BAB IV HASIL DAN PERANCANGAN SISTEM
Gambar 2.3 Android SDK
3.2 Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
3.2.1 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini penulis berusaha untuk mengumpulkan data dan informasi akurat yang dapat menunjang proses penelitian. Berikut ini merupakan proses pengumpulan data : 3.2.1.1 Studi Literatur
Proses pengumpulan data-data akurat dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, browsing internet dan sumber-sumber lainnya yang berhubungan erat dengan permasalahan yang diambil baik berupa buku atau pun paper.
50 3.2.1.2 Data Primer
Sumber data primer adalah merupakan sumber data yang dimana data yang diingikan dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian, yang menjadi sumber data primer adalah rute angkutan umum di kantor Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan. Untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan, penulis menggunakan alat pengumpulan data sebagai berikut : 1. Wawancara, penulis melakukan komunikasi langsung dan Tanya jawab dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada pihak yang bersangkutan mengenai masalah yang diteliti secara langsung dengan pegawai kantor dinas perhubungan kota tangerang selatan. 2. Observasi, dengan melakukan pengamatan dan peninjauan langsung pada tempat penelitian untuk mendapatkan data langsung dari sumbernya.
3.2.1.3 Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung dengan objek penelitian, tetapi sifatnya hanya membantu mendukung dalam memberikan informasi
51 untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah dokumen-dokumen trayek angkutan umum di kantor Dinas Perhubungan Kota Tangerang selatan.
3.2.2 Metode Pengembangan RAD
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metode Rapid Application Development (RAD) yang diperkenalkan James Martin pada tahun 1991. Karena berdasarkan perbandingan seperti tersebut di bawah ini;
Table 3.1 Perbandingan Metodologi Penelitian
Perbandingan Waterfall Prototyping Rapid Application Development
Kelebihan 1. Cocok untuk sistem software
berskala besar
2. Pengerjaan
project system
akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol. 1. Melibatkan user dalam analisa dan desain. 2. Untuk digunakan secara standalone. 1. Mengikuti tahapan pengembangan sistem seperti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada.
52
2. Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya efisien Kekurangan 1. Persyaratan sistem harus digambarkan dengan jelas. 2. Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan pengembangan. 1. Kurang flexible dalam menghadap i perubahan 2. Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah.
1. Tidak cocok untuk proyek skala besar. 2. Risiko teknis yang
tinggi juga kurang cocok untuk model ini.
53 Metode yang dirasa cocok dalam pengembangan aplikasi adalah metode RAD, karena lebih menekankan pada pembuatan aplikasi dengan pendekatan kepada user dalam mencapai solusi dari permasalahan yang ada.
Rapid Application Development (RAD) yang dipakai peneliti memilik tahapan-tahapan berikut (Kendall, 2008):
1. Fase Perencanaan Syarat-syarat
Dalam fase ini peneliti melakukan langkah-langkah kegiatan, yaitu:
a. Gambaran umum kondisi Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan ,yang bertujuan untuk mengetahui data-data seputar kondisi Angkutan Umum yang ada di kota Tangerang Selatan tersebut yang akan dimasukkan dalam aplikasi yang akan dibuat.
b. Mempelajari culture atau budaya pengguna android melalui website http://www.androidpaterns.com, buku-buku yang membahas android dan referensi pengembangan aplikasi android.
c. Menganalisa beberapa aplikasi tentang Angkutan Umum yang telah dibuat sebelumnya.
d. Mengidentifikasi fitur-fitur berdasarkan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi
54 syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.
2. Workshop Design
Setelah disusun sistem yang ada termasuk penyelesaian kendala-kendala atau permasalahan-permasalahan yang ada, tahap selanjutnya adalah mendesain aplikasi yang diusulkan agar dapat berjalan baik dan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada.
Dalam fase ini peneliti membuat desain prototype aplikasi:
a. Perancangan spesifikasi proses yang dibutuhkan, dengan menerjemahkan proses-proses yang terjadi di dalam sistem ini ke dalam bentuk algoritma sederhana yang akan diimplementasikan dalam bentuk program.
b. Kemudian peneliti memulai merancang sistem informasi eksekutif dengan tools Unified Modelling Language (UML), dengan tahapan sebagai berikut:
1. Membuat Usecase Diagram
Ditahap ini peneliti mencoba untuk menangkap requirements aplikasi.
55 Di sini peneliti mendeskripsikan usecase yang telah dibuat pada tahap pertama.
3. Membuat Activity Diagram
Peneliti membuat sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Tahap ini sangat berguna ketika kita ingin menggambarkan perilaku paralel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai usecase berinteraksi. 4. Membuat Sequence Diagram
Peneliti menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Penulis memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam usecase.
5. Perancangan interface
membuat rancangan layar tampilan yang berupa input-output yang bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antara pengguna dengan sistem. Setelah rancangan layar
tampilan terbentuk maka dilakukan tahap implementasi.
56 3. Implementasi
Tahapan-tahapan dalam fase implementasi, yaitu: a. Tahapan ini merupakan presentasi dari hasil
perancangan ke dalam program. Peneliti menggunakan AC (Action Script) sebagai bahasa pemograman dengan bantuan Adobe Flash, serta Adobe Photoshop. Dilanjutkan dengan instalasi ke Handset android.
b. Melakukan pengujian atau testing aplikasi secara Blackbox yaitu dengan mengetahui fungsi yang ditentukan dimana produk dirancang untuk melakukan sesuatu, pengujiannya dapat dilakukan untuk memperlihatkan bahwa masing-masing fungsi beroperasi sepenuhnya, pada waktu yang sama mencari kesalahan pada setiap fungsi (dalam Pressman, ed.2002: 551). Untuk sisi native application akan diinstal pada beberapa handset android dari berbagai merk dan beberapa level operating system android.
57 3.1 Alur Kerangka Penelitian
Gambar 3.1 Alur Kerangka Penelitian Identifikasi Masalah Mulai Pengumpulan Data Studi Literatur Fase Perencanaan Syarat-syarat Fase Workshop Design Fase Implementasi Mencari Informasi Seputar Angkot Mengidentifikasikan fitur-fitur dari aplikasi Menganalisa Beberapa
Aplikasi tentang angkutan
yang sudah ada Mencari informasi tentang
android Melakukan Perancangan UML Melakukan Perancangan User Interface daPengkodean Melakukan Perancangan Sistem Melakukan Testing Aplikasi Instalasi ke handset Android Selesai
58 BAB IV
HASIL DAN PERANCANGAN SISTEM