih ikan patin dapat terserap oleh pasar dengan baik.

Analisis Aspek Teknis

Aspek teknis dilakukan dengan menganalisis lokasi usaha pembenihan ikan patin, layout perusahaan, sumber air, fasilitas produksi, peralatan yang digunakan, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, teknologi yang digunakan, serta proses produksi yang dilakukan. Apabila Ilyas Afif Farm melakukan kegiatan produksi sesuai kriteria budidaya pembenihan ikan patin yang baik seperti jarak antara lokasi usaha dengan lokasi pakan dan pasar relatif terjangkau, lokasi usaha mudah di akses, tata letak layout usaha sudah efektif, serta proses kegiatan budidaya yang baik, maka usaha pembenihan ikan patin di Ilyas Afif Farm aspek teknis layak untuk dijalankan.

Analisis Aspek Manajemen

Analisis aspek manajemen digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan yang tidak perlu, koordinasi diantara aktivitas yang ada, efisiensi manajemen dan operasi, kesesuaian struktur organisasi dengan wewenang dan tanggung jawab. Apabila Ilyas Afif Farm dapat melakukan pengelolaan dan pembagian kerja pada kegiatan usahanya maka usaha pembenihan ikan patin di Ilyas Afif Farm pada aspek organisasi dan manajemen layak untuk dijalankan dilihat dari aspek manajemen.

Analisis Aspek Hukum

Aspek hukum berkaitan dengan prosedur yang berkaitan dengan keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian yang meliputi badan hukum, izin-izin usaha atau berbagai persyaratan yang harus terlebih dahulu terpenuhi yang mendukung kegiatan usaha tersebut. Aspek hukum ini meliputi badan hukum, izin-izin yang dimiliki (Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), izin gangguan, sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha pembenihan ikan patin di Ilyas Afif Farm. Jika persyaratan hukum seperti izin usaha dan kepemilikan dokumen-dokumen yang menunjang kelangsungan hidup perusahaan sudah dipenuhi, maka usaha pembenihan ikan patin di Ilyas Afif Farm layak untuk dijalankan dilihat dari aspek hukum.

Analisis Aspek Sosial dan Lingkungan

Aspek sosial dan lingkungan dilakukan dengan menganalisis dampak yang ditimbulkan perusahaan terhadap kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat disekitar usaha Ilyas Afif Farm. Analisis dilakukan untuk menilai apakah usaha pembenihan ikan patin di Ilyas Afif Farm memiliki dampak positif atau negatif, baik untuk pihak Ilyas Afif Farm sendiri maupun masyarakat luas. Aspek ini menunjang keberlangsungan suatu usaha apabila dalam pengelolaannya dapat dilakukan dengan baik dan mampu memberikan dampak positif, maka usaha tersebut layak untuk dijalankan dilihat pada aspek sosial dan lingkungan.

Analisis Aspek Finansial

Aspek finansial memegang peranan penting dalam evaluasi kelayakan usaha Ilyas Afif Farm. Hal ini dilakukan sebagai bahan kajian pertimbangan bagi pemilik Ilyas Afif Farm dalam mengambil langkah strategi terhadap usaha yang sedang berlangsung. Terdapat beberapa metode digunakan dalam menilai kelayakan usaha, yaitu :

1. Laporan Laba Rugi

Menurut Nurmalina et al (2010) laporan laba rugi merupakan komponen yang sangat penting untuk melihat aktivitas yang berlangsung dalam usaha. Pada prinsipnya, perhitungan laba rugi memperlihatkan aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar (cash outflow). Adapun komponen perhitungan rugi laba meliputi :

1.1. Total Penerimaan (Total Revenue)

Bila perusahaan menjual seluruh komoditas yang dihasilkannya, seluruh pendapatan yang diterima perusahaan dinamakan hasil penjualan total penjualan (Total Revenue). Komponen penerimaan tersebut dihitung berdasarkan rumus berikut :

TR = Py . y Keterangan :

TR :Penerimaan total pembenihan patin Y :Jumlah benih patin yang diproduksi Py :Harga benih patin

1.2. Total Biaya (Total Cost)

Biaya merupakan sejumlah nilai atau pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan usaha. Secara umum, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan suatu usaha terdiri dari biaya biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak berubah dan tidak terpengaruhi oleh jumlah produksi. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang muncul sebagai akibat dari penggunaan input variabel. Total Biaya Variabel akan bervariasi sesuai dengan perubahan output yang dihasilkan. Komponen biaya dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

TC = Px . x Keterangan :

TC : Total Biaya pembenihan patin x : Input pembenihan patin Px : Harga Input pembenihan patin 1.3. Laba/Rugi Bersih

Laba bersih dapat diperoleh dari selisih antara total penerimaan dengan total pengeluaran yang telah dikurangi dengan pajak yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam UU No. 36/2008 mengenai pajak penghasilan badan usaha. Apabila selisih antara total penerimaan (TR) dengan total pengeluaran (TC) negatif maka usaha tersebut mengalami kerugian dan tidak dikenakan pajak. Sementara apabila positif maka usaha tersebut memperoleh keuntungan dan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) badan usaha sesuai UU perpajakan.

20

2. Analisis Kelayakan Usaha

Analisis Kelayakan Usaha adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan pada usaha Ilyas Afif Farm. Pada umumnya ada empat metode yang bisa dipakai untuk penilaian kas dari suatu investasi yaitu metode Net Present Value (NPV),

Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost Ratio (Net B/C Ratio), dan

Payback Periode (PP).

2.1. Analisis Net Present Value (NPV)

Net Present Value atau nilai bersih merupakan selisih antara Present Value

(PV) manfaat dengan Present Value (PV) biaya. NPV. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Nilai NPV adalah :

Keterangan:

Bt : Manfaat pada tahun t Ct : Biaya pada tahun t t : tahun kegiatan bisnis i : tingkat DR (%)

Dalam metode Net PresentValue terdapat tiga kriteria kelayakan investasi yang dapat digunakan, yaitu NPV > 0 Usaha layak untuk dilaksanakan, NPV < 0 Usaha tidak layak untuk dilaksanakan, NPV=0 Usaha tidak menguntungkan dan tidak merugikan.

2.2. Analisis Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai kas bersih dimasa depan dari proyek investasi dengan arus keluar kas awal IRR adalah tingkat discount rate yang membuat net present value sama dengan nol. IRR dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

NPV1 = Nilai bersih sekarang yang bernilai positif

NPV2 = Nilai bersih sekarang yang bernilai negative

I1 = Tingkat suku bunga pada saat NPV bernilai positif

I2 = Tingkat suku bunga pada saat NPV bernilai negatif

Kriteria kelayakan, IRR > Bunga diskonto investasi menguntungkan dan layak untuk dijalankan, IRR < Bunga diskonto, investasi tidak menguntungkan dan tidak layak untuk dijalankan.

2.3. Analisis Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rasio)

Analisis Benefit Cost (BC) ratio merupakan perbandingan antara manfaat (benefit) dan biaya (cost). Analisis ini hampir sama dengan analisis RC ratio, hanya saja pada analisis BC ratio lebih menekankan adanya manfaat.

Benefit cost ratio adalah perbandingan nilai semua manfaat terhadap nilai semua biaya. Perhitungan nilai Net B/C Ratio dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

Bt : Manfaat (benefit) pada tahun ke-t Ct : Biaya (cost) pada tahun ke-t i : Discount rate (persen) t : Tahun

Kriteria Kelayakan Net B/C > 1 Usaha yang dilakukan layak dilaksanakan, Net B/C = 1 Usaha tidak menguntungkan dan tidak juga merugikan, Net B/C < 1 Usaha yang dilakukan tidak layak dilaksanakan.

2.4. Analisis Payback Period (PP)

Payback period adalah waktu minimum untuk mengembalikan investasi awal dalam bentuk aliran kas yang didasarkan atas total penerimaan dikurangi semua biaya. Semakin pendek payback period, menunjukkan bahwa investasi yang dikeluarkan dalam usaha tersebut semakin cepat kembali. Untuk menghitung payback period mula-mula dihitung arus penerimaan kas, kemudian manfaat bersih dikumulatifkan dari tahun ke tahun dan dihitung rata - ratanya. Nilai Payback period dapat dihitung dari pembagian investasi dengan net benefit rata-rata. Periode pengembalian dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

I = Besarnya biaya investasi yang diperlukan

Ab = Manfaat bersih yang diperoleh setiap tahunnya

Payback period tidak dipakai untuk menilai layak tidaknya suatu proyek tetapi melihat berapa lama proyek dapat mengembalikan biaya investasinya. Perhitungan payback period belum memperhitungkan nilai waktu akan uang.

Analisis Switching Value

Analisis switching value digunakan untuk mengetahui perubahan variabel- variabel ketidakpastian yang masih dapat ditoleransi agar perusahaan Ilyas Afif Farm tetap layak untuk dijalankan. Variabel-variabel yang digunakan dalam

switching value adalah komponen inflow yaitu penurunan produksi serta komponen outflow yaitu peningkatan harga pakan cacing sutera. hasil yang diperoleh dari analisis switching value yaitu jumlah NPV = 0, Net B/C = 1, dan IRR sama dengan tingkat suku bunga.

Asumsi Dasar Penelitian

1. Dasar perhitungan kelayakan usaha berdasarkan data empirik pada perusahaan Ilyas Afif Farm periode September 2013 hingga Desember 2014. .

2. Sumber modal yang digunakan Ilyas Afif Farm dari modal sendiri

3. Umur usaha ditentukan selama 10 tahun berdasarkan komponen yang terpenting yaitu bangunan hatchery.

22

4. Harga input maupun output yang digunakan adalah harga yang berlaku pada saat penelitian dilaksanakan dan diasumsikan konstan.

5. Lama proses produksi satu periode adalah satu bulan.

6. Tahun pertama hanya dilakukan empat periode, sedangkan tahun kedua hingga kesepuluh 10 periode.

7. Panen rata-rata per periode sebesar 528 618 ekor dengan ukuran ¾ inci, hasil tersebut dihasilkan dari penerimaan Ilyas Afif Farm September 2013 hingga Desember 2014 kemudian dirata-ratakan.

8. Upah tenaga kerja sebesar Rp 15.00 per ekor.

9. Tingkat Diskonto (DR) yang digunakan yaitu sebesar 6 %, berdasarkan tingkat suku bunga deposito Bank BRI tempat bapak Ilyas atau pemilik usaha menabung.

10.Biaya variabel dan Biaya Tetap per siklusnya yang digunakan dalam perhitungan merupakan biaya rata-rata dari bulan September 2013 hingga Desember 2014.

11.Semua aktiva tetap berwujud akan disusutkan kecuali tanah.

12.Tidak ada nilai sisa atau sama dengan nol dari setiap komponen investasi kecuali tanah, karena tanah memiliki umur ekonomis tidak terbatas.

13.Perhitungan penyusutan komponen investasi berdasarkan metode garis lurus, dimana nilai investasi dibagi umur ekonomis.

14.Perhitungan pajak dalam analisis laba rugi sebesar 5% untuk penghasilan sampai dengan Rp 50 000 000 per tahun, 15% untuk penghasilan diatas Rp 50 000 000 sampai dengan Rp 250 000 000 per tahun, hal tersebut berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008 pasal 17 ayat 1a.

Dokumen terkait