• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi factor social budaya yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia di unit pelayanan primer puskesmas Medan Johor.

4.2. Populasi, Sampel dan teknik sampling

4.2.1. Populasi

Populasi lansia dalam penelitian ini adalah lansia yang telah berusia ≥60 tahun yang berkunjung ke posyandu binaan Puskesmas Johor, yaitu Posyandu Sakura, Posyandu Asoka, dan Posyandu Cempaka dari bulan Agustus 2015-Juli 2016 adalah sebanyak 150 orang.

4.2.2 Sampel

Penetapan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Setiadi (2013) sebagai berikut:

� = + � �

� = + . 2 = orang Keterangan: N = Besar populasi

n = Besar sampel

4.2.3. Teknik pengambilan sampling

Teknik pengambilan samplingyang digunakan adalah stratified random sampling yang dilakukan secara proporsional dimana sampel dihitung berdasarkan jumlah populasi dari setiap posyandu lansia.

Tabel. 4.1. Penetapan sampel

No Posyandu Jumlah Populasi Rekapitulasi Perhitungan Sampel Jumlah Sampel 1. 2. 3. Sakura Asoka Cempaka 40 52 58 40/150×60═16 52/150×60═20,8 58/150×60═23,2 16 21 23 Total 150 60

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini sudah dilakukan ditiga lokasi pelaksanaan kegiatan posyandu lansia binaan puskesmas Medan Johor, yaitu Posyandu Sakura yang dikelola oleh Puskesmas Medan Johor, Posyandu Asoka yang dikelola olah Puskesmas Pembantu Gedung Johor dan Posyandu Cempaka yang dikelola oleh Puskesmas Pembantu Kwala Berkala. Waktu Penelitian dilakukan dari tanggal 22 Juni 2016 -22 Juli 2016.

4.4. Pertimbangan Etik

Etika sangat perlu dipertimbangkan dalam suatu penelitian yang dialakukan (Speziale & Carpenter, 2003). Peneliti harus melindungi hak-hak setiap individu yang menjadi subyek penelitian.

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapatkan persetujuan dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara selanjutnya mengirim surat permohonan untuk mendapatkan ijin dari pihak Puskesmas Medan Johor. Aspek yang diperhatikan oleh peneliti meliputi autonomy, confidentiality, nonmalficience, dan protection from discomfort (Polit & Hungler, 2001).

4.4.1 Autonomy

Partisipasi yang diberikan oleh responden bersifat sukarela. Dalam hal ini peneliti meminta persetujuan respoden untuk terlibat dalam penelitian ini dengan sukarela. Lansia diminta untuk menandatangi lembar persetujuan menjadi responden sebagai tanda kebersediaan mengikuti penelitian. Pada penelitian ini prinsip otonomi yang digunakan adalah peneliti menjelaskan pada lansia bahwa mereka diberi hak dan kebebasan untuk memilih berpartisipasi atau tidak dalam penelitian, tidak ada unsure paksaan.

4.4.2 Confidentiality

Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan. Dalam hal ini selama penelitian berlangsung peneliti berusaha untuk meyakinkan responden bahwa hasil jawaban mereka baikin formasi maupun masalah-masalah lainnya dikumpulkan dan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti. Upaya yang dilakukan oleh

peneliti adalah membuat nomor kode responden dan menyimpan semua informasi yang telah didapatkan dan dikumpulkan oleh peneliti.

4.4.3. Anonimity

Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data kuesioner, tetapi memberikan nomor kode pada masing-masing lembar persetujuan tersebut.

4.4.4. Protection from Discomfort

Dalam penelitian harus memperhatikan aspek kenyamanan responden. Peneliti melakukan penelitian dengan tidak bersifat memaksa dan memperhatikan dan menyesuaikan keadaan atau kondisi responden.

4.4.5. Nonmaleficience

Peneliti harus melakukan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian agar hasilnya bermanfaat semaksimal mungkin bagi responden dan peneliti juga harus meminimalisasi dampak yang merugikan responden.

4.5. Instrumen Penelitian

Kuesioner ini menggunakan kuesioner penelitian yang terdiri dari dua aspek yaitu, KDD dan KFSB.

4.5.1. Kuesioner Data Demografi (KDD)

Kuesioner data demografi responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, suku bangsa, dan pekerjaan.

4.5.2. Kuesioner faktor sosial budaya

Pengetahuan responden diukur melalui 11 pertanyaan. Bila responden dapat menjawab dengan benar diberi nilai 1, tetapi jika salah maka diberi nilai 0.

Berdasarkan jumlah nilaiyang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu (Arikunto, 2009):

− Baik : Jika skor total jawaban > 65 %, atau dalam interval 8-11 − Sedang : Jika skor total jawaban 45-65 %, atau dalam interval 5-7 − Kurang : Jika skor total jawaban <45 %, atau dalam interval 0-4

Kuesioner spiritualitas diukur melalui 10 pertanyaan.Untuk menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap komponen dengan menggunakan skala Likert (Arikunto, 2002), yaitu skor tertinggi adalah sangat setuju = 4, setuju = 3, kurang setuju = 2, tidak setuju = 1. Kuisioner terdiri dari 10 pernyataan dengan total skor tertinggi 40 dan terendah adalah 10.Berdasarkan jumlah nilai yang ada, maka spiritualitas dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori: Tidak mendukung, apabila responden memperoleh nilai skor 10-20; Kurang mendukung, apabila responden memperoleh nilai 21-30; Mendukung, apabila responden memperoleh nilai 31-40.

Dukungan keluarga diukur melalui 10 pertanyaan. Bila responden menjawab ”Ya” diberi nilai 1, tetapi jika menjawab ”Tidak” diberi nilai 0. Sehingga nilai tertinggi yang dapat diperoleh sebesar 10, dan terendah 0. Berdasarkan jumlah nilai yang ada, maka dukungan keluarga dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu: Baik : Jika skor total jawaban > 65 %, atau dalam interval 8-10 ; Sedang : Jika skor total jawaban 45-65 %, atau dalam interval 5-7; Kurang : Jika skor total jawaban <45 %, atau dalam interval 0-4.

Kuesioner sistem organisasi sosial diukur dengan 5 pertanyaan. Bila responden menjawab ”Ya” diberi nilai 1, tetapi jika menjawab ”Tidak” diberi nilai 0. Sehingga nilai tertinggi yang dapat diperoleh sebesar 5, dan terendah 0. Mendukung dengan skor 4-5, kurang mendukung 3-4,tidak mendukung 0-1.

4.5. Uji validitas dan reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Sinulingga, 2014). Instrumen diujikan pada 2 orang dosen Departemen Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan dinyatakan valid dengan nilai validasi 1.

Kuesioner pengetahuan diadopsi dari penelitian Atikah Nasution dengan judul Penelitian “Pengetahuan Lansia Tentang Posyandu Lansia Di Lingkungan XII Kelurahan Pangkalan Masyhur Kecamatan Medan Johor”, Kuesioner

dukungan keluarga diadopsi dari penelitian yang berjudul analisis pengaruh pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dukungan kader, dukungan kepala desa, dan jarak terhadap pemanfaatan posyandu lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Bandar Dolok Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, kemudian dimodifikasi oleh peneliti. Uji reliabilitas diukur dengan menggunakan Alpha Cronbach untuk mengetahui konsistensi internal antar variabel dalam instrumen. Dengan kata lain, uji reliabilitas akan mengindikasikan apakah instrumen-instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini layak dan berkaitan atau tidak.

Dalam metode Alpha Cronbach telah ditentukan bahwa jika nilai Alpha Cronbach mendekati 1, maka hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan sudah sangat baik (reliabel) atau jawaban responden akan cenderung sama walaupun diberikan kepada responden tersebut dalam bentuk pertanyaan yang berbeda (konsisten), sedangkan jika berada diatas 0.8 adalah baik, tetapi bila berada di bawah nilai 0.6 tidak baik atau tidak reliabel(Riduwan, 2008).

Uji reliabilitas dilakukan pada 30 orang responden yang tidak termasuk dalam jumlah sampel penelitian. Instrumen pengetahuan, dukungan keluarga dan sistem organisasi diuji dengan menggunakan metode KR21melalui program komputerisasi dengan hasil 0,80, sedangkan instrumen spiritualitas dilakukan uji reliabilitas dengan metode Cronbach’s Alpha. Hasil uji reliabilitas dari 10 pertanyaan yang diberikan kepada 30 responden 0,79. Bila dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha (α) lebih dari 0,70 maka instrumen dinyatakan reliabel (Polit & Beck, 2012).

4.7. Pengumpulan Data

Data sekunder mengenai kunjungan lansia ke posyandu lansia yang diperoleh dari daftar hadir lansia dari kader dimasing-masingposyandulansia. Setelah peneliti mendapat data dan jadwal posyandu lansia, peneliti melakukan penelitian. Penelitian dilakukan pada saat jadwal posyandu berlangsung. Penelitian pada posyandu Asoka dilakukan pada tanggal 22 Juni 2016, penelitian selanjutnya di Posyandu Cempaka yang dilaksanakan di Puskesmas Pembantu Kwala Berkala pada tanggal 24 Juni 2016 dan posyandu terakhir yaitu Posyandu

Asoka yang dilaksanakan di daerah dekat Puskesmas Pembantu Gedung Johor pada tanggal 13 Juli 2016. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi tentang identitas responden (usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, suku bangsa, pekerjaan), pengetahuan responden yang terdiri dari 11 pernyataan, spiritulitas 10 pertanyaan, dukungan keluarga 10 pertanyaan dan sistem organisasi sosial 5 pertanyaan. Setelah responden selesai melakukan kegiatan posyandu, peneliti memulai penelitian dengan memberi kuesioner.

4.8. Analisa Data

Setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan pengolahan data. Analisa data yang dilakukan melalui beberapa tahapan yang dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan identitas data dari responden serta memastikan bahwa semuajawaban telah di isi, tahap kedua coding yaitu member kode atau angka tertentu padakuesioner untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa, tahap ketigaprocessing yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program computer, tahapkeempat adalah melakukan cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah dientry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Pengolahan data demografi di sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, dan presentasi untuk melihat faktor sosial budaya yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu di unit pelayanan primer puskesmas Medan Johor.

BAB 5

Dokumen terkait