• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dengan tujuan untuk mengetahui perilaku siswi dalam pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa :

1. SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah merupakan sekolah nasional berstandar internasional dimana perputaran informasi baik dunia pendidikan dan kesehatan cepat diperoleh oleh para siswa

2. Siswa – siswi yang bersekolah di SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah ini pada umumya berasal dari keluarga ekonomi kelas menengah ke atas, sehingga memiliki kemampuan konsumerisme tinggi, terutama terhadap makanan dan pola hidup modern.

3. Lokasi SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah juga terletak di daerah strategis terhadap akses berbagai tempat makan baik yang menyajikan makanan nasi padang sampai dengan makanan junk food dan fast food serta berbagai macam gorengan.

4. Kedekatan peneliti dengan lokasi penelitian, sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian

5. Belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya di SMA ini sebelumnya. 3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2012 sampai dengan Agustus 2012.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi yang terdapat di SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan pada Tahun 2011 yaitu sebanyak 164 orang.

3.3.2 Sampel

Dalam menentukan besar sampel yang akan diteliti ditentukan dengan menggunakan rumus Lameshow(1994) sebagai berikut :

Z2 . P (1 – P). N

d2 . (N – 1) + Z2 P ( 1 – P) Maka besar sampel adalah:

(1,645)2 . 0.5 (1 – 0.5) . 164 (0,1)2 . (164-1) + (1,645)2 . 0,5 (1 – 0.5) 110,95 2,31 45,01 --- 45 Orang

Maka dari hasil perhitungan sampel minimal sebanyak 45 Orang siswi yang menjadi responden. n

=

n

=

n

=

n

=

Dimana : N : Besar populasi n : Besar Sample d : galat pendugaan (0.1) Z : Tingkat kepercayaan (90% = 1.645) P : Proporsi Populasi (Ditentukan: 0.5)

Untuk menentukan sampel yang akan dijadikan unit analisis dilakukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria :

1. Merupakan siswi SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah dengan status aktif sekolah. 2. Bersedia menjadi responden.

3.4. Metode Pengumpulan data. 3.4.1. Data Primer.

Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada para siswi SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3.4.2. Data Sekunder.

Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara, serta dari Rumah Sakit Pemerintah.

3.5 Definisi Operasional

a. Pekerjaan orang tua adalah profesi yang dijalani oleh masing-masing orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidup.

b. Penghasilan orang tua adalah jumlah rata – rata pendapatan keluarga responden yang dihitung berdasarkan UMR 2011 (Rp. 1.197.000,-)

c. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang gejala kanker payudara, tingkat keparahan, pentingnya SADARI, sampai pada pengobatan kanker payudara.

d. Riwayat keluarga adalah riwayat kesehatan keluarga yang pernah atau tidak pernah menderita kanker payudara.

e. Sikap adalah tanggapan responden terhadap segala sesuatu terhadap pentingnya dilakukannya SADARI, dan bahaya kanker payudara.

f. Tindakan adalah langkah – langkah konkrit yang telah dilakukan responden dalam mencegah kanker payudara.

3.6 Instrumen dan Aspek Pengukuran 3.6.1 Instrumen

Alat untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan responden terhadap SADARI sebagai seorang siswi SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan.

3.6.2 Aspek Pengukuran

Menurut Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori (baik, sedang, kurang) terlebih dahulu menetukan kriteria (tolak ukur) yang akan dijadikan penentuan.

a. Pengukuran Pengetahuan

Pengetahuan diukur melalui 14 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone (Singarimbun, 1995). Skala pengukuran pengetahuan berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Masing-masing dengan alternatif jawaban “a”, “b”, dan “c dengan ketentuan jika responden menjawab “a” dikatakan benar diberi nilai 2 (dua), dan jika responden menjawab “b” dan “c” dikatakan salah diberi nilai 1 (satu).Untuk pertanyaan no.14 masing-masing jawaban diberi nilai 2.

Berdasarkan Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 28 yaitu > 21.

b. Tingkat pengetahuan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 28 yaitu 13-21.

c. Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 28 yaitu < 13.

b. Pengukuran Sikap

Sikap diukur melalui 11 pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal (Singarimbun, 1995). Skala pengukuran sikap berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Masing-masing dengan alternatif jawaban “setuju” dan “tidak setuju dengan ketentuan jika responden menjawab “setuju” dikatakan benar diberi nilai 2 (dua), dan jika responden menjawab “tidak setuju” dikatakan salah diberi nilai 1 (satu).

Berdasarkan Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Sikap baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 22 yaitu > 15.

b. Sikap sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 22 yaitu 10-15.

c. Pengukuran Tindakan

Tindakan diukur melalui 9 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone (Singarimbun, 1995). Skala pengukuran tindakan berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Masing-masing dengan alternatif jawaban “ya melakukan” dan “tidak melakukan” dengan ketentuan jika responden menjawab “ya melakukan” dikatakan benar diberi nilai 2 (dua), dan jika responden menjawab “tidak melakukan” dikatakan salah diberi nilai 1 (satu).

Berdasarkan Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Tindakan baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu > 14.

b. Tindakan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu 9-14.

c. Tindakan kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu < 9.

3.7 Teknik Pengolahan Dan Analisa Data 3.7.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dan proses komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing (pengeditan)

Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isi kuesioner dengan tujuan agar data masuk dan dapat diolah secara benar, sehingga

pengolahan data memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti.

2. Coding (pengkodean)

Setelah data diperoleh dan melakukan pengeditan maka peneliti melakukan pengkodean pada setiap jawaban responden untuk mempermudah analisis data yang telah dikumpulkan.

3. Entri

Yaitu kegiatan memasukkan data ke dalam program komputer untuk pengambilan hasil dan kesimpulan.

3.7.2 Analisa Data

Data yang telah diperoleh dari kuesioner mengenai perilaku siswi dalam SADARI kemudian diolah dengan program komputer. dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Kemudian data dianalisa secara deskriptif.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dokumen terkait